NovelToon NovelToon
NOTHING IS GOOD

NOTHING IS GOOD

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Transformasi Hewan Peliharaan / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.Xg

Sungguh perjalanan yang penuh liku dan misteri! Dari seorang penyendiri dengan masa lalu kelam, Sean menjelma menjadi sosok yang ditakuti sekaligus dihormati, bahkan kekuatannya mampu mengguncang sebuah kerajaan. Keputusannya untuk "pensiun" dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada Sang Pencipta membuka lembaran baru bagi alam semesta.
Kelahiran Ling di tengah hutan belantara, jauh dari hiruk pikuk dunia luar, seolah menjadi jawaban atas permintaan Sean. Kehidupan damai Ling di hutan, pertemuannya yang tak terduga dengan dunia luar, dan bakatnya yang luar biasa membawanya ke Akademi Peacock, tempat di mana potensi tersembunyinya mulai terungkap.
Pertemuannya dengan Dekan Fu Dai menjadi titik balik penting dalam hidup Ling. Bimbingan khusus dari sang Dekan membuka jalannya untuk memahami dan mengendalikan 'Napas Pembekuan Roh', sebuah kekuatan unik yang misterius. Latihan yang keras dan pengetahuan yang ia dapatkan di akademi perlahan mengikis kebingungannya dan mengasah kemampuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Xg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terungkapnya rahasia Prof.Long dan ketidak tahuan Tuan Fu Bai

Kehadiran Grace, sang pendiri Akademi Daun Semanggi, bagai oase di tengah gurun pasir persaingan sengit antara Fu Bai dan Haya Zo. Aura lembut namun berwibawanya seolah menenangkan gejolak energi yang sempat memanas di antara kedua rival abadi itu. Para profesor dari Akademi Peacock dan Akademi Guntur saling pandang dengan rasa ingin tahu yang semakin membuncah. Pertemuan tiga tokoh legendaris dalam satu waktu dan tempat jelas bukan kejadian biasa.

Tuan Fu Bai, yang tadinya memasang wajah penuh tantangan, kini sedikit melembutkan ekspresinya. "Grace, sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini, dalam situasi seperti ini pula," ucapnya, nada suaranya menunjukkan sedikit keterkejutan namun juga keramahan.

Haya Zo, yang tadi menyeringai mengejek, kini mengangguk setuju. "Benar kata Fu Bai. Terakhir kali kita bertemu rasanya sudah beberapa dekade yang lalu, di perjamuan aliansi sekte kalau aku tidak salah ingat. Apa yang membawamu ke daerah terpencil seperti ini, Grace?" tanyanya dengan nada penasaran.

Grace tersenyum tipis, memancarkan ketenangan yang menular. "Kalian berdua sama-sama tahu bahwa indraku cukup tajam terhadap perubahan energi di dunia ini. Beberapa waktu lalu, aku merasakan gejolak energi yang tidak biasa di wilayah Kerajaan Krisan. Instingku mengatakan ada sesuatu yang signifikan akan terjadi, dan sepertinya dugaanku benar," jawabnya sambil melirik ke arah para profesor yang masih berlutut di bawah tekanan gravitasi Fu Bai.

"Gejolak energi?" Haya Zo mengerutkan kening. "Maksudmu aura mengerikan yang sempat kurasakan beberapa waktu lalu? Aku pikir itu hanya ilusi sesaat."

"Bukan ilusi, Haya," sahut Grace dengan nada serius. "Aura itu nyata, dan semakin hari semakin menguat. Ini bukan aura dari makhluk biasa. Ada kegelapan yang mengintai, sesuatu yang lebih besar dari sekadar persaingan antar akademi atau perebutan wilayah."

Mendengar penuturan Grace, ekspresi Tuan Fu Bai dan Haya Zo berubah menjadi lebih waspada. Mereka berdua adalah individu yang sangat kuat dan berpengalaman, dan jika Grace yang memiliki kepekaan terhadap energi alam merasakan ancaman yang begitu besar, maka masalah ini pasti sangat serius.

Tuan Fu Bai menarik napas dalam-dalam, menghilangkan tekanan gravitasinya dari para profesor. Mereka terhuyung-huyung bangkit, merasakan tubuh mereka yang pegal dan lemas. Keterkejutan dan kebingungan masih terpancar jelas di wajah mereka.

"Grace, apa yang sebenarnya kau lihat?" tanya Tuan Fu Bai dengan nada mendesak. "Kekuatan macam apa yang bisa membuatmu sampai turun tangan?"

Grace menghela napas pelan sebelum menjawab. "Penglihatanku tidak sejelas Profesor Long di sini," katanya sambil melirik ke arah Profesor Long yang berdiri di antara para profesor Akademi Peacock dengan wajah tegang. "Namun, aku merasakan kehadiran entitas kuno yang dipenuhi dengan kebencian dan kehancuran. Kekuatannya jauh melampaui apa yang pernah kita hadapi. Jika kita tidak bersatu, seluruh daratan ini bisa hancur."

Penjelasan Grace bagai petir menyambar di siang bolong. Para profesor saling bertukar pandang dengan wajah pucat. Ancaman yang mereka bayangkan sebelumnya ternyata jauh lebih mengerikan dari perkiraan mereka. Kehadiran leluhur Fu Bai yang mereka harapkan menjadi penyelamat, kini terasa tidak cukup untuk menghadapi musuh yang begitu dahsyat.

Haya Zo menggeram pelan. "Entitas kuno? Kebencian dan kehancuran? Kedengarannya seperti cerita-cerita legenda yang menakut-nakuti anak kecil." Namun, nada suaranya menunjukkan keraguan, menyiratkan bahwa ia tidak sepenuhnya meremehkan perkataan Grace.

"Ini bukan legenda, Haya," balas Grace dengan tatapan mata yang serius. "Aku merasakannya dengan jelas. Energi gelap itu semakin mendekat, dan pusatnya kemungkinan besar berada di wilayah Kerajaan Krisan dan dekat dengan Akademi Peacock"

Seketika, semua mata tertuju pada para profesor Akademi Peacock. Mereka menyadari bahwa akademi mereka, dan bahkan seluruh kerajaan mereka, mungkin menjadi pusat dari ancaman mengerikan ini.

Tuan Fu Bai mengerutkan dahinya sambil mengusap dagunya, matanya berbinar-binar dengan tatapan tajam. "Jika apa yang kau katakan benar, Grace, maka kita tidak punya pilihan lain. Kita harus bersatu. Persaingan antar akademi dan dendam masa lalu harus kita kesampingkan demi keselamatan bersama."

Haya Zo mengangguk setuju, meskipun dengan sedikit enggan. "Aku akui, ancaman sebesar ini memang di luar perkiraanku. Demi kelangsungan hidup akademi dan murid-muridku, aku bersedia bekerja sama." Ia kemudian menatap Tuan Fu Bai dengan tatapan penuh persaingan namun juga sedikit hormat. "Tapi jangan harap aku akan tunduk padamu, Fu Bai. Kita akan bekerja sama sebagai rekan, bukan bawahan."

Tuan Fu Bai menyeringai tipis. "Tentu saja, Haya. Aku tidak mengharapkan kurang dari itu. Pertarungan kita akan kita tunda sampai ancaman ini benar-benar lenyap."

Grace tersenyum lega melihat kedua rival abadi itu akhirnya bersedia bekerja sama. "Bagus. Kalau begitu, kita perlu menyusun rencana secepatnya. Kita perlu mengumpulkan semua kekuatan yang kita miliki dan mencari tahu lebih banyak tentang entitas kuno ini."

Tuan Fu Bai kemudian menatap para profesor Akademi Peacock dengan tatapan serius. "Kalian semua mendengar apa yang dikatakan Grace. Ancaman yang kita hadapi sangat besar. Aku tahu kalian memiliki banyak pertanyaan, tetapi untuk saat ini, kita tidak punya waktu untuk itu."

" Prof.Long, kalau boleh tahu apa yang kamu lihat " ucap Grace dengan tiba-tiba.

Profesor Long, yang sedari tadi hanya diam mendengarkan, menarik napas dalam-dalam. Wajahnya terlihat lebih pucat dari sebelumnya. "Penglihatanku... sangat kabur. Aura kegelapan itu terlalu pekat, menyelimuti segalanya. Namun, ada satu hal yang jelas... kita akan menghadapi pertempuran yang sangat dahsyat. Akan ada banyak pengorbanan..." Suaranya tercekat, seolah ia melihat gambaran masa depan yang sangat mengerikan.

"Tapi, sebelumnya... maafkan kelancangan saya," suara Profesor Long tercekat, matanya berkaca-kaca menatap ketiga sosok legendaris dan para kolega profesornya. "Saya... tanpa sadar melihat sekilas masa depan kalian semua."

Tuan Fu Bai, yang sedari tadi menyimak dengan alis bertaut, tiba-tiba mengangkat tangannya, menghentikan ucapan Profesor Long. "Tunggu sebentar," katanya dengan nada tajam yang membuat semua orang terdiam. Tatapannya yang setajam elang kini tertuju sepenuhnya pada Profesor Long, mengintimidasi dan penuh pertanyaan. "Kau bilang... kau melihat masa depan? Ini pertama kalinya aku mendengar tentang kemampuan seperti ini di antara jajaran profesor akademi." Ada nada curiga yang kental dalam suaranya.

