NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:41.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi

Rivaldo hanya diam. Perasaannya juga kacau sudah menceritakan semua yang dialaminya selama ini. Jujur dalam hati ia tidak ingin bercerai dengan Alya, walaupun hatinya sudah  terikat buat wanita lain.

'Apa aku ini terlalu serakah menginginkan dua wanita di dalam hidupku. Di sini Alya sudah sah menjadi pasanganku, tapi tak bisa dipungkiri kalau hatiku masih mencintai Tara. Entah di mana Tara sekarang. Apa dia masih memikirkanku seperti aku yang tak bisa melupakannya? Apa masih ada harapan pulang dan bersama kembali seperti dulu?'

Pria itu menghela napas berat dan memutuskan untuk kembali bekerja. Dia mengabaikan Alya dan tidak menjawab pertanyaannya.

"Om! Mau ke mana kamu? Aku belum selesai bicara. Jawab dulu pertanyaanku!"

Tak menjawab, Rivaldo mengambil laptop di sofa hendak keluar kamar.

"Kenapa diam! Aku minta kau menjawabnya dengan jujur! Jangan buat aku tidak nyaman," seru Alya.

Rivaldo membalikkan badannya dan menatapnya datar. "Al! Sudah kukatakan berkali-kali padamu, kalau aku tidak akan pernah menceraikanmu. Apapun yang terjadi kelak, Aku tidak akan pernah menceraikanmu! Apa kau puas dengan jawabanku?"

"Serakah! Kau tidak ingin berpisah dariku, tapi hatimu sudah mati buat orang lain. Apa di sini aku sendiri yang harus belajar untuk menerimamu? Sedangkan hatimu hanya milik orang lain. Tidak, aku tidak mau!"

Sampai kapanpun Alya tidak ingin berjuang sendirian. Dia sudah belajar mati-matian untuk bisa menerima Rivaldo sebagai pasangannya, tapi Rivaldo sendiri hanya menganggapnya sebagai adik. Istri mana yang bisa bertahan tanpa adanya ikatan cinta? Pernikahan tanpa dilandasi oleh cinta akan terasa hambar bagai sayur tanpa garam.

"Seandainya saja kasihmu itu tiba-tiba datang dan mencarimu ke sini Apakah berniat untuk memaduku mengajakku berpoligami?"

Alya kembali teringat saat Rivaldo mengatakan, berencana untuk menikah kembali dengan orang yang dicintainya. Dan ia sangat yakin, ucapan itu berasal dari hatinya, dan wanita yang hendak dinikahinya itu tak lain adalah kekasihnya yang kini menghilang tanpa kabar.

"Al! Kamu itu ngomong apa sih?! Aku itu cuma bercanda, jangan diambil hati lah. Masa dari kemarin dibahas terus!"

Alya langsung berdiri dan melotot di depannya. "Bercanda kau bilang? Ucapan itu sudah tersirat dari hati, Om! Dan apa kau pikir aku ini orang bodoh, yang percaya dengan ucapanmu itu? Tidak Om, aku sudah dewasa dan aku tidak suka bercanda."

"Ya sudah, terserah anggapanmu saja! Aku tidak ada waktu untuk meladenimu. Aku masih banyak pekerjaan dan aku harus kembali bekerja."

Semakin pusing saja beradu debat dengan Alya yang tidak pernah ada ujungnya. Gadis itu selalu ngeyel dan tidak pernah percaya dengan apa yang dia katakan.

"Lebih baik kau tidur saja. Ini sudah malam, bukannya besok kamu harus kembali beraktivitas ikut daring."

"Aku tidak mau ikut daring lagi. Aku maunya langsung pergi ke sekolah. Pulangkan saja aku ke rumah orang tuaku. Aku akan menginap di sana sampai aku lulus sekolah."

Refleks Rivaldo memelototinnya. "Apa kau ini sudah gila! Dengan aku memulangkanmu ke rumah orang tuamu, yang ada mereka akan salah paham. Mereka berpikir kalau aku dan kamu tidak pernah akur, sehingga membuatmu tidak nyaman bersamaku."

"Tapi kan emang benar itu kenyataannya. Kamu tidak pernah bisa membuatku nyaman di sini. Apalagi sekarang aku tahu kalau hatimu hanya untuk wanita itu."

Rivaldo membanting laptopnya kembali ke sofa, tidak peduli kalaupun laptopnya rusak. Dia benar-benar dibuat emosi oleh sikap kekanak-kanakan istrinya.

