NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:39k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12 : waktunya balas dendam

Lea yang menerima black card dari kekasihnya segera membelanjakan kartu tersebut, dia mengganti pakaian setelah pekerjaan yang ada di rumah ini selesai. Wanita itu dengan senang keluar dari kamar, tanpa Lea sadari Lilian yang baru saja keluar dari kamar sedang turun ke bawah melihat Lea.

Wanita itu pergi membawa tas, Lea yang melihat itu segera mengikuti Lea. Lilian pergi membawa motor sedangkan Lea menaiki taksi online, motor yang dipakai Lilian berhenti di sebuah mall.

Lilian menatap wanita itu turun dari mobil menuju mall, Lilian dengan cepat memarkirkan motornya dan mencari keberadaan Lea. Mall sebesar ini sangat susah dijangkau apalagi mencari orang, untung saja Lilian sudah memasang sesuatu di handphone wanita itu untuk melacak keberadaannya.

Titik pelacak keberadaan Lea berada di pusat baju, baju mahal dan bermerek.

Dari mana wanita itu mendapatkan uang.

Lea mencari dan melihat pakaian yang menurutnya sangat bagus, ini pertama kalinya dia datang ke tempat seperti ini apalagi mengetahui ada toko yang sangat mahal dan bagus. Walau harganya sangat diluar ekspektasi.

Lilian masih melihat gerak-gerik Lea, sekarang wanita itu berpindah ke toko sepatu. Dengan bahagianya wanita itu mengeluarkan black card membuat Lilian mengerutkan kening.

Dari mana wanita itu mendapatkan black card.

Lilian curiga dengan Lea, mulai dari wanita itu masuk ke sebuah mall dan mencari toko pakaian, sepatu parfum yang menurutnya sangat bermerek. Kalian tahukan harganya seberapa? Apalagi wanita itu memakai black card yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

Seorang pembantu memiliki black card, "Aku harus beritahu kakak tentang ini." Lilian masih mengamati Lea dari jauh, sesekali ia menghubungi Rev yang kini berada di lapangan basket.

"Kenapa kakak gak jawab panggilanku." ucap Lilian, matanya masih melihat keberadaan Lea.

Wanita itu pergi, melihat kepergian Lea Lilian segera mengikuti langkahnya. Wanita itu masuk ke tempat makanan, Lilian menatap tulisan makanan yang wanita itu masuki. Ternyata Lea masuk ke sebuah restoran korea, restoran yang sangat terkenal dikalangan anak muda sepertinya.

Lilian mencari tempat duduk yang jaraknya tidak jauh dari Lea, sedangkan Rev yang selesai bermain basket mengambil minuman dan dia mengambil handphone yang terus berdering. Ternyata Lilian menghubunginya, Rev kembali memanggil Lilian.

"Halo kak."

"Ada apa Lilian? Kenapa kamu menghubungi kakak."

"Kak. Kakak dimana sekarang?" tanya Lilian yang masih memperhatikan gerak-gerik Lea.

"Kakak lagi di lapangan basket sama teman-teman Kakak. Kenapa Lilian?"

"Gawat kak. Kakak harus datang ke mall X." ucap Lilian yang meminta Rev untuk menyusul keberadaannya.

"Buat apa kakak ke sana Lilian. Kakak masih ada latihan lagi jadi gak bisa ke sana. Kalau kamu mau belanja gak masalah, nanti kakak kirimkan uang ke kamu."

"Ini bukan aku kak tapi Lea pembantu di rumah kita." lontar Lilian membuat Rev mengerutkan kening.

"Baiklah kakak ke sana sekarang." Rev mematikan panggilan telepon, salah satu temannya melihat Rev pergi meninggalkan lapangan basket terus memanggil nama Rev.

Tapi pria itu tidak menggubrisnya, tanpa menunggu waktu lagi Rev tiba di mall tersebut, Rev yang berada di sana melihat motor Lilian dan dia segera menghampiri motor Lilian.

"Ada apa?" tanya Rev yang membuka kaca mobil, Lilian yang melihat sang kakak sudah datang meminta Rev untuk mengikuti mobil itu.

Mobil yang dinaiki oleh Lea, tanpa pikir panjang Rev mengikuti mobil tersebut. Lilian tidak bilang apa-apa tentang mobil itu, setelah mengikuti mobil hitam itu dia melihat orang tersebut turun dari mobil.

Ternyata wanita itu, jadi Lilian memintanya mengikuti mobil tersebut mengenai Lea. Dan wanita itu masuk ke sebuah salon, saat Rev ingin masuk juga tiba-tiba saja motor Lilian datang.

"Kak jangan." Lilian segera menahan Rev buat masuk ke dalam, dia takut nantinya Rev akan membuat keributan di dalam.

***

"Kakak jangan masuk ke dalam."

Rev melirik Lilian, "Kenapa? Kenapa kamu melarang kakak masuk Lilian."

"Aku tahu kakak marah melihat wanita itu, tapi kakak jangan emosi dulu yang ada kakak akan membuat keributan di dalam." ucap Lilian, akhirnya Rev mengikuti saran dari Lilian untuk tidak masuk ke dalam.