Haya Zo menyeringai lebar, menatap Fu Bai dengan tatapan mengejek. "Hahahaha! Sungguh memalukan, Fu Bai! Kau bahkan tidak tahu kemampuan salah satu profesor di akademi sendiri? Pantas saja Akademi Peacock selalu sedikit tertinggal di belakang Akademi Guntur!" Ledekannya menggema di medan gersang, membuat beberapa profesor Akademi Peacock menundukkan kepala karena malu.

Grace hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum tipis melihat ketidaktahuan Fu Bai tentang akademinya sendiri. "Fu Bai, kau memang selalu fokus pada peningkatan kekuatan diri sendiri hingga melupakan hal-hal lain di sekitarmu," komentarnya dengan nada lembut namun menusuk.

Di antara barisan para profesor Akademi Peacock, Dekan Fu Dai, Profesor Hua Mei, Profesor Yu Zhang, dan Profesor Jia Li saling bertukar pandang dengan ekspresi yang bercampur aduk antara cemas dan sedikit kasihan melihat ketidaktahuan sang leluhur. Mereka berempat adalah segelintir orang di akademi yang mengetahui rahasia Profesor Long. Bukan hanya kemampuannya melihat masa depan yang ia rahasiakan dari sebagian besar orang, tetapi juga bakatnya yang luar biasa sebagai seorang alkemis terhebat di seluruh Kerajaan Krisan – sebuah fakta yang bahkan tidak diketahui oleh Tuan Fu Bai sendiri.

Profesor Long menelan ludah dengan gugup di bawah tatapan intens sang leluhur dan ejekan rivalnya. "Benar, Tuan Fu Bai. Ini adalah bakat bawaan saya. Saya... saya bisa melihat sekilas kemungkinan masa depan seseorang atau suatu kejadian." Ia menjelaskan dengan suara rendah, merasa semakin tidak nyaman dengan perhatian yang tiba-tiba tertuju padanya.

Tuan Fu Bai mengatupkan rahangnya, ekspresinya menunjukkan sedikit rasa malu bercampur kesal karena ledekan Haya Zo. Ia melirik sekilas ke arah Dekan Fu Dai yang hanya bisa menunduk sedikit, mengisyaratkan bahwa sang Dekan memang mengetahui rahasia ini. Rasa jengkel Fu Bai semakin bertambah karena merasa 'dikhianati' oleh orang kepercayaannya sendiri. "Kenapa kau tidak pernah memberitahuku tentang kemampuan ini sebelumnya, Profesor Long? Dan kau, Fu Dai! Kenapa kau menyembunyikan hal sepenting ini dariku?" bentaknya, nada suaranya bercampur antara amarah dan keterkejutan.

Dekan Fu Dai memberanikan diri untuk menjawab dengan nada rendah. "Tuan Leluhur, Profesor Long memiliki alasan yang kuat untuk merahasiakannya. Beliau khawatir kemampuannya akan disalahartikan atau bahkan ditakuti. Saya menghormati keputusannya sampai saat yang tepat tiba. Dan juga, bukankah perintah dari Tuan leluhur sendiri yang tidak mau di ganggu meskipun hanya dengan suara sekecil apapun."

Profesor Long menambahkan dengan nada sedikit bergetar, "Dan mengenai bakat alkimia saya... saya tidak pernah merasa itu relevan dengan tugas saya sebagai seorang profesor bela diri."

Haya Zo tertawa sinis. "Benar-benar menggelikan! Seorang alkemis terhebat di kerajaan bersembunyi di akademi ini dan sang pendiri bahkan tidak mengetahuinya! Kau benar-benar buta terhadap potensi yang kau miliki, Fu Bai!"

Grace kembali menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, kali ini dengan ekspresi yang lebih prihatin. Situasi yang sudah tegang kini bertambah rumit dengan terungkapnya dua rahasia besar Profesor Long dan reaksi defensif Tuan Fu Bai.

Setelah menarik napas dalam-dalam dan mencoba meredam amarahnya, Tuan Fu Bai kembali menatap Profesor Long dengan tatapan yang lebih serius. "Baiklah, Profesor Long. Terlepas dari semua kejutan ini, kemampuanmu melihat masa depan mungkin sangat krusial saat ini. Lanjutkan. Apa yang kau lihat tentang masa depan kita?"

