Mawar Gabina Kemala, adalah seorang bisu yatim piatu yang diangkat derajatnya oleh keluarga kaya raya. Ia dinikahkan dengan seorang pria tampan dan mapan dengan segala kesempurnaan yang melekat dalam dirinya.
Hidup Mawar begitu sempurna. Ia menjelma menjadi ratu dengan segala cinta dan kemewahan yang menyelimuti hidupnya. Ia memiliki suami serta keluarga yang begitu menyayangi dirinya.
Namun, semua berubah saat kedua mertua Mawar meninggal dunia. Ia menjadi korban penculikan dari sekelompok orang yang mengaku saingan bisnis suaminya.
Dalam benaknya, tak butuh waktu lama sang suami pasti akan datang dan menyelamatkan.
Namun rupanya ia salah. Laki laki itu tak pernah datang untuk menolongnya, bahkan hingga ia kehilangan segalanya di tangan si penculik.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kemana perginya sang suami? Dan bagaimana nasib Mawar selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Buuugghh....
Suara benda jatuh terdengar di sana. Beberapa pelayan di rumah itu yang nampak bersih bersih serta mengolah santap pagi di dapur itu nampak menoleh ke arah sumber suara. Tepat di ujung anak tangga menuju lantai dua bangunan megah itu.
Bik Marni terbelalak. Dilihatnya di sana seorang wanita berambut panjang dengan seragam pelayan yang membalut tubuhnya nampak terduduk di ujung tangga. Tepat di samping seorang pelayan berseragam dengan tongkat pel di tangannya. Sepertinya wanita itu terpeleset lantai licin di ujung anak tangga rumah itu.
"Nona!!!" Pekik Bik Marni dari dalam dapur rumah tersebut. Wanita paruh baya itu dengan cepat berlari mendekati Mawar diikuti beberapa pelayan lain di belakangnya. Si pelayan pemegang tongkat pel itu nampak pucat. Mungkin ia akan mendapatkan masalah setelah ini.
"Nona! Nona kenapa?" Tanya Bik Marni begitu khawatir. Mawar nampak meringis sambil memegangi perutnya. Air matanya jatuh. Membuat Bik Marni makin khawatir karenanya.
"Mari saya bantu bangun, Nona!" Ucap wanita paruh baya itu. Mawar mengalungkan kedua lengannya ke leher Bik Marni. Berniat untuk bangkit dengan bantuan wanita paruh baya itu. Namun tiba-tiba....
"Astaga!" Ucap salah seorang pelayan memekik. "Darah!"
Bik Marni menoleh ke arah kaki Mawar. Darah mengalir dari sela sela kedua belah pahanya. Bik Marni terkejut. Begitu juga pelayan pemegang tongkat pel di sana. Mawar nampak pucat. Ia menggigit bibir bawahnya tanpa mengeluarkan suara.
"Nona kenapa?!!" Pekik Bik Marni mulai panik. "Ayo, Nona! Saya bantu. Kita ke rumah sakit!"
"Kamu! Panggil Tuan! Bilang padanya Nona Mawar jatuh!" Perintah Bik Marni pada salah seorang pelayan di sana.
"Heh! Kamu! Bantuin!" Gertak Bik Marni lagi pada pelayan pemegang tongkat pel yang kini nampak ketakutan. Wanita itu mengangguk. Semua terlihat panik. Mereka tahu, Mawar memanglah seorang tawanan, tapi ia cukup istimewa lantaran dari awal kedatangannya Raja sudah mewanti mewanti untuk tidak ada yang mengusiknya, mengganggunya, ataupun membantunya. Yang berhak atas Mawar hanyalah Raja, bukan siapapun di rumah itu!
Bik Marni dan beberapa pelayan disana nampak bersusah payah mengangkat tubuh Mawar yang mulai lemah.
Sedangkan di lantai dua...
Tok ... Tok ... Tok....
Pintu kamar pribadi Sang Raja diketuk. Laki laki tampan yang sudah menunggu kedatangan pelayan pribadinya itu nampak menoleh ke arah pintu yang tertutup. Akhirnya wanita itu datang juga! Lama sekali ia hari ini, batin Raja.
"Masuk!" Ucap laki laki itu dengan suara dingin dan angkuh khas dirinya.
Ceklek...
Pintu terbuka. Seorang wanita berusia kurang lebih tiga puluh lima tahunan nampak muncul dari balik pintu tersebut.
"Siapa kau?! Mana Mawar?!" Tanya Raja mulai tak suka hanya dengan melihat wajah pelayan itu.
"Ma, maaf, Tuan. No, Nona Mawar......" Ucap si pelayan terbata bata.
"Ada apa?!" Tanya Raja mulai merasakan gelagat tak enak. Ia nampak menegakkan posisi duduknya yang semula bersandar di sandaran ranjang mewah itu.
"No, Nona Mawar jatuh terpeleset, Tuan. Sekarang dia ada di bawah!" Ucap pelayan itu kemudian.
Deeghh...
Raja membelalakkan matanya.
"Apa kau bilang?!" Tanya Raja dengan wajah menegang. Pria itu dengan cepat menyibakkan selimutnya dan melompat dari ranjang besar itu.
"Apa yang dia lakukan?! Siapa yang membuatnya terjatuh?! Dasar bodoh!" Umpat pria itu sembari setengah berlari keluar dari kamarnya.
Si pelayan sudah tak berani menjawab lagi. Ia hanya mengikuti langkah sang tuan yang nampak murka itu dari belakang.
Deeghh...
Raja menghentikan langkah kakinya saat berada di bibir tangga. Dilihatnya disana, di bawah, wanita itu tengah di kerubungi para pelayan. Darah menggenang di lantai. Wanita itu nampak tak sadarkan diri dengan mata yang terpejam.
Dada Raja mendadak sesak.
"Mawar!!" Suara itu menggema dari bibir Sang Raja. Suara yang berhasil membuat para pelayan menoleh ke arahnya. Laki laki itu berlari menuruni anak tangga. Wajahnya terlihat panik. Ia kemudian berjongkok di samping Sang Mawar saat sudah sampai di ujung tangga.
"Mawar! Kau kenapa?! Bangun!!" Ucap laki laki itu terlihat panik. Terlebih saat melihat darah yang mengalir di kaki wanita itu. Mata tajam itu terlihat merah dan sedikit berair. Seolah menandakan ada air mata yang sebentar lagi akan tumpah dari sana.
Raja bergerak dengan cepat. Ia kemudian bangkit sembari membopong tubuh Sang Mawar. Laki laki itu menoleh ke arah ember berisi cairan pel yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Ditatapnya tajam wanita dengan tongkat pel di tangannya itu.
"Kau kupecat!" Ucapnya dingin.
Raja kemudian berlalu pergi meninggalkan tempat tersebut. Membawa Mawar yang sudah tak sadarkan diri itu untuk menuju rumah sakit guna mendapatkan pertolongan.
semoga kak author diberi kemudahan dan kelancaran saat melahirkan, diberi keselamatan kesehatan buat mm dan debay nya... Aamiin 🤲🤲🤲
bakal kangen pasti sama karya KK yg selalu bagus cerita nya ..😘😘
sehat ibu dan bayinya,,,
aamiin,,,,,
sehat anak sehat ibu nya
d mudahkam semua nya..
d tungggu karya selanjut nya
makasih kak author...selamat malam 🤗