Menikah dengan ketua preman bagaimana bisa?
Ayunda Putri hanya berniat berteduh saat hujan disebuah pos ronda sepi sepulang kerja.
Tapi diwaktu bersamaan seorang pria berpenampilan preman tiba tiba datang ketempat itu dengan mengaku sedang dikejar oleh seseorang padanya dan memintanya untuk diam agar si pengejar tidak bisa menemukan sipria.
Awalnya semua baik baik saja sampai kejadian tidak terduga terjadi dengan mereka berdua yang membuat mereka harus dinikahkan paksa malam itu juga oleh penduduk kampung setempat..
Nasib sial atau malah keberuntungan bagi Ayunda karena harus menjadi istri dadakan Sulaiman Yazid seorang ketua preman yang sangat ditakuti oleh banyak orang?
Penasaran cus silahkan baca ya reader🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.Unboxing....
"Ada yang bisa gue bantu nggak?",tawar Iman dengan mendekat kearah Ayunda yang sedang sibuk membereskan barang barangnya saat itu.
"Kayanya nggak deh Bang toh barangnya nggak banyak juga, hanya beberapa baju dan juga perlengkapan sehari hariku itu aja jadi Abang bisa duduk istirahat aja sekarang kan Abang pasti capek karena habis pulang kerja langsung membantuku memindahkan barang tadi".
"Emang Lo nggak capek ?",tanya balik Iman yang dijawab anggukan oleh Ayunda.
"Capek sih tapi kan ini barang barang ku jadi ...".
"Gue kerja Lo juga kerja jadi apa bedanya selain itu Lo lupa ya kalau kita ini suami istri dan sudah kewajiban gue buat membantu Lo".
"Tapi beres beres kan tugas perempuan bang jadi aku rasa...".
"Lalu Lo tau apa tugas laki laki?",tanya balik Iman yang dijawab anggukan oleh Ayunda.
"Kerja dan....".
"Buat anak",sambung Iman yang membuat wajah Ayunda langsung memerah mendegarnya.
"Hah!E...emang itu termasuk tugas laki-laki ya?",tanyanya dengan memalingkan wajahnya setelah menanyakannya.
"Nggak!",balas Iman yang membuat Ayunda mengerutkan dahinya bingung.
"Lalu?".
"Itu tugas kita berdua sebagai suami istri emang Lo pikir bisa buat anak sendirian?Nggak kan?".
Ayunda mengangguk mendengarnya.
"Tapi bukan hanya itu tugas kita hidup sebagai pasangan melainkan juga untuk saling melengkapi dalam segala hal termasuk saling bantu baik itu dalam hal mencari uang atau pun menggunakannya jadi membantu pekerjaan istri itu termasuk tugas suami.Emang kamu seneng apa punya suami yang diam aja saat kamu sedang kerepotan melakukan sesuatu meski dia sudah ngasih kamu uang nafkah?!", tanya Iman yang dijawab gelengan oleh Ayunda.
"Nggak sih tapi kan Abang juga nggak bisa kalau harus membantu melipat baju lalu meletakkannya kedalam lemari.Itukan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan perempuan".
"Siapa bilang.Aku bisa kok sini coba aku bantu".
Lalu Iman mengambil baju ditangan Ayunda dan mulai melipatnya tanpa merasa kikuk sedikit pun meski baju itu milik Ayunda.
"Bagaimana rapikan",ucapnya dengan menunjukan hasil pekerjaannya pada Ayunda yang diangguki oleh Ayunda.
"Mulai sekarang berhenti punya pikiran kuno seperti itu aku nggak suka",ucap Iman dengan menarik ujung hidung Ayunda gemas yang membuat Ayunda langsung terpekik terkejut.
"Abang!Apaan sih sakit tau!".
"Syukurin siapa suruh punya pikiran kaya nenek nenek".
"Siapa?!Aku nggak!",elak Ayunda tidak terima dianggap punya pemikiran kuno oleh Iman dan sejujurnya dia memang merasa heran dengan cara pikir Iman yang bertolak belakang dengan penampilannya.
"Iya!".
"Enggak!".bantah Ayunda dengan berniat memukulkan tangannya ketubuh Iman tapi gagal karena Iman Reflek menghindari nya hingga membuat Ayunda tersungkur tepat diatas kedua kaki Iman yang sedang duduk dihadapan Ayunda hingga membuatnya mengeluh karena merasa jidadnya sakit setelah membentur sesuatu yang keras diantara kedua kaki pria itu.
"Auww....",desisnya dengan mengangkat kepalanya dan bermaksud mengeluarkan kekesalannya lagi pada Iman tapi tertahan saat sadar bagian apa tadi yang sudah membentur jidadnya.
"Lo nggak papa?",tanya Iman dengan ekspresi wajah tidak biasa yang dijawab gelengan oleh Ayunda dengan perasaan merasa bersalah dan malu.
"Nggak,Itu Abang nggak papa?",tanyanya dengan menunjuk bagian diantara kedua kaki Iman yang tertutup celana jeans yang dipakainya saat itu.
"Sakit",jawab Iman masih tetap menatap Ayunda dengan ekspresi seperti sebelumnya.
"HAH! Beneran sakit?!",tanya Ayunda dengan wajah merasa bersalah.
"Iya.Lo nggak percaya coba aja periksa",pinta Iman dengan meraih tangan Ayunda lalu meletakkannya di bagian luar benda pusakanya membuat Ayunda reflek menarik tangannya terkejut karena baru saja menyentuh bagian paling penting dari seorang laki laki meski pria itu suaminya sendiri tapi dia tetap merasa malu.
"I...itu ka..
kalau sakit ....bawa aja ke dokter",perintahnya dengan memalingkan wajahnya dari Iman agar pria itu tidak bisa melihat wajahnya yang seperti kepiting direbus saat itu.
"Dokter apa?".
"Hah!Do...dokter kandungan mungkin?",jawab Ayunda asal membuat Iman langsung tertawa terbahak bahak mendengarnya membuat Ