NovelToon NovelToon
WANITA TANGGUH

WANITA TANGGUH

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arvilia Agustin

semoga suka ya novel yang aku tulis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arvilia Agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Beradaptasi dengan kesabaran

Di sepertiga malam Alia bangun untuk shalat tahajud agar ia di beri ketenangan hati dan batin, setelah selesai shalat tak lupa ia berdizkir dan berdoa pada Allah agar ia di beri ketabahan, kesabaran yang kuat, dan di beri jalan keluar dari semua masalah. Banyak sekali doa yang ia panjatkan ke pada Allah sampe air mata yang berlinang tidak terasa jatuh membasahi pipi Alia sampe membaca Alqur'an pun ia terus menangis tersedu-sedu. Dua jam sudah setelah selesai shalat dan membaca Alqur'an kemudian ia pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Pas di kamar mandi ia menangis tersedu-sedu kembali. Isakan tangis nya tersamarkan bunyi keran mengucur air deras yang sengaja ia putar untuk meredam suara-suara yang mungkin saja timbul dari dirinya karena pengaruh emosi.

Hik...hik...hik..terus saja ia mengeluarkan semua emosi yang memuncak di dadanya yang sempat Alia bendung sejak semalam. Suara air yang mengucur dari keran pun membangun kan Irwan dari tidurnya. Lalu ia bangun dan kebetulan ia ingin buang air kecil juga.

Tok! Tok! Tok!

"Siapa yang di kamar mandi?" Tanya Irwan

"A..aku..." Jawab Alia dengan nada sendu

"Sudahkan mandinya? Mas mau buang air kecil ni dan wudhu soalnya ini sudah jam 5 lewat mas belum shalat." Ujarnya. Suara resah Irwan terdengar di depan pintu.

Alia segera menghapus air mata di wajahnya dan menahan isak tangis agar tak terdengar dari luar sana.

"Ia mas, sebentar lagi" Sahut Alia sambil menuang-nuangkan air dari bak mandi ke bawah lantai

"Mas tunggu" Tandas suaminya

Alia menghelai nafas panjangnya, tak terasa menangis menyita waktu mandinya yang begitu lama.

Usai beberapa waktu kemudian, Alia telah selesai menyiapkan makanan untuk sarapan pagi. Seperti biasa ia ngurus anak-anak dulu. Lalu saatnya Alia merapihkan diri untuk bersiap menjalankan tugasnya sebagai Guru.

Kemudian Alia duduk didepan meja rias sambil melihat dirinya lalu tangan Alia mengambil bedak terus mengoleskannya ke wajah mulusnya. Ia pandangi pantulan dirinya di depan cermin. " Agak sembab? tapi nggak kelihatan banget sih." Gumamnya sambil memperhatikan kedua bola matanya. Namun tiba-tiba

Muach!

Tiba-tiba sebuah ciuman mendarat di pipi Alia sebelah kiri. Alia seketika terperanjat kaget di buatnya.

"Kapan kamu masuk kamar mas?" Tanya Alia kaget

"Barusan" Balasnya

"Masallah cantiknya istri mas." Puji Irwan merayunya sambil merangkul kedua pinggul Alia

Alia terdiam terpaku menatap ekspresi wajahnya yang begitu tegang terlihat di depan cermin sana.

"Kenapa kamu nggak suka di peluk sama mas?" ujar Irwan sembari memutar tubuhnya dan menatap wajah istrinya lebih dekat.

"Hmm... nggak mas, a..aku senang," sahut Alia dengan sedikit terbata-bata dan tersenyum asem.

Cup!

"Tambah lagi ya?" Ucapnya usai berhasil mengecup kening Alia

Alia menganggu'kan kepalanya ringan dengan paksa, padahal hatinya masih jengkel.

"Udah selesai dandannya? Ayo kita makan!" Ajak sambil mengusap lembut kepala Alia.

"Bentar lagi Mas, Aku selesaikan dulu ya!" Balas Alia

Usai tubuh suaminya menghilang dari pintu kamarnya, senyum riang Alia kian memudar. Kemudian Alia mengetuk kepalanya dengan pensil alis. Kemudian ia keluar dari kamarnya menuju meja makan. Lalu mereka makan bersama dengan anak-anak nya namun Irwan dan Alia terlihat diam satu sama lain.

Pagi ini Alia masak opor, ikan goreng, telur dadar kesukaan Gilang, oreg tempe kesukaan teh Putri dan perkedel kentang kesukaan Alia

Mata Alia menatap Irwan yang begitu lahapnya memakan masakannya sehingga hampir Alia tidak kebagian.

"Makanan ini pas banget dan enak sekali," Puji Irwan sambil menambah nasi lagi

setelah selesai makan Alia langsung membereskan bekas makan tadi dan membawa piring kotor ke westafel.

"Biarkan saja jangan di cuci! Siap-siap ini sudah siang." Seru Irwan dengan lantang menghentikan tangannya yang hendak mencuci piring.

Tak biasanya mas Irwan peduli padaku, pasti ada sesuatu. Gumamnya sedikit heran

"Baik Mas." Sahut Alia

Lalu Alia bergegas melangkah kakinya untuk meninggalkan dapur, ia siap-siap mengambil tasnya, lalu ia pamit pergi ke sekolah dengan Putri.

"Aku pamit ya mas!" Ucap Alia sembari mencium punggung tangannya. Lalu ia melangkahkan kakinya ke depan pintu.

Prank!

Suara benda jatuh, itu menghentikan langkahnya, kemudian Alia berbalik arah dan menatap ke meja makan yang berubah suasana menjadi tegang.

"Gilang kenapa?" Tanya Irwan

"Piring jatuh pak ke senggol Gilang, aku nggak sengaja" Ucap Gilang sedikit ketakutan

"Astaghfirullah al'adzim Gilang, hati-hati di lihat dulu benda di sekitar." Umpat Alia

Alia menghelaikan nafas panjangnya. Akhirnya Alia kembali ke meja makan untuk membereskan pecahan piring yang berserakan di atas lantai.

Beberapa saat kemudian usai membereskan pecahan beling Alia merapihkan diri di depan cermin dengan begitu tergesa-gesa dengan terus memperhatikan jam di pergelangan tangannya yang sudah mendekati jam delapan.

"Huft! Hah!" beberapa kali ia menghempaskan nafasnya dengan kasar, perasaan resah, gelisah, hawatir, takut dan kecewa campur aduk dalam emosinya.

"Aku kesiangan ya Allah, mana ada jam pertama lagi" Ujarnya. Untung teh Putri udah duluan kasian dia kalau menunggu aku pasti dia malu sama teman-temannya.

" Aku antar ya" Ujar Irwan

Alia terdiam membisu, dan segera mengambil tasnya di sofa lalu ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

"Alia tunggu," Panggil Irwan berulang kali

"Ada apa mas?" Tutur Alia berbalik arah dengan mendengus kesal takut kesiangan. Ada saja hambatannya.

"Aku sudah kesiangan mas" Ucap Alia

"Kamu mau naik motor sama siapa?" Tanya Irwan

"Aku mau ngojek mas."

"Aku antar kamu ya"

"Ya sudah cepetan, kalau mau niat ngantar, ini sudah jam 8 lewat." Ucap Alia dengan nada kesal

"Baik aku ambil kuncinya dulu"

Alia memejamkan matanya sambil mengatur pola nafas yang sedikit menyulitkan pikiran jenuhnya.

Hampir setengah jam diperjalanan baru ia sampai ke sekolah, untung nya waktu itu Pak Kepala Sekolah tidak masuk karena beliau sedang sakit.

Syukur Alhamdulillah hari ini aku tidak dapat teguran, coba kalau ada Bapak Kepala apa yang terjadi pasti ia di tegur di depan guru-guru. Betapa malunya aku.

Alia tanpa duduk dulu ia langsung menyimpan tas nya di meja dan langsung ia masuk kelas karena sudah setengah jam ia terlambat

"Assalamualaikum anak-anak"

"Wa'allaikum salam Ibu" Mereka menjawab kompak dan semangat

"Ibu minta maaf sebelumnya, karena sudah terlambat karena ada kepentingan keluarga. Tapi itu bukan berarti kalian tidak belajar ya." Jelas Alia

"Ia Bu tadi kami sudah mengambil buku bagian Ibu" Jawab salah satu siswa

"Alhamdulillah terima kasih banyak ya, sekali lagi Ibu minta maaf."

