NovelToon NovelToon
Cooking With Love

Cooking With Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / CEO
Popularitas:714.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Neen@

"Dasar maling rasakan ini..!" Bugs..Bugs..Brakkk.. Jenar memukul maling itu dengan membabi buta. Setelah dirasa tidak ada pergerakan dari maling itu Jenar membuka mata.
"Whaaattt..! kenapa malingnya pakai jas rapi begini, jangan.. jangan dia tamu di restoran lagi, aduh bagaimana ini, lebih baik aku kabur saja"

Mahesa Jenar seorang gadis yang enerjik, penuh semangat, kecil, mungil dan sederhana yang bekerja sebagai asisten chef di sebuah restoran milik keluarga Akihiko.

Adam Athan Akihiko seorang pengusaha muda sekaligus pewaris tunggal Akihiko corporation yang banyak disukai gadis - gadis muda. Patah hati karena ditinggal kekasihnya Jesica yang seorang designer muda.

Karena suatu insiden harus memaksa mereka untuk selalu bertemu dan membuat suatu perjanjian. Apakah Jenar sanggup menghadapi Adam yang pemilih dalam hal makanan...

Hai perkenalkan aku Neen@
Ini adalah novel pertamaku, mudah - mudahan kalian suka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Foto Prewedding

Setelah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan waktu di pusat perbelanjaan, Jenar berusaha kembali melanjutkan aktivitasnya seperti sediakala. Membuang semua kesedihan dan kembali tegar. Seperti apa yang pernah dikatakan Adam sesekali boleh kita menangis untuk kemudian mengumpulkan kekuatan untuk kembali bangkit.

Tak terasa waktu untuk pemotretan telah tiba. Adam sudah menjelaskan kepada chef Efendi dan bu Erina bahwa ia dan Jenar akan menikah. Sehingga bisa diberi ijin untuk melakukan beberapa persiapan.

"Sudah siap?"

"Sudah, tapi aku takut kalau nanti hasilnya tidak memuaskan."

"Tidak usah terlalu dipikirkan, biarkan mengalir apa adanya."

"Kamu bisa bilang begitu karena sudah terbiasa dengan kamera."

"Yah karena memang ketampanan yang aku miliki dapat menambah rasa percaya diriku jadi tidak perlu yang aneh - aneh."

Heh mulai narsis nih batin Jenar. Ia mengambil satu napas panjang kemudian menghembuskan pelan - pelan "Ayo kita berangkat." ucapnya.

Rencananya mereka akan melakukan foto preweding dengan beberapa konsep yaitu santai, Alam dengan baju kimono dan Romantis.

Untuk tema santai Adam hanya mengenakan kemeja putih dan jeans sedangkan Jenar mengenakan mini dres dengan warna yang sama. Pengambilan foto dilakukan di studio atau indoor.

"Aduh suka deh sama calon pengantinnya." ucap Sony. "Ayo semuanya bersiap, karena masih ada beberapa pengambilan gambar lagi." Semua kru bersiap melakukan pengambilan foto.

"Mbak Jenar dan mas Adam bergaya santai aja dan senatural mungkin, tunjukkan ekspresi sedang bermain - main oke."

"Oke." jawab Jenar sambil terus mengambil napas panjang untuk meredakan kegugupannya.

"Mbak Jenar tolong naik ke punggung mas Adam ya seperti digendong." Jenar dan Adam melakukan apa yang diintruksikan. "Oke bagus, senyum, tahan ya."

"Sekarang tolong mbak Jenar di depan, mas Adam pindah kebelakang. Tangan mas Adam memeluk mbak Jenar dari belakang letakkan dagunya di bahu mbak Jenar, tolong tangan mbak Jenar memegang pipi mas Adam."

"Oke." jawab Adam segera merubah posisi.

"Yak perfect, tahan sebentar ya, yang lebih intim, lebih natural."

"Adam apa kita ini tidak terlalu dekat?"

"Sudah diam, ikuti aja intruksinya."

"Tapi____"

"Kamu tahu hukumannya kalau membantah."

Jenar langsung terdiam dengan ancaman Adam.

"Masih dengan posisi sama ya, tolong mbak Jenar menoleh ke belakang melihat mas Adam. Tempelkan kening dan hidung kalian, saling memandang ya."

Jenar melakukan sesuai intruksi dari sang fotografer. Tanpa banyak protes

"Oke bagus, tahan ya, coba senyum bahagia, tangan mas Adam bisa membelai pipi mbak Jenar , oke siipp."

Sial kenapa dengan begini saja aku begitu ingin menciumnya. Bibir ini kenapa begitu menggoda batin Adam.

"Nah sekarang kita ganti baju ya pakai kimono." ucap Sony. "Mbak Jenar ini bajunya tolong sekalian berikan ke mas Adam ya."

