Kaliztra merupakan mahasiswi kedokteran semester satu. Tubuhnya tewas tergeletak menggenaskan, disebuah jalan raya pusat kota. Setelah dikubur, Rohnya bangkit dari jasadnya. Dia mencari sebuah organ tubuhnya yang hilang!
Nah, bagaimana kisah tragis ini terjadi? Silahkan membacanya, hingga selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucu Borneo., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25 Gerak gerik mencurigakan!
Dektektif Baim dan Bagus sudah membagi tugas untuk menyelidiki tentang kehidupan dokter Fatir.
pak Baim mendekatinya dengan cara sering mengunjungi beliau kekediamannya. Sedangkan Bagus, setiap malam mengintai pada lokasi ketempat tinggalnya.
" Pak, sekarang saya sedang membuntuti mobil dokter Fatir..." Kata Bagus menelepon pak Baim.
Setelah mengintai selama lima malam, baru kali inilah dokter Fatir pergi keluar rumah sendirian.
" Posisi anda dimana, Gus? " Tanya pak Baim.
" Lima ratus kilo meter dari kota, pak. Saya akan share lokasi pada anda ya. "
" Baiklah..." Balas pak Baim.
Setelah mengetahui titik keberadaan yang dimaksudkan, pak Baim pun segera menyusul Bagus.
Tadi Bagus juga mengatakan bahwa ia merasa ada kejanggalan pada kepergian dokter muda itu.
Dimana daerah yang ditempuhnya, menuju kesebuah lokasi diluar kota yang suasanannya masih terdapat hutan hutan belukar dan jauh dari kekediaman penduduk.
Satu jam kemudian jarak antar kendaraan pak Baim, Bagus dan dokter Fatir sudah tampak tak begitu berjauhan.
Didepan dan belakang mereka pun ada kelihatan beberapa buah mobil yang lain.
" Kenapa berhenti, Gus...?! " Pak Baim mendadak menghentikan mobilnya. Setelah ia melihat kendaraan bagus juga tiba tiba bergitu.
" Didepan ada persimpangan pak, lebih baik kita menunggu beliau...Mau belok kekiri, kekanan atau tetap lurus..."
" Oh begitu, baiklah..." Ujar pak Baim.
Selang beberapa puluh detik kemudian, tiga mobil tersebut melaju kembali kearah kanan.
Ketika tiba didepan sebuah bangunan tua bertembok satu meter, terlihatlah dokter Fatir membelokan kendaraannya.
Sedangkan Bagus dan pak Baim berpura pura terus melanjutkan perjalanan mereka.
" Kita berhenti disini saja, pak..." Kata Bagus masih lewat teleponnya.
" Iya Bagus, tolong majukan sedikit mobil anda..." Balas pak Baim lantas menutup telepon.
" Untunglah ada belokan jalan kecil disini. Jadi kita bisa menyembunyikan mobil..." Ujar pak Baim.
Ia dan Bagus sudah berdiri berdampingan. Tak jauh dari gedung tua tadi berada.
" Menurut anda, rumah usang itu milik siapa? Dan apa yang dilakukan oleh dokter Fatir disitu? " Tanya Bagus.
" Yang pasti gedung itu sudah sering beliau kunjungi. Karena sikapnya tampak santai memasuki tempat tersebut..." Balas pak Baim.
Dari arah seberang gedung kedua lelaki ini melihat dokter Fatir sedang memasukan sesuatu pada lubang pintu.
" Wah pak, ia mempunyai kunci. Berarti memang ia pemiliknya..." Gumam Bagus lagi.
Pandangan mereka sekarang makin serius.
Disitu, sebelum dokter Fatir masuk...Beberapa saat ia melihat kesekeliling arah, baru kemudian melangkah dan menutup pintu kembali.
" Gelagatnya mencurigakan ya pak. Seperti sedang tak mau diketahui oleh siapa siapa..."
" Benar, Gus..."
" Apa tak sebaiknya, kita mengintip saja lewat kaca jendela depan rumah itu, pak?"
" Jagqn, jangan sekarang Gus...Kita tetap disini saja. Sampai beliau kembali pergi dari gedung tua itu..."
" Baru kita menyelidiki tempat tersebut! Begitukah maksud anda? " Balas Bagus.
" Iya begitulah. Kalau dokter Fatir tak ada lagi, kita lebih leluasa untuk melakukan penyelidikan disitu..."
Selanjutnya mereka terdiam. Terus menunggu dan memperhatikan pada suasana yang dituju.
Dari sebuah rimbunan semak semak, pak Baim dan Bagus memutuskan untuk duduk dan bersembunyi...
Apakah yang sedang dilakukan dokter Fatir didalam rumah besar dan tampak usang itu? Kenapa pula ia datang sendirian, ia juga masuk dengan gerak gerik yang sangat mencurigakan? Pikir pak Baim didalam benaknya.
Sekitar dua puluh lima menit lamanya...
" Pak, pak, lihat...Sekarang dia telah keluar...!" Kata Bagus dengan cepat.
Bersambung....
takut polisi takut ma hantu + kena sial 🤣🤣🤣