"Ia Bu"

lalu proses pembelajaran pun berjalan. Empat jam sudah Alia di dalam kelas melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pengajar, pendidik di SMP 2. Kemudian bel istirahat pun berbunyi

Kring....kring ... waktunya istirahat

Alia pun keluar dari kelas menuju ruang Guru.

Dengan mengatur nafasnya karena ia cape, lalu ia duduk. Kemudian mengambil hp nya beberapa notifikasi bermunculan, nampak jelas di situ ada inbox masuk ke FB suaminya dari nama Alin. Dengan penasaran langsung ia membuka nya yang isinya

[A dimana? Jadi nggak kita ketemuan di tukang bakso Ojolali?]

[A masih di rumah, jadi donk] Jawab Irwan

[Seperti biasa kita ketempat yang pernah dulu kita kunjungi itu, di Mutiara beach] lanjutnya

[Ok, aku tunggu di tukang Bakso ya, kira-kira jam berapa a?]

[Sekitar jam 10 an]

[Ok]

Percakapan mereka membuat jantung Alia berdetak kencang dan sesak di dada ingin rasanya melabrak mereka yang sudah keterlaluan tidak menghargai perasaannya.

"Apa artinya aku ini, aku tidak pernah di hargai di mata mas Irwan sehingga dia tega melakukan ini sama mantan pacar nya dulu yang jelas-jelas mereka sudah punya pasangan masing-masing, keterlaluan mereka. Dasar cewe gatel tidak tahu malu dan tidak punya perasaan begitu juga dengan mas Irwan." Gerutu Alia

Tak sabar Alia menelpon suaminya dengan nada emosi

Kring ..kring...

"Assalamualaikum, halo Al"

"wa'allaikum salam" jawabnya dengan ketus

"Ada apa dan kenapa? seperti yang lagi nagmbek

"Jelas.." Jawab Alia ketus

"Sekarang kamu jelaskan ke aku siapa Alin dan ada hubungan apa kamu dengan mantan kekasih mu itu?" Jelas Alia

"Dia masa lalu mu mas kenapa kamu masih berhubungan dengan nya, apa kamu tidak malu sama suaminya dan sama istri mu sendiri.? Sedekat itu kamu dengan nya? kamu tega mas tidak pernah menghargai perasaan ku sebagai istri mu" Ucap Alia dengan nada kesal sembari menangis

"Sekarang jawab aku mas, hari ini kamu janjian kan bersamanya, mau kencan di Mutiara beach? Jawab mas!"

Irwan tak menjawab diam membisu, bingung apa yang harus dia katakan, "kenapa Alia bisa tahu kalau aku janjian dengan Alin" Gumam Irwan yang sedang bertanya-tanya

Tak lama ia menjawab

"Alin itu memang masa laluku tapi kita tidak seperti yang kau pikirkan dan aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya." Jelas Irwan bersi kekeh mencari pembenaran

"Bener mas, kamu jujur apa sedang berbohong?"

Irwan tak menjawab nya lagi, ia hanya mendengarkan kekesalan Alia yang terus-terusan melepaskan emosinya pada Irwan

"Aku sudah cape mas, kejadian ini terus berulang-ulang, kita ini hanya raga mas yang bersatu tapi hatimu tidak, kita tidak akan bisa bersatu mas kalau hati kamu masih mengharapkan dia. "Ucap Alia sambil menangis

"Tidak ada yang aku harapkan dari dia Alia, aku sayang, cinta sama kamu. Itu cuma silaturahmi saja di hp yang kebetulan lewat di beranda aku, karena kami sudah lama tidak pernah ketemu. Wajar dong aku berkomunikasi untuk silaturahmi dengan dia.

