NovelToon NovelToon
Mr & Mrs Mafia

Mr & Mrs Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / BTS / Blackpink / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: OrchidCho

Warning
Harap Bijak dalam membaca!

Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.

Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.

Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.

Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?

Silahkan baca disini yaa^^

OrchidCho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...

...Happy Reading!...

...⋋*。⁠・✿・⁠。*⋌...

Selepas mimpi buruk menyerang Alice, Ia mengusap wajahnya yang nampak lelah seketika.

"Ahh.. Kepalaku" ringis Alice yang meraba nakas untuk mengambil gelas berisi air, ternyata ia lupa mengisi nya, karena tenggorokan nya mengering seketika, kaki Alice turun dari tempat tidur.

Lalu dengan mata sepat mengantuk nya, Alice berjalan ke ujung dekat ruang santai, karena disana ada kulkas isi air, namun Alice tidak sadar karena disana lampunya bukan lah putih melainkan merah.

Chris yang mendengar ada derap langkah memberi sinyal pada anak buahnya untuk diam.

Terlihatlah Alice yang berjalan ke arah kulkas dengan mata sepat ia membuka kulkas dan mengambil botol air dengan wajah santai, tanpa tahu keadaan, bahkan hanya dengan kemeja putih kebesaran yang tidak dipakai lagi oleh Chris, lalu ia menenggak air di botol setengah habis.

Alice berbalik dan melihat banyak orang, ditatap tajam oleh Chris yang sedang berkumpul dengan anak buahnya.

Saat itu Alice belum terlalu sadar, melihat mereka diam dan kupingnya baru menangkap suara detak jam.

Tik.. Tok

Brag

Botol yang dipegang Alice jatuh ke lantai. Dia kaget merasa seharusnya tidak boleh dilakukan.

Lalu Alice melesat pergi. Namun bukannya ke kamar karena Ia panik malah menuruni tangga turun.

"Biar aku saja" ucap Chris yang langsung terjun dari lantai dua ke satu tanpa alat apapun.

"Bos.." Kaget anak buahnya.

Hop

Chris terjun dengan selamat, seketika anak buah nya lega melihatnya, Sedangkan Alice masih menuruni tangga, Chris hanya berjalan dua langkah, Alice dibuat terkejut didepannya sudah ada Chris.

"Hah!" Pekik Alice kaget yang reflek mundur sambil memegang pembatas tangga.

"Kau itu apa?" Takut Alice.

"Ssssuuutt.. Jangan khawatir.. Aku akan membantu mu tidur nyenyak" desis Chris yang mendekat dan.

Taab

Chris memukul leher Alice dengan gerakan cepat membuatnya kembali tidur seketika, dengan sergap Chris menahan pinggang ramping Alice serta kepalanya.

Dengan digendong ala bridal style Chris membawa kembali Alice ke kamar nya.

Perlahan Chris menaruh tubuh Alice di kasur dan tak lupa menyelimuti nya.

Setelah selesai dengan urusan nya, Chris kembali.

"Bos? Apa tidak bahaya membiarkan wanita itu?" Tanya anak buahnya.

"Tak apa, kau cepat selesaikan dan akhiri" perintah Chris.

"Sudah selesai" ucap anak buahnya.

"Iya.. Pergilah" jawab Chris yang mengambil satu batang rokok, ia menghisapnya.

Anak buahnya pun pergi, dengan membawa barang yang sudah disiapkan.

"Hhah.. Bam dalam masalah" lirik Zac pada Chris.

"Berharap saja, dia tidak mengingatnya.. Ingatannya buruk" kekeh Chris yang sambil merokok.

Chris memainkan tabletnya, Zac telah selesai dengan senapan yang ia simpan di kopernya.

"Mulai memperhatikannya?. Sedang apa? Sejak tadi kau melihat di tablet?" Tanya Zac mendekat.

"Apa ini? Baju? Ohh..Kau ingin membelikannya?" Tanya Zac melihat tablet Chris, yang sedang melihat baju wanita.

"Apa kau ingat saat dia pertama kali terdampar disini?" Tanya Chris.

"Iya. Itu tanggal-"

"Bukan tanggal, tapi tampilan nya" Sela Chris.

"Hmm.. Sangat berantakan" asal jawab Zac.

"Kau tidak bisa lihat lebih detail lagi?" Protes Chris.

"Lalu apa? Aku malas berpikir" terang Zac, Chris memberikan tabletnya.

"Baju itu.. Sama persis yang dipakai Bam. Pertama kali kesini" jelas Chris.

"Hah??" Baru sadar Zac ternyata sama setelah di ingat-ingat.

"Geser, lihat harga nya" Perintah Chris, Zac menggeser gambar tersebut ternyata harga baju yang ia lihat tadi yang sangat mahal.

"Ini sungguh?" Tanya Zac.