"Kak aku curiga dengan wanita itu kak. Aku dari tadi melihat wanita itu pergi, ke mall buat belanja tapi yang aku curigai wanita itu memiliki black card."

Rev menoleh, "Black card?" Lilian mengangguk, "Gimana bisa? Dia dapat kartu itu dari mana."

"Aku tidak tahu kak. Makanya itu aku curiga dengannya, mana ada kan seorang pembantu memiliki kartu hitam yang nilainya tanpa batas."

"Apa jangan-jangan..." ucapan Rev berhenti membuat Lilian menunggu, "Jangan-jangan apa kak?"

"Sudah lebih baik kamu masuk ke mobil kakak sekarang." Rev menarik tangan Lilian untuk dibawa ke dalam mobil, "Tapi kak gimana dengan motorku."

"Nanti ada orang suruhan kakak yang akan ambil motor kamu." Rev meminta Lilian masuk dan pergi dari salon, Rev curiga kalau kartu hitam itu diberikan oleh ayahnya.

Tidak mungkinkan wanita itu memiliki kartu hitam, apalagi dia seorang pembantu di rumah. Lilian mengikuti langkah Rev saat lelaki itu lebih dulu keluar dari mobil, Rev kini melangkah masuk ke kamar Arkan.

Jam segini Arkan sedang ada di kantor jadi aman untuk memeriksanya, Lilian juga ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Rev. Dan benar saja dugaannya kalau black card itu tidak ada, biasanya kartu itu diletakan di laci atau kotak penyimpanan tersembunyi. Tapi tidak ada, apa mungkin ayah sengaja memberikan kartu itu untuk wanita itu.

"Ada apa, kak?" tanya Lilian yang membuka tempat penyimpanan yang selalu dijaga oleh Arkan, dia juga sempat melihat isinya saat dulu bunda memberitahu tempat penyimpanan uang dan barang-barang berharga.

"Dugaan kakak benar kalau ayah yang memberikan kartu hitam itu."

"Apa?" jawab Lilian shock saat mendengar ucapan dari Rev.

"Kenapa bisa kak. Bukannya kartu itu sengaja di simpan untuk keperluan mendesak, ayah bilang bahwa kartu itu akan digunakan untuk pengobatan bunda." lontar Lilian yang memang mendengar percakapan sang ayah.

"Namanya juga udah tergila-gila dengan wanita pasti begini. Kakak juga gak tahu kenapa ayah melakukan hal ini, sikap ayah sudah jauh dari sebelumnya."

"Terus kita harus melakukan apa, kak?"

Rev terdiam barulah kembali menatap Lilian, "Biarkan saja mereka berdua bersenang-senang asalkan bunda jangan tahu mengenai ini. Kakak takut nanti bunda tahu semuanya yang ada penyakitnya tambah parah."

Rev memutuskan untuk pergi dari kamar Arkan begitupun dengan Lilian, Rev sudah menduga pasti akan seperti ini. Untung dia sudah memiliki rencana, jadi ia akan membalas perbuatan Lea lebih dulu.

"Halo."

"Halo, tumben lu nelpon gua. Ada apa?" ucap seorang laki-laki dari balik telepon.

"Lu masih suka bermain dengan wanita kan?" lelaki itu terkekeh mendengar pertanyaan dari sahabatnya.

"Ya tentu, kenapa? Apa lu punya wanita yang menarik untuk gua jadikan santapan." ucap lelaki itu yang mengambil satu gelas minuman dan disebelahnya sudah banyak wanita yang mengelilinginya.

"Ada. Dia sangat sempurna dan bodynya lebih hot dari wanita-wanita yang lu lihat." mendengar itu lelaki tersebut menyingkirkan wanita di sampingnya dan fokus dengan ucapan dari sahabatnya.

"Baiklah, lu bisa kasih foto ceweknya ke gua. Biar gua yang lihat apa dia benar-benar cantik sesuai apa yang lu bilang atau gak." ucapnya, lalu lelaki itu kembali menutup telepon.

Sedangkan Rev tersenyum puas setelah mendapatkan apa yang sesuai dia rencanakan, selesai mengirim foto Lea ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

Lelaki tampan yang dikelilingi wanita cantik dan seksi itu seketika menjauh saat melihat foto yang dikirim oleh Rev. Dia sangat tidak percaya kalau ada waktu secantik ini di rumah sahabatnya, lalu Rev mengatakan kalau wanita itu bekerja di rumah sebagai art.

Di zaman sekarang apa ada art yang memiliki body sebagus ini, tanpa pikir panjang ia meminta Rev untuk bertemu di rumah. Dia ingin melihatnya secara langsung, apa benar ada wanita secantik dan seksi itu.

"Nanti sore gua mampir ke rumah lu. Gua mau memastikan sendiri apa benar art di rumah lu secantik ini." balasnya kembali, Rev yang keluar dari kamar mandi tersenyum saat melihat pesan dari sahabatnya.

Kita lihat Lea apakah kamu masih bertahan dengan sikap polos mu itu, atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.

1
Putu Sriasih
Luar biasa
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
Itha
lanjut author semangat
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!