NovelToon NovelToon
My letnan

My letnan

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

Cover by me

Namanya Saga Bimantara, perwira tentara berpangkat letnan satu. Ia di jodohkan dengan anak dari komandannya di kesatuan yang bernama Nada queenza rahadi. Tentu saja Saga menerima perjodohan itu di karenakan dirinya juga membutuhkan istri agar sang ibu tidak sibuk menyuruhnya untuk nikah.

Namun di sisi lain Nada—gadis yang akan di jodohkan dengan Saga menolah mentah-mentah perjodohan tersebut, tentu saja dengan alasan dia tidak mengenal Saga lebih-lebih usia pria itu yang sangat jauh di atasnya. Dalam bayangannya pria dengan usia segitu sudah peot, reyot, dan tentu saja dekil mengingat pria itu berprofesi sebagai tentara.

Sampai suatu hari takdir mempertemukan keduanya dalam sebuah insiden yang dimana Nada dalam bahaya yang akan di perkosa para pembegal. Di situlah Saga datang sebagai penolong Nada dan di situlah Nada jatuh cinta pada pandangan pertama ke Saga. Tapi baik Saga maupun Nada tidak tau kalau merekalah yang di jodohkan.

Yuk, baca ceritanya disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saingan terberat itu negara

Sudah 5 hari berlalu, Saga belum bisa mengatakan mengenai tugasnya.

Saat ini Saga sedang duduk di pos jaga bersama Dirga.

"Gimana mas? Sudah beritahu mbak Nada?" tanya Dirga yang sedang duduk bersamanya.

"Boro-boro ngasih tau dir, mau ngomong aja dia uda marah-marah. Apa yang saya lakuin selalu salah"

"Lagi pms kali mas"

"Gak juga"

Dirga manggut-manggut. Ia teringat dia membawa sepucuk undangan pernikahan dari Reza yang di titipkan olehnya untuk Saga.

"Nih mas, undangan pernikahan mas Reza"

"Wahh, jadi juga bocah itu nikah. Kapan acaranya?"

"Besok malam."

Saga menganggukkan kepalanya. "Lah kamu kapan lagi dir? Temen kita semua udah pada mentas. Tinggal kamu yang belum"

"Saya mau nikmati masa muda dulu. Lagian masih ada Vikri sama Abhian yang masih sendiri juga mas" ucap Dirga sambil tersenyum.

"Uda tua kamu! Bilang aja gak ada yang doyan sama kamu. Belagu ngomong mau nikmati masa muda. Kalau Abhian sama Vikri tu gak masuk rekap, masih kecil" ucap Saga.

Dirga mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan kalimat Saga di akhir "Setidaknya saya gak lebih tua dari situ, situ juga baru nikah di umur 30 tahun. Masak saya yang berusia 26 tahun dibilang tua" protes Dirga membandingkan umur mereka.

Plak!

Seketika tangan kekar Saga mengeplak kepala Dirga. "Berani kamu sama saya, push up 100 kali!"

Bukannya takut, Dirga malah tertawa "Ampun mas, ampun! Saya tadi cuma becanda" ucap Dirga memohon ampun.

"Gak ada ampun-ampun" Saga pun pergi meninggalkan Dirga.

"Emaknya mas Saga dulu ngidamnya apa sih waktu hamil tu manusia. Galak bener." gerutunya  "INI GAK LAGI TUGAS, SAYA GAK AKAN NURUTIN UCAPAN MAS SAGA!!" lanjutnya berteriak.

_____________________________

Saga sedang sholat magrib di masjid, sementara Nada sholat dirumah. Selesai sholat Nada melihat sepucuk undangan di atas nakas samping ranjangnya disana juga ada ponsel Saga yang tergeletak di sebelah kertas undangan tersebut.

Nada membuka undangan tersebut, membacanya ternyata undangan dari teman Saga yang akan menikah.

Tiba-tiba notif WhatsApp Saga berbunyi. Nada penasaran, ia pun dengan segera membukanya, itu dari grup obrolan.

...Cheetah squad🐆🔫😎...

Entar tugas di Kalimantan gimana? Pacar saya aja belum apa-apa uda takut di tinggal. Malah nangis lagi

Abhian

Nada menautkan kedua alisnya membaca pesan itu. "Tugas di Kalimantan?" gumamnya mengulang kalimat di pesan itu yang mencolok.

Nada menscrol keatas obrolan itu. Membaca satu demi satu isi pesan di grup tersebut. Nada membulatkan matanya membaca satu pesan disana.

^^^Saya bahkan belum bicara sama istri saya tentang tugas ini^^^

^^^Saga^^^

Ya mau gak mau, suka gak suka, terima gak terima. Mbak Nada ya harus siap ngelepasin lettu Saga tugas. Bagaimana pun tugas istri tentara itu mendukung suaminya bertugas.

Gibran

Deg!

Seketika tubuh Nada menegang. Membaca chat di grup Saga. Saga akan bertugas ke Kalimantan.

Apa-apa ini?

Pernikahan mereka baru juga 1 bulan sudah di hadapkan dengan tugas yang tidak tau berapa lama akan kembali. Rasanya Nada belum siap akan hal itu.

"Assalamualaikum" salam Saga yang tidak di jawab oleh Nada walaupun ia mendengarnya.

Saga mencari sosok Nada tapi tidak ia dapatkan. Lalu Saga masuk ke dalam kamar, melihat Nada duduk di atas ranjang dan termenung memegang sepucuk undangan dari Reza setra memegang ponsel milik Saga.

"Eh, kamu uda liat undangan dari Reza toh?"

Nada menatap Saga yang melepas baju kokonya. "Acaranya besok, kamu udah bacakan?"

Nada diam, ia mulai menitikan air mata. "Hiks!" Nada mulai terisak.

Saga kaget mendengar suara rintihan Nada. Ia berbalik menatap istrinya yang sedari tadi ia punggungi.

Benar saja, Nada sudah menangis di sana. Air matanya mengalir begitu deras membasahi pipinya.

Iye si Nada ini cengeng, cengeng banget malah.

"Om kenapa gak mau ngomong sama aku?"

Deg!

Seketika tubuh Saga menegang mendengar rengekan Nada yang terdengar parau itu. Perasaannya mendadak tidak enak. Apa Nada sudah tahu?

"Om mau di tugasin ke Kalimantan kan? Kenapa Om Saga gak bilang sama aku"

Deg!

Nah kan!

Nada sudah mengetahui segalanya, sebelum ia sempat berbicara. Dari mana Nada mengetahuinya.

"Siapa yang beritahu kamu Nada?"

"Aku tau dari obrolan grup Om Saga dengan anggota yang lain!"

Saga mendekati Nada.

"Om jahat banget si sama aku!"

"Bukan begitu maksud saya Nada!"

"Siapa yang kasih Om tugas ini? Papa?" tebaknya.

Saga hanya diam.

"Aku bakalan ke rumah papa bujuk dia untuk batalin ngirim Om ikut tugas ke Kalimantan!" Nada pun membuka mukenahnya yang sedari tadi masih ia kenakan dengan terburu-buru.

Nada mengambil kunci mobil yang terletak di atas nakas samping ranjang.

"Nada" pekik Saga, Nada tidak mendengarkannya.

Saga mencoba menghentikan mobil yang sudah Nada naiki. "Om mau aku tabrak?!" pekik Nada yang tidak perduli jika tetangganya mendengar mereka.

"Nada walaupun kamu mencoba sekuat tenaga, papa kamu gak akan menuruti ucapanmu itu perintah dari atasan beliau. Itu sudah menjadi tugas saya" ucap Saga mencoba membuat Nada mengerti namun sayangnya sia-sia karena Nada tidak mendengarkannya.

Nada mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata dan akhirnya ia tiba di rumah papanya yang tidak jauh dari kesatuan.

"Papa!!" pekiknya dari luar pagar memanggil papanya.

Akhirnya Satpam yang menjaga kediaman Lingga membukakan gerbang rumah dengan terburu-buru.

"Papa dirumah pak?" Tanya Nada pada satpam tersebut.

"Dirumah neng, baru juga pulang dari masjid"

Nada langsung nyelonong masuk ke dalam rumah papanya tanpa mengucapkan salam "papa" pekiknya keras. Ia bahkan meninggalkan mobilnya di depan pintu gerbang menghalangi jalan masuk kerumah Lingga.

"Papa" pekiknya lagi belum mendapatkan jawaban dari Lingga.

"Papa. Hiks..." Nada pun terisak.

Lingga akhirnya keluar dari dalam ruang kerjanya.

"Loh Nada, kamu.." Lingga melihat wajah anaknya sudah basah dengan air mata.

"Papa" Nada berhambur kepelukan papanya.

"Papa tolong Nada, tolong batalin tugas yang papa berberikan pada Om Saga pa. Nada mohon, hiks..." isaknya dalam pelukannya papanya.

"Nada, papa gak bisa lakuin itu nak" ucap Lingga.

"Kenapa? Papa gak bisa lakuin, jabatan papa juga tinggi disini dan Om Saga itu kan menantu papa. Papa tega liat Nada jadi janda ya"

"Hus! kamu ngomongnya Kok gitu. Kamu gak bakalan jadi janda, Saga itu tugas disana, bukan mau jemput ajal. Urusan hidup dan mati itu milik Allah nak. Lihat papa selama ini tugas pulang sehat walafiat toh, gak kekurangan sedikit pun"

"Tapi kan pa? Om Saga itu menantu papa, papa harus mikirin Nada dong!"

