Kemuliaan Surgawi

"Mengetahui Istana Cahaya Agung, siapa kau sebenarnya?"tanya Xian Ge.

"Hmph! Mencoba mencari tahu dari buku takdir kehidupan? Kau tak akan menemukan namaku dimana pun,"balas Xiong Jiangguo ketus.

Tekanan kekuatan datang hingga menyebabkan hempasan angin kuat meruntuhkan bebatuan disekitar. Ma Yao melambaikan tangannya dengan ekspresi dingin menatap Xiong Jiangguo.

"Bertindak lancang di depan dewa sejati nyalimu benar-benar berani!"

"Aku tak pernah takut kepada siapapun termasuk kau!'balas Xiong Jiangguo meledakkan auranya membalas tekanan kekuatan Ma Yao dimana kepulan asal hitam disertai suara raungan memekikkan telinga yang membentuk siluet menyeramkan mengayunkan cakarnya memotong tekanan energi tersebut.

Ma Yao dan Xian Ge mengerutkan keningnya tatkala melihat hawa kematian dan kebencian yang begitu pekat.

"Aku bahkan merasakan hawa kematian yang sama kuatnya seperti milikmu,"ucap Xian Ge.

Api berkobar-kobar membuat air dari danau pembersihan tak berani menyentuh Xiong Jiangguo. Suhu meningkat drastis membuat para jiwa tak berani mendekat. Xiong Jiangguo mengusap pedangnya menggunakan lidah panjangnya menciptakan pemandangan mengerikan.

"Tebas!"ucapnya mengayunkan pedang menciptakan bilah raksasa melesat dengan kecepatan tinggi.

Ma Yao menangkis serangan tersebut menggunakan sabit miliknya menghentakkannya ke tanah menatap Xiong Jiangguo.

"Ini...!!"ucap Xian Ge tersentak tatkala medan alam kesejatian roh suci berubah menjadi lautan darah yang mengerikan dipenuhi jiwa-jiwa jahat serta aura kebencian dan kematian bercampur menjadi satu.

"Domain pembantaian neraka,"ucap Xian Ge menatap Ma Yao tak percaya.

"Penguasa Neraka Xiong Jiangguo. Ternyata kau yang berani datang ke alam kesejatian roh suci dan mengacaukan segalanya,"ucap Ma Yao menatap dingin mengeratkan genggaman sabitnya.

"Mengapa tidak? Tak ada satupun yang berani menghentikanku,"balas Xiong Jiangguo tertawa kecil.

Ma Yao melepaskan aura kedewaaannya begitupun Xian Ge. Avatar dewa tercipta memancarkan aura suci yang murni. Senjata dewa berada dalam genggaman masing-masing memancarkan kemurnian surgawi.

"Datanglah!"teriak lantang Xiong Jiangguo.

Keduanya melesat bertarung secara bersamaan membuat dentingan benda tajam terdengar nyaring. Kecepatan mereka tak terlihat oleh mata telanjang layaknya kilat.

"Tebasan Kematian!"ucap Ma Yao mengayunkan sabit merahnya.

Xiong Jiangguo melompat menghindari setiap ayunan sabit merah sembari melakukan serangan balik.

"Hancurkan!"ucap Xian Ge.

Bola spiritual menghantam Xiong Jiangguo hingga terjatuh ke dalam lautan darah. Semburan lava membumbung tinggi disertai suara ledakan dari berbagai arah. Xiong Jiangguo ke luar dari dalam lautan darah dimana rambut panjangnya tergerai bebas. Pedang Raja Darah berada dalam genggamannya berkobar layaknya api darah.

"Manik kehidupan dari gulungan Tianzhu benar-benar menakjubkan. Aku tak pernah meremehkan senjata dewa sejati sekalipun musuhku"

"Jika kau kembalikan dua jiwa yang kau bawa pergi maka aku tak akan pernah melaporkan kepada Yang Mulia tentang keberadaan mu,"ucap Ma Yao.

"Hmph! Tak seorangpun berani mengatur ku,"balas Xiong Jiangguo mengusap pedangnya menciptakan formasi dimana letusan lava membumbung tinggi di udara dan sungai darah mengeluarkan jiwa-jiwa jahat dengan ganas melakukan serangan. Xian Ge membuat segel tangan membuka gulungan Tianzhu mengeluarkan manik-manik kehidupan yang berkilau cerah. Sembilan manik kehidupan melayang melesat memblokir jiwa-jiwa jahat menyegelnya dalam sebuah kurungan.

"Ma Yao!"ucap Xian Ge.

Sabit hitam diayunkan menciptakan bilah raksasa membelah sungai darah membinasakan jiwa-jiwa jahat menciptakan berbagai dentuman. Xiong Jiangguo melesat bertarung secara langsung melawan Ma Yao membuat keduanya melancarkan berbagai serangan mematikan.

"Kau tunduk kepada Istana Cahaya Agung dibandingkan menjadi penguasa alam kematian. Sungguh hal yang sama disayangkan,"ucap Xiong Jiangguo prihatin memasang ekspresi sedihnya.

