Semuanya berawal dari sebuah perjodohan, seorang pria tampan bernama Lionard Demitri yang membuat seorang gadis ceria seperti Airin, mengalami kehancuran begitu besar dalam hidupnya.
Kebodohan yang Airin lakukan, adalah mencintai suaminya dengan sepenuh hati. Hingga dia tahu jika ternyata suaminya menikahinya karena dia mempunyai kemiripan dengan perempuan di masa lalunya.
Airin hanya di jadikan istri bayangan oleh Lion. Tidak ada cinta untuk dirinya, semuanya hanya sebuah cinta sepihak.
"Tidak bisakah aku menggantikan Vei untuk kamu? Tidak bisakah Airin yang ini kamu cintai, bukan Airin yang harus menjadi Verina"
Dengan penuh harapan Airin mengatakan itu pada suaminya. Namun harapan rapuh yang dia miliki, harus hancur dalam sekejap.
"Kau berharap cinta dariku? Haha.. Sampai kapanpun tidak akan pernah kau dapatkan!"
Ketika hanya menjadi istri dengan bayang-bayang masa lalu suaminya. Tapi, Airin tetap bertahan. Meski entah dia akan bisa melewatinya atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Terluka Untuk Mencintaimu
Airin merangkak menuju sofa dengan sesak yang menyerang. Mengambil obat asma miliknya. Setelah apa yang Lion lakukan, maka dia langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Airin lagi. Dia pergi meninggalkan Airin yang terluka.
Bukan hanya luka dalam fisik, tapi luka dalam hatinya lebih besar. Luka yang tidak nampak ke permukaan, itu lebih menyakitkan.
Airin mencoba untuk mengatur nafasnya sendiri, menyemprotkan obat asma ke mulutnya. Dadanya terasa sangat sesak, bukan hanya karena asma yang dia derita, tapi juga rasa sakit di hatinya. Airin duduk di lantai dengan bersandar pada sofa. Menatap langit-langit dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya.
"Jika mencintainya harus terluka, maka aku tidak papa terluka"
Airin tidak tahu kemana dia kembali, Ayahnya jauh, Ibunya tidak tahu berada dimana. Bahkan sejak kecil, dia tidak mengetahui wajah Ibunya. Ayahnya juga tidak pernah bercerita apapun tentangnya. Pernah Airin bertanya, tapi dia malah mendapatkan kemarahan dari Ayahnya. Membuat dia memilih untuk diam, dan tidak lagi bertanya soal Ibunya.
Airin mengambil ponselnya, mengirim pesan pada Yulita. Bukan untuk mengatakan keadaannya saat ini. Tapi Airin sudah tidak tahan, dia harus mencari tahu tentang Verina.
Yulita, bolehkah tolong tanyakan pada suamimu, apa dia mengenal perempuan bernama Verina?
Airin kembali menyandarkan kepalanya di sofa dengan masih mencoba mengatur nafasnya. Menunggu balasan dari Yulita, dan hampir 30 menit, Airin hanya terus berada dalam posisi seperti itu. Hingga suara dering ponsel membuatnya kembali ke alam sadar setelah hanya melamun dan banyak berpikir. Mengambil ponsel dan melihat siapa yang meneleponnya. Ternyata itu adalah Yulita.
"Hallo Yul"
"Rin, kamu kenapa? Suara kamu kenapa seperti itu?"
Airin mencoba mengatur nafasnya yang masih sedikit sesak. "Tidak papa, asma aku tiba-tiba kambuh"
"Sudah minum obat? Jaga tubuh kamu agar tetap hangat. Kamu habis ngapain sih? Kecapean?"
Airin tersenyum tipis, setidaknya ada Yulita yang selalu peduli dan mengkhawatirkan dirinya. "Aku sudah tidak apa-apa. Em Yul, apa sudah kamu tanyakan pada suami kamu tentang perempuan bernama Verina?"
"Rin, suamiku malah bertanya kenapa kamu bertanya tentang dia? Chris tidak memberitahu apapun padaku, atau mungkin dia memang tidak tahu apa-apa ya. Gini deh, nanti malam akan aku coba untuk paksa dia agan memberitahu tentang perempuan bernama Verina itu"
"Iya Yul, terima kasih"
"Tapi, untuk apa kamu bertanya? Siapa perempuan itu?"
"Bukan apa-apa, aku hanya ingin tahu saja"
*
Lion menghabiskan malam di sebuah Bar. Hanya minum hingga dia mabuk, kepalanya bersandar di atas meja bundar yang penuh dengan beberapa botol dan gelas kosong bekasnya.
Seseorang yang menepuk bahunya membuat Lion sedikit mendongak, matanya menyipit menyesuaikan cahaya lampu di dalam bar ini. Melihat pria yang berdiri disana.
"Chris, ada apa?"
