NovelToon NovelToon
Jandaku, I Love You

Jandaku, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:94k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Menjadi janda bukanlah sebuah pilihan bagiku,

Tahun pun telah berlalu dan waktu telah menjawab segala perbuatan seseorang.

Cinta itu datang kembali namun tidak sendiri, suamiku yang telah mencampakkan diriku dengan talak tiga yang ku terima secara mendadak. Kini Dia datang kembali di saat sebuah cinta yang lain telah menghampiri diriku yang sebenarnya telah menutup hati untuk siapapun..

Siapa yang harus aku pilih? Sedangkan hati ini masih ragu untuk melangkah kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Konyol

Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya ke langit yang agak tinggi, semilir angin pun tidak kalah membuai memberikan gerakan lambaian dedaunan pohon mangga manalagi didepan rumahku, putriku masih saja asyik dengan permainan yang ia ciptakan sendiri sehingga membawa dia ke dunianya yang penuh khayalan pada usianya.

"Hei tidak mau, pergi! Nanti Shasy panggilkan kakek, mama... mama takut, huaaaaa nggak mau!" Teriak putriku menjadikan rasa yang aneh, itu bahkan bukan suara dia saat berdialog sendiri dalam cara dia berkomunikasi saat bermain dengan boneka kesayangannya.

"Kakek... Tolong....!" Aku bergegas berlari mencari suara putriku berasal, mataku membulat ketika mengetahui pemandangan yang langka dan hampir saja tidak percaya dengan mataku.

"Shasy.... Kenapa berteriak!" Ayahku pun berlari lalu mendekati putriku yang sudah berada di gendongan ku sambil menangis dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukanku.

"Ibu...!"

"Oh... Ada tamu toh... Mari silahkan masuk!" Ayahku tetap saja berbicara dengan wajar dan mempersilahkan tamu itu duduk selayaknya tamu biasa pada umumnya, walaupun aku tau sebenarnya rasa keterkejutannya sama seperti yang aku rasakan, karena tidak pernah menduga akan kedatangan tamu, mantan besan.

"Loh ini kan ibunya nak Iwan, oh... Ada apa kamu datang kesini huh, mau apa?" Lain lagi dengan ayahku, ibuku langsung saja to the point mengeluarkan emosinya yang sulit tertahan, bahkan sangat kentara menunjukkan ketidaksukaannya pada Bu Lestari mantan mertuaku.

"Ibu, sudah tidak baik berlaku kurang sopan pada tamu, ayo persilahkan masuk dan duduk, kita bicara baik-baik,"

"Silahkan masuk Bu, maafkan kami! Kedatangan anda begitu mengejutkan kami," ayah yang selalu berbesar hati, walaupun aku tau dia sangat marah begitu mengetahui betapa buruknya ibu mertuaku memperlakukan kami sebagai menantu dan cucunya.

Ibu mas Iwan berjalan lebih mendekat dan mengulurkan tangannya kepada Ibuku, yang menerima uluran tangannya dengan engan, ya aku tau itu, sebab aku sangat hafal dengan ibuku sekali tidak suka, beliau akan sulit melunak hatinya apalagi itu menyangkut anak-anaknya.

Lalu ibu mas Iwan mengulurkan tangannya untuk ayah, dan mendapatkan respons positif dari ayah, dengan senyuman lebar.

"Silahkan duduk Bu, maaf tempat kami agak kotor, cucu saya sedang bermain," suara ayah ringan namun penuh penekanan.

Terakhir ibu mas Iwan mengulurkan tangannya padaku, ku raih dengan ragu-ragu namun di luar dugaan ku.

"Jangan...! Nenek jangan sentuh mama Shasy! Nenek jahat Shasy tidak mau, nanti nenek pasti mencubit tangan sama pipi Shasy lagi!"

Sunyi.... Semua menjadi sunyi, untung saja hari ini karyawan banyak yang tidak masuk, sehingga kejadian hari ini minim gosip dikemudian hari.

"Shasy, sini sayang sama nenek lanjutin kasih makan ikan-ikan di belakang rumah saja yuk, nanti lapar kasihan nggak bisa gendut seperti Shasy," ide Ibuku sungguh brilian, sehingga kegaduhan dan teriakan Shasy karena traumanya beberapa waktu lalu memang belum sempurna hilang dari ingatannya, kemarahannya yang bisa saja terjadi pada diri Shasy, dengan mudah menjadi redam seketika.

Kulirik ibu mas Iwan dengan mencuri-curi pandang padanya, wajah itu menjadi pias dan seolah-olah menyimpan sebuah pengharapan dan keinginannya.

Setelah kondisi stabil dan kami bertiga duduk dengan santai, tidak lama kemudian Mak Sri mengantar minuman dan pisang goreng hangat, walau bagaimanapun juga ibu mas Iwan adalah tamu, jadi wajib untuk kami hargai.

"Maaf Bu, kalau boleh tau ada permasalahan apa sehingga memaksa Bu Lestari untuk datang sendiri di rumah kami yang kecil ini," ayahku sedikit mendramatisir kan ucapannya.

"I..iya pak saya juga minta maaf,!"

"Lintang maafkan ibu nak, ibu sangat menyesal dengan kejadian beberapa waktu lalu, tidak seharusnya ibu berlaku padamu seperti itu. Ibu mohon maafkan ibu nak!" Ibu mas Iwan sepertinya

Mataku tertuju pada ayahku, begitupun ayahku, mata kami saling beradu dan, aku tau itu adalah jawaban ayah agar aku mengawali pembicaraan dan memberikan penjelasan kepada ibunya mas Iwan.

