NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:919k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 25. Jasadnya teridentivikasi.

Mora dan Brandon tiba di sebuah showroom motor, tapi Mora mengernyit karena itu bukan showroom motor keren yang Mora pikirkan, itu showroom motor matic biasa.

"Ayo masuk." Ajak Brandon.

"Kamu tidak salah? Aku minta kamu membawaku ke tempat dimana motor keren berada, apa ini?" Ujar Mora.

"Katamu, papamu bilang kakimu pendek bukan? Di sini adalah tempat paling pas untuk mencari motor yang bisa kakimu sampai." Ujar Brandon.

'Sialan.' Batin Mora.

"Kamu meremehkan orang yang salah. Berikan kunci motormu padaku! Aku akan cari sendiri motor kerenku." Ujar Mora, kesal.

"Aku saja yang bawa." Ujar Brandon.

"Ya sudah kau pergi saja, aku bisa sendiri kesana." Ujar Mora, dan berjalan pergi, tapi Brandon menghalanginya.

"Eit! Eit! Iya - iya, ini kuncinya." Ujar Brandon, dia tidak mau berpisah secepat itu dari Mora.

Mora menatap datar Brandon lalu mengambil kunci motor Brandon, lalu berbalik ke arah motor Brandon. Seketika Brandon menunjukan wajah frustasinya.

'Ya Tuhan, apa aku akan mati setelah ini?' Batin Brandon.

Brandon melihat Mora yang sudah duduk di motornya, dan ya.. kaki Mora masih berjinjit untuk menyentuh tanah.

"Cepat!" Teriak Mora.

"Iya - iya." Sahut Brandon, dan berlari kearah Mora.

"Kamu yakin kamu yang menyetir?" Brandon agak ngeri sekarang.

"Kalau kamu ragu, labih baik aku pergi saja pakai taksi." Ujar Mora.

"Aku takut kalau kamu jatuh." Ujar Brandon.

"Jatuh juga ke bawah, bukan keatas. Buruk - buruknya kalau tidak patah tulang ya mati, itu takdir." Ujar Mora enteng.

"Iya, takdir." Ujar Brandon, dia sedikit ngeri dengan ke bar - baran Mora.

'Ya ampun, untung cinta.' Batin Brandon.

"Ayo cepat!" Ujar Mora, tidak sabar.

Brandon akhirnya naik dengan takut keatas boncengan motornya sendiri, Mora pun langsung tancap gas dan pergi dari sana dengan mulus karena memang Mora di tubuh aslinya adalah seorang yang ahli mengendarai motor.

Brandon yang ketakutan refleks memeluk perut kecil Mora, Mora tidak mempermasalahkannya karena dia tau Brandon ketakutan.

'Payah, badan nya saja yang besar.' Batin Mora.

Sampai akhirnya Mora tiba di sebuah unit apartemen, Mora pun menepi di pinggiran jalan.

"Tunggu aku di sini sebentar." Ujar Mora pada Brandon.

"Okay." Sahut Brandon.

Brandon benar - benar patuh dengan Mora, bagai kerbau yang sudah di cucuk hidungnya, Brandon begitu nurut. Sementara Mora berjalan masuk kedalam gedung apartemen itu, itu adalah gedung dimana Mora tinggal ketika masih di tubuh aslinya.

'Aku ingat aku menitipkan kunci motorku di resepsionis sebelum aku naik keatas hari itu.' Batin Mora.

Karena saat itu Mora membawa banyak barang sebagai kejutan untuk mantan kekasihnya jadi dia meminta tolong pada security untuk memarkirkan motornya di bawah. Tapi bukannya mantan nya yang terkejut, malah Mora yang terkejut karena mantannya rupanya sedang menikmati permainan panas dengan selingkuhannya.

"Halo pak Niko." Sapa Mora.

"Iya, ada yang bisa di bantu?" Tanya petugas resepsionis di lobby bernama Niko.

"Saya mau mengambil kunci motor milik kak Mora dari unit enam belas C." Ujar Mora.

"Mohon maaf, kamu siapanya? Apakah ada keterangan bahwa beliau menitipkan pesan padamu?" Tanya petugas.

"Tidak ada, karena kak Mora meminta tolong padaku langsung. Aku Rinjani, adik panti kak Mora." Ujar Mora berbohong.

"Ohh, kamu Rinjani. Okay - okay.. sebentar saya ambilkan." Ujar petugas.

Mora menghela nafas lega karena dia tidak di curigai. Saat hidup di tubuhnya sendiri, Mora akrab dengan Niko dan pernah menyebut nama Rinjani pada Niko saat dia menitipkan paket, tapi Mora yakin Niko tidak akan ingat Rinjani yang asli, karena Rinjani selalu memakai masker.

"Ini kunci motornya, bagaimana kabar kakak mu? Dia tidak pernah pulang kemari." Tanya Niko.

"Dia sedang sakit, pak. Doa kan dia supaya cepat sembuh, ya." Ujar Mora.

"Kasihan, wanita tomboy yang bar - bar seperti dia pun ternyata bisa sakit. Sampaikan salamku padanya, ya.." Ujar Niko, Mora mengangguk.

"Terimakasih, pak.. aku turun dulu." Ujar Mora, lalu pergi memasuki lift.

'Tentu saja aku tidak bisa pulang, jasadku mungkin masih membeku di lemari pendingin di rumah sakit. Malangnya aku, tidak ada satupun yang tahu bahwa aku sudah mati, bahkan aku pun tidak bisa melihat jasadku sendiri.' Batin Mora.

Mora sampai di parkiran, dan hati yang tadinya sedih, langsung kembali ceria setelah melihat motor kesayangannya yang berdiri tak jauh dari sana.

"Chupacabra.. Akhirnya kita bertemu lagi." Mora berlari kecil lalu langsung menaiki motor kesayangannya itu.

Motor besar berwarna hitam dengan sedikit corak merah itu di beri nama Chupacabra oleh Mora, dan Chupacabra adalah motor pertama Mora setelah dia mampu membeli kendaraan nya sendiri.

Mora menyalakan mesin motor itu, dan terdengarlah deruan suara yang Mora rindukan.

"Salam kenal dengan pengemudi barumu, ayo kita pergi dari sini." Gumam Mora, lalu dia pun melesat pergi dari sana.

Dengan Motor itu, kaki Mora tidak begitu jinjit karena motor itu memang di desain untuk tubuh asli Mora. Mora keluar lalu dia menghampiri Brandon yang sedang bermain ponsel dengan fokus.

"Ayo." Suara Mora membuyarkan Brandon.

Brandon terkejut melihat Mora sudah membawa motor, walau tidak sekeren Motor Brandon, tapi motor Mora juga keren.

"Motor siapa ini?" Tanya Brandon.

"Motorku, Chupacabra namanya." Ujar Mora.

Brandon malah bingung karena Mora dari gedung apartemen malah membawa motor.

"Sudah ayo pergi." Ujar Mora.

"Maaf Mora, pamanku menghubungiku untuk segera pulang, jadi aku tidak bisa ikut denganmu." Ujar Brandon.

"Ooo.. ya sudah." Sahut Mora.

"Aku antar kamu pulang dulu saja, baru aku pulang." Ujar Brandon.

"Tidak perlu, kamu pulang saja." Ujar Mora.

Ponsel Brandon berdering dan itu panggilan dari paman nya, Byan. Brandon pun menggaruk kepalanya dengan kasar, karena dia masih ingin bersama Mora, tapi paman nya terus - terusan meneleponnya.

"Pulang saja, ayo kita jalan, nanti kita berpencar." Ujar Mora, Brandon pun mengangguk.

Akhirnya keduanya pun pergi dari gedung apartemen lama Mora, dan ketika di perempatan lampu merah mereka berdua benar - benar berpencar, Jade ke kanan sementara Brandon ke kiri.

Dan di sebuah perusahaan, Seseorang sedang mengamati pergerakan titik biru dari layar tabletnya, Byan. Byan terus memperhatikan titik biru itu yang kini bergerak, titik biru itu adalah posisi Brandon.

"Kenapa dia sampai ke daerah sana, akan bahaya kalau sampai ada musuh yang mengenali dia." Gumam Byan.

Setelah titik biru itu sudah jauh dari titik terakhirnya, Byan pun melanjutkan pekerjaan nya. Sedikit menjadi pekerjaan ekstra bagi Byan untuk memantau Brandon walau dirinya sendiri sibuk kerja, semua kendaraan Brandon bahkan di pasangi pelacak agar Byan bisa selalu tahu posisi Brandon di mana.

Semua itu Byan lakukan agar Brandon tetap aman dari mata musuh yang tidak di sangka - sangka, bahkan di sekolah pun Identitas Brandon tidak boleh di sebar dan Byan meminta untuk memperlakukan Brandon selayaknya murid biasa di sekolah.

Sementara itu, kembali ke sisi Mora. Mora akhirnya sampai di rumah setelah dia lebih dulu berkeliling sebentar, petugas keamanan bahkan terkejut melihat Mora kembali memakai motor padahal sudah di wanti - wanti oleh Andreas bahwa Mora tidak boleh memakai Motor.

"Non Mora? Ini motor siapa, non?" Tanya supir yang biasa mengantar jemput Mora.

"Motor saya, hehe." Ujar Mora.

"Titip ya pak, aku masuk kedalam." Ujar Mora, lalu memberikan kuncinya pada sang supir.

Supir itu hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Padahal dulu non Mora sangat kalem, pendiam, bahkan selalu menunduk takut, sekarang malah jadi tomboy." Gumam supir.

Mora masuk kedalam rumah, dan ternyata ada Andreas yang rupanya sudah pulang, Andreas sedang menonton berita tentang penemuan mayat wanita yang identitasnya sudah di ketahui.

'Amora Thitania Gwyneth, itu namaku. Apa jasadku akhirnya sudah ter identivikasi?' Batin Mora, dia penasaran.

"Penyebab kematian korban adalah karena pukulan benda keras di kepalanya. Polisi mengamankan kekasih korban bersama seorang wanita yang di duga adalah selingkuhan kekasih korban, keduanya di amankan untuk di mintai keterangan."

"Sementara jasad korban sudah di bawa oleh anggota keluarganya, dan akan di makamkan ." Begitu yang di siarkan di tv.

'Anggota keluarga? apa orang - orang panti asuhan yang datang menjemput jasadku?' Batin Mora. Tanpa sadar air matanya menetes.

...TO BE CONTINUED.....

1
Soumena Mishy
laah kan mafia si byan ko JD mewek gitu
Charles Bawengan
Luar biasa
Ramlah
otw seru nih
Ramlah
menarik 🤔
Liana Simon
ceritanya menarik
Disya♡💕
luar biasa
Disya♡💕
setidaknya ayah Rubi masih sayang,dan menanyakan dan di bawa pergi ,meski di siksa , bukan tinggalkan kaya anet
Disya♡💕
aku sedih Thor bacanya tentang Mora yg asli🥺
Disya♡💕
aku bergetar bacanya Thor,,,
Ratna Jumillah: Makasih kak, sudah meresapi isi ceritanya.. 😁
Disya♡💕: ya soalnya sadis aja gitu pembulian dan keluarga nya ga peduli,,sakit hati sampe bergetar bacanya tuh saknging mendalami membacanya😁
total 3 replies
N'Dön Jùañ Shakespeare
🥹 ikut terharu
N'Dön Jùañ Shakespeare
ya ampun aku kira yang lagi ngegosip adalah ibu-ibu 🤭
N'Dön Jùañ Shakespeare
😁😁 setan jeletot 😁😁😁
N'Dön Jùañ Shakespeare
mungkin kah bos Mora di dunia gelap adalah Byan?🤔
Dede Mila
baca lagi
DPuspita
Alur ceritanya bagus dan menarik. Gak ngebosenin, thor. Ada yg slalu bikin penasaran disetiap chapternya. Yang menggangguku hanya kalimat 'singkat cerita'. Menurutku keseringan ditulis. Kalaupun gak pakai kalimat tsb, kayaknya sich gak apa2 juga ya... Sebelum ada kata tsb, aq merasa lagi baca novel, tapi stlh ada kalimat itu, aq kok merasa lagi dengar orang bercerita 😁✌

Maaf, jangan marah ya thor... Bukan bermaksud menggurui. Aq hanya sekedar mengeluarkan isi hati setelah membaca novelmu, thor... ☺🙏 krn pernah ada othor lain yg gak terima dengan komenku. Loch kok aq malah jadi curcol 🤭✌
Ratna Jumillah: nggak apa apa kak, malah othor bilang makasih unruk masukan nya, supaya othor bisa memperbaiki penulisan.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Yui
Luar biasa
DPuspita
Kirain Brandon akan berjodoh dg Sara, teman barunya Mora. Ternyata othor sdh menyiapkan jodoh di Amerika buat Brandon 😁
Elsa Devika
Luar biasa
Helen Nirawan
kurang tuh hrs ny tambah in , cakar aj tuh muka
Ayay Nya Yuda
aaaakkkk authorrr halumu memang bisa membuatku marathon,thanks and sehat2 othorrr😍😍❤️🤗
Ratna Jumillah: Makasih kak... 🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!