NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kebohongan

Cinta Dan Kebohongan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Romansa / Bad Boy
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Penaduajempol

Bella mempergoki kekasihnya selingkuh sedang bercumbu di parkiran mall yang sepi. Hal itu membuat Bella syok dengan melihat secara langsung Tama berselingkuh dengan seorang perempuan yang amat dikenalnya. Apa yang akan dilakukan Bella saat tahu Tama selingkuh? Dan bagaimana ia akan memberikan pelajaran pada perempuan yang amat ia percaya selama ini?



Disclaimer; Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, peristiwa atau cerita mohon dimaafkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penaduajempol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24 - Mengalah

Anna tampak fokus merangkai bunga yang baru ia dapatkan dari suaminya. Saat dirinya sedang fokus merangkai bunga dan memasukannya ke vas, tiba-tiba suara bel berbunyi berulang kali mengganggu aktivitas favoritnya.

"Bibi kemana, ya? kok gak di bukain pintu?"

Bell semakin di tekan berulang ulang membuat moodnya memburuk dan berjalan dengan langkah kesal.

"Iya sebentar!" teriak Anna dari dalam rumahnya yang mana itu tidak terdengar sampai ke luar.

Saat pintu di buka ternyata itu Frilly. Wanita yang tidak diharapkan kedatangannya. Ingin mengumpat dan memarahi perempuan di depannya ini, tapi yang dihadapannya ini anak tetangganya.

"Ada apa Nak Frilly ke sini?"

"Loh, kok ibu tanya begitu? Kan, Tama pacar Frilly, jadi wajar jika Frilly kesini."

"Maaf, tapi Tama sedang tidak di rumah!" jawab Anna dengan dingin.

"Masa sih, Bu? Ahh Ibu bisa aja. Dosa loh Bu, sering bohong. Nanti kalau mati masuk neraka!"

"Jadi kamu nyumpahin saya mati?"

"Engga Bu, Frilly kan, hanya mengingatkan. Gak baik berbohong apalagi kebohongannya besar dan merugikan orang banyak," ucap Frilly sambil tersenyum miring.

"Saya tidak mengerti apa maksud kamu!"

"Aku cuma mau ketemu Tama, which is Tama menyuruh aku kesini."

Frilly masuk ke dalam rumah itu sedikit memaksa dan mendorong tubuh Anna yang menghalangi jalannya, membuat Anna shock terdiam dengan sikap Frilly.

"Anak gak punya sopan santun!" Sinis Anna.

Frilly memasuki kamar Tama, lelaki itu masih tertidur pulas. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.

Frilly dengan cepat tidur di samping Tama dan melingkarkan tangannya di badan Tama.

Wanita itu berusaha mencuri-curi kesempatan untuk bermesraan dengan Tama. Karena jika kesadaran Tama sudah terkumpul, hanya sikap kasar Tama yang Frilly dapatkan.

Tama yang tidurnya terganggu, belum mengetahui jika itu adalah ulah Frilly. Tama malah mempererat pelukan Frilly dari tubuhnya.

"Ahhh ... Bella maaf." Tama mengigau.

Frilly mempertajam pendengaran nya.

'Apa gue gak salah dengar? Bella?' Monolognya

"Hmmm ... Bella ... Bell ... Maafin aku Bell!"

Mendengar nama Bella yang disebut, membuat Frilly geram.

"BELLA!" desis Frilly. "Bangun Tama, ayo Bangun!" Paksa Frilly.

Berkali-kali Frilly mengguncang tubuh Tama sambil meneriakkan nama lelaki itu.

"Apa sih lo berisik banget, gue lagi mimpi enak malah di ganggu!"

"Mimpi enak kata kamu? Mimpi lagi berduaan sama Bella maksudnya?"

"Kaya dukun aja lo, bisa nebak mimpi gue!"

"Tega banget kamu, Tama. Aku udah kasih semua keinginan kamu, tapi kamu selalu aja inget Bella." Frilly langsung mengeluarkan jurus air matanya.

"Ly, gue belum hilang ingatan. Jelas lah gue bakal inget selalu sama Bella. Dia yang pertama buat gue!"

"Yang pertama? So, kamu udah ngelakuin apa aja sama dia? Apa kamu melakukan hal itu untuk pertama kali dengan Bella?"

"Bella gak se-murahan Lo!"

