SYEILA, Gadis periang yang memiliki karakter yang sulit ditebak. Dia akan menjadi baik, tak berdaya tapi bisa juga dengan tiba-tiba dia akan menjadi psikopat.
Namun karena karakter itulah, SYEILA mampu menghadapi segala kesulitan hidupnya yang sama sekali tidak berpihak pada nya.
Yah!!! Dialah SYEILA, keturunan Zulkifli. Dengan kehadiran nya mampu memutus kutukan iblis dalam diri sang Ayah.
Ikuti kisah nya, saya akan senantiasa menyajikan jalan cerita yang berbeda dari karya sebelum nya. Semoga para pembaca terhibur, jangan lupa subscribe, like serta komentar nya ya... jangan segan untuk mengkritik saya. Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIKSAAN HENDRA
Kujang hampir putus asa mencari, jejak Hendra tidak bisa ia temukan.
" Bagaimana ?" Tanya Syeila , Kujang menggeleng lemah.
" Aku mencium nya disini, tapi disini tidak ada apa-apa "
Mereka memang berada di satu ruangan yang landai. Tidak ada perabotan dan kamar. Ruangan ini menjadi penghubung antara bagian belakang dengan dapur dan juga ruang tengah.
Aneh bukan ? Satu ruangan yang cukup luas dibiarkan kosong.
Tiba-tiba Faisol mengetuk dinding ruangan tersebut. Tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Kemudian ia beralih mengetuk lantai menggunakan kaki nya.
Syeila ikut membantu, dan tiba-tiba ada satu ketukan yang terdengar berbeda dari biasanya.
Faisol langsung menghampiri Syeila , ia membuka keramik yang melapisi lantai. Ternyata benar, dibawah keramik itu bukan lantai pada umumnya. Melainkan sebuah pintu kayu.
Syeila dan Faisol bekerja sama membuka pintu kayu tersebut. Setelah berhasil, terpampang lah jalan masuk ke dalam ruang bawah tanah.
" Pantas aku mencium di daerah sini, tapi tidak begitu kuat. Ternyata ada ruangan bawah tanah " Gumam Kujang.
Dengan hati-hati Faisol turun mendahului ke dalam ruangan itu. Sedangkan Syeila memberikan penerangan menggunakan dua jimat nya.
Semakin masuk ke dalam, semakin tercium bau menyengat yang bisa membuat perut mules. Faisol terpaksa mundur, dia yang terbiasa hidup bersih di dalam istana merasa tidak tahan dengan bau busuk.
Syeila geleng-geleng kepala melihat Faisol , dia melanjutkan perjalanan bersama Kujang.
Syeila terperangah begitu tiba di penghujung ruang. Ada sebuah meja dan terdapat sosok tubuh yang sudah tidak memiliki tangan serta kaki.
Syeila semakin mendekat, sementara Kujang memalingkan wajahnya. Ada rasa ngeri melihat apa yang terjadi pada tubuh itu.
" Di.. Dia masih hidup "
Gemetar lutut Syeila , ia tidak pernah menyangka ada manusia sekejam ini. Tubuh tanpa busana itu adalah milik Hendra . Dia masih bernafas, dari mulut nya terdengar erangan lirih yang hampir tak bersuara.
Pelan-pelan Syeila menyentuh tubuh Hendra, bayangan tentang apa yang menimpa pria itu terpampang dalam penglihatannya.
Hendra dalam keadaan pingsan digotong oleh pria kekar suruhan Pak Arya. Sementara Dion, Kakaknya Dara mengikuti dari belakang.
Setelah Hendra dibaringkan di atas meja, Dion mengikat kedua tangan dan kaki Hendra.
Begitu Hendra sadar, Dion menyuntikkan sesuatu ke lengan Hendra.
" Lepaskan aku Bang.. Lepaskan aku"
Hendra meronta, tapi tidak sedikit pun ditanggapi oleh Dion.
Tak lama kemudian Dara datang bersama kedua orang tuanya. Mereka nampak tersenyum puas menyaksikan kondisi Hendra.
" Apa obat nya sudah bekerja ?" Tanya Pak Arya.
Dion yang memang orang pendiam tidak menjawab, dia melepaskan satu tangan Hendra. Hendra tersenyum, ia mengira dia akan dibebaskan.
Namun ketika Hendra merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, langsung panik. Dia tidak mampu menggerakkan tangan nya. Tubuh nya seperti kaku sekali.
Dion mengambil pisau, lalu menusuknya ke tangan Hendra. Pria itu menjerit kesakitan, namun tidak dapat bergerak sedikitpun.
Pak Arya tersenyum senang, sekarang waktunya untuk balas dendam. Dia meminta pisau itu kepada Dion, Dion memberikannya.
Lalu Pak Arya menyerahkan pisau itu kepada Dara.
" Lakukanlah Nak "
Dara menatap pisau tersebut, kemudian matanya bergulir kepada Hendra. Sang pria yang sangat ia cintai sebelumnya, membeliak ketakutan. Untuk menggerakkan kepalanya saja Hendra tidak bisa.