Jenar segera membawa baju kimono ke ruang ganti Adam.

"Adam." panggilnya.

"Ya."

"Ini baju kimononya ditaruh mana?"

"Bawa kesini."

"Nggak ah, kamu lagi ganti baju."

"Sudah jangan banyak protes bantu aku memakainya, biar pemotretannya cepat selesai."

Dengan langkah perlahan dan ragu Jenar membuka tirai diruang ganti Adam.

"Ayo cepat!" ucap Adam sambil membuka kemejanya.

"Aaaaa..! kasih aba - aba dong kalau mau buka."

"Tidak usah malu, toh kamu sudah pernah melihatnya, ayo cepat pakaikan."

Jenar membalikkan badannya. Dilihatnya pemandangan indah ciptaan tuhan yang begitu sempurna, atletis, gagah, berotot ditambah lagi dengan tatto naga menunjukkan keperkasaannya. Berkali kali Jenar menelan ludahnya dan memandang tanpa kedip. Kakaknya saja badannya bagus begini kira - kira adiknya kuat tidak ya. Tidak..tidak ini bukan saatnya berpikiran mesum batin Jenar.

"Ayo pakai kan."

"Eh..iya..iya." ucap Jenar sadar dari lamunannya.

Dengan merentangkan tangannya untuk mempermudah Jenar, Adam terlihat tersenyum penuh kelicikan. Tercium aroma parfum yang biasa Adam pakai hal ini membuat badan Jenar terasa panas apalagi jarak mereka yang terlalu dekat.

"Kenapa kamu berkeringat?" bisik Adam ditelinga Jenar.

"Ha, kamu bilang apa?" ucap Jenar. Adam tersenyum penuh kemenangan melihat Jenar linglung.

"Anak kecil tidak boleh nakal, tidak boleh berpikiran mesum."

"Eh siapa bilang?"

"Itu wajah kamu tegang dan memerah hanya dengan melihat bentuk tubuhku."

"Tidak..itu tidak benar, jangan fitnah ya."

"Oya." ucap Adam sambil bergerak maju mendesak Jenar.

"Jangan macam - macam ya." Jenar bergerak mundur.

"Justru kamu kan yang ingin macam - macam denganku?"

"Nggak! Adam please jangan goda aku terus." mohon Jenar sambil memandang ke arah Adam.

Suara Jenar yang lirih begitu menggoda Adam, ia sudah dipuncak gairah. Tiba - tiba

"Mas Adam sudah belum, pemotretan akan segera dilakukan." teriak Sony dari luar. Kesempatan batin Jenar tanpa pikir panjang ia segera keluar ruangan dengan setengah berlari.

"Ups, maaf saya menganggung." ucap Sony yang juga ikut keluar ruangan.

"Sial gara - gara bencong!" teriak Adam geram sambil mengepalkan tangannya.

Jenar yang dibantu oleh kru wanita segera berganti baju dengan make up natural ia segera keluar untuk mempercepat proses pemotretan agar bisa mendapat gambar yang diinginkan.

Dia memakai kimono warna pink dengan bunga hitam tampak cantik sekali.

"Ini mbak pakai tabinya dulu habis itu baru pakai geta."

"Sandal ini mbak."

"Iya."

"Aduh nanti jatuh tidak ya?"

"Tenang mbak kan ada saya."

"Oke, makasih ya bantuannya."

Jenar segera memakai tabi dan geta setelah selesai, ia mengedarkan pandangan mencari kru wanita itu. "Aduh mbaknya tadi mana ya?" setelah agak lama menunggu, Jenar memutuskan untuk menjalan pelan - pelan agar tidak jatuh.

Baru beberapa langkah ia sudah hampir kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh kalau saja tidak ada tangan kuat yang menahannya

"Adam!"

Adam langsung membopong Jenar menuju taman sakura.

"Adam..! turunin..! malu dilihat banyak orang."

"Sudah diam, mau dihukum." ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Jenar. "Nanti kalau kamu jatuh aku juga yang kena marah Ibu, sama Mama, ngerti?!"

"Iya ngerti.. maaf." ucap Jenar dengan puppy eye nya. "Terima kasih." lanjutnya sambil tersenyum.

"Hmmm." jawab Adam.

Mereka melakukan pemotretan dengan backgroud bunga sakura dan rumah adat Jepang. Kali ini yang ditampilkan adalah keserasian dan keselarasan calon pengantin dengan alam. Sehingga tidak ada kontak fisik, Jenar senang karena tidak mengalami kegugupan bila harus berdekatan atau mesra dengan Adam. Lama - lama ia bisa pingsan kalau begini terus.

"Bagus semuanya berjalan dengan lancar, sekarang yang terakhir ya kita indoor lagi." ucap Sony.

