NovelToon NovelToon
My Annoying Lecturer (I Love You)

My Annoying Lecturer (I Love You)

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / suami ideal
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Rash1417

Aisyah Az-Zahra, mahasiswi semester akhir yang suka membuat onar dan suka memberontak hingga kedua orangtuanya pusing tujuh keliling dibuatnya.

Abimanyu Dewantara, seorang dosen yang terkenal galak. Para mahasiswanya menjulukinya 'dosen killer'. Namun demikian, ia tetap menjadi idola para mahasiswi karena ketampanannya.

Tapi hal itu tidak berlaku buat Aisyah, ia justru sangat membenci lelaki itu. Pasalnya, ia sering mendapat hukuman dari Abimanyu karena ia selalu membuat kesal sang dosen. Keduanya sudah seperti Tom and Jerry, selalu ribut dan tak pernah akur. Namun, siapa sangka, mereka berdua harus dipersatukan dalam ikatan pernikahan melalui perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.

Bagaimana kehidupan pernikahan Tom and Jerry tersebut? Akankah pernikahan itu terjadi dan timbul cinta diantara keduanya? Atau mereka akan menolak perjodohan itu?

Ikuti kisah perjalanan mereka dalam 'My Annoying Lecturer (I Love You)'.

Update setiap hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rash1417, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Abi sang Penggoda

"Bolehkah saya mengejar mu?"

Kata-kata itu terus terngiang dalam pikiran Aisyah. Dia sungguh tak menyangka akan mendapat pernyataan cinta seperti itu dari orang yang tidak pernah ada dalam pikiran Aisyah sebelumnya.

"Gimana bisa pak Abi ngomong kayak gitu, sejak kapan dia ... "

Ah, tak sanggup rasanya Aisyah membayangkan jika Abi benar-benar mempunyai perasaan terhadap dirinya. Apakah ucapan lelaki itu kemarin benar-benar serius atau hanya sebuah candaan untuk menggoda dirinya saja?

Suara dering ponsel membuyarkan lamunan Aisyah. Ia meraih ponsel tersebut dan nama Abi tertera di sana.

"Panjang umur nih orang, baru juga dipikirin udah langsung nelepon aja," gumam Aisyah menatap layar ponselnya.

"Halo!" sapa Aisyah setelah ia menggeser tombol hijau dan meletakkan ponsel ke telinga kanannya.

"Saya tebak, kamu pasti lagi mikirin saya kan," jawab Abi tiba-tiba.

'Eh buset, nih orang tau aja kalo gue lagi mikirin dia.' Aisyah berkata dalam hati.

"Siapa juga yang lagi mikirin bapak," ucap Aisyah berkelit.

Terdengar suara kekehan dari balik telepon. "Iya juga nggak apa-apa kok. Saya malah senang kalau kamu mikirin saya," kata Abi dengan percaya diri.

"Dih. Ngapain juga saya mikirin bapak, emang bapak siapa nya saya?"

"Calon pacar kamu lah," balas Abi spontan. Tanpa sadar Aisyah tersipu malu mendengarnya.

"Apa sih pak, siapa juga yang mau jadi pacar bapak," ucap Aisyah menutupi detak jantungnya yang sejak tadi sedang marathon.

"Oh kamu nggak mau jadi pacar saya? Berarti kalau jadi istri saya mau dong?" Abi terus saja menggoda Aisyah hingga membuat gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa selain senyum-senyum sendiri.

Untung saja saat ini dia sedang sendirian, jika ibunya melihat sudah pasti dia akan diledekin terus-terusan oleh sang ibu.

"Kok diam? Pasti kamu sedang membayangkan bagaimana menjadi istri saya kan?" Lagi-lagi Abi menggodanya. Terlihat Aisyah yang sedang salah tingkah dibuatnya.

"Apa sih pak, nggak ada ya. Lagian siapa yang mau jadi istri bapak. Orang saya belum mau nikah juga," gerutu Aisyah hingga membuat Abi tertawa karena berhasil menggoda gadis incarannya itu.

"Ya nggak sekarang dong sayang kita nikahnya , nanti tunggu kamu lulus kuliah dulu. Atau kalau kamu mau kerja dulu baru kita menikah juga nggak apa-apa kok. Saya akan selalu menunggu sampai kamu siap." Gombalan Abi semakin menjadi-jadi membuat Aisyah tidak tahan dibuatnya.

Jika seperti ini terus bisa-bisa dia akan terkena serangan jantung akibat detak jantung yang sudah tidak terkendali lagi.

"Bapak ih, dari tadi godain saya melulu. Udah ah, saya tutup teleponnya. Bye!"

Terdengar gelak tawa dari Abi sebelum akhirnya Aisyah memutuskan panggilan secara sepihak. Sungguh dirinya tidak menyangka jika dosen yang selama ini terkenal dingin, cuek dan nyebelin bisa menggombal sampai membuat dirinya salah tingkah seperti ini.

"Ini dosen udah kena virus Cha Eun Woo kali ya, bisa berubah begitu. Cuek, dingin tapi romantis," gumam Aisyah sambil tersenyum malu.