"Kamu bilang aku murahan? Denger ya, Apapun yang kamu inginkan, Bella enggak bisa kasih ke kamu, dan aku yang selalu berikan itu semua ke kamu, Tama. Sekarang kamu bilang aku murahan?"

"Lo lupa? Waktu pertama kali kita ngelakuin itu, ternyata lo udah nggak perwan," desis Tama.

"Jaman sekarang masih meributkan hal begituan. Asli kamu kolot banget, Tama. Aku juga gak yakin kalau aku yang pertama buat kamu saat kita ngelakuin itu," ejeknya. " Secara Bella sering banget curhat ke aku kalau kamu rajin selingkuh di belakang dia." Frilly memprovokasi Tama agar lelaki itu membenci mantan sahabatnya.

"Bella bukan gadis bermulut besar seperti lo, gak mungkin dia curhat ke sembarang orang!"

"Aku pernah jadi sahabat terdekatnya Bella kalau kamu lupa, Tama!"

"Bagus deh, kalau Bella udah ceritain semua ke lo. Jadi kalau gue gonta ganti cewek, lo gak perlu heran dan kaget."

"Silahkan kamu gonta ganti sesuka kamu. Tapi kamu harus tau, Tama. Semakin kamu menolak aku, semakin aku sakitin Bella." Frilly tersenyum sinis.

Tama mencerna setiap ucapan dan ancama Frilly 'Menyakiti Bella?'

"Ohhh sekarang gue tau! elo kan, yang bikin Bella hampir mati?" tanya Tama.

"Kamu ngomong apa? Aku gak paham." Frilly berbohong namun hal itu terbaca oleh Tama.

"Lo nyuruh orang kan, buat celakain Bella? Ngaku Lo! Kalo Lo gak ngaku, keluar Lo dari kamar gue!"

Frilly tersenyum sinis. "Bingo! Tapi kamu gak punya bukti, kan? Kalaupun kamu lapor ke polisi, kamu pasti tau kan, endingnya seperti apa? Karena kamu juga terlibat."

"Lo iblis!"

Tama langsung menyudutkan Frilly ke tembok dan menckik leher wanita itu dengan satu tangannya.

Frilly hanya tersenyum sinis namun sudut matanya mengeluarkan cairan bening.

Seketika ckikan Tama mengendur. Ia harus mencari cara agar perempuan ini berada dalam kendalinya. Tamu harus mengikuti kemauan perempuan sialan ini.

"Mau Lo apa?"

Frilly tersenyum lebar. "Ini yang aku mau dengar dari mulut kamu, Tama. Aku mau kamu fokus ke aku. Aku gak mau kamu berhubungan dengan Bella. Kamu mengerti?"

"Kalau gue gak mau? Apa yang bakal Lo lakuin?"

"Menghabisi Bella, tentu saja."

Tama tersenyum manis. "Hanya itu? Gue pikir lo bisa balikin fasilitas gue yang di sita bonyok gue. Ternyata Lo cuma mikirin diri Lo sendiri," ucap Tama dengan wajah sedihnya.

"Kamu mau fasilitas kamu kembali? Itu gampang, Tama. Aku ganti fasilitas yang orang tua kamu sita. Fasilitas yang papa aku kasih lebih baik dari pada punya orang tua kamu."

"Oke setuju, lagi pula gue dan Bella udah selesai. Gue bakal ikutin apapun yang Lo mau."

"Serius? Janji!" tanya Frilly meyakinkan Tama.

Sedangkan Tama hanya menganggukan kepala dengan senyum palsunya.

"Lo bisa keluar dari kamar gue? Gue mau mandi!"

"Kenapa aku harus keluar, biasanya juga kita mandi ba--"

"KELUAR ATAU GUE BERUBAH PIKIRAN."

"Iya... iya."

Frilly keluar meninggalkan Tama yang melamun di kamarnya. Ia tidak menyangka perjalanannya untuk mendapatkan Bella kembali, sudah tidak ada.

"Aaarrgggghh... bego gue bego. Bisa bisanya gue terjebak dalam permainan yang gue buat sendiri!" jerit tama tertahan di dalam kamar mandi.

Selesai mandi, Tama menuju wardrobe nya. Ia mengambil foto dirinya dan Bella. Foto yang di ambil 1 tahun lalu saat Bella berulang tahun.

Gadis cantik itu mengenakan dress sabrina brokat berwarna putih dan rambutnya di bentuk half - updo serta hiasan bunga bunga kecil mengelilingi rambutnya.

