𝐏𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐧𝐚𝐲𝐚 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐦𝐨𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠, 𝐄𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐒𝐚𝐩𝐮𝐭𝐫𝐚 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐥𝐚𝐤 𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐝𝐢𝐚𝐠𝐧𝐨𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Mencoba Kuat Demi Baby Twins
Angga ingin mengejar Kanaya namun Ibunya melarangnya, entah mengapa Ia tidak punya rasa Iba sama sekali lagi pada menantu yang sudah menemani dan merawatnya selama sepuluh tahun ini.
" Awwhhh sakit Kak. "
Asma tiba-tiba meringis menahan sakit di bagian bawah perutnya, hal itu sontak membuat Bu Aminah khawatir.
" Angga, cepat tolong Asma. Lihatlah Dia kesakitan, ini semua karena kamu. Kamu lebih peduli pada Istrimu yang tidak berguna itu. "
Bu Aminah semakin di selimuti kebencian pada Kanaya, sepertinya semua hal buruk yang terjadi di rumah itu akan selalu di kaitkan dengan Naya.
" Awas saja kalau terjadi apa- apa dengan cucuku, akan kubuat perhitungan dengannya. "
Bu Aminah meminta Agga segera membawa Asma ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan terbaik dari Dokter, dan tanpa menunggu lama Angga langsung menggendong tubuh Asma berlari ke parkiran.
" Cepat bantu buka Bu. "
Angga segera melajukan roda empat nya kerumah sakit, pikirannya mulai kalut dan takut terjadi apa apa pada calon bayinya.
Di lantai atas Angga yang mendengar deru mobil suaminya semakin sesegukan. Di saat yang sama ponselnya berdering, satu dua panggilan terlewat karena Kanaya masih belum bisa menghentikan tangisannya.
Di lobby rumah sakit, Angga segera berlari sambil menggendong tubuh Asma yang masih meringis kesakitan.
Pria tampan itu terus berteriak meminta bantuan hingga seorang Suster melihat dan membantunya.
" Apa yang terjadi Pak. " Tanya seorang Dokter wanita.
Ia baru mendapatkan kabar dari Suster yang membantu Angga dan Asma.
" Lihat Istri saya Dok, Dia sedang hamil dan tadi Dia tiba-tiba meringis kesakitan. " Angga menjawab tanpa memandang kearah Dokter wanita yang juga baru memasuki ruangan.
Dokter Husna segera menghampiri dan mulai memeriksa wanita yang terbaring lemah di atas brangkar.
" Apa ini sering terjadi pada Istri Bapak...! "
Dokter Husna mulai memeriksa keadaan Asma dan ketika menoleh Ia terkejut melihat siapa Pria yang bersama pasien.
" Pak Angga !!...... "
Dokter Husna menatap Angga dan juga Asma bergantian, Ia bingung dengan situasi saat ini.
" Istri, apa wanita ini juga Istrinya. " Dokter Husna geleng-geleng kepala.
" Apa ini Istri Anda Pak. " Dokter Husna memberanikan diri untuk bertanya.
Angga mendadak ragu dan gugup, Ia tahu pasti Dokter wanita itu merasa heran.
" Ah iya Dok, Dia Istri keduaku. Aku menikahinya karena Dia bisa memberikan ku keturunan, terbukti kan kalau sekarang Dia sedang hamil. "
Dokter Husna menghirup banyak udara dan menghembuskannya dengan kasar.
" Kenapa Pria selalu seperti ini, selalu ada alasan untuk membenarkan perbuatan kejam mereka. " Batin Dokter Husna.
Tiada seorang pun yang tau kalau Dokter itu juga adalah korban dari keegoisan seorang laki-laki. Kini Ia bisa merasakan bagaimana perasaan Kanaya.
" Lalu bagaimana dengan Ibu Kanaya. " Tanya Dokter Husna yang begitu simpatik dengan nasib wanita itu.
Angga nampak tidak suka mendengar Dokter wanita itu membahas soal Istri pertamanya itu.
" Dia ada dirumah Dok, tidak ada apa-apa diantara kami. Bahkan Naya juga sudah tau tentang hubungan kami dan Dia tidak mempermasalahkannya sama sekali. "
Dokter Husna manggut-manggut, meskipun bibirnya membahas yang lain namun tangannya tetap melanjutkan aktivitasnya.
" Ah iya Pak, tolong di jaga kehamilan Istri Bapak. Kandungannya sangat lemah dan.... kalau ada waktu luang nanti tolong lakukan tes USG dan juga tes lainnya, karena dari yang saya lihat sepertinya ada masalah dengan kandungan Istri Bapak. "
Dokter Husna masih tidak habis pikir dengan jalan pikir Pria di depannya, Ia juga merasa risih melihat perhatian yang di tunjukkan Angga pada Asma.
Bisa- bisanya tanpa rasa malu Ia mencium bibir wanita itu di depan Dokter Husna yang notabenenya adalah orang lain.
" Ternyata cantik dan baik pun tidak bisa jadi jaminan untuk bahagia, lihatlah Pria ini. Sudah punya Istri cantik dan baik hati saja masih di selingkuhin. " Batin Dokter Husna.
Angga menatap serius pada Dokter Husna, Ia khawatir mendengar perkataan Dokter cantik itu.
" Maksudnya apa Dok, apa masalahnya serius Dok. " Tanya Angga.
