Menikah dengan cinta pertama mungkin adalah hal yang membahagiakan, tapi tidak dengan ku. Sebelum semua itu terjadi aku harus pergi darinya sejauh mungkin agar pernikahan ini tidak terjadi.
saat di bangku SMA, Alice yang penuh dengan semangat menyatakan cintanya pada Sean, tapi laki-laki itu hanyahanya menatapnya remeh dan pergi begitu saja. Setelah kejadian itu Alice tidak pernah lagi ingin berurusan dengan Sean sampai orang tua mereka berencana untuk menikahkan mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jane Alicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Alice keluar dari toko itu dengan Dua kotak sedang di tangannya, entah kenapa dia merasa senang karena berhasil mendapat apa yang diinginkannya. Ini pengalaman pertamanya untuk masuk ke toko seperti itu
-------------------
Sean yang melihat Alice keluar dengan dua kotak berwarna pink dan biru itu merasa lemas, di tambah melihat ekspresi bahagia Alice yang belum pernah dilihatnya itu semakin membuat pikirannya kacau.
Sean keluar dari caffe itu dan tetap mengikuti Alice sampai ke parkiran, Sean sudah tidak tahan dengan kepalanya yang berisik, dia ingin membawa Alice dengannya.
Alice yang tidak tahu apa-apa hanya berjalan dengan santai ke arah mobilnya.
BRUUUUK!!
Setelah Alice meletakkan kado itu di bangku penumpang, Sean tidak tahan lagi dan dia menarik tangan Alice dengan keras dan mendorongnya ke badan mobil
"AAAAA" Alice teriak karena terkejut
"Sssst, Diamlah Sayang nanti ada yang mendengar"
"KAU NGAPAIIN DISINI!!!!?" Alice terkejut karna yang menariknya adalah Sean
"Aku?!, aku hanya mau mengunjungi calon istriku yang kabur"
"Jangan asala bicara, lepaskan aku!!" Alice melotot pada Sean yang mencengkram tangannya kuat
"Tidak,itu tidak mungkin Alice, kalau ku kelapaskan kau nanti bertemu dengan bajingan itu"
"Siapa yang kau sebut bajingan!!, cepat lepaskan tanganku sakit!!" Wajah Alice mulai memerah dan ingin menangis karena menahan sakit di tangganya
"Jangan pura-pura ga tau Sayang, aku sudah tau semuanya"
"Sean kau sudah gila, lepaskan aku aku ga paham apa yang kau bilang"
"Ya aku gila karna mu Alice, kau hanya milikku jadi kau gakakan bisa bahagia bersama kekasih rahasiamu itu"
"Siapa yang punya kekasih rahasia?!!"
"Alice jangan berbohong lagi kau hamil anak bajingan itu kan?!, kau tidak perlu berbohong begitu!!"
Sean mencengkram tangan Alice lebih keras lagi dan mendorong tubuhnya semakin keras karena dia membayangkan Alice bahagia dia pria lain, wajahnya menggelap dan itu membuat Alice gemetar ketakutan.
"Sa-sakit......lepaskan aku ...ini sakit...aku mohon....jangan buat aku tambah membencimu"
Alice tidak tahan lagi dia menangis kesakitan karena Sean tidak mau melepas tangannya, dia gemetar karena ekspresi Sean yang melihatnya seolah inginmembunuhnya.
Sean yang mendengar Alice menangis kesakitan dan memohon seperti itu langsung membuatnya sadar apa yang telah dilakukannya. Sean perlahan melepas tanggannya.
"Alice jangan menangis" Sean mendekat ke Alice dan dia mau menghapus air mata itu tapi tangganya langsung di tepis Alice
"JANGAN MENYENTUHKU!!, AKU MEMBENCIMU SEAN...AKU MEMBENCIMUU"
Alice masuk kemobilnya dengan cepat dan pergi meninggalkan Sean yang masih diam di tempatnya.
Sean bisa melihat Alice yang gemetaran berbicara dengannya dan gemetaran saat masuk ke mobil
"Apa yang kulakukan, kenapa aku membuatnya tambah membenciku"
"Dia takut dengan ku, aku harus bagaimana?, kenapa aku jadi mosnter?"
"Dia pasti menganggapku moster jahat yang mengerikan sekarang"
"Alice apa yang harus kulakukan padamu.....Kau membuatku berantakan jadi kau harus merapikannya Alice kau harus bertanggung jawab"
Sean masuk kemobilnya dengan rasa penyesalan yang besar, dia berdiam untuk menenangkan emosinya sebentar lalu menjalankan mobilnya, dia masih terbayang dengan wajah Alice yang takut dengannya.
Sean mengendarai mobilnya tanpa tujuan, dia tidak tahu mau pergi kemana, dia tidak punya tujuan selain mengikuti Alice
Sean berhenti di pinggir jalan karena tidak tau mau pergi kemana sampai dia melihat Alice menyebrang masuk ke dalam salah satu restoran sederhana disana
"Alice....." Sean melihat Alice masuk ke dalam restoran sederhana dengan dua kotak tadi
Sean langsung turun dari mobilnya dan masuk ke dalam restoran itu, saat masuk ke dalam dia melihat ada banyak orang kantoran memenuhi meja disana
*Sepertinya mereka semua berasal dari tempat yang sama..tapi dimana Alice..* Sean berbicara dalam hati
Mata Sean mencari kesekeliling dan menemuakn Alice sedang berbicara dengan seorang wanita dan memberikan dua kotak itu pada wanita itu
"Alice ga hamil?, dia ga lari dariku,dia ga punya pacar lain....baguss..." Sean merasa senang saat tau semuanya hanya salah paham
"Tapi aku merusakn semuanya...aku membuat semua kacau, sekarang dia membenciku...." Sean merasa depresi dan membeli beberapa botol untuk diminumnya sendiri
Jaraknya dan Alice cukup jauh dan di tambah banyaknya orang Alice tidak melihatnya, tapi Sean selalu melihatnya, walaupun mabuk mata Sean tetap pada Alice, hanya dia seorang
Sean tetap disana sampai semua orang selesai dan pergi pulang, dia belum puas melihat Alice yang tersenyum disana, berbeda saat dengannya Alice tidak pernah tersenyum.
