Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Malam pun begitu cepat berganti pagi.Shella yang sudah terbiasa bangun pagi memilih menyibukkan diri dengan urusan dapur ketimbang larut memikirkan sesuatu yang jelas-jelas akan merusak suasana hati nya.
Walaupun dalam keadaan marah dan kecewa berat.tetapi Shella tetap menyiapkan sarapan untuk suami yang sudah menduakan cinta nya.sedangkan untuk makan malam yang belum di sentuh sama sekali sudah di buang oleh Bi Evi kedalam tempat sampah atas perintah dari Shella.
Setelah sarapan pagi tersaji di atas meja makan.suara langkah kaki seseorang terdengar turun dari lantai dua dan sudah bisa di tebak kalau itu adalah suami nya.
" Pagi sayang." sapa Adi masih romantis seperti biasa nya.dia juga mengecup pucuk kepala Shella yang masih setia menunduk menuangkan air ke dalam gelas.ingin rasa nya Shella menolak dan menghindari sikap romantis yang menjijikan ini.namun sayang Adi sudah terlebih dahulu mendekat dan menyerang secara tiba-tiba tanpa bisa dicegah lagi.
" Kamu makan duluan saja Mas! Aku harus ke kamar mandi dulu." Ola berlari menuju lantai atas mengabaikan suara Adi yang terus memanggil nama nya.
" Ada apa dengan dia? Kenapa sikap nya sangat aneh sekali? Bukan kah di lantai bawah juga ada kamar mandi? Terus untuk apa dia susah payah masuk ke kamar atas?" Adi melanjutkan sarapan nya meninggalkan Shella yang dia rasa mulai terlihat aneh.
Ting...
Sebuah pesan yang masuk ke ponsel nya membuat Adi tersenyum tipis lalu meletakkan sendok ke piring dan lebih tertarik untuk berbalas pesan dengan kekasih gelap nya.
" Pagi juga sayang,nanti sore jangan lupa dandan yang cantik dan seksi ya.Mas akan usahakan pulang cepat dan menemui Kamu di sana." Adi terus menatap layar ponsel tanpa berkedip sedetik pun.sarapan nasi goreng yang begitu lezat seolah terasa hambar dan biasa saja untuk dia yang sedang di landa puber kedua.
" Oke sayang ku, untuk Kamu apa sih yang nggak! Akan Aku buat Mas berteriak memanggil nama ku tiada henti." Nina mengirim pesan balasan di sertai emoticon love yang begitu besar.
" Nakal sekali Kamu ya." setelah mengirim pesan itu Adi bergegas menghabiskan sarapannya dan pergi ke kantor tanpa berpamitan kepada Shella yang tidak kunjung keluar dari kamar nya.
" Bi! Bilangin Ibu kalau Saya sudah berangkat ya." pesan Adi kepada seorang art yang membantu Shella mengerjakan pekerjaan rumah lain nya.
" Baik Pak." jawab Bi Evi singkat.
Sedang kan di dalam kamar atas.Shella yang tidak punya selera makan memilih tetap berdiam diri di dalam kamar sambil membereskan ranjang yang belum sempat di rapikan sejak bangun tidur tadi.
Tidak ingin larut dalam rumit nya masalah rumah tangga nya.Shella segara berganti pakaian lalu memutuskan untuk berangkat ke toko kue yang sudah dia bangun selama dua tahun terakhir ini.semua modal usaha ini dia dapat kan dari warisan peninggalan sang Ayah.
Wanita ini duduk di depan meja rias menutupi mata bengkak nya dengan make up agar tidak lihat oleh karyawan nya.untung saja tadi pagi Adi tidak melihat penampilan nya yang sangat kacau ini.jika itu sampai terjadi tentu saja Adi akan merasa curiga dan melempar kan pertanyaan yang akan membuat Shella tidak mampu mengontrol diri nya.
" Tadi Bapak sudah berangkat ke kantor Bu!" ucap Bi Evi yang tengah merapikan meja makan.
" Oo..Iya Bi nggak papa.kalau Bibi masih lapar. habiskan saja makanan itu Bi.Saya mau keluar sebentar melihat toko kue dan sekalian ketemuan sama teman." Shella yang memang sudah menganggap Bi Evi sebagai keluarga nya memperlakukan wanita paruh baya ini dengan sangat baik tanpa membedakan kasta dan harta.
" Tidak Bu! Bibi masih kenyang.nanti Bibi kasih ke pemulung yang biasa lewat saja.sayang kalau harus di buang lagi." tutur nya yang merasa bersalah kalau harus membuang kembali masakan yang begitu enak ini.sedangkan di luar sana ada banyak orang yang kesusahan untuk mencari makanan.kalau di paksa untuk di habiskan Bi Evi yakin perut nya yang tipis tidak akan sanggup menyimpan nya lagi.