"Al! Mau sampai kapan kau bersikap seperti anak kecil? Kita ini sudah menikah dan dituntut untuk belajar dewasa. Bisakah kamu sedikit merubah kebiasaan burukmu itu? Di sini aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuatmu nyaman, tapi kamu yang selalu membuat dirimu tidak nyaman. Aku harus bicara apa lagi supaya membuatmu percaya dengan ucapanku."

"Nggak ada yang membuatku percaya. Di sini aku sudah sangat kecewa. Maaf, sepertinya aku memang tidak bisa bersamamu."

Alya beranjak menuju lemari dan mengambil koper untuk mengemasi barang-barangnya. Tak ingin menjadi duri dalam kehidupan Rivaldo, lebih baik ia putuskan untuk mengalah dan pergi dari kehidupan Rivaldo.

"Al! Mau apa kamu?"

Rivaldo melangkahkan kakinya lebar dan meraih tangan Alya yang tengah membuka koper.

"Aku mau pergi dari sini. Lepaskan aku Om!"

"Tidak! Kau ingin membuat orang tuaku marah karena ulahmu? Jangan ceroboh Al! Berhenti membuatku emosi."

Alya mencoba melepaskan tangannya yang dicengkeram erat oleh suaminya. "Lepaskan aku Om! Kau sudah menyakitiku!"

"Aku akan melepaskanmu jika kamu tidak pergi dari sini. Dengan kau pergi dari sini, hubungan keluarga kita akan semakin kacau. Apa kau tidak memikirkan dampaknya?"

"Aku tidak peduli. Itu bukan urusanku. Aku sudah mengorbankan masa mudaku untuk menikah denganmu, tapi apa balasanmu? Kau terang-terangan tidak mencintaiku, kau hanya menganggapku tidak lebih dari sekedar adik. Kau melukai perasaanku Om. Hatimu sudah kau kubur buat wanitamu itu, dan aku ..,, aku tak pernah kau mengerti!"

"Iya, aku minta maaf. Kita bicara baik-baik ya?"

Rivaldo mengabaikan janjinya dengan klien akan melakukan meeting. Lebih penting mengurus Alya dibandingkan dengan pekerjaannya.

"Minta maaf itu memang mudah tapi kalau tidak bisa merubah suasana apalah artinya minta maaf. Sudahlah aku pusing, lebih baik aku pulang saja!"

"Al! Aku mohon, tolong jangan seperti anak kecil gini, dong! Kalau sampai Mama sama Papa tahu kita lagi debat kayak gini, mereka pasti akan marah. Dikiranya aku sudah bersikap tidak baik padamu, padahal aku tidak melakukan apa-apa di sini."

Tak memperdulikan ucapan Rivaldo Alya menghempaskan tangan Rivaldo dan membuka lemari pakaiannya. Dia sudah bertekad buat untuk pergi dari rumah suaminya.

"Aku nggak peduli mereka tahu yang sebenarnya. Aku nggak mau menjadi korban perasaan dari orang yang jutek sepertimu. Kamu itu hanya pura-pura baik di depanku, tapi hatimu selalu memikirkan orang lain. Lebih baik nggak usah peduli sekalian, daripada hanya pura-pura saja. Benar apa yang kau katakan itu aku bukan lagi anak kecil. Justru karena aku bukan lagi anak kecil, aku tidak mau dibohongi. Sekarang terserah kamu saja. Kalaupun aku pergi dari sini, kamu nggak perlu mengikutiku."

Rivaldo mengacak rambutnya frustasi. Kalau sampai orang tuanya tahu perdebatannya dengan sang istri, yang ada dirinya lah yang akan disalahkan.

"Ya sudahlah kamu ini memang sudah menjadi keputusanmu. Tapi yang jelas aku tidak mau disalahkan. Kamu sendiri yang berniat untuk pergi diri sini, jadi kamu sendiri juga yang harus menanggung akibatnya."

Alya membalikkan badan dengan bersedekap dada menatap menikmati hazel sang suami yang nampak begitu frustasi.

"Sekarang tatap mataku dan jawablah dengan jujur."

Rivaldo menurut, kini ia lebih banyak mengalah agar permasalahan tak semakin besar.

"Oke. Memangnya kau ingin bertanya apa?"

"Jika suatu saat nanti kekasihmu itu kembali, kau akan memilih untuk mempertahankan rumah tangga kita atau kau akan kembali padanya?" Aku minta jawabanmu sekarang!"

1
Nur Hayati
Buruk
Nur Hayati
isinya bagus,tp keduanya jutek
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!