NovelToon NovelToon
Memeluk Yudistira

Memeluk Yudistira

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Gulla

Ini tentang Naomi si gadis cantik ber-hoodie merah yang dibenci ibu dan kakaknya karena dianggap sebagai penyebab kematian sang ayah.

Sejak bertemu dengan Yudistira hidupnya berubah. Tanpa sadar Naomi jatuh cinta dengan Yudistira. Pria yang selalu ada untuknya.

Namun sayangnya mereka dipisahkan oleh satu garis keyanikan. Terlebih lagi tiba-tiba Naomi divonis mengidap kanker leukimia.

Apakah semesta memberikan Naomi kesempatan untuk memperjuangkan cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

****

Perpustakaan sekolah menjadi tempat yang jarang di kunjungi siswa ketika istirahat. Hanya ada segelintir siswa yang jumlahnya kurang dari lima belas orang dari ratusan siswa di sekolah yang menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan. Naomi merasa ada yang mengikutinya sedari tadi. Ia terkejut ketika tahu orang itu Leo. Mau apa Leo?

Naomi menghela napas kasar, ia membiarkan Leo melakukan apapun yang dia suka. Sekarang yang penting, ia harus mendapatkan buku-buku yang ia cari. Naomi menuju rak buku matematika, ia mengambil beberapa buku baik dari kelas 7,8 dan 9 serta buku rumus-rumus. Ia mempersiapkan diri untuk UTS dan UN. Meski ia masih ada satu semester lagi untuk UN, tapi Naomi lebih suka menyiapkannya dari sekarang.

Buku yang Naomi cari berada di rak paling atas. Naomi mengulurkan tangannya dan berjinjit untuk mengambil buku di rak paling atas. Begini susahnya kalau punya badan pendek selalu kesulitan. Naomi mendesah, ia berulangkali melompat namun tak kunjung berhasil. Hingga ia dikejutkan dengan sebuah tangan yang mengambil buku incarannya.

"Leo?" Ternyata pria itu masih mengikutinya, ia kira Leo sudah pergi. Benar-benar penguntit sejati. Naomi berdecak dalam hati.

"Ini." Leo menyerahkan buku tersebut pada Naomi.

"Kamu ngikutin akukan?" Tuduh Naomi bukannya berterima kasih. Ia tidak bodoh untuk menyadari kehadiran Leo yang mengikutinya sejak keluar kelas. Benar-benar cowok kurang kerjaan.

"Iya."

"Kenapa?" Tanya Naomi penasaran dengan tingkah aneh Leo akhir-akhir ini.

"Karena lo udah menyelamatkan gue, jadi mulai sekarang gue akan lindungin lo dari siapapun sebagai balas budi." Naomi tertawa kecil mendengar itu. Kenapa ia harus dilindungi? Ia bisa menjaga dirinya sendiri. Ia tidak butuh

perlindungan Leo. Pria itu saja tidak bisa menyelematkan dirinya sendiri, bagaimana mau melindungi orang lain. Dasar aneh!

"Aku nolong kamu tanpa pamrih, jadi lebih baik kamu pergi dari pada kurang kerjaan ngikutin aku." Naomi mengatakan itu dengan nada biasa saja namun bisa membuat Leo marah. Pria itu tersakiti karena diusir secara halus. Gadis ini benar-benar berbeda dengan lainnya. Leo dibuat terpesona.

"Thanks juga udah ngambilin buku ini jadi aku anggap kita impas. Kamu nggak perlu merasa berutang Budi lagi." Kemudian Naomi pergi meninggalkan Leo yang terpaku.

"Menarik.." gumam Leo. Ia tidak akan kalah hanya dengan cara seperti itu. Ia sudah berjanji akan membuat Naomi jatuh cinta padanya. Semakin gadis itu menolak semakin besar hastrat Leo ingin memilikinya.

***

"Bukannya itu Leo?"

