Erik, bos besar yang mempunya kekuasaan dan kekuatan. bertemu dengan seorang gadis muda berusia 19 tahun.
Alessia Carolin, gadis muda berusia 19 tahun. dia adalah gadis yang sangat luar biasa, tak sengaja bertemu dengan seorang pria berusia 30 tahun bernama Erik Regan. seorang pengusaha yang begitu kejam bahkan bisa dibilang bos mafia yang menguasai begitu banyak bisnis.
Sebuah pernikahan terpaksa karena hutang budi, akankah pertemuan dua orang itu mendapatkan sebuah jalinan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ISTERI ERIK REGAN
Keramaian yang ada di kasino membuat para pengunjung yang ada di sana menatap takjub seorang wanita yang sudah menghajar si pria dan anak buahnya. Para penjaga keamanan Kasino mengamankan Caroline bersama dengan pria mabuk dan anak buahnya.
"Dia mau membunuhku." ucapnya.
Kedua tangannya meraba pundak dan punggungnya yang terasa sakit luar biasa.
"Dasar pria tidak tahu diri, kalau tanganmu itu tidak berguna lakukan hal yang lain? kamu ini benar-benar tidak tahu diri, tangan tidak berguna mau digunakan untuk berbuat asusila!!" dengan murka Caroline terus mencerca pria mabuk sembari menunjuk wajahnya.
"Tenang, nyonya. tenang." Elios mencoba untuk menenangkan Caroline.
"Tenang-tenang! apanya yang tenang?! Bagaimana aku bisa disuruh tenang, dengarkan aku. pria seperti ini itu tidak seharusnya hidup di dunia ini! seharusnya dia itu ditaruh di planet paling jauh dari dunia ini!"
Sekitar 10 menit kemudian orang tua dari pria mabuk datang bersama dengan anak buahnya juga, dia mencari keberadaan putranya, ketika dia melihat putranya sudah babak belur dengan dua tangan yang memegang pinggangnya. Dia nampak sangat murka.
"Siapa yang berani melakukan hal ini pada putraku?!!" kedua matanya melotot dengan amarah yang benar-benar sangat luar biasa.
"Aku yang melakukannya." jawab spontan Caroline.
"Beraninya kamu melakukan hal ini kepada putraku! aku pasti akan memenjarakanmu!!" serunya kembali.
Dari ujung kepala sampai ujung kaki Caroline menatap pria itu, sifatnya yang begitu urakan juga kata-katanya yang sangat tidak tahu tempat itu akan beraksi. "Heh..," Caroline nampak menghela nafasnya. "Kamu ini sudah tua bau tanah, kepala botak perut buncit. Tapi kenapa ya mulutmu itu tidak bisa dikontrol kalau berbicara?!" ujar Caroline.
Elios dan Ruhan hanya mampu menghela nafas mereka, wanita yang ada di depannya itu benar-benar tidak tahu situasi sama sekali. Sekarang itu dia berada di situasi yang harusnya menahan diri, namun malah dia langsung mencerca pria yang barusan datang.
"Kamu!" seru si pria sembari menunjuk Caroline.
"Kamu apanya? benar yang aku katakan kan? kepalamu itu botak, botaknya besar seperti landasan pesawat terbang." cerca Caroline kembali.
Beberapa orang yang ada di tempat itu nampak menahan tawa mereka, wanita muda itu benar-benar berbicara tanpa di tata sama sekali.
"Apa yang terjadi tuan?" seorang pria turun ke lantai 1 untuk menanyakan situasi yang ada di tempatnya. padahal dia sudah melihat apa yang terjadi dari tadi dari lantai 2.
"Tuan Robert, Tuan harus menolong saya." ucap ayah dari si pemabuk.
"Apa a yang terjadi dengan putramu?" tanya Robert.
Robert adalah pria pemilik dari Kasino tempat Caroline bermain judi, dia adalah pria yang begitu menyukai keindahan.
"Wanita ini dengan lancangnya menghajar anak saya." jawab si pria.
"Ya tentu saja aku menghajarnya, suruh tangan anakmu itu untuk diam. berani sekali dia mau menyentuh tubuhku." jawab acuh Caroline.
"Kau! mulutmu ini ingin sekali aku tampar?!!" seru si pria.
"Jika Anda berani menampar Nyonya saya maka saya akan membunuh Anda di sini." Elios langsung maju melindungi Caroline.
"Percuma saja Elios, pria seperti dia itu tidak usah digubris. Pria lahir tanpa otak makanya kepalanya botak." Caroline kembali yang membuat Robert menahan senyumnya..
"Mulutmu itu!" seru si pria.
"Sakit Ayah, sakit..," rintih pria mabuk yang terus menahan punggungnya.
"Enak kan dibanting seorang wanita? makanya punya tangan itu dijaga Jangan keluyuran, untung aku yang menghajarmu, coba orang lain mungkin kepala dan tanganmu itu sudah terpisah-pisah." Caroline yang kemudian duduk dengan tenang.