"Iya.. Baju nya Chanel, sepatu yang cuman satu warna hitam miliknya dari Dior, anting nya Bulgari, kalungnya bentuk mawar dari Dior, dan satu lagi.. Jepit rambut hanya satu di rambutnya itu juga Chanel" jelas Chris setiap ia berbicara Zac menggeser tablet melihat harga dan barang nya.

"Siapa wanita itu sebenarnya? Memakai barang mewah ini? Kau sudah buktikan apa barang nya asli" penasaran Zac.

"Total yang ia pakai dari kepala sampai kaki bisa mencapai 50 miliar, Aku sudah menyelidiki nya itu asli barang bermerek, wanita itu.. Tidak ada yang tahu, kita tidak tahu, apalagi dia.. Karena itu kita harus mengawasinya" ucap Chris yang melihat kearah pintu kamar Alice yang tertutup.

"Hm.. Tapi kenapa?" Tanya Zac.

"Barang bermerek, bisa jadi dia putri dari petinggi yang selalu dimanja, kau lihat sendiri kan dia tidak bisa apa-apa. Berarti semasa hidupnya dia tidak pernah bekerja keras" terang Chris yang berhasil merangkai puzzle itu.

"Betul juga, dia sangat tidak bisa melakukan apapun" angguk Zac.

"Kita bisa meminta uang tebusan dengan harga tinggi, Aku akan mencoba mencari kembali siapa dia" smirk Chris yang sambil merokok.

"Sudah kuduga.. Kau sungguh Mafia" Zac ikut tersenyum melihat kamar Alice yang tertutup.

...****************...

Kelanjutan bagaimana penyelidikan oleh kakak Alice, membuahkan sesuatu, Dex mengingat kalau alat pemadam hilang, Brian menelfon kakak pertama nya Leo untuk bertanya pada pria pengemudi kapal.

"Alat pemadam kebakaran? Biasanya kau taruh dimana?" Tanya Leo pada pengemudi kapal.

"Kabin atas" terang pengemudi kapal tersebut.

Disana juga ada Eliza yang tetap tenang.

"Baiklah.. Kau boleh pulang Eliza, terimakasih" ucap ayah Alice pada Eliza.

"Ya.. Jika butuh sesuatu.. Silahkan menghubungi ku" pamit Eliza disitu ia merasakan lega lalu berbalik untuk pergi.

Dikapal Dex masih berusaha mereturn lagi ingatan, dan pendengaran nya.

Dari mulai mereka menarik jangkar, dan suara gemercik air dua kali.

"Dua kali.. Aku dengar dua kali benda jatuh ke air" terang Dex.

"Kau yakin?" Tanya Brian.

Brian menghubungi kakak nya ternyata Eliza sudah pulang, mereka kembali ke rumah mengatakan yang diingat Dex.

Brian bertanya pada pengemudi kapal.

"Dikapal mu.. Kau yakin menaruh nya dikabin atas?" Tanya lagi Brian memastikan.

"Tentu saja, satu diatas kabin dan satu dekat mesin" jujur pengemudi kapal tersebut. Dan Brian sudah mengecek nya memang ada alat pemadam dekat mesin kapal.

"Lalu.. Yang di atas kabin.. Kenapa tidak ada?" terang lagi Brian.

"Apa? Tidak mungkin, seingatku kita tidak memakai itu saat berlayar" terang pengemudi tersebut yang mengelak.

Brian yang merasa kesal ia mencengkram bahu pria tersebut.

"Ingat lagi! Adikku.. Akan kutemukan kalau tidak, kepala mu akan ku gantung di Roma, So that people can see your head without your body" Brian kesal mengeluarkan ancaman.

"Hentikan.." Tutur Nico memegang pundak kakak nya itu.

"Apa harus ku bunuh pria ini?" Lugas Celvin menawarkan pada yang lain.

"Jangan dulu, mungkin dia berguna nantinya, kalau tidak. Ya tidak ada pilihan lain selain membunuh nya" tutur Leo yang agar adiknya menahan emosi nya.

"Apa Eliza yang melakukannya?" Asal tebak Celvin.

"Motif apa dia melakukan itu? Eliza dengan Alice adalah sepupu" Timpal Brian.

"Mungkin sebab dia adalah sepupu, tidak ada yang mencurigai nya" Sahut lagi Nico.

"Untuk itu.. Aku sudah suruh orang untuk mengikuti Eliza" tutur Leo.

"Aku sudah mengirim sample dengan cepat ke Amerika" ucap Louise baru datang dari luar.

"Apa sekarang.. Waktu nya menunggu?" tanya Celvin.

Yang lain hanya bisa menghela nafas, menunggu membuatnya makin menggila, belum lagi adik tersayang nya belum yakin benar itu dia.

"Membutuhkan waktu berapa lama?" Tanya Ken.

"Aku meminta nya cepat, hasilnya mungkin jam 9 malam" terang Louise yang semua hanya menunggu.

...灬。⁠•☆•⁠。灬...

...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...

...OrchidCho...

1
putrie_07
jgn jgn🤔🤔
putrie_07
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!