Dokter Husna harus berusaha tersenyum, karena itu juga adalah bagian dari tugasnya.
" Iya Pak. "
" Lakukan apa pun itu Dok, asalkan anakku tetap sehat dan lahir dalam keadaan normal. "
Kanaya mengerjabkan matanya, ketika terdengar ketukan pelan di pintu kamar. Ternyata Ia ketiduran sambil duduk di balik pintu.
" Nak, Nak Naya. Buka pintunya Naksir orang, ini Bibi. "
Kanaya mengusap wajahnya pelan, Ia berusaha meraih gagang pintu dan membukanya pelan. Ia sedikit maju agar pintu bisa terbuka.
Bi Nur masuk dan mencari Kanaya. Di ranjang, kamar mandi, baru ketika berbalik Ia melihat Kanaya yang duduk di balik pintu serta menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.
" Naya " Bi Nur segera menghampiri Naya dan memberikannya pelukan sayang.
" Tidak apa- apa Nak, menangislah jika itu bisa buat kamu tenang. "
Kanaya kembali menangis di pelukan Bi Nur, wanita itu tidak mempermasalahkan meskipun bajunya sudah basah dengan air mata, ingus dan juga air liur bercampur jadi satu.
Setelah merasa tenang Bi Nur membimbing Kanaya ke ranjang, Naya duduk dan bersandar di tepian ranjang.
Mata Bi Nur melihat sebuah kertas tergeletak di lantai, buru- buru beliau mengambilnya.
Matanya berbinar dengan senyum merekah setelah membaca apa yang tertera disana.
" Ini hasil tesnya dan..... kamu positif hamil Nak, Benarkah ini. " Tanya Bi Nur.
Naya mengangguk pelan dan kembali menangis sesegukan.
" Iya Bi, akhirnya Naya bisa hamil setelah sekian lama, tapi semuanya sudah terlambat. Bibi dengar sendiri kan, kalau Mas Angga akan menikahi wanita itu yang ternyata juga sedang mengandung anak dari Mas Angga. "
Kanaya kembali merasakan sakit yang teramat sangat, nyatanya orang yang Ia cintai selama ini ternyata sudah berbagi peluh dengan wanita lain.
" Stttt, sudah Nak sudah. Jangan menangis lagi, sudah cukup menangisnya. "
Bi Nur mengangkat wajah Kanaya pelan hingga menghadap sejajar dengannya, di usap nya air mata yang sudah membanjiri wajah Ibu muda itu.
" Dengarkan Bibi, tidak ada yang terlambat. Bukankah kamu juga menginginkan kehamilan ini, biarlah ini membuktikan kalau kamu bukanlah seperti wanita yang mereka tuduhkan. Sekarang Nak Naya harus kuat, demi mereka. Mereka butuh seorang Ibu yang kuat, seorang janin di dalam rahim itu sangat perasa. Mereka bisa merasakan bagaimana perasaan Ibunya, kalau Ibunya bahagia mereka juga akan bahagia, begitupun sebaliknya. Satu lagi, apa tadi Dokter mengatakan sesuatu. "
Kanaya mengangguk cepat, Ia ingat betul apa yang di katakan Dokter Husna dan juga Dimas.
" Ya sudah, sekarang Ibu harus kuat, senyum. Kalau memang mereka tidak mengakuinya memangnya kenapa, kan ada kita. Kita akan membesarkannya bersama- sama. "
Kanaya mengusap air matanya yang terus jatuh membasahi pipinya.
" Oh ya Nak, kamu pasti belum makan malam kan, ini sudah malam. Bibi ambilkan ya. "
Kanaya menggeleng pelan, saat ini sebenarnya Ia tidak punya selera makan. Namun bukan Bi Nur namanya kalau tidak bisa mencari alasan agar Naya mau menikmati makan malamnya.
" Ehh nggak bisa begitu dong Nak, ingat baby twins. Mereka masih sangat kecil di dalam sana dan tidak bisa mencari makan sendiri, mereka hanya menunggu makanan yang dimakan Ibunya. Terus kalau Ibunya saja tidak makan, mereka di dalam sana harus makan apa. Lalu kalau mereka tidak makan bagaimana, coba bayangkan saja kalau orang satu hari tidak makan, pasti badannya akan lemah. Apalagi mereka yang masih kecil itu. "
Kanaya nampak diam, Ia mengelus perutnya. Lagi-lagi alasan dua buah hatinya Ia harus mengalahkan egonya.
" Baiklah Bi, sepertinya Naya mau sup Ayam saja. Apa Bibi bisa buatkan sekarang. "
Bi Nur tersenyum dalam hati Ia bersyukur karena bisa membujuk Naya, meskipun alasannya sedikit gokil. Beruntung Naya belum punya banyak pengetahuan tentang kehamilan jadi masih bisa di kelabuin dikit.
Bibi berkutat dengan bumbu- bumbu dapur, beliau harus mengerjakannya dengan cepat sebelum selera makan Kanaya berubah lagi.
lah klu ansk orang KAYAAAAA MASAKAN NYA VARIATIF BISA MASAK APA AJA DR NEGARA MANA AJA!!!! KRN MEREKA BIASA MAKAN DI RESTO 2 MAHAL YG SEKALI MAKAN BISA HBS JUTAAN!! .. KLU MAKANAN DIATAS ITU UTK KELAS BABUUUUUU UTK KELAS ORG MISKIN BIN KERE.