Profesor Long kembali menarik napas dalam-dalam, mencoba fokus pada penglihatan mengerikan yang baru saja menghantam benaknya. "Dari... dari fragmen-fragmen mengerikan yang menghantam benak saya... kekacauan yang tak terbayangkan akan melanda. Makhluk-makhluk yang bentuknya saja melampaui mimpi buruk terburuk akan menyerbu, menjadi tentara bagi entitas kuno yang auranya... dingin dan mematikan, seolah kematian itu sendiri bangkit." Suaranya bergetar hebat. "Dan... dan yang paling mengerikan... dalam setiap jalur masa depan yang saya lihat... kalian semua... para profesor... para leluhur... kalian gugur. Kalian berjuang dengan gagah berani, menjadi tameng terakhir, namun... jumlah mereka terlalu banyak... kekuatan mereka... terlalu mengerikan..." Air mata akhirnya tumpah membasahi pipi Profesor Long, gambaran kehancuran yang ia saksikan begitu nyata

Setelah menarik napas dalam-dalam dan mencoba meredam amarahnya yang bercampur malu, Tuan Fu Bai kembali menatap Profesor Long dengan tatapan yang lebih serius, meskipun sedikit kerutan masih terlihat di dahinya. "Baiklah, Profesor Long. Terlepas dari semua kejutan ini... dan ketidaktahuan saya sendiri," ia melirik sekilas pada Dekan Fu Dai dengan sedikit kesal, "kemampuanmu melihat masa depan mungkin sangat krusial saat ini. Terutama jika apa yang kau lihat itu benar. Lanjutkan. Apa yang kau lihat tentang masa depan kita?"

Profesor Long kembali menarik napas dalam-dalam, mencoba fokus pada penglihatan mengerikan yang baru saja menghantam benaknya. "Dari... dari fragmen-fragmen mengerikan yang menghantam benak saya... kekacauan yang tak terbayangkan akan melanda. Makhluk-makhluk yang bentuknya saja melampaui mimpi buruk terburuk akan menyerbu, menjadi tentara bagi entitas kuno yang auranya... dingin dan mematikan, seolah kematian itu sendiri bangkit." Suaranya bergetar hebat, dan air mata terus mengalir di pipinya. "Dan... dan yang paling mengerikan... dalam setiap jalur masa depan yang saya lihat... kalian semua... para profesor... para leluhur... kalian gugur. Kalian berjuang dengan gagah berani, menjadi tameng terakhir, namun... jumlah mereka terlalu banyak... kekuatan mereka... terlalu mengerikan..."

Keheningan yang mencekam kembali menyelimuti medan gersang itu, kali ini bercampur dengan rasa keterkejutan yang lebih mendalam atas prediksi Profesor Long. Tuan Fu Bai dan Haya Zo, yang biasanya penuh keyakinan, kini menunjukkan sedikit keraguan di mata mereka.

Tuan Fu Bai akhirnya memecah keheningan dengan suara rendah namun penuh tekad. "Meskipun masa depan yang kau lihat begitu suram, Profesor Long... apakah kau melihat adanya harapan? Sekecil apapun itu. Apakah ada cara... atau petunjuk... bagaimana kita bisa menghindari takdir mengerikan ini?"

Profesor Long terisak pelan, mencoba mengingat setiap detail dalam penglihatannya yang menyakitkan. "Saya... saya melihat... ya... ada... samar-samar... di tengah lautan keputusasaan... ada secercah harapan... Cahaya itu... terpancar dari... ikatan yang kuat... persahabatan yang tak tergoyahkan... dan keberanian yang membara... Murid-murid... mereka... memiliki peran kunci... sesuatu tentang... potensi yang belum sepenuhnya terbangun..."

Tiba-tiba, Profesor Long mengerutkan kening, ekspresinya berubah menjadi bingung dan sedikit cemas, sama seperti sebelumnya. "Aneh..." gumamnya pelan.

"Ada apa lagi, Profesor Long?" tanya Grace dengan nada khawatir.

Profesor Long menggelengkan kepalanya perlahan. "Saya... saya mencoba melihat lebih jelas peran para murid... terutama murid-murid kelas S di Akademi Peacock... mereka yang memiliki potensi luar biasa... tapi... tapi penglihatan saya terhalang. Ada kabut tebal... seolah masa depan mereka tertutup rapat. Saya tidak bisa melihat apa pun tentang peran spesifik mereka dalam pertempuran ini... atau bahkan apakah mereka selamat..."

Keheranan dan kekhawatiran kembali menyebar di antara para profesor Akademi Peacock. Misteri di balik masa depan para murid kelas S, ditambah dengan terungkapnya kemampuan Profesor Long dan bakat alkimianya, semakin memperdalam ketidakpastian yang mereka hadapi.