Hendra berharap Dara akan mengasihaninya. Ingin dia ucapkan kata permohonan, sepertinya lidah nya pun membeku sama dengan kondisi tubuhnya.
Dara perlahan mengambil pisau itu, Hendra mulai panik. Dia berupaya keras menggerakkan tubuhnya. Sayang, semua sia-sia.
Dara membuka celana Hendra, ia dibantu oleh Dion. Kemudian dia juga membuka kaos yang dikenakan oleh pria itu. Sehingga tiada sehelai benangpun menutupi tubuh Hendra.
Dara mencukur bulu dibagian bawah pusar milik Hendra, tindakan nya sama sekali tidak diperhitungkan dan terkesan sembarangan. Membuat pisaunya kerap menggores kulit.
Hendra meringis kesakitan, kalau saja dia mampu untuk bergerak, pasti sudah ia tendang si Dara.
Melihat darah merembes akibat sayatan yang sembarangan, membuat Dara tersenyum senang. Sayatan itu pasti menyakitkan, seperti hatinya yang tersakiti oleh ucapan Hendra.
Tidak berhenti disitu, Dara mengambil air yang sengaja ia bawa dari atas. Kemudian ia menyiramkan air itu kebagian lukanya si Hendra.
Mulut Hendra menganga tanpa suara, ia merasakan sakit dan perih yang tidak bisa diucapkan oleh kata-kata.
Rupanya air yang Dara siramkan adalah air garam bercampur cuka. Terlihat dari bekas luka yang sedikit memutih.
" Kenapa ? Sakit ?" Tanya Dara, Hendra melirik gadis itu dengan mata berkaca-kaca.
" Ini tidak sesakit hatiku sayang.. Kau mengatakan aku perempuan murahan ? Padahal kau yang merampas kesucian ku"
" Sekarang aku seperti perempuan yang sangat hina, tidak berharga. Bahkan untuk mendapatkan seorang laki-laki yang mau menikahiku saja, aku harus mengemis "
" Dan semua itu.. Karena kau!!"
Hendra menelan ludah, ia berharap bisa bersuara serta mengatakan maaf kepada Dara.
Gadis itu melirik bagian bawah perut Hendra yang sudah gundul. Kemudian ia mengerat dua telur lembek tanpa rasa kasihan.
Mata melotot seperti hendak melompat keluar. Mulutnya menganga lebar. Seperti sebelumnya, dar4h yang keluar akibat telur terpotong, Dara siram menggunakan air cuka bercampur garam.
Nafasnya tersengal-sengal, air mata meleleh deras.
Pak Arya dan Bu Arya tersenyum puas, dia suka sekali melihat cara Dara menyiksa Hendra.
Setelah memotong telur nya, Kini Dara mengiris burung Hendra sedikit demi sedikit. Hingga menjadi irisan berbentuk koin.
Dara nampak senang melakukan itu, ia puas sangat puas. Apalagi menyaksikan kesakitan dari raut wajah Hendra.
Burung itu sudah buntung, Dara memberikan pisaunya kepada sang Ayah.
" Aku sudah cukup bersenang-senang dengan nya Pak"
" Baiklah "
Kini giliran Pak Arya, dia akan membalas bagaimana dulu Hendra menendangnya ketika Pak Arya bersujud di kakinya.
Dengan menggunakan pisau kecil itu, Pak Arya memotong kaki Hendra sebatas lutut. Tentu hal itu sangat menyakitkan sekali.
Kemudian ia melakukan lagi ke kaki yang lain. Tidak ketinggalan pula tangan Hendra. Pak Arya memotongnya sampai siku.
Hendra sudah hampir pingsan akibat rasa sakit tersebut. Namun Dion segera membuat nya sadar.
Usai melakukan penyiksaan yang amat luar biasa, Mereka meninggalkan Hendra ke dalam pengawasan Dion.
Si perawat itu membuat Hendra tetap hidup, ia menyuntikkan lagi satu obat yang tidak diketahui itu obat apa. Yang jelas, Disini Hendra berharap mati saja.
Syeila mengepalkan kedua tangannya dengan rasa amarah. Ia sangat jijik melihat semua kejadian tersebut.
Hendra pun terlihat menangis, dia ingin minta tolong namun tetap saja tidak bisa bersuara.
" Syel.. "
Kujang memanggil lembut, harimau putih itu melihat raut wajah Syeila seperti nya ada sesuatu yang mengerikan.
" Hey.. "
Tiba-tiba Faisol datang, dia telah menjepit hidung nya menggunakan jepitan baju.
" Astaghfirullah "
Faisol sangat terkejut melihat kondisi Hendra, dan pria itu juga masih bernyawa. Tergolek tanpa tangan dan kaki, serta alat vitalnya sudah gundul tak bersisa.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
nggak nyangka syeila bakalan berakhir seperti itu
dab kujang
aaah bakalan rindu sama kehadiran nya yang suka jail🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
🐈➢
🐈➢
🐈➢
aiih gimana sih😑
🐈➢
gawat ini mah
🐈➢
jangan sampe tuh sultan Bukhori macem macem sama syeila!😤
🐈➢
apa pantas bapak yang kayak gini jadi sultan?!!
🐈➢