NovelToon NovelToon
Sweet My Wife

Sweet My Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / TimeTravel / Balas Dendam / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita
Popularitas:68.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ping Chan

Terjebak di dalam buku novel hiatus lantas apa yang akan kalian lakukan?

Kejadian tidak mengenakan Arletta alami begitu saja, menjadi permaisuri yang tidak diinginkan bahkan dianggap mata-mata oleh suaminya sendiri, iya... Pangeran ke 8 yang sering disebut-sebut sebagai Raja kematian.

Lantas bagaimana Arletta dapat bertahan? apakah baru datang langsung mati di tangan suami? Atau... Kedatangannya memang memiliki makna lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ping Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Salah Paham

Kamar yang megah dan tenang, interior klasik kuno, terlihat saat itu Arletta sedang duduk di kursi rias, memandangi wajahnya yang sudah dipantulkan cermin, wanita itu kembali mengingat setiap ucapan dari sesepuh Mei Xian Lian.

"Sesepuh Mei Xian Lian juga tidak tahu pasti siapa keluarga dari Ibu Arletta, dia dahulu kabur dari Rumah Bordir dan pergi ke desa Anshan! Tapi yang membuatku tidak menyangka Ning li hamil saat itu, pria brengsek mana yang sudah melakukannya? Dia mendapatkan perlakuan buruk dari Istana Kaisar, mungkin... Ibu memiliki hubungan yang tidak biasa dengan Kaisar, ini hanya dugaanku saja, tapi aku akan segera mencari tahu jawabannya, aku tidak akan membiarkan manusia bajingan itu lolos setelah membuat Ning'i menderita!" dalam benak Arletta yang terlihat dendam.

Saat dia begitu fokus dalam lamunannya, tiba-tiba saja masuk bayangan hitam melalui atap kamarnya dan langsung mengeluarkan pedang di dekat leher Arletta.

Arletta terkejut dibuatnya dia langsung mengambil tusuk konde di atas meja rias, dan memalingkan tubuh dengan segera menusuk leher orang tersebut. Lelaki dengan menggunakan topeng hitam tapi pakaiannya sangat mirip dengan prajurit di istana Pangeran Song Chen.

Lelaki itu membelalakan sepasang matanya, dan Arletta langsung mendorong tubuh pria itu, dia masih dapat terjaga meskipun luka yang didapat cukup dalam. "Aku harus membunuhnya!" dalam benak lelaki dengan pakaian merah tersebut.

Dia kembali hendak menyerang Arletta akan tetapi Arletta yang sudah bangkit saat itu hanya memperhatikannya saja. Tidak lama kemudian tubuh pria itu langsung jatuh dengan wajah pusat dan perlahan menghitam. "Kau tidak akan menyangka bukan, tusuk kondeku akan seluar biasa ini! Di dalam tubuhku tersembunyi banyak racun jadi nikmatilah kematianmu, beraninya kau datang kemari untuk membunuh!" dalam benak Arletta yang terlihat sangat dingin.

"Song Chen, biadab! Dia masih saja menargetkanku! Tempatnya tidak mungkin dapat dijamah oleh seorang pembunuh, bukan? Pakaiannya juga sangat mirip dengan orang di kediamannya, memang cari mati denganku!" dalam batin Arletta yang sangat benci dan kecewa.

Tidak lama kemudian terdengar langkah kaki yang segera mendekati kamar Arletta, mendengarnya Arletta tersenyum dengan dingin. "Oh! Sudah tidak sabar ya ingin melihat mayatku!" kembali benaknya bicara.

"Arletta," kata Pangeran Song Chen yang berdiri tegap di depan pintu masuk, dia langsung terpaku melihat keadaan di dalam kamar Arletta.

Arletta langsung memalingkan wajahnya dan menatap dingin Song Chen. "Sangat disayangkan kau datang terlambat, tadi aku baru saja membunuh bawahanmu yang kau utus untuk memenggal kepalaku! Apa kau kecewa karena tidak sesuai dengan bayanganmu!" tatap Arletta yang terlihat sangat marah pada Song Chen.

Song Chen sungguh tidak mengerti akan perkataan yang dilontarkan Arletta, tapi ketika dia menatap kembali pembunuh tersebut Song Chen langsung paham. "Bukan aku yang mengutusnya," balas Song Chen dengan tegas.

Melihat Pangeran yang tidak mau mengakui Arletta hanya diam, dia masih belum puas mendengar penjelasan Song Chen. "Kurang ajar! Ada seorang musuh yang ingin menggunakanku sebagai pancingan, aku tidak terima!" dalam batin Song Chen benci.

"Pengawal!" Song Chen berteriak. Dan muncul dua orang pengawal datang.

"Ada apa, Pangeran?" katanya dengan patuh.

"Singkirkan pemberontak ini!" balas Song Chen masih begitu dingin.

Mereka terkejut melihat seorang lelaki yang sudah terkapar di atas lantai, tapi mereka tidak berani bicara apapun pada Song Chen. "Baik!" mereka langsung mendekati pembunuh terserah.

Akan tetapi Arletta kembali bicara dengan nada yang ketus. "Kenapa langsung disingkirkan, apakah kecewa karena pengawalmu sangat bodoh!" sindir Arletta dengan tajam.

Song Chen langsung menghela napasnya cukup panjang. "Cepat bawa pergi!" lanjut Song Chen marah.

