NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Nona Muda

Mengejar Cinta Nona Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / trauma masa lalu
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: feby_mb

Zanna Kirania Dwipangga tumbuh menjadi gadis cantik dan juga pintar. Karena parasnya yang cantik itu, banyak para lelaki yang ingin menjadi kekasihnya. Tapi berakhir dengan kegagalan, karena Kiran susah untuk di dekati.

Apa yang menyebabkan Kiran susah untuk di dekati? karena dulu dia sudah pernah terluka oleh yang namanya cinta.

Setelah beberapa waktu berlalu ada seorang tuan muda yang sedari kecil sudah mencintai Kiran. Tapi Kiran tidak tau kalau lelaki itu mencintainya. Sekarang mereka di pertemukan kembali.

Saat tuan muda itu akan mengejar cinta Kiran. Orang dari masa lalu Kiran datang dan ingin mengejar cinta nona muda itu juga.

Adakah yang berhasil menaklukkan hati seorang nona muda itu?

Yuk langsung kepo in😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon feby_mb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunjukan

Darren sangat menikmati pertunjukan singkat yang ada di depan matanya tadi. Tapi dia sedikit kecewa, karena Monica cuma di tampar satu kali. Padahal dia berharap banyak kali, setidaknya sampai pipinya kebas.

" Wanita yang menampar kamu tadi siapa?" tanya Darren.

" Dia mama kekasihku"

" Wah... gawat dong? ntar kalau dia ngadu sama kekasih kamu gimana?"

" Tenang saja, kekasih aku itu tidak akan percaya kalau tidak melihat langsung aku jalan dengan cowok"

Bagus, tunggu kejutan yang akan ku berikan nanti malam untukmu.

" Oh... yuk lanjutkan pilih-pilih tasnya"

" Yuk, tapi tunggu dulu. Kok kamu nggak manggil aku dengan sebutan sayang lagi?"

" Mungkin karena belum terbiasa"

" Maka biasakan lha dari sekarang"

" Hhhmm"

Monica melanjutkan kembali acara memilih tas yang sempat tertunda karena masalah kecil tadi. Karena moodnya kurang baik saat ini, jadi ia akan membeli tiga tas saja.

Setelah selesai, mereka langsung menuju kasir untuk membayar tas yang sudah di pilih Monica tadi. Selesai membayar, kedua sejoli itu keluar dari toko itu.

Darren melirik jam yang melingkar sempurna di tangannya. Di jamnya itu sudah menunjukkan pukul 5 sore. " Sekarang kamu kemana lagi?"

" Pulang, lagian mood aku sedang tidak baik"

" Baiklah"

Mereka berdua berjalan menuju parkiran, diikuti para bodyguard di belakang yang membawa belanjaan tuan mudanya. Sesampainya di parkiran, para bodyguard itu memasukkan semua barang belanjaan ke dalam mobil.

Setelah selesai, mereka kembali ke mobil mereka yang ada di belakang mobil tuan mudanya. Darren melajukan mobilnya meninggalkan mall itu. Diikuti sama mobil bodyguardnya di belakang.

🍃🍃🍃

Sinta sedang menunggu kedatangan putra bungsunya. Ia tidak sabar ingin memberi tau tentang kebusukan wanita yang dicintai putranya itu.

Deru suara mobil terdengar di teras rumah. Sinta tau siapa pemilik mobil itu. Ia segera berjalan menuju pintu untuk menyambut kedatangan sang putra.

" Mama"

" Anak mama sudah pulang"

" Hhmm, tumben mama nyambut Affin di depan pintu"

" Lagi pengin aja, emang nggak boleh?"

" Boleh, Affin malah senang karena pas pulang kantor ada yang nyambut"

" Makanya kamu cepat menikah"

" Iya Ma, rencananya ntar malam aku mau melamar Monica"

" Tidak! mama tidak setuju!"

" Kenapa?"

" Monica itu bukan wanita baik-baik"

" Apa maksud mama?"