" Terserah Bibi saja.Saya pamit dulu ya.tutup pintu nya rapat-rapat.kalau terjadi sesuatu segera hubungi Saya Bi." ujar Shella lalu berjalan menuju garasi di mana mobil nya terbiasa parkir.
Cukup lama Shella menghabiskan waktu di usaha kue nya.hingga 3 jam kemudian beranjak menemui teman dekat nya di sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari usaha kue nya berada.
" Hai Ren! Sudah lama ya nunggu nya?" sapa Shella begitu sampai di sebuah meja yang di tempati oleh sahabatnya yang bernama Reni.
" Hai juga Shel,Aku juga baru datang kok.pesanan nya aja belum datang." Reni memeluk sahabatnya menyodorkan buku menu yang masih tertinggal di meja mereka.
Shella menerima buku menu itu lalu mencari minuman dan makanan yang sesuai dengan selera nya.setelah menemukan yang cocok di lidah nya.Shella melambaikan tangan memanggil salah satu pelayan dan menyebut kan semua pesanan nya.
" Gimana kabar Kamu Shel, sombong banget sih mentang-mentang udah jadi owner toko kue besar dan juga ibu manager." goda Reni yang berprofesi sebagai seorang dokter.
" Alhamdulillah baik Ren,Aku masih sama seperti dulu dan nggak ada hal berharga yang perlu Aku sombong kan." jawab Shella tanpa berniat membuka kisah pahit rumah tangga nya.biar lah dia sendiri yang akan menyimpan cerita gila ini sampai semua terbuka sendiri dan dia pun sudah tidak sanggup lagi untuk menyimpan nya.
" Justru Aku merasa Kamu lah banyak berubah karena jarang bisa saat Aku ajak ketemuan." imbuh Shella lagi.
" Sorry banget ya Shel,bukan nya Aku nggak mau dan menolak tawaran Kamu itu.tapi Kamu tahu sendiri kan bagaimana padat nya jadwal Aku di rumah sakit.jangan kan untuk jalan dan nongkrong seperti ini.untuk makan saja kadang sering terganggu karena ada banyak pasien yang berdatangan membutuhkan pertolongan ku."Reni dan Ola sudah bersahabat sejak lama.namun kedua nya memilih jalan berbeda saat menentukan kampus yang akan mereka pilih.Shella yang suka berbisnis memilih menenggelamkan diri di jurusan manajemen bisnis.sedangkan Reni memilih melanjutkan cita-cita nya waktu kecil dulu yang ingin menjadi seorang dokter umum.
" Iya ..Iya nggak perlu sedih begitu dong,Aku cuman bercanda dan sangat memaklumi kesibukan mu itu.bukan kah apa yang Kamu lakukan itu sebuah ladang pahala karena sudah menyelamatkan hidup banyak orang?"
" Iya sih,Aku takut aja Kamu marah dan nggak mau lagi berteman dengan Aku." Reni menyeruput minuman dingin yang baru saja di antar oleh pelayan.sedangkan Shella memilih memesan jeruk hangat untuk tenggorokan nya yang terasa gatal.mungkin saja ini efek dari kebanyakan menangis semalam.
Kedua sahabat ini terus bertukar cerita tentang kesibukan mereka masing-masing.sejauh ini Shella masih menutup rapat kisah rumah tangga nya dari Reni yang juga sudah mengenal dekat sosok suami nya.
Hingga dering ponsel Reni terdengar saling bersahutan membuat mereka menghentikan obrolan yang sedang seru-serunya.
" Ya baiklah.Saya akan segera kesana." jawab Reni lalu mematikan sambungan telepon nya.
" Ada apa Ren?" tanya Shella penasaran.
" Maafkan Aku ya Shel,Aku baru saja mendapatkan telepon dari rumah sakit yang meminta Aku untuk segera datang ke sana .ada pasien kecelakaan yang harus Aku tangani.sedangkan Dokter yang berjaga sedang pamit pulang karena anak nya sedang sakit." tutur Reni menjelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara mereka.
" Ya nggak papa.Kamu hati-hati bawa mobil nya .jangan ngebut ya." pesan Shella begitu bijak.dia begitu memahami bagaimana mulia nya tugas Reni sebagai seorang dokter.wanita ini tidak mau egois dan mementingkan diri nya sendiri. Shella melepas kepergian Reni dengan sebuah senyum tulus.
" Terimakasih ya Shel.Aku sungguh beruntung memiliki sahabat sebaik Kamu." Reni masuk ke dalam mobil nya.sedangkan shella juga masuk kedalam mobil nya sendiri.
Shella lalu memutuskan untuk pulang kerumahnya karena senja juga sudah hampir menggulung di atas sana.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