"Kok dia ngikutin Naomi sih."

"Leo juga pindah duduk di sebelah Naomi. Jangan-jangan Leo suka Naomi. Liat aja dia udah kayak cowok yang posesif sampe ngawal Naomi kemana-mana."

"Apa mereka udah jadian?"

"Kok Leo mau ya sama cewek kutu butu itu? Aneh banget!!"

Orang-orang menatap Naomi penasaran. Karena sedari tadi Leo mengikuti gadis itu bahkan berjalan di belakangnya seolah-olah body guard kemanapun Naomi pergi. Membuat orang-orang iri dengan tingkah manis Leo. Sekarang Naomi dan Leo sedang di kantin menjadi pusat perhatian. Lebih parahnya lagi Leo membawa barang-barang Naomi. Naomi beruntung bisa membuat Leo yang ganas itu bertekuk lutut.

Cinthya mengepalkan tangan mendengar percakapan teman-temannya. Dari kemarin hatinya sudah panas, disaat Leo terang-terangan mendekati Naomi. Dari kelas satu ia menyukai Leo. Namun Leo tak pernah menyukainya. Anehnya Leo suka sekali bergonta-ganti pacar dengan yang lain tapi tidak mau memberinya kesempatan. Sekarang orang yang disukainya malah menyukai orang yang paling ia benci.

Bagi Cinthya, Naomi adalah saingan terberatnya. Peringkat gadis itu sulit untuk di geser, padahal Cinthya sudah berjuang keras dan mengikuti lestambahan. Namun tetap saja ia selalu kalah dengan Naomi. Karena Naomi

orang tuanya sering memarahinya karena tidak pernah bisa mendudukiperingkat pertama. Kenapa Leo sekarang mendekati Naomi? Rasa benci Cinthya bertambah.

"Sabar cin, gue yakin Leo cuma mau mainin Naomi. Tahu sendiri bukan Leo itu playboy. Paling Naomi cuma mau di jadiin mainannya aja." Anin menenangkan Cinthya sahabatnya.

"Gue tahu kok." Cinthya bersumpah akan membalas Naomi agar gadis itu sadar betapa serakahnya dia. Sudah merebut posisinya sekarang Naomi ingin merebut Leo-nya. Cinthya mengepalkan tangan marah sambil menatap tajam ke arah Naomi.

***

Naomi menatap tajam Leo yang dengan santai duduk di hadapannya.  Karena pria itu ia jadi pusat perhatian sekarang. Ia tidak suka diperlakukan seperti ini. Rasanya privasinya di usik. Bukan hanya itu Leo bersikap

seenaknya. Ia padahal sudah mengusir pria itu berulang kali tapi tidak mempan.

Leo tersenyum membalas tatapan Naomi. Baru ia sadari ternyata Naomi sangat cantik. Kemana saja ia dua tahun yang lalu? Hingga melewatkan gadis ini.

"Puas bikin aku jadi pusat perhatian anak-anak." Ucap Naomi dengan sengit. Tangannya mencengkram sendok erat. Ia tidak tuli ketika banyak orang membicarakannya dengan Leo.

"Puas sekali. Jadi mereka tahu kalau kamu itu milik aku. Sehingga mereka akan berpikir dua kali untuk mencari gara-gara sama kamu." Leo mengatakan itu dengan bangga. Ia tidak habis pikir dengan Naomi yang menolaknya

padahal banyak yang mengaguminya. Siapa sih yang tidak kenal Leo disekolah ini?

"Seharusnya kamu bangga bisa dikawal sama gue."

"Konyol!" Balas Naomi yang ada ia malah jadi sasaran empuk cewek-cewek yang naksir Leo. Dia bukan cewek populer, ia lebih dikenal sebagai si pintar yang kutu buku. Sekarang orang-orang akan lebih memperhatikannya

gara-gara Leo.