Kebiasaan ayahku tentu saja aku sangat hafal, beliau akan berada di belakang ku saat aku berada dalam situasi yang tidak mungkin.

"Lintang, ibu harap kamu kembali dan bersama lagi dengan kami dan sebagai istri Iwan lagi, ibu merindukan Shasy, cucu ibu!" Suara ibunya mas Iwan bagaikan sebuah rengekan.

Ibu mertuaku yang mengusir aku dengan putriku, kenapa hari ini dia bisa datang kerumah ku dengan permintaan yang jelas-jelas tidak masuk diakal dan tidak akan mungkin terjadi.

"Ibu... Kami sudah resmi bercerai, dan itu tidak mungkin Bu! Kehidupan kami sekarang walaupun tanpa adanya orang tua laki-laki untuk Shasy, namun kami cukup bahagia. Maaf permintaan ibu tidak seharusnya ibu lakukan pada kami, bukankah mas Iwan sudah bahagia dengan mbak Rahma, saya hanya perempuan bodoh sangat jauh bila di bandingkan dengan mbak Rahma," demi apapun seluruh isi hatiku seakan mendapatkan kesempatan untuk membantah semua ucapan mantan mertuaku.

Air mataku runtuh seketika ingatanku kembali lagi kepada rasa sakit, rasa berada di titik paling terendah dalam kehidupan berumahtangga. Dihina dan dicaci, tersakiti lahir dan batin bahkan trauma yang paling menyakitkan adalah putriku juga harus merasakan prahara ini.

"Maaf Bu Lestari, untuk hal ini memaksa saya sebagai orang tua dan tentu saja saya akan melindungi anak saya bila terjadi sesuatu, semua permintaan ibu sudah berada di batas ketidakwajaran, bila ibu datang untuk bersilaturahmi kami akan senang hati menerima ibu, namun bila ibu datang dengan permintaan yang konyol begini, saya adalah orang pertama yang menentang sikap ibu!" Merah padam kulihat wajah ayah menahan amarahnya.

"Saya datang baik-baik pak, dan saya juga menginginkan yang terbaik untuk mereka, lalu apa salahnya?" Masih juga ibunya mas Iwan bersikukuh dengan pendapatnya yang jelas-jelas sudah salah.

"Sebaiknya ibu pulang saja, bila ibu mengharapkan putri saya untuk kembali seperti yang ibu harapkan, saya disini merasa ragu, Bu! Bahkan itikad baik nak Iwan sebagai mantan suami Lintang pun tidak ada rasa bersalah maupun mengembalikan putri saya selayaknya manusia yang memanusiakan, apalagi ini menyangkut sebuah keutuhan sebuah keluarga," tangan ayahku mengepal dengan suara yang bergetar.

"Ibu maaf sebaiknya ibu pulang saja, bagaimanapun juga dan sampai kapanpun saya tidak akan kembali dan Shasy tetap akan bersama saya, bukankah kalian tidak pernah mengakui dia sebagai cucu ibu?"

Dengan wajah sewot khas milik ibunya mas Iwan, dia berdiri lalu membetulkan bajunya dan meraih tas brandednya yang selalu ia kenakan saat bepergian kemana-mana.

"Kalian! Saya akan laporkan kalian kepada yang berwajib atas perlakuan kalian yang sangat tidak menyenangkan dan membatasi akses antara anak dan ayah untuk bertemu, huh lihat saja!"

"Silahkan Bu! Saya tetap akan menghargai apapun itu yang sudah menjadi keputusan, dan saya akan mengikuti prosedur hukum dimanapun kami berpijak bila itu benar adanya yang terjadi seperti yang ibu tuduhkan kepada kami, kami tidak membatasi tapi lebih tepatnya saya sebagai orang tua Lintang sampai kapanpun cucu dan anak ku tidak akan menginjakkan kakinya kerumah anda!"

🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️

To be continued 😉

Loh mana bisa begitu saja rujuk 🤧ish

Lanjut ahh... emak-emak ini memang dari awal sudah bikin gemes aja sih.

Salam Sayang Selalu by RR 😘

1
P 417 0
ikutan ngintip🙏🙏🙏
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
duh Bu ....kapan ya tobatmu, emang dasar sombong itu gak ada obatnya ya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yesi.....niat jahatmu balik kedirimi sendiri, sadarrrrr yessss
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
amit amit liciknya si Darius
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
harusnya bersukur dapat Tante Shinta Darius, modal keringett aja dah terjamin hidup muu, hemmmmm dasar serakah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jabang bayi dasar bule lamprettt cap badakk
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yessi bener bener kurang ajarrrrrrr
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jujurrr saja linnnnnn
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
hadehhhh......nabung Yee, mumpung ada kucuran dana, ingat hari depannmu
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun dariusss, ....awas ketahuan,di kebiriiiii kau yaa
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun jangan jangan LEKER kui alias bule kere, modal tampang doang🤭🤭🤭
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
kapokkkk....ngilu gakkk, dasarrr mata keranjangggg
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
behhhhh.....itu bule incerannya sasy....dia morhotin Tate girangggg terus gendaan sama sasi kah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜: ehhh Yessi
total 1 replies
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
so sweeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttttt 🥰
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun nanassss nanassssss, wahhhhhh.....bikin pingin aja nihh ini pengantin baruuu7u
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
astaga pejantannn tangguh, bikin pinginnn oiiiiiiiiii
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
mentang mentang pengantin baru 😂😂😂
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
oalahhhh yessssss ....cari yang sigle kek, ku suka pajadi pelakoooooirrrrr
awassss lohhh anumu ntar di sambel sama bini sahnya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
akhirnya uhhh ihhhhhh mendesahhhhh......kepedesannbbnn🙈
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
sabarr Ten mantennnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!