" Tadi waktu mama dan Tante Sisil pergi ke mall, mama bertemu dengan Monica dan juga kekasihnya"

" Mama jangan bohong deh"

" Mama nggak bohong. Kalau kamu tidak percaya, tanya aja sama tante Sisil"

" Aku kenal dan tau bagaimana Monica, Ma. Dia tidak mungkin selingkuh, karena dia mencintai aku"

" Jangan bodoh kamu Fin. Wanita ular itu sudah membohongi kamu"

" Cukup!" bentak Daffin.

Deg.

Sinta merasa jantungnya dicubit mendengar bentakan putranya tadi. Ini kali pertama putranya itu membentaknya. Tak terasa air matanya menetes dari kedua matanya.

Daffin yang melihat mamanya menangis langsung tersadar dengan kesalahannya yang sudah membentak Mamanya.

" Ma"

Sinta mengangkat telapak tangan memberikan isyarat ' berhenti'. Ia tidak ingin mendengar kata apapun dari putranya itu. Hatinya sudah sakit karena perlakuan sang putra.

" Mulai detik ini jangan panggil aku dengan sebutan mama lagi" kata Sinta sambil berlalu meninggalkan sang putra.

Aaaarrggg.

Daffin meremas rambutnya dengan kasar. Ia sangat frustrasi karena dia sudah membentaknya. Sekarang mamanya sangat sedih karena perlakuannya.

" Maafkan Affin, Ma" lirihnya.

Daffin melangkahkan kaki menuju kamarnya. Dia akan bersiap untuk pergi makan malam dengan kekasihnya itu. Ia akan buktikan pada sang mama, kalau kekasihnya wanita yang baik.

Sedangkan di kamar Sinta menangis sejadi-jadinya. Ia tidak menyangka sang putra yang sudah dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang, sekarang tega membentaknya. Karena kelamaan menangis Sinta pun terlelap dalam kesedihannya.

Malam hari.

Daffin sudah bersiap untuk pergi makan malam dengan kekasihnya. Ia melihat kembali penampilannya di cermin. Setelah dirasa sempurna barulah dia keluar dari kamarnya, tak lupa dia membawa kotak beludru bewarna merah yang ada di atas nakas nya itu.

Di luar kamarnya, Ia menatap kamar sang mama. Ingin rasanya ia menghampiri kamar sang mama, tapi di urungkan. Karena sang mama pasti masih sedih, jadi ia ingin mamanya menenangkan diri dulu. Ia turun ke bawah dengan menuruni anak tangga rumahnya.

" Eh anak papa sudah tampan, mau kemana?" tanya sang papa yang baru pulang dari kantor.

" Aku mau pergi makan malam sama Monica"

" Oh, selamat bersenang-senang" kata Aldi sambil berlalu pergi meninggalkan putranya.

Ya.. sang papa dan juga abangnya memang tidak suka dari dulu sama Monica. Karena bagi mereka berdua, Kiran lah wanita pantas untuk jadi menantu di rumah itu.

Ia akan membuktikan pada keluarganya kalau Monica itu wanita yang baik dan pantas untuk jadi menantu di keluarga Hermansyah. Malam inilah dia akan membuktikan ucapannya itu dengan melamar Monica.

Daffin melajukan mobilnya menuju restoran tempat dia dan kekasihnya akan makan malam nanti. Mobil mewah milik Daffin melaju membelah jalanan ibukota.

Mobil yang di kendarai Daffin sampai di restoran. Ia memarkirkan mobilnya di tempat parkir. Setelah itu dia masuk kedalam restoran mewah itu.

" Selamat datang tuan" sapa pelayan.

" Terima kasih. Kemarin saya sudah pesan meja untuk dinner dengan kekasih saya"

" Oh iya, anda tuan Daffin"

" Betul"

" Meja anda sebelah sini tuan"

Daffin mengikuti langkah kaki pelayan wanita itu.

" Ini tuan meja anda"

Daffin duduk di kursi yang ada di sana. Sambil menunggu kekasihnya datang Daffin memesan minuman. Pelayan itu pamit untuk membuatkan minuman pesanan Daffin.

Beberapa menit pelayan itu kembali dengan membawa pesanan Daffin. Ia meletakkan minuman Daffin di atas meja. Setelah tugasnya sudah selesai, pelayan itu pergi meninggalkan meja Daffin.

Monica baru sampai di restoran tempat dia dan kekasihnya akan makan malam. Setelah memarkirkan mobilnya dia berjalan memasuki restoran mewah itu.

Sesampainya di dalam restoran, matanya mengitari setiap sudut restoran itu. Ia mencari dimana meja sang kekasih. Seulas senyuman terukir di bibirnya, setelah menemukan meja sang kekasih. Dia langsung menghampiri kekasihnya.

" Udah lama ya nunggunya?"

Daffin mendongakkan kepalanya. Ia terpesona melihat kecantikan sang kekasih malam ini. Monica sangat cantik dengan memakai gaun berwarna merah itu.

Ia bangkit dari duduknya dan menyambut kedatangan kekasihnya itu. " Kamu sangat cantik malam ini"

Wajah Monica bersemu merah mendengar pujian dari kekasihnya itu. Ya, Daffin memang selalu memuji dirinya setiap hari. Karena itulah Monica sangat mencintai lelaki itu.

" Terima kasih, kamu juga sangat tampan"

" Yuk duduk, aku nggak mau kecapean karena berdiri terus"

Monica duduk di seberang kursi Daffin. Jadi posisi mereka sekarang berhadapan. Daffin melambaikan tangannya. Pelayan pun datang menghampiri meja Daffin.

" Tolong sajikan semua makanan terbaik di restoran ini"

" Baik tuan"

Pelayan itu pamit undur diri untuk membuatkan pesanan dan minuman untuk Daffin dan juga kekasihnya itu. Sambil menunggu pesanan mereka datang, kedua sejoli itu pun mengobrol.

Darren, mommy dan juga sahabatnya sudah tiba di restoran. Ya Darren baru dapat telpon dari Bodyguardnya kalau mangsanya sudah datang. Dia segera melajukan mobilnya menuju restoran itu. Malam ini Darren akan melakukan pertunjukan terakhirnya.

To be continue.

Penasaran ya🤭. Mau lanjut kasih hadiah dulu dong🤗🤗

Happy Reading 😚😚

1
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Siti Romlah
cerita tentang om Nando mana ya mbak Feby. suka cerita yang berkaitan
Radytia Maulana
Luar biasa
ambardinda c
bener bener suka bgt ma ank bungsunya mommy Anggun 😍😍😍
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
Desy
bagus
Sumiati 32
Nando umur 14 kenapa sudah seragam putih biru
Sumiati 32
Daren yang tahu dari dr
Sumiati 32
Daffin kayanya
Sumiati 32
seneng yah punya kakak ipar kaya melodi sayang adik ipar dan aunty kaya Fira sayang ponakan
Sumiati 32
kaki kiran kata dr. tidak boleh kena air, kenapa berenang
Sumiati 32
Daging melepas berlian dapatnya batu kerikil
Daren cocok sama kiran
Milady Adara
gimana sih..katanya daerah rumah barunya Kran ga boleh ada mobil harus berjalan ke jln Raya....lah..ini mlh beli mobil....
?????
Lilis Alda Sundary: mobil taxi online, grab car sejenisnya bu
total 1 replies
Marnisa Nisa
Gaspol nadia
itanungcik
Alhamdulillah cerita anak anggun... lanjut bestie...
Rita Riau
vasual daffin setampan Dylan Wang 👍🏻👍🏻
Rita Riau
vasual Darren mirip,,, Wang hedee
dafin,,,kayak Wylie🤔🤭
aya_1485
Luar biasa
Enung Samsiah
massa darren kalah sm Monika,, buang aje kelauut,,,
Enung Samsiah
knpa sidaren mau punya pacar bayaran simonoka,,,, iiih,,, jijiknyaaaaa,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!