Ilham Abdulrahman, seorang pemuda sholeh dan baik hati yang diidolakan oleh para santriwati mampu menarik hati seorang gadis bernama Myesha Safeera kusuma Wijaya.
Hingga membuat gadis itu rela masuk ke dalam pondok pesantren agar bisa dekat dan menarik perhatian pemuda tampan itu.
Sayang, Myesha atau Shasa harus menelan kekecewaan saat pemuda yang biasa di sapa Gus Ilham itu di jodohkan dengan wanita lain.
Wanita cantik, sholehah, bertutur kata lembut yang berbanding terbalik dengan nya yang merupakan seorang gadis yang cukup dikenal sebagai wanita yang bar bar.
Akan kah Shasa berhenti mengejar cinta Gus Ilham saat tahu jika sang pria sudah memiliki calon pendamping yang di pilih oleh kedua orang tuanya??
yukk simak kisah mereka di sini....
Bantu follow ya...
ig :author_triyani
tiktok :triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.23
...🌸🌸🌸...
*
"Siapa Ayah? Siapa pria itu?" tanya Myesha dengan nada yang bergetar karena gugup dan juga takut.
Perasaan nya tiba tiba saja kalut saat mendengar jika ada seseorang yang mendatangi ayah nya untuk meminta ijin dan restu untuk meminang nya.
"Nanti juga kamu tahu. Berkenalan saja dulu, jika merasa cocok ya lanjutkan. Jika tidak, Ayah juga tidak akan memaksa kok. Tapi setidaknya, di coba saja dulu untuk bertemu dan saling mengenal. Bagaimana?"
Hening sejenak, sampai akhirnya Myesha pun menyetujui saran yang di berikan oleh ayah nya. Sebuah anggukan kepala pun di tunjukan oleh Myesha sebagai tanda setuju untuk memenuhi ajakan bertemu dari pria yang berniat meng khitbah nya.
Meski masih ragu, namun saat melihat binar bahagia di wajah kedua orang tua nya saat Myesha setuju untuk bertemu dengan pria itu.
Myesha pun akhirnya pasrah dengan keadaan, dimana mungkin mulai saat ini dia sudah harus menerima orang baru di dalam hidupnya dan mengubur dalam dalam nama Ilham yang hingga saat ini masih bertahta di hati Myesha.
"Semoga ini memang pilihan yang terbaik. Ya Allah, aku pasrahkan seluruh hidup dan matiku padamu. Aku tahu, hanya engkaulah maha mengetahui apa yang hambanya butuhkan,"
*
*
1 Minggu Kemudian.
Satu minggu telah berlalu dari pembahasan perihal pria yang berniat meng khitbah Myesha. Dan selama itu juga Ayah Ardi belum sama sekali memberitahukan siapa dan dari mana pria itu berasal.
..."Percayalah, dia pria yang baik dan agama nya juga bagus. Insya Allah, dia akan menjadi imam dan kepala keluarga yang baik untukmu Nak,"...
Selalu itu yang menjadi jawaban akan pertanyaan yang di berikan oleh Myesha mengenai pria tersebut. Hingga Myesha pun akhirnya pasrah dengan ke adaan.
Toh dia sudah menyetujui untuk bertemu dengan pihak keluarga dari sang pria. Tidak baik jika di detik detik terakhir Myesha menyatakan mundur.
Jujur, hatinya masih belum siap untuk menerima orang baru manakala orang lama pun masih bertahan dengan kokohnya di dalam hati Myesha.
Myesha pun hanya bisa menghela nafas panjang saat melihat situasi rumah yang tampak ramai dengan kedatangan keluarga dari tante nya yang kebetulan belum kembali ke Singapura dan saat ini tengah membantu Bunda Realyn mempersiapkan untuk acara nanti malam.
Dimana keluarga dari pria yang berniat mengkhitbah Myesha akan datang ke rumah untuk bersilaturahmi. Sekaligus untuk memperkenalkan kedua insan yang akan memulai sebuah hubungan yang lebih serius lagi dengan cara berta’aruf.
“Sha, ini baju yang nanti akan kamu kenakan. Dandan yang cantik ya, meski kita tidak tahu hasil akhirnya akan bagaimana. Tapi, tidak ada salah nya jika kita memberikan kesan yang baik pada mereka,” ucap Bunda Realyn sambil menyodorkan sebuah paperbag berisikan sebuah gaun muslimah lengkap dengan khimar nya.
“Iya Bun, terima kasih.” jawab Myesha meraih paperbag itu lalu membawa nya ke dalam kamar untuk langsung dia pakai setelah bersih bersih tentu nya.
*
*
Waktu sudah menunjukan pukul 19.45, dan bertepatan dengan itu. Sebuah mobil Alphard dengan tipe 3.5 Q, mulai memasuki halaman rumah keluarga Kusuma Wijaya.