"Wanita ini benar-benar sangat menakjubkan Dia adalah wanita incaranku, aku harus mendapatkannya."
senyum terus ditunjukkan oleh Robert saat melihat perlakuan Caroline.
Pria botak itu terus murkah, dia menelepon polisi untuk memberi pelajaran kepada Caroline.
"Siapa yang berani menyentuh istriku?!" suara bariton itu muncul di antara kerumunan orang yang ada di kasino.
Serentak orang-orang yang ada di kasino menoleh menatap suara bariton yang ada di tempat itu, suara berat itu membuat mereka menatap pria yang terkenal sangat kejam itu.
"Tu-Tuan Erik." ucap si pria yang terkejut saat melihat Erik Regan berada di sana.
Begitu pula dengan Robert, dia tidak mengira bahwa saingannya ada di kasino tempatnya.
"Tuan." sapa Elios.
"Wah kamu bakal tidak selamat." bisik Ruhan.
"Siapa yang menelfon dia?" Caroline menatap Ruhan.
"Ya jangan aku dong, aku kan nggak mungkin punya nomor suamimu. Lagian pasti pria itu yang menelponnya." bisik Ruhan yang membuat Caroline marah.
"Itu pria bengek ngapain sih menelpon dia, waduh kalau dia marah bisa-bisa kartu hitamku ini diambil kembali." dengan erat Caroline menggenggam kartu hitam yang diberikan oleh suaminya.
"Apa yang anda lakukan di tempat saya, tuan?" tanya Robert.
"Aku mendengar kalau ada seseorang yang hendak melecehkan istriku, Tentu saja aku kemari. Tidak mungkin kan aku membiarkan seseorang melecehkan istriku." jawabnya. Erik berdiri dengan tegap, pria itu memasukkan salah satu tangannya di saku.
"Suamimu benar-benar seperti superhero." bisik Ruhan kembali.
"Sudah diam, aku pasti dapat masalah nanti kalau pulang." kesal Caroline.
"Wanita itu sudah membanting dan menghajar anak serta anak buahku, tuan. Aku pasti akan memasukkan dia ke penjara." jawab si pria.
Mendengar perkataan seperti itu seketika Erik maju.
PLAKK!!
tamparan langsung mendarat di pipi si pria, pria botak itu menyentuh pipinya.
"Aku hanya menamparmu, aku belum menghajarmu atau memberimu hukuman." jawab Erik.
"Anaknya itu kurang ajar sekali! berani sekali dia menyentuhku! jangan salahkan aku kalau aku langsung memberi dia pelajaran!" jawab keras Caroline yang membuat Erik langsung naik pitam.
"Kelvin." Panggil Erik.
"Iya Tuan." jawab Kelvin.
"Bawa dia." perintah Erik.
"Apa yang anda lakukan Tuan, wanita itu yang bersalah, wanita itu yang mencoba menggoda Putra saya!" seru si pria.
"Enak saja aku yang melakukan hal itu, ngapain juga aku harus menggoda anakmu yang jelek itu! Suamiku sudah tampan kaya raya tajir melintir ngapain aku menggoda pria jelek seperti dia!" Caroline langsung berdiri sembari menunjuk pria pemabuk.
"Memangnya siapa suamimu? suruh dia kemari!" si pria terus ngotot.
"Ngapain aku menyuruh dia kemari, dia aja ada di sini." Caroline menunjuk Erik di sampingnya.
Si pria botak langsung lemas tidak berdaya Setelah dia mendengar jawaban dari Caroline, apalagi tangannya menunjuk pria di sampingnya.
BUGG..
si pria langsung terduduk lemas, ternyata wanita yang akan dia hukum adalah istri dari pria kejam.
"Apa? dia istri pria ini? dia istri Erik?" guman Robert dalam hati saat melihat Erik yang tersenyum kepada Caroline.
Begitu lembut Erik memperlakukan istrinya, salah satu tangannya membelai rambut sang istri.
"Elios, Kelvin. lakukan apa yang harus kalian lakukan!" perintah Erik.
setelah mengatakan itu Erik langsung menggenggam tangan sang istri dan membawanya keluar dari Kasino, wanita muda itu nampak sedikit tersenyum.
"Kamu marah ya?" tanya Caroline saat berada di dalam mobil.
Erik sedikit terdiam kemudian menatap sang istri, salah satu tangannya memukul pelan dahinya. "Lain kali tidak usah mengurus hal ini, langsung bilang sama Kelvin ataupun Elios biar mereka melakukan pekerjaan mereka." ucap Erik.
"Huh pria seperti itu harus diberi pelajaran, enak banget dia dilepaskan." jawab Caroline yang sedikit meruncingkan bibirnya.
"Aku akan menghukumnya, kamu tenang saja." Erik menenangkan istrinya.
Cup..
**Bersambung**