"Bagaimana caranya kita bisa bersama lagi Bella?" gumam nya, "Maafkan aku Bella, Maaf. Setelah ini aku akan menyakitimu. Demi melindungi kamu dari perempuan iblis itu," lirihnya.

"Kalau Tuhan kasih kesempatan satu kali lagi buat aku bisa memiliki kamu. Aku bersumpah tidak akan menyakiti kamu lagi Bella, aku bersumpah akan melindungi kamu."

Tama menangis di ruangan wardrobenya. Menyesali hal yang tidak mungkin kembali lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Hari ini kita mau kemana, Tam?" tanya Frilly antusias.

Mereka sedang berada di dalam sedan BMW putih milik Frilly. Frilly menepati janjinya, selain memperbolehkan Tama membawa mobil pribadinya, Tama bahkan diberikan beberapa kartu kredit milik wanita itu.

Yang terpenting bagi Frilly, Tama berada dalam kendalinya dan tidak lagi berharap pada Bella.

"Ke Mall. Gue pengen nonton!"

"Nonton doang? Aku pengen belanja, Tam!" rengek Frilly.

"Belanja aja semau lo!" Ucap Tama datar

"Seriusan? Asikkk!" ucapnya senang.

Sesampainya di mall favorit mereka, frilly langsung turun dengan ceria. Ia keluar masuk toko untuk mencari barang-barang yang ia inginkannya.

Saat ia mengambil dress bermodel long-sleeved, ternyata sudah ada yang ikut memegang hanger dress tersebut. Membuat Frilly jengkel dan menatap siapa yang sudah mendahuluinya.

"Bella!"

"Its mine. Aku duluan yang pegang dress ini!" Bella meninggalkan Frilly yang sedang kesal.

Bella menuju fitting room dan mencoba baju itu apakah pas dengannya atau tidak. Ia memfoto bajunya dan ia kirimkan ke Danu.

Room chat Kanu

Bella: send pict

Bella: Bagus gak baju yang aku foto tadi? aku mau pakai itu untuk acara kita nanti malam.

Tak lama Danu menelpon bella.

"Kamu lagi dimana Bella? Aku suka baju yang tadi. Kebetulan aku ada baju warna yang senada dengan dress yang kamu coba tadi," ucap Danu dari seberang telpon.

"Aku lagi di Mall Sunshine, Nu. Yaudah aku beli yang itu aja."

"Kamu kesana sama siapa? Kok gak minta tolong aku buat temenin kamu?"

"Manja banget aku segala di temenin. Aku lagi jadi obat nyamuk temen-temen kamu nih kak."

"Tunggu aku disana. Aku kesitu sekarang!" Belum juga Bella menjawab panggilan sudah di matikan oleh Danu.

Saat Bella keluar dari fitting room, tiba-tiba ada tangan yang menariknya kasar.

"Bell, balikin baju yang tadi, itu baju mau di bayar Frilly!" bentak Tama.

Bella mengernyit dahinya. "Aku duluan yang pegang!" sahut Bella tidak terima.

"Tapi kan Frilly duluan yang lihat, kebiasaan lo gak hilang-hilang, ya Bell. selalu menginginkan apa yang Frilly mau."

"Bukannya dia yang selalu menginginkan apa yang aku miliki!" Telunjuknya ia arahkan ke wanita di depannya.

Frilly yang berdiri di samping Tama memeluk tangan tama sambil terisak.

"Lo gak bisa apa, ngalah sama yang lebih muda? Oiya... Lo kan masih ngerasa jadi anak tunggal yang selalu di manjakan bokap Lo. Jangankan sama orang lain. Sama Adek tiri Lo aja, Lo gak pernah mau ngalah."

Sakit... perkataan Tama benar-benar membuat Bella mati rasa terhadap dua beranak di depannya ini. Bella memajukan langkahnya mendekati Frilly dan Tama.

"Kamu bilang aku gak pernah ngalah? Waktu aku melepaskan kamu buat dia, apa itu bukan mengalah? Kamu penyebab aku di tabrak dan aku gak perpanjang masalah itu, apa itu aku gak mengalah? Aku sudah tidak pernah kerumah kamu biar Frilly bisa punya waktu mengenal keluarga kamu, apakah aku kurang mengalah?"

"Gak usah kemana-mana pembahasan kita. Gue cuma mau lo balikin baju yang ada di tangan lo sekarang!"