Myesha sendiri hanya bisa menunggu di dalam kamar nya dengan perasaan yang bercampur aduk. Kedua tangan Myesha saling meremas satu sama lain guna mengurai rasa yang entah, sulit dideskripsikan dengan kata kata.
Sementara di lantai bawah, keluarga Myesha tampak tengah bersiap menyambut kedatangan tamu spesial mereka malam ini. Termasuk Bunda Realyn dan juga Mama Ayana yang begitu repot menyiapkan jamuan untuk para tamu nya.
Setelah memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Ayah Ardi, seluruh anggota keluarga yang dibawa oleh pria itu pun tampak keluar dari dalam mobil satu persatu.
Semuanya tampak berjalan beriringan menuju ke arah rumah mewah yang mereka datangi malam ini, rumah seorang wanita yang ingin dipersunting oleh putra sulung mereka.
Tok
Tok
“Assalamu’alaikum,” seruan salam dari arah luar mengalihkan perhatian orang orang di dalam rumah yang memang sejak tadi tengah menunggu kedatangan tamu nya itu.
Bunda Realyn dan Ayah Ardi pun bergegas menuju ke arah pintu untuk membukakan pintu sekaligus untuk menyambut kedatangan tamu tersebut.
“Wa’alaikum salam, sudah datang Nak? Ayo, silahkan ma___,”
Set
Deg
“Mas Ardi? Realyn?” seru seseorang dari arah belakang pemuda yang saat ini memiliki niat untuk meng khitbah Myesha.
Seketika semua nya pun tampak begitu terkejut dengan suara itu. Semua tampak menoleh ke arah wanita bercadar yang tidak lain adalah Umma Mayra.
“Maaf, siapa ya?” tanya Ardi yang tidak begitu mengenali mantan istrinya dulu karena wajah nya yang kini tertutup oleh cadar.
“Ini Mayra Mas, Ini Kak Mayra Realyn,” jawab wanita bercadar itu menatap silih berganti antara Ayah Ardi dan juga Bunda Realyn dengan mata yang berkaca kaca.
“Ma_Mayra? kamu, Mayra Adelia?” tanya Ayah Ardi sedikit tidak percaya dan begitu terkejut dengan pertemuan pertama nya dengan sang mantan istrinya setelah berpuluh puluh tahun berlalu mereka berpisah dan hilang komunikasi satu sama lain.
“Iya Mas, ini Mayra,” jawab Umma Mayra begitu terharu saat melihat mantan suami dan juga mantan adik ipar nya masih hidup bersama dan bahagia.
“Masya Allah Kak Mayra,” ucap Realyn yang langsung berlari ke arah Mayra lalu memeluk wanita bercadar itu.
“Kakak kemana saja? Kenapa menghilang begitu saja, ya Allah. Akhirnya kita bertemu lagi Kak. Bagaimana kabar Kakak selama ini?” ucap Realyn memeluk sang mantan kakak iparnya itu.
“Alhamdulillah Kakak baik baik saja Lyn, dan Kakak juga sudah bahagia bersama suami dan anak anak Kakak,” jawab Mayra membalas pelukan dari Realyn.
“Ada apa ini? Apa Umma mengenal mereka?” tanya Abi Ilyas menatap penuh tanya pada sang istri yang masih di peluk oleh Bunda Realyn.
Bunda Realyn yang mendengar pertanyaan itu pun langsung mengurai pelukan nya di tubuh Umma Mayra.
“Iya Ustadz, kami saling mengenal. Ya ampun Kak, aku tidak menyangka jika pemuda yang berniat mengkhitbah putriku adalah putramu,” jawab Bunda Realyn sambil melepaskan pelukan nya di tubuh Umma Mayra
“Ayo, lebih baik kita masuk dulu, biar nanti kita jelaskan di dalam saja,” ucap Ayah Ardi mempersilahkan tamu nya untuk masuk ke dalam rumah lebih dulu.
“Iya, lebih baik kita bicara di dalam saja.” sambung Bunda Realyn yang langsung menggandeng tangan Umma Mayra untuk membawa nya masuk ke dalam rumahnya.
Sementara Abi ILyas, ILham hanya menatap penuh dengan tanya kepada kedua wanita yang tampak begitu akrab itu. Padahal ini pertemuan pertama untuk mereka berdua.
Setibanya di dalam rumah, bukan hanya Bunda Realyn saja yang dibuat terkejut dengan kehadiran Umma Mayra di sana. Om Ardan beserta sang istri pun ikut dibuat terkejut dengan kedatangan mantan istri dari Ayah Ardi di rumah itu yang datang bersama dengan ILham.
Meski pernah ada kisah masa lalu yang kelam di antara mereka, namun kehadiran Umma Mayra tetap disambut hangat oleh seluruh keluarga Realyn dan juga Ayah Ardi.
Toh mereka sudah berdamai dengan kisah kelam itu dan telah saling memaafkan satu sama lain. Hingga mereka pun bisa melanjutkan hidup bersama dengan orang baru dan meraih bahagia mereka masing masing.