Riky harus merelakan cintanya yang diam-diam ia pendam hanya karena kesalahpahaman yang terjadi. Ia harus menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenali.
Aisyah wanita malang, korban tabrak lari yang berhasil disekamatkan oleh Riky pada malam itu. Riky terpaksa menikahi Aisyah dan mengubur cintanya kepada Tita, gadis yang selama ini ia kagumi dan ia cintai secara diam-diam.
Tita pun menerima pinangan Raja. Mereka sama-sama memiliki pasangan. Namun jodoh tidak ada yang tahu. Tuhan mempersatukan mereka, saat keduanya sudah sama-sama tidak memiliki pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janji suci
Setelah menjelaskan semuanya kepada kedua orang tuanya, Tita pun kembali ke kamarnya. Begitu pula dengan Bu Ratna dan Pak Ferdi.
Sampai di kamar handphone Tita berdering. Ada nomer baru yang menelponnya. Dia tidak menghiraukan. Namun nomer tersebut menelpon berkali-kali. Akhirnya Tita menerimanya.
"Hallo assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam, Tita."
"I-ini siapa?"
"Tita, ini aku Raja."
Tita terkejut, namun tetap berusaha tenang.
"Mas Raja, bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja. Tita aku merindukanmu."
Deg
Tita terkejut dengan ucapan Raja karena ia tidak mengharapkan itu.
"Syukurlah kalau Mas Raja baik-baik saja."
"Tita, aku sudah berobat. Aku sudah sembuh."
"Itu bagus, Mas. Kasihan orang tua Mas."
"Aku ingin kita rujuk Tita. Aku ingin memperbaiki kesalahanku kepadamu."
"Maaf Mas, aku tidak bisa!"
"Kenapa? Apa tidak ada maaf bagiku? Bukankah Allah saja Maha pemaaf?"
"Aku sudah memaafkanmu. Tapi kita tidak bisa kembali. Sekali lagi aku minta maaf Mas."
"Aku bertekat untuk sembuh demi bisa kembali bersamamu, Tita!"
"Terima kasih Mas. Tapi alangkah baiknya kalau Mas bertekat demi masa depan Mas sendiri. Aku do'akan Mas akan menemukan perempuan yang lebih baik dariku. Aku tutup dulu telponnya ya, karena aku belum shalat. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam."
Tita mematikan panggilan.
"Astagfirullah... tolong jaga Hamba ya Allah." Lirih Tita. Ia pun mengambil wudhu' untuk shalat Dhuhur.
......................
Hari demi hari dilalui. Waktu satu minggu berlalu begitu cepat. Dengan persiapan yang matang, pernikahan Tita akan diadakan di Villa milik Pak Ferdi yang berada di Pacet Mojokerto. Dari kemarin keluarga Pak Ferdi sudah berada di villa tersebut.
Hari ini rombongan keluarga Ricky berangkat ke puncak bersama dengan penghulu yang akan menikahkan mereka. Tidak ada orang luar yang di undang. Semuanya hanya keluarga dekat saja.
Tristan dan Salwa berada di pihak pengantin perempuan.
"Assalamu'alaikum, besan." Ucap Ayah Haris.
"Wa'alaikum salam."
Rombongan iringan pengantin Ricky pun masuk. Meski diadakan secara sederhana. Namun dari kedua belah pihak sama-sama memakai pakaian seragam. Dan terlihat dekorasi yang simple menghiasi ruang tengah villa tersebut.
Tita masih berada di dalam kamarnya. Ia baru saja selesai dirias oleh pihak MUA. Dengan memakai kebaya modern dan make-up natural, Tita terlihat sangat cantik. Ia sudah siap menyambut Ricky untuk mengikrarkan janji sucinya.
"Cantiknya adik iparku." Ujar Salwa.
Tita tersenyum malu-malu.
"Ayo dek keluar, calon suamimu sudah datang."
Salwa rasanya ingin tertawa saat mengatakan hal tersebut. Karena calon suami adik iparnya itu adalah adiknya sendiri.
Salwa menuntun Tita untuk keluar. Ricky sudah siap duduk di depan penghulu, wali, dan saksi.Ia menundukkan kepala sambil membaca sholawat untuk menghilangkan kegugupannya
Tita duduk bersama keluarganya menunggu akadnya. Akad pun dimulai. Pak Ferdi menjabat tangan Ricky. Dengan keyakinan yang kuat ia pun memulainya.
"Bismillahirrahmanirrahim... ananda Ricky Nanda Haris bin Haris, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Fatiha Talia Abdillah binti Ferdi Abdillah dengan mas kawin uang sepuluh juta dan seratus gram emas dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Fatiha Talia Abdillah Binti Ferdi Abdillah dengan mas kawin tersebut dibayar tu-nai."
"Sah...."
"Alhamdulillah.."
Ricky tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan. Ia menangis di hari bahagianya. Begitu pula dengan Tita. Bunda Raisya dan Bu Ratna pun terharu melihat keduanya Bu Ratna memeluk Fita dan mengucapkan selamat. Ricky mencium punggung tangan Pak Ferdi.
"Ricky, Abi cuma punya satu putri yaitu Tita. Abi sudah meyerahkan semua tanggung jawab Abi kepada suami Tita yaitu kamu. Abi percayakan semuanya kepadamu. Jangan sakiti dia.Kalian berdua sudah pernah gagal dalam berumah tangga. Semoga kali ini kalian menjadi jodoh dunia akhirat." Pesan Pak Ferdi sebelum akhirnya dia mendekap menantu barunya itu.
"Ricky akan berusaha Bi. Kami masih butuh bimbingan dari Abi maupun Ayah. Kalian adalah orang tua kami. Kami bukan apa-apa tanpa kalian."
"Iya tentu."
"Ayo Rik, jemput istrimu!" Ujar Ayah Haris.
Ricky dengan tidak sabarnya berjalan menghampiri kekasih hatinya yang kini sudah sah menjadi istrinya.
"Assalamu'alaikum istriku." Ucap Ricky, dan membuat semua orang yang berada disitu menyorakinya.
"Wa'alaikum salam."Jawab Tita malu-malu dan masih menundukkan wajahnya. Tita menggapai tangan Ricky dan mencium punggung tangannya. Ricky pun membaca do'a lalu meniupkannya di ujung kepala istrinya. Kemudian ia mengecup kening istrinya dengan penuh kasih sayang dan penghayatan. Cukup lama ia melakukan ritual tersebut dengan memejamkan mata, begitu pula dengan Tita. Hal tersebut tidak luput dari pantauan fotografer yang mengambil gambar mereka secara spontanitas.
Tita pun mulai mendongak. Akhirnya Ricky bisa melihat wajah cantik sang istri.
"Masyaallah... bidadariku."
Selanjutnya mereka melakukan foto bersama sebelum menikmati hidangan yang sudah disiapkan.
"Selamat ya dek! Akhirnya sah juga." Ujar Salwa. Ia memeluk Tita dan Ricky.
"Terima kasih Mbak."
Akhirnya mereka menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Ricky menggandeng tangan istrinya.
"Sayang, ayo makan dulu! Kamu mau yang mana? Biar aku yang ambil!" Ujar Ricky.
"Kebalik, Kak! Aku saja yang ambilkan!"
"Tidak-tidak! Tidak ada salahnya suami melayani istri. Ini... kamu pasti suka yang ini." Ricky mengambilkan lauk pauk untuk istrinya. Kemudian mereka duduk di kursi sebelah Dekorasi.
Mereka pun makan. Sesekali Ricky menyuapi istrinya. Hal tersebut tidak luput dari perhatian orang tua mereka.
"Lihatlah Ris, anakmu sepertinya sangat bucin kepada putriku!"
"Ya, ya... Ricky ini cerminanku Fer! Aku baru sadar kalau putraku itu selain bar-bar ternyata juga romantis. Karena aku dan Bundanya memang melarang mereka pacaran. Jadi saat ini aku baru tahu sisi lainnya."
"Kamu hebat Ris! Anak-anakmu bisa memegang kepercayaan dari orang tuanya."
"Iya, mungkin hanya Raka yang kadang suka melanggar. Padahal anak itu seperti kulkas dua pintu."
Selesai makan, Tita dan Ricky masuk ke kamar untuk beristirahat karena acara akan berlangsung lagi nanti malam. Akan ada acara syukuran dan pengajian.
Di kamar pengantin.
Kedua pengantin sudah masuk ke kamar. Kamar tersebut sudah dihias secantik mungkin. Tita ingin membuka kebayanya, namun ia kesusahan karena kancing kebayanya ada di belakang. Tadi saat memakainya pihak MUA yang membantunya.
Tita duduk tertunduk malu di depan meja rias. Ricky menghampiri istrinya dan memegang kedua pundaknya. Ia melihat istrinya yang sedang malu-malu dari cermin di depannya.
"Istriku, apa kamu tidak ingin mengganti baju?"
"E... itu... anu."
"Kenapa kamu mendadak gagu, hem?"
"Kak..."
"Aku bukan Kakakmu! Aku suamimu, panggil aku dengan sebutan yang lain!"
"M-mas..."
Ricky menahan senyum mendengar panggilan istrinya.
"Iya, ada apa Sayang? Panggil aku Mas kalau sedang di depan orang. Tapi kalau kita sedang berdua aku juga ingin panggilan yang mesra."
Tita mengangguk kepala.
Bersambung...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf reader author gantung lagi nih. Lanjut besok ya. Pesanan kue belum selesai😂. by the way yang penasaran dengan model kebaya Tita bisa cari di Mbah google ya🤗😁
sebuah cerita yg bagus