Naomi menarik napas panjang. Semoga saja tidak ada orang yang mencari masalah. Lebih baik ia melanjutkan makannya. Naomi menyesal pernah menolong Leo. Seharusnya dulu ia biarkan saja pria itu mati.

***

Yudistira menatap langit biru di hadapannya. Sekarang ia berada di roftop sekolah. Yudistira tidak terlalu menyukai keramaian, ia lebih suka menyendiri. Ia juga menolak ajakan teman sekelasnya untuk makan di kantin. Entah kenapa Yudistira lebih berselera makan masakan Naomi.

Yudistira mendesah ketika mengingat Naomi kembali. Kenapa ia terus-menerus mengingat Naomi? Apa ia menyukai gadis itu? Yudistira menggeleng membuang jauh perasannya. Ia tidak boleh jatuh cinta pada gadis itu. Ia

harus menahan perasaannya.

"Woy!!" Seruan itu mengejutkan Yudistira.

"Ngapain kesini?" Tanya Yudistira malas ketika tahu orang yang mengagetkannya adalah Bima adik laki-lakinya.

"Bagi duit." Ujar Bima tanpa dosa. Ia ingin membeli mainan untuk Gara. Sedangkan uangnya sudah habis. Jatah uang sakunya tinggal tipis. Bima akui ia terlalu boros akhir-akhir ini.

"Kerja makannya."

"Bagi lah kak, uang lo kan banyak."

Yudistira mengeluarkan dompetnya dari saku lalu menyerahkan beberapa lembar ratusan ribu ke Bima. "Jangan minta lagi! Sana pergi ganggu aja." Yudistira kemudian mengusir adiknya.

"Thank kak, jangan banyak mikirin cewek nanti setres!!" Yudistira melotot mendengar ucapan adiknya. Kenapa si Bima bisa tahu kalau ia sedang memikirkan Naomi?

"Pergi lo sebelum gue tendang!!" Bima menurut menghilang dari roftop meninggalkan Yudistira seorang diri.

Setelah Bima keluar Yudistira membaringkan diri. Ia mengeluarkan kotak korek api kecil. Kemarin Naomi menjatuhkan itu ketika pulang. Gadis itu sangat aneh untuk apa membawa benda seperti ini. Yudistira makin penasaran. Apalagi di korek tersebut ada tulisan ayah. Sepertinya Naomi sangat kehilangan ayahnya.

Yudistira kemudian menggesek korek api tersebut hingga mengeluarkan nyala api. Kemudian ia meniupnya. Ia akan mengembalikan benda ini nanti dan membicarakannya. Apa maksud Naomi membawa korek api?

Sering ponsel mengagetkan Yudistira. Ia langsung mengangkat panggilan tersebut. Nama Roy tertera disana. Roy adalah sahabat dekatnya di kelas.

"Ada apa?"

"Adek kelas nyari gara-gara lagi. Bosen gue ngasih peringatan sama dia."

"Oke gue kesana." Yudistira mematikan ponsel kemudian memasukan ponselnya

dalam saku. Akhir-akhir ini adik kelas suka membuat ulah dengan teman-temannya. Zaman berubah, semasa ia berada di tingkat bawah ia selalu bersikap sopan terhadap senior. Tapi sekarang banyak sekali adik

kelas yang seenaknya. Lebih parah lagi malah menantang pertengkaran.

"Merepotkan saja." Gumam Yudistira melangkah pergi meninggalkan rooftop.

***

1
gulla daisy
sedih ceritanya tapi bagus
gulla daisy
Kasian Naomi
gulla daisy
Sedih banget novelnyaaa
wgulla_
ayo
Damiri
awas aja
Damiri
naomi sabar ya
Damiri
sedih jadi naomi
Damiri
lanjut
Damiri
bagusss
Damiri
lanjut suka kak
Damiri
bagus
Damiri
bagus sekali aku suka
Binti Masfufah
menarik
wgulla_: udh lanjut kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!