"Frilly kamu mau ini kan? Kamu selalu mau apa yang aku miliki kan?" Kini bella berdiri di depan Frilly. "Ini silahkan kamu bayar di kasir. Oiya itu tadi bekas aku pakai. Kamu paling suka kan, bekas aku," lanjutnya sambil melirik Frilly dan Tama bergantian.

"Jangan ucapan lo, bella!" desis Tama.

"Kamu dengar ini baik baik Pratama Adisutjipto. Saya Isabella Thalluna Brawijaya Brawijaya. Bersumpah demi nyawa ku, mulai sekarang dan detik ini, kita tidak ada hubungan apa pun baik pertemanan ataupun persaudaraan. Meskipun semesta menginginkan kita bersama, aku tidak akan sudi kembali bersama kamu. Aku akan selalu membenci kamu sampai tujuh turunan, kalau perlu tanjakan sekalian!"

Bella mengucapkan itu dengan dada yang bergetar hebat dan air mata yang ia tahan. Tama dan Bella beradu tatap, jika Bella menatap penuh kebencian, tapi tidak dengan Tama. Matanya menatap Bella tak percaya dengan apa yang Bella katakan tadi.

Tiba-tiba ada suara yang memecah perkelahian antara Bella dan Tama. "Kamu disini Bell? Kita cariin kamu tau dari tadi." Meli menghampiri Bella yang sedang berbicara dengan orang yang tidak ia kenal.

"Mereka siapa Bell?" tanya Meli namun ia melihat ekspresi Bella yang seperti menahan tangis.

"Yuk pergi dari sini Mel!" Ajak Bella.

Tama tidak bisa membiarkan Bella memutus hubungan begitu aja. Tidak bisa. Bella harus menjadi bagian dari keluarganya. Apapun caranya. Ia hanya akan menjauhi Bella dan tidak lagi berharap pada gadis itu. Bella tidak boleh menjauh dari keluarganya.

Mereka pun meninggalkan pasangan yang sedang mematung karena ucapan Bella tadi. Banyak sekali pertanyaan di kepala Melisa. Namun gadis itu memilih diam saja. Tidak etis rasanya, bertanya saat situasi seperti ini.

"Berhenti Bella ... kita belum selesai bicara!" teriak Tama sambil mencengkram lengan atas bella. "Lo mau putus hubungan juga sama orang tua gue?"

"Enough. Kamu selalu menggunakan orang tua kamu untuk menahan aku. Mulai hari ini Tama, aku akan bilang sama ibu untuk putus hubungan dengan kamu dan Frilly. Kita bukan teman. Kita hanya orang asing yang tidak akan saling mengenal!"

TBC

1
amateur dara
semoga Adrian baik2 saja /Sob/
amateur dara
happy wedding Bella Danu /Drool//Drool//Drool/
Nita Zali
lagi dan lagi konfliknya...
amateur dara
ya ampun apa jangan-jangan kamandanu yang berbuat /Sob/
amateur dara
Bella benar2 pengertian /Sob/
amateur dara
hampir aja lu jadi cowo bego lagi, Nu. gemes gue
Diyah Pamungkas Sari
kampret otor bkin ngaka "prindapan" bisanya kesana halunya 🤣🤣
Pena dua jempol: wkwkkwwk 🤣 makasih kak udah baca karya aku yang agak absurd dan cabul ini 🤣
total 1 replies
Nita Zali
moga Bella n Danu bersama...jgn biarkn mrk berpisah thor
amateur dara
dinasti PV bakal panjang nih romannya. /Drool/
Pena dua jempol: ikuti terus kisahnya ya kak 🫰🏿
total 1 replies
amateur dara
wah... Daebak.
amateur dara
di cintai secara ugal-ugalan sama cogil kaya Danu tuh /Drool//Drool//Drool/
amateur dara
omo /Whimper//Whimper//Whimper/
amateur dara
poor camilla
amateur dara
Bu Anna benar-benar trauma sama keluarga harrison
amateur dara
ngakak sama gurunya /Facepalm/
amateur dara
eka please lah /Facepalm/ ngakak bgt sumpah kelakuan lo
Pena dua jempol: konyol ya kak 🤣
total 1 replies
amateur dara
ada lagi aja hambatan buat mereka /Sob/
amateur dara
/Drool//Drool//Drool//Angry/ chapter terbaik
Pena dua jempol: terima kasih 🫰🏿
total 1 replies
amateur dara
asli #Darkromance terseru
amateur dara
Danu... nakal ya /Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!