"Wajar mas? Ada juga kamu wajib di hajar. Cetus Alia yang merasa jengkel. Dan wajar bagaimana kalau kalian saling mengingatkan masa lalu kalian dan kalian ingin kembali seperti dulu. Apa itu bukan hubungan? kalian selama ini masih menyimpan rasa cinta dan mengharapkan satu sama lain untuk bersatu lagi. Ia kan?"

"Sudahlah mas, kamu jangan munafik, jangan mengelak lagi aku sudah membaca semua inbox kamu dengan mantan kekasih mu dulu itu. Kau sering ketemuan kan mas?

Irwan terdiam membisu, Irwan terpikir sejenak apa yang harus ia lakukan untuk membuat Alia percaya.

Alia sudah cape dan suara pun sudah serak karena marah sambil menangis menguras suara dan tenggorokan nya sakit. Alia pun menutup telponnya.

Tubuh Alia gemetar dan perasaan dingin membuat otot dia lemas. "Ya Allah beri aku kekuatan dalam menghadapi ujian berat ini." Gumamnya pada yang maha kuasa. Tubuh Alia sudah merasa lemas seperti ingin pingsan namun ia selalu menguatkan tubuhnya dengan menggerak-gerakkan organ tubuhnya agar ber energi dan kuat lagi. Sesekali ia berjemur di teriknya panas sinar matahari. Sedikit ia mendapatkan kehangatan. Lalu ia minum Aqua sampe habis satu botol.

Aku harus bisa beradaptasi dengan kesabaran. Ya Allah bantu aku agar aku bisa menghadapi semua ini dengan kuat dan sabar. Hanya ucapan itu yang bisa Alia katakan pada dirinya.

1
Ai
HBD Alia /Rose/
Izin kasih saran, ya, Thor /Pray/
Alangkah kerennya klo tanda baca lebih diperhatikan (diletakkan pd letak yg benar), biar yg baca ga salah ngerti.
Semangat terus /Smile/
Arvilia_Agustin: Ok, siap makasih ya masukannya
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Cerita nya bagus
Bilqies
semangat Alia kamu pasti bisa ngejalanin ini semua kok 💪☺️
Bilqies
udah ketangkap basah masih aja bohong terus 😡😡😡
Bilqies
pinter banget si Irwan berkilahnya
Bilqies
tega banget si Irwan, salah Alia apa coba Thor sampai dia sekejam ini...
kalau udah bosen ngmgbdionj g usah kaya gini juga kan
Bilqies
ternyata Irwan masih ada main ya Thor di belakang Alia....
kasihan banget siih Alia
Claire
Akuu mampir thor… 😁
Bilqies
aku mampir Thor
Arvilia_Agustin: Ok, Makasih ya🌹
total 1 replies
PRIYN_027
aku sudah mampir ya thorr + 🌹 untukmu, semangat nulisnya/Smile/
Arvilia_Agustin: Siap, makasih ya udah mampir
total 1 replies
Aulia Putri
Semangat Thor ayo update lagi!
Aulia Putri
Alin apa intan Thor yang telepon?
Arvilia_Agustin: Alin salah ngetik
total 1 replies
Aulia Putri
Swmoga Irwan berubah dan semakin sayang
Bilqies
up lagi thorrr
aq kasih 🌹 untuk mu Thor semangat menulisnya
Arvilia_Agustin: Terima kasih Bunganya
total 1 replies
Bilqies
Alhamdulillah deh kalau Irwan udah berubah gak bohong lagi seneng jadinya 🤣😂😂
Arvilia_Agustin: Mudah2an aja Irwan berubah
total 1 replies
piyo lika pelicia
semangat cerita kamu bagus kok tapi perhatikan lagi titik, dan huruf kapital nya ya ☺️
piyo lika pelicia: ok dek semangat yah ☺️
Arvilia_Agustin: Ia, siap. makasih masukannya
total 2 replies
piyo lika pelicia
Ucap
huruf besar ya dek kalaw udah ada titik sebelumnya
piyo lika pelicia
"Kenapa kamu menangis Alia.?" Tanya ibunya.
piyo lika pelicia
heleh mulut buaya 😒
Bilqies
semoga Irwan gak bohong lagi ya Thor kasihan Alia yang terus terusan tersakiti gara gara Irwan 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!