Tuan Fu Bai mengusap dagunya, matanya menunjukkan pemikiran yang mendalam. "Kemampuanmu melihat masa depan dan bakat alkimiamu yang tersembunyi... ini mungkin bukan kebetulan, Profesor Long. Mungkin ada alasan mengapa takdirmu terhubung dengan akademi ini dengan cara yang begitu unik." Ia kemudian menatap Profesor Long dengan tatapan penuh harap. "Sebagai seorang alkemis terhebat, apakah ada sesuatu yang bisa kau ciptakan? Ramuan atau penawar... yang mungkin bisa membantu kita melawan entitas kuno ini atau pasukannya?"

Profesor Long, yang tadinya terlihat lemah, tiba-tiba menunjukkan sedikit semangat di matanya. "Saya... saya belum melihatnya dengan jelas dalam penglihatan saya. Tapi... dengan waktu dan sumber daya yang tepat... mungkin saja. Saya memiliki pengetahuan tentang alkimia kuno yang mungkin bisa menghasilkan sesuatu yang berguna."

Mendengar hal ini, harapan kembali menyala di antara para profesor. Bakat tersembunyi Profesor Long mungkin menjadi kunci yang mereka butuhkan.

Tuan Fu Bai mengangguk dengan tegas. "Kalau begitu, kita harus bertindak cepat. Profesor Long, setelah pertemuan ini, saya ingin Anda bekerja sama dengan para alkemis lain di akademi. Gunakan semua pengetahuan dan kemampuan Anda untuk mencari cara bagaimana alkimia bisa membantu kita dalam pertempuran ini." Ia kemudian menatap Dekan Fu Dai. "Fu Dai, pastikan Profesor Long mendapatkan semua sumber daya yang dia butuhkan. Prioritaskan ini di atas segalanya."

Dekan Fu Dai mengangguk dengan cepat, merasa lega karena akhirnya ada secercah harapan. "Tentu, Tuan Leluhur. Akan saya urus secepatnya."

Haya Zo, yang sedari tadi hanya menyimak, akhirnya angkat bicara. "Baiklah, Fu Bai. Aku akui, profesor 'peramal' dan 'ahli ramuan'mu ini mungkin berguna. Tapi jangan lupakan kekuatan tempur. Kita harus melatih murid-murid kita lebih keras dari sebelumnya. Kita akan menghadapi musuh yang belum pernah kita lihat sebelumnya."

Grace mengangguk setuju. "Kita harus bertindak dalam dua jalur. Memperkuat pertahanan dan serangan kita secara langsung, sambil mencari cara bagaimana kemampuan unik Profesor Long bisa memberikan kita keuntungan."

Dengan rencana yang mulai terbentuk, meskipun masih diliputi ketidakpastian dan ancaman yang mengerikan, semangat untuk melawan mulai membara di antara para pendiri akademi dan para profesor. Terungkapnya rahasia Profesor Long, meskipun mengejutkan, kini menjadi harapan baru di tengah kegelapan yang mengintai. Pertarungan yang sesungguhnya baru saja akan dimulai, dan mereka harus memanfaatkan setiap potensi yang mereka miliki untuk mengubah takdir yang suram.

1
Grayn Alasky
cukup menarik, karena sepertinya ini author masih pemula dari cerita yang saya baca, dan data yang saya liat
Grayn Alasky
semangat ya author , meskipun agak sepi
Grayn Alasky
semangat author
Grayn Alasky
semangat thor
Grayn Alasky
adabmu sangat bagus sean
Grayn Alasky
kota apaan dah yang kaya gitu
Grayn Alasky
introvert
Grayn Alasky
ternyata pengalaman buruk cukup banyak orang yang mengalaminya
Saito Bara
tapi banyak sekali orang seperti itu
Saito Bara
ow ada penyihir juga ya
Saito Bara
oh jadi dari cerita di ats yang telah ku baca, orang yang telah membangkitkan sosok jahat itu pasti ada kaitannya dengan anggota kerajaan
Saito Bara
gimana ya, kalau ada orang yang menormalisasikan hub ses jens melihat cerita ini, pasti ni author di maki
Saito Bara
haha sangat puas sekali
Saito Bara
pasti sena itu introvert
Saito Bara
awalannya lumayan juga
Saito Bara
Cukup seru
Saito Bara
sangat bagus
Saito Bara
awal ceritanya kurang meyakinkan, tetapi setelah membaca semuanya aku jadi sangat tertarik
Kruzery
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
Yuri/Yuriko
Bikin nagih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!