Kedua pengawal langsung mematuhinya dengan perasaan takut, "baik, Pangeran," balas mereka patuh.

Song Chen berjalan mendekati Arletta. "Bukan aku yang mengutusnya," kata Song Chen lagi dengan tatapan tegas mengulangi ucapannya.

Arletta saat itu masih tidak percaya dengan perkataan Song Chen. "Lalu siapa lagi? Jelas-jelas itu pengawalmu! Kau sungguh hebat memperlakukan aku sebagai penolongmu ini dengan SANGAT baik!" sindir Arletta dengan lancang, dia marah pada Song Chen.

"Tidak tahu di untung, masih saja mengirim pembunuh untuk menyingkirkanku!" dalam benak Arletta yang tidak senang.

"Sebenarnya aku hanya ingin melihat bagaimana kondisinya saja, tapi tidak disangka terjadi hal semacam ini, sebenarnya siapa yang hendak menjadikanku sebagai pancingan? Kurang ajar aku tidak akan mengampuninya!" dalam batin Song Chen yang juga tidak terima, karena nama baiknya malah diinjak oleh seseorang dengan berani.

"Apa lihat-lihat masih belum puas, kan? Ingin memenjarakanku? Kau pikir aku akan diam saja? Aku tidak terima ya!" Arletta menatap Song Chen dengan kekecewaan.

Pangeran Song Chen hanya diam mendengar segala celoteh Arletta yang saat itu memang merasa bahwa dialah dalangnya. "Aku pergi saja ke kios! Tidak seharusnya aku di sini memang! Tidak mungkin aku tinggal bersama dengan musuhku!" Arletta langsung memalingkan tubuh dan hendak meninggalkan Song Chen.

Mengetahui hal tersebut Song Chen terkejut, dia pun menarik lengan Arletta dan membuat tubuh Arletta jatuh ke pelukan Song Chen. Arletta benci tapi pandangan Song Chen hanya tenang. "Jangan pergi! Tetaplah tinggal! Aku akan mencari dalang dari pembunuh itu, aku juga tidak terima karena dia menggunakan namaku!" ucap Song Chen dengan percaya diri.

Arletta hanya diam mendengarnya dan dia mulai mencoba untuk tenang. Melihat tatapan Song Chen yang tidak ingin mengakui dan seperti orang tidak tahu menahu membuat dirinya jadi berpikir mungkin bukan Song Chen dalangnya. Tidak lama kemudian Arletta memalingkan wajahnya ke arah kanan.

"Kenapa kau baru pulang?" tanya Song Chen dengan tegas.

Arletta menatap Song Chen dan dia pun menjawabnya meskipun sedikit dingin. "Aku ada sedikit urusan di luar, aku tadi pagi menyinggung Jiang'an karena dia hendak membunuhku!" balas Arletta jujur.

Song Chen menatap Arletta dingin, dan pria itu kembali bicara, "hanya itu?" tanya Song Chen tegas.

Arletta terdiam sesaat. "Aku juga mencari informasi mengenai ibuku," dalam benak Arletta yang sedang memikirkan sesuatu. "Tapi biarkan ini menjadi rahasiaku sendiri, aku masih belum menemukan kenyataan yang sebenarnya, mengenai ibu dan kediaman Kekaisaran, jangan harap aku dapat mempercayaimu Song Chen, tapi jika memang pembunuh ini bukan kau yang utus mungkin saja berasal dari keluarga neraka itu!" dalam benak Arletta yang termenung dengan tatapan yang benci.

"Iya, hanya itu," jawab Arletta dengan tegas.

Song Chen tidak langsung percaya begitu saja. "Dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku," dalam benak Song Chen yang terlihat dingin.

Song Chen segera tersenyum dengan licik. "Bukankah dia ibumu? Mengapa sangat kejam?" tanya Song Chen merendahkan.

"Aku tidak pernah menganggapnya sebagai ibuku, dia hanyalah salah satu dari musuhku!" balas Arletta tegas.

Song Chen langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia tatap Arletta lagi. "Mungkin dengan membawanya ke istana Kekaisaran akan memperlihatkan pertunjukan bagus, aku menantikannya!" dalam benak Song Chen memiliki niat lain.

1
Bellinda Aulia Isabella
jangan2 adipati dan arletta bersaudara
panty sari
kutunggu karyamu thor semoga cepat sembuh
SariAdja: mampir karyaku kak

*Gairah sang konglomerat*
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
lekas sembuh buat authornya.. 🤗🤗🤗 aku menanti setia up mu thorrr
@Intan.PS_Army🐨💜
Sakit Apa kak cepat Sembuh pasti banyak yang menunggu Novel Mu kak 🤗🤗
Amazing Grace
cepat sembuh kak/Smile/
Nadyne
wajarlah pangeran song cemburu memang changyi ada rasa pada mu arl pikirannya tidak sekecil umurnya.....
its me
lanjut torrr
its me
semangat updatenya
its me
sama aku aja ganteng 😗😗😗
its me
adudududu😍😍😍
Red Fox.
asal rutin kak mwehehehe
Red Fox.
banyakin lagi kak dikit amat huhuhu
its me
upppppppppppp
its me
🥰🥰🥰🥰🥰
Red Fox.
up yg bnyk
Red Fox.
lanjuuuuut
Red Fox.
Lanjuuuuuuuuuttt
Red Fox.
Semangat🔛🔥
Ping Chan
Maaf banyak typonya
panty sari
akhirnya song bangun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!