"Kau masih seperti ini? Sebanyak apa perempuan itu membuat kau trauma, sampai kau membenci semua orang yang berada di dekatmu, Lion"
Lion terkekeh mendengar ucapan Chris barusan. Dia mengangkat tubuhnya dan bersandar di kursi yang dia duduki sekarang. "Dia meninggalkan aku disaat aku begitu mencintainya dan berharap dia akan menjadi pendamping hidupku selamanya"
"Kau terlalu bodoh jika terus memikirkan dia. Sekarang ada istrimu yang harus kau pedulikan. Asal kau tahu, dia mulai bertanya tentang Verina. Kau akan menyesal jika kau kehilangannya suatu saat nanti. Karena dia begitu tulus padamu"
"Haha.. Dia hanya perempuan jal*ang yang sengaja menjebakku untuk menikahinya. Dia tidak bisa menggantikan Vei sampai kapanpun"
Chris hanya menghembuskan nafas kasar, dia membawa Lion untuk kembali pulang dari tempat malam ini. Melihat keadaan sepupunya ini, cukup membuatnya prihatin. Tapi, Chris juga tidak bisa berbuat apa-apa selain mencoba untuk memberinya nasihat untuk kehidupan yang sedang dia jalani. Dia tahu bagaimana hancurnya Lion saat tunangannya memilih berpisah darinya. Bahkan dia hanya meninggalkan satu surat untuk memutuskan hubungan dengan Lion.
"Aku tahu kau terluka begitu parah, tapi jangan menyakiti perempuan yang tidak tahu apa-apa tentang masa lalumu. Jika tidak ingin kau menyesal"
Chris mengantar Lion kembali ke Apartemennya. Airin terlihat terkejut saat melihat suaminya yang lagi-lagi pulang dalam keadaan mabuk.
"Aku bawa ke kamar, cepat bukakan pintu"
"Baik Tuan"
Airin membantu membuka pintu kamar dan membiarkan Chris membawa suaminya yang mabuk ke dalam kamar. Airin, membantu mengangkat kaki Lion ke atas tempat tidur.
"Merepotkan sekali" Chris berbalik setelah dia selesai dengan Lion. Dia menatap pada Airin. "Kau bisa menjaganya?"
"Iya Tuan, saya akan menjaganya. Terima kasih sudah membawanya pulang"
Chris mengangguk, dia baru saja akan melangkah keluar kamar, tapi matanya menemukan satu hal yang menarik perhatiannya. Foto yang terpajang. Chris menghembuskan nafas kasar dan melirik Lion yang tertidur.
"Pantas saja kau menanyakan tentang dia pada istriku. Jadi, ini alasannya? Lion memang sialan. Tapi, dia hanya begitu terluka oleh perempuan ini. Dia terlalu mencintainya, tapi harus ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya. Mungkin kau akan mengerti. Aku tidak memintamu untuk bertahan, tapi aku hanya berharap kau bisa membuka kembali hati Lion untuk bisa mencintai kembali"
Airin menatap Chris, tangannya saling bertaut. Meski ragu, tapi dia harus bertanya. "Apa Tuan Chris tahu dimana Verina berada?"
Chris menggeleng pelan. "Aku tidak tahu, karena saat mereka berpisah bahkan aku tidak berpikir untuk mencarinya. Aku hanya menemani Lion. Tapi, untuk apa kau mencari tahu tentang dia?"
Airin menggeleng pelan, dia tidak mungkin memberitahu Chris jika dia ingin menyatukan kembali Lion dengan Verina. Karena sepertinya memang tidak ada lagi ruang untuk dirinya bisa bersama dengan Lion dalam keadaan saling mencintai. Karena selamanya Lion hanya akan menjadikan dia bayang-bayang dari sang mantan kekasihnya.
"Sebaiknya kau bertahan dengan Lion, karena aku yakin suatu saat dia akan menyadari jika kehadiranmu yang paling berharga dalam hidupnya, bukan perempuan yang pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas"
Saat ini, Airin hanya mengangguk saja. Meski dalam hatinya dia tetap harus mencari tahu tentang keberadaan Verina. Ketika Chris sudah pergi, Airin hanya berdiri diam di dekat tempat tidur dan menatap suaminya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Aku mencintaimu, tapi sepertinya kamu tidak melihat itu. Jadi, apa yang harus aku perjuangkan lagi untuk bisa mendapatkanmu?"
Airin menghembuskan nafas panjang, dia mulai membuka kemeja Lion dan membersihkan tubuhnya dengan air hangat dan handuk kecil. Mengganti bajunya dengan kaos polos, membuka sepatu dan kaos kakinya juga.
Setelah selesai, Airin ikut naik ke atas tempat tidur, beringsut mendekati Lion dan tidur dengan memeluknya. Hanya di saat suaminya tertidur, dia bisa lebih dekat dengannya dan merasakan hangat tubuhnya.
"Jika suatu saat aku harus menyerah, dan membiarkanmu bersama Vei, aku akan lakukan asal kamu bahagia"
Mencintai bukan hal mudah bagi orang yang hanya memilih cinta sepihak seperti Airin. Namun, cinta yang terlalu besar membuatnya rela berjuang sampai titik terakhir lelahnya.
Bersambung
Lion kenapa sih? Rasanya pengen gue tampar dia ah..
verina sudah sembuh yg di cari briyan,,mungkin selama ini si bryan yg slalu membantu dan slalu berada di samping verina sehingga nyaman bersama bryan....Airin dan verina sehat sehat berdua...semoga secepatnya di ketahui oleh ayah dan ibunya bahwa mereka saudara kembar...
is ok lah demi cinta habis itu pergi jauhhhhh SE jauh jauhnya ya Airin cari kehidupan baru move on