"Ah, mikirin apa sih gue. Udah nggak bener ini, mending gue tidur deh." Aisyah pun beranjak dan memutuskan untuk kembali kedalam rumah. Ia takut jika terlalu lama berada diluar maka akan membuatnya semakin hilang akal.

...****************...

Dilain tempat dan diwaktu yang sama, Abi masih tidak bisa menghentikan tawanya karena sudah berhasil menggoda Aisyah. Meskipun tidak bisa melihat wajahnya secara langsung, tapi Abi tau kalau Aisyah pasti sedang tersipu malu mendengar gombalannya tadi.

Entah kenapa, menggoda Aisyah sekarang sudah menjadi hobi baru buat dirinya. Melihat wajah kesal Aisyah yang bercampur malu sudah seperti kesenangan sendiri buatnya.

"Jadi nggak sabar pengen halalin kamu," gumam Abi membayangkan wajah cantik Aisyah.

Waktu semakin larut, jarum pendek di jam dinding sudah menunjuk ke angka sepuluh. Abi memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya. Esok dia harus menjalankan aktivitas rutinnya seperti biasa. Abi berharap malam segera berlalu dan berganti pagi agar ia bisa segera menemui sang pujaan hati yang selalu membuatnya rindu.

"Saya akan buat kamu mencintai saya dan menerima saya sebagai pasangan hidup kamu," ucap Abi sebelum akhirnya dia memejamkan matanya.

...****************...

Keesokan harinya, Abi berencana menjemput Aisyah untuk berangkat ke kampus bersama. Pagi ini dia sudah berada di rumah gadis itu dan sedang bersama kedua orang tuanya.

Aisyah menuruni anak tangga dan berjalan menuju ruang makan. Alangkah terkejutnya ia saat netranya menangkap sosok yang sejak semalam membuatnya tidak bisa tidur nyenyak.

"Pagi-pagi udah bertamu aja pak," sindir Aisyah.

Bukannya marah atau tersinggung, Abi justru terlihat bahagia karena bisa melihat wajah cantik gadis yang hadir dalam mimpinya semalam.

"Pagi Aisyah!" sapa Abi tanpa menghiraukan sindiran gadis itu.

"Kamu ini, itu nak Abi lagi nyapa kamu loh. Bukannya dijawab malah dicuekin begitu," tegur Aminah pada putrinya. "Maaf ya nak Abi," ucap Aminah tak enak hati pada tamunya.

"Nggak apa-apa Tante, saya sudah biasa dicuekin begitu sama Aisyah."

"Bapak ngapain pagi-pagi ada di rumah saya?" tanya Aisyah mengabaikan teguran dari sang ibu.

"Ya jemput calon istri lah, mau saya ajak berangkat ke kampus bareng," jawab Abi dengan entengnya. Aisyah sampai melongo mendengarnya, begitu juga dengan kedua orang tua Asiyah.

"Calon istri, calon istri. Siapa calon istri bapak?"

"Ya kamu lah. Siapa lagi?" Dengan santainya Abi menjawab lalu ia beralih pada kedua orang tua yang sedang menatap mereka. "Boleh kan Om, Tante?"

Baik Aminah maupun Husein, keduanya terlihat bingung mendapat pertanyaan dari Abi. Mereka berdua pun saling pandang lalu kembali menatap Abi.

"Boleh apa dulu nih nak Abi?"

"Boleh kan kalau saya minta Aisyah sebagai calon istri saya?" balas Abi meminta persetujuan.

Aminah dan Husein kembali saling pandang, tentu saja dengan senang hati mereka menerima Abi sebagai menantu mereka. Tapi, mereka juga tidak bisa langsung mengatakan 'iya' tanpa meminta persetujuan dari putri mereka. Karena sebelumnya mereka sudah berjanji untuk tidak lagi memaksa Aisyah dalam soal pernikahan.

"Kalau Om sih nggak masalah. Malah dengan senang hati Om terima kamu sebagai menantu Om," kata Husein membuat Aisyah melebarkan kedua matanya menatap tak percaya dengan jawaban ayahnya.

"Tapi, semua om kembalikan pada Aisyah. Karena bagaimanapun dia yang akan menjalankan pernikahannya nanti," lanjutnya.

Aisyah tampak tersenyum lega mendengar jawaban sang ayah. Ternyata ayahnya tak lagi memaksakan kehendaknya untuk menikah dengan lelaki pilihan mereka.

"Om sudah berjanji pada Aisyah untuk tidak memaksanya menikah," kata Husein lagi. "Soalnya om takut nanti dia kabur lagi dari rumah," lanjutnya meledek sang putri.

Aisyah melongo tak percaya mendengar ucapan ayahnya. Setelah dibawa terbang tinggi kini malah dibuat jatuh sejatuh jatuhnya hingga ke dasar.

"Ayaaaahhh!" pekik Aisyah kesal.

Sementara Husein, Aminah dan Abi malah tertawa melihat kekesalan Aisyah.

...****************...

1
Rash1417
silahkan kakak ☺️
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Zayyin Arini Riza
cerita bagus dan sangat menghibur
Rash1417: terimakasih
total 1 replies
Sri Rahayu
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!