"Hmph! Aku tak pernah menyesal mengabdi kepadanya Istana Cahaya Agung,"balas Ma Yao mengayunkan sabitnya menghancurkan sungai darah membuat cipratan darah serta lava berserakan.

Kilatan cahaya putih melesat menembus Xiong Jiangguo. Xian Ge menggenggam pedangnya erat setelahnya.

"Kematian mengerikan!"ucap Ma Yao mengayunkan sabit hitamnya memotong Xiong Jiangguo menjadi dua hingga terjatuh tercebur ke dalam lautan darah.

Xian Ge membuat segel tangan memobilisasi kekuatan dari sembilan manik kehidupan menciptakan kurungan guna mengurung Xiong Jiangguo.

"Apa!"ucap Xian Ge terkejut.

Suara tawa menggema terdengar begitu mengerikan.

"Apakah kalian lupa berada di domain ku sekarang? Aku penguasa mutlak di dalam domain ku sendiri,"ucap Xiong Jiangguo.

Ma Yao mengerutkan keningnya tatkala mendengar suara mengerikan tersebut.

"Di dalam alam surga asal, hanya ksatria emas yang mampu menciptakan domain secara mutlak dan sempurna. Adapun kita tak bisa menciptakannya sempurna karena tak memiliki pemahaman mendalam mengenai kehendak surga,"ucap Xian Ge.

"Penguasa Neraka Xiong Jiangguo memiliki kekuatan mutlak dan kita tak akan mampu bertahan melawannya. Lebih baik menghancurkan domain dan melapor kepada Yang Mulia,"balas Ma Yao memberikan idenya.

"Aku setuju denganmu. Mari gunakan penggabungan kehidupan dan kematian untuk menghancurkannya,"ucap Xian Ge.

Buku kehidupan dan kematian melesat di udara dan keduanya membuat segel secara bersamaan mengerahkan kekuatan dari masing-masing buku untuk bersatu satu sama lain. Kedua avatar menyatukan telapak tangannya mengumpulkan energi spiritual murni. Lingkaran spiritual tercipta dipenuhi rune kuno terbentuk secara aneh.

"Kematian dan kehidupan beriringan melengkapi satu sama lain membentuk siklus reinkarnasi yang tak pernah berhenti. Takdir surgawi mutlak tak terganti!"ucap keduanya secara bersamaan memusatkan serangan pada salah satu titik.

Cahaya melonjak melesat menghantam dinding domain spiritual memusatkan serangan demi menghancurkan domain. Retakan terdengar kian menjalan ke berbagai sisi membuat keduanya tersenyum.

"Apa kabar dengan Istana Cahaya Agung? Apakah Kaisar Dewa Surgawi telah kembali? Atau malah Permaisuri Langit Suci yang memimpin,"ucap Xiong Jiangguo tertawa keras.

Xian Ge dan Ma Yao mengabaikan ucapan Xiong Jiangguo dengan menahan kekesalannya memfokuskan diri menghancurkan domain pembantaian neraka. Mata merah menyala muncul disertai seringaian menyeramkan.

"Memiliki posisi terhormat di surga asal bukan berarti mampu melawanku"

Ma Yao geram melemparkan sabit hitamnya membelah kepulan asap tersebut hingga memotong sungai besar darah menghancurkannya. Kedua matanya berwarna hitam legam berkedip sesekali tatkala melihat Xiong Jiangguo.

"Kematian adalah awal dari kehidupan mengawali jalannya reinkarnasi!"ucapnya menyatukan kedua telapak tangannya memobilisasi kekuatan buku takdir kematian menciptakan kekuatan ilahi dari sabit dewa miliknya melesat memotong keseluruhan domain pembantaian neraka.

Xian Ge segera membawa Ma Yao pergi dari alam kesejatian roh suci kembali ke alam dewa surga asal. Xiong Jiangguo muncul menyunggingkan senyum dimana darah mengalir dari sela-sela sudut bibirnya.

"Kekuatanku belum pulih sempurna hanya bisa menggertak dewa sejati di dalam domain. Andaikan saja mereka menggunakan fusi takdir semesta mengarahkannya kepadaku dipastikan jiwaku kembali tidur. Sekarang lebih baik kembali memulihkan diri,"gumamnya menghilang.

Bai Feng tersentak membuka kedua matanya terkejut hingga deru nafasnya tak beraturan. Telapak tangannya terbuka dimana jiwa Qi Cao dan Su Ming tengah meringkuk kecil tak berdaya terlihat begitu lemah di dalam lingkaran perlindungan jiwa.

"Tiga hari lagi aku akan membantumu membuat boneka jiwa. Aku akan membantumu menyimpan mereka,"ucap Xiong Jiangguo melambaikan tangannya dimana jiwa Qi Cao dan Su Ming berada di dalam wadah yang dilapisi api karma.

"Biarkan para dewa tak bisa melacak keberadaan mu melalui jiwa mereka berdua"

"Aku mengerti,"balas Bai Feng.

Xiong Jiangguo masuk ke dalam tubuh Bai Feng kembali untuk melakukan pemulihan.