"Mas Adam jas nya sudah saya persiapkan didalam dan mbak Jenar gaun malamnya juga sudah ada di ruangan."

"Terima kasih ya mas Sony."

"Aduh jangan panggil mas dong, panggil aja sis."

"Hahahah.. oke..oke." ucap Jenar sambil mengerlingkan matanya.

"Iiihhh gemesnya."

"Ehem." Adam berdehem memperingatkan Sony. Yang bersangkutan langsung mengambil langkah seribu dari pada kena marah klien.

Mereka berdua masuk ke ruangan masing masing. Adam mengenakan setelan jas sedangkan Jenar mengenakan gaun malam.

"Wow.. mbak Jenar seksi sekali, bajunya sangat cantik dikenakan mbak, pasti pilihan pak Adam."

"Enggak mbak ini yang milih Mama Indira."

"Ayo mbak kita keluar pak Adamnya sudah siap."

Jenar sambil dibantu oleh kru wanita berjalan keluar menuju tempat pemotretan.

Adam sangat kaget melihatnya. Jenar mengenakan gaun merah maroon dengan belahan dada yang rendah, terdapat tali spageti dengan punggung terbuka. Gaun ini memiliki belahan hingga paha, sehingga menambah kesan seksi pada tubuh Jenar.

"Siapa yang memilihkan gaun ini?!" teriak Adam marah.

Semua kru terdiam melihat kemarahan Adam. "Siapa?! Jawab?!

"Maaf mas Adam, semua baju dan gaun langsung dipilih oleh Ibu Indira." jawab sang fotografer

"Mama.." gumam Adam. "Cepat carikan gantinya!" perintah Adam.

"Kenapa harus ganti?" tanya Jenar.

"Aku tidak suka tubuhmu dilihat banyak orang, atau jangan - jangan kamu suka."

"Ya enggak lah, kalau bukan itu baju pilihannya Mama aku juga nggak mau pakai."

"Tapi kamu kan bisa menolak!" ucap Adam sambil melepas jasnya untuk menutupi tubuh Jenar.

"Kalau tahu aku pasti menolak, masalahnya aku tidak tahu."

"Masuk ke ruang ganti, aku sudah pesankan baju yang sesuai!"

"Baiklah, nanti kamu jelaskan ke Mama, aku tidak ingin beliau kecewa."

Adam hanya mengangguk, dia masih marah melihat banyak mata lelaki yang jelalatan menatap penuh nafsu ke arah Jenar. Hanya aku yang boleh melihatnya.. hanya aku batin Adam geram.

Tak berapa lama kemudian Jenar keluar dengan gaun malam yang warnanya sama tetapi lebih tertutup.

"Maaf mas Adam atas kesalah pahaman ini."

"Kali ini saya maafkan, tapi lain kali jika terjadi lagi jangan harap WO kalian masih berdiri disini. Dia calon istri saya bukan untuk tontonan umum."

"Baik mas, maafkan kami sekali lagi. Apakah pemotretannya sudah bisa dimulai?" Adam mengangguk

"Adam." panggil Jenar berjalan mendekati Adam.

"Ya."

"Terima kasih sudah menjaga kehormatanku, jangan marah ya?" pinta Jenar tersenyum sambil menggenggam tangan Adam.

Adam membalas dengan senyuman. Ajaib hanya dengan senyuman dan genggaman tangannya yang lembut membuat aku menjadi luluh tidak emosi batin Adam. "Ayo kita kesana."

Pemotretan kali ini pengambilan gambar nya menggunakan properti Piano. Adam seolah - olah sedang bermain Piano dan Jenar berdiri sambil menatapnya.

"Sekarang mbak Jenar duduk sebelah mas Adam seolah - oleh bermain piano bersama, ekspresinya senang dan tersenyum penuh cinta. Yak bagus, seperti itu, tahan ya." komando sang fotografer.

"Nah mas Adam silahkan duduk disini dengan posisi kaki ditekuk satu, mbak Jenar bisa bersandar pada kaki pak Adam"

"Hmmm sebentar." ucap Jenar sambil membetulkan gaunnya, dia agak sedikit kesusahan. Kemudian dia segera menyandarakan badannya ke kaki Adam.

"Sudah nyaman?" tanya Adam.

"Sudah." jawab Jenar disertai anggukan.

"Oke tahan ya, bagus. Hmmm coba kepalanya mbak Jenar bisa miring ke kanan kemudian mas Adam bisa mencium tipis leher mbak Jenar dari samping."

"Tunggu..tunggu kenapa ada cium leher segala, terus terang saya mendengarnya saja merinding." protes Jenar

"Hahahahhh.. " Adam tertawa terbahak - bahak diikuti oleh kru fotografer.

"Kamu kok tertawa sih?"

"Kamu itu lucu, ini cuma sebentar Jenar dan hal biasa di dalam pemotretan."

"Iya mbak Jenar, seperti artis - artis itu lo." ucap Sony. "Gampang kok."

"Iya deh dicoba ya."

Jenar memiringkan kepalanya ke kanan, sambil memejamkan matanya. Adam tersenyum smirk kemudian mulai mendekat dan mencium leher Adam. Hmm leher ini begitu wangi, beraroma stroberry batin Adam.

Kenapa rasanya aneh, kecupan Adam ini benar - benar basah dan memabukkan batin Jenar. Tanpa sadar dia membuka sedikit bibirnya.

"Oke tahan ya.. bener - bener perfect." ucap fotografer. Tiba - tiba

"Aaaacchh..! kok digigit sih!"

"Hahahahh." Adam tersenyum nakal.

"Sakit tau, kamu nakal." ucap Jenar sambil memukul Adam.

"Oke sekarang peengambilan gambar yang terakhir. mbak Jenar bisa meletakkan kepalanya ke pangkuan mas Adam seperti rebahan kemudian mas Adam bisa mendekatkan wajahnya ke wajah mbak Jenar seperti akan mencium."

"Kenapa gayanya harus seperti ini terus apakah tidak ada gaya yang lainnya." protes Jenar.

"Ini kan konsepnya romantic mbak Jenar jadi memang harus seperti ini."

"Baiklah ini terakhir ya, saya agak capek."

"Oke kita mulai ya."

Jenar dan Adam segera melakukan gaya sesuai dengan intruksi fotografer. "Bagus, tahan ya..oke kita selesai."

"Kamu capek?" tanya Adam, Jenar mengangguk

"Segera ganti baju, kita pulang."

Jenar segera berganti baju tak lama kemudian keluar untuk pulang bersama Adam

"Malam neng." sapa mang Udin

"Malam mang Udin."

"Sudah selesai neng?"

"Iya mang, ternyata jadi artis itu tidak gampang ya mang, suruh gaya ini itu. Aku baru sehari saja udah pegal - pegal semua."

"Kamu tidur saja." sela Adam.

"Iya memang rencananya begitu." Jenar tersenyum ke arah Adam dengan malu - malu.

"Jalan mang." perintah Adam.

"Baik tuan."

Tak butuh waktu yang lama Jenar langsung tertidur dengan kepala miring bersandar ke Jendela. Adam melihat dengan tatapan menyala begitu melihat leher Jenar, seketika ia ingat akan gaya pemotretan tadi.

"Naikkan sekatnya mang."

"Baik tuan."

Setelah sekat mobil tertutup sempurna, Adam mencondongkan tubuhnya ke arah Jenar. Dengan gerakan pelan di mulai mengecup leher yang putih mulus itu.

"Hmmm." tiba - tiba Jenar bergumam Adam menghentikan kegiatannya sambil tersenyum. "Kamu menikmatinya Jenar." bisik Adam. Kemudian dipindahkannya tubuh mungil itu ke pangkuannya. Kamu candu sekaligus obat batin Adam memandang wajah Jenar dan kemudian ikut terlelap bersama Jenar.

1
Komang Diani
Luar biasa
Rose 19
Jenar hebat wlopun Adam amnesia masih bisa di buat jatuh cinta
Rose 19
hayo gimana tu Dam, Jenar minta di batalin pernikahannya.
Rose 19
saking nyamannya di gendongan Adam sampai gak bisa lepas ya Je.
Rose 19
kasian Jenar terikat kontrak yang merugikan
Rose 19
mulai meng cleam kepemilikan. gak tau dia klo Jenar mau di jodohin.
Rose 19
hati hati Dam dari lidah turun ke hati,persiapkan dirimu Dam. /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Rose 19
baiklah Adam kita tunggu siapa yang akan tersenyum di akhir cerita.
Ran Aulia
Luar biasa
jumirah slavina
sini Aku kasih tahu Jenar.. bukan cuma 1thn tp smp maut yg memisahkan kalian 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Just_Emma
jenar keras kepala gak mikirin anaknya payaaaahhh
Just_Emma
semangatttt jenar....
Neng geulis
Luar biasa
Yudhistira Aaqil Adhiprasetya
bukannya udah ada anak pertama yak
Sri Endah B. A
Luar biasa
galaxi
kamu tuh siperalah oleh adam jenaaar...adam tuh menjebakmu tau gak 😂😂😂😂pasti modusnya itu pdhl mau dia buat kamu hanya satu2nya dan seumur hidup tu
Dinda Putri
Luar biasa
milaa
Mampiir
selalubersama2521
baguusss lanjutkan karyamu🥰
Maya Ratnasari
excited.
kurang "c" doang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!