Akhirnya mereka berdebat.

"Sebelum dia jadi suami kamu, dia itu seorang prajurit. Sekarang walaupun dia sudah menjadi suami kamu dan menjadi menantu papa. Dia juga tetap seorang prajurit. Negara tetap nomor satu bagi tentara, kamu juga harus siap di duakan dengan negara. Tugas bukan selalu tentang kegagalan Nada"

"Hiks... Hiks... Hiks?!" Nada menangis sejadi-jadinya.

Benar yang dikatakan papanya, saingan terberat Nada adalah negara tercintanya sendiri.

Padahal sebelum menikah ia dengan entengnya menerima resiko menjadi istri dari seorang Saga yang notabennya adalah abdi negara, hanya karena ia jatuh cinta.

Dan sekarang ketiak resiko itu tepat di depan mata, nyalinya menciut, itu juga karena terlalu mencintai Saga, ia jadi takut ditinggal dan kehilangan. Tidak terima akan konsekuensi yang sedari awal pasti akan ia terima, jika menikahi seorang perwira tentara.

"Papa jahat, papa gak sayang lagi sama Nada, papa gak mau dengerin dan nurutin kemauan Nada lagi, hiks..."

"Maafkan papa nak"

Ternyata sedari tadi, Saga juga sudah berada disana cuma ia hanya di depan pintu. Ia menyaksikan sendiri perdebatan antara kedua ayah dan anak tersebut.

Nada keluar dari sana, pergi meninggalkan papanya. Ia melihat Saga yang berdiri di depan pintu. Saga akhirnya merengkuh pundak Nada yang terasa lemas. Saga membawanya masuk kedalam mobil. Meninggalkan motor yang di kendarainya menyusul Nada dirumah Lingga.

Nada sedari tadi tidak henti-hentinya menangis, Saga hanya diam tidak ingin mengatakan apapun, memilih membiarkan Nada terus menangis tanpa menghentikannya.

Mereka akhirnya tiba di rumah. Melangkah masuk kedalam rumah, dan tiba didalam kamar.

Akhirnya isakan Nada berhenti. "Om Saga" panggilnya.

"Hm"

"Kapan Om Saga berangkat?" tanya Nada sambil menghapus air matanya yang tersisa di pipi.

"Lusa" jawab Saga sambil menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah Nada.

"Om mah jahat. Padahal Om sebentar lagi bakalan tugas. Tapi gak mau bilang sama aku. "

"Saya belum siap ngomong sama kamu, takut kamu jadi seperti sekarang ini"

"Berarti Om libur seminggu karena akan pergi tugas?"

Saga mengangguk pelan.

"Kita bahkan belum menghabiskan waktu bersama, Om udah mau tinggalin aku aja." Nada menundukkan kepalanya dalam, ia kembali mencurahkan air matanya.

"Karena waktunya uda mepet untuk ngabisin waktu kita. Mulai malam ini Om Saga tidur sama aku disini" ucap Nada menepuk ranjang yang ia duduki.

Nah loh!

...Ni yang mau pergi tugas...

1
Amanda Amanda
kocak seru ini
K_Nisak🩵
👍
Ratna Tiara
Luar biasa
Mimiy Nabil
di part ini aku Nangis Bombay 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Kamsir Umasugi
Buruk
Adit kenz
/Good/
Mugiarti
gemees
guntur 1609
senengnya di hari tuanya melihat semua anaknya berhasil. tu menjadi suatu krbanggaan bagi orang tuanya. mudah2 an anak ku nanti berhasil kelak dewasa nanti
guntur 1609
nunggu si saga tu si baby
guntur 1609
yg sabar nada. emang orang yg gak merasakn enak kali bilang ikhlas. tapi yg pernah merasakan sulit merasakan ikhlas. yg pasti kita menikmati sakit dan sedihnya. hany waktu yg bisa mengobati semua tu tapi yakin dan percaya Allah tu maha oemberi kuasa. contoh seperti aku. kami kehilangan putri tercinta kami seminggu lagi mau lahiran. tapi 6 bukan kemudian. kami dipercayakan lagi seorang putri di tengah kehadiran kami
guntur 1609
knp nada panggilan yang gak dirubah terus. sbntr mas. sbtr om
guntur 1609
hahahah kasihan saga...
guntur 1609
masalahnya letnan saga belum tahu rasanya candu belah duren bu ibu
guntur 1609
saha marahi anggotanya. gara2 si nada perhatikan anggota saga yg lagi berlari
guntur 1609
akhirnya babang saga belah duren
guntur 1609
hahahahahah
guntur 1609
lah dapat pak imam yg sholeh. beruntung lingga punya camne yg sholeh
guntur 1609
emang kalau jodoh gak akan krmana
echa purin
👍🏻
Nayaka
panggilannya di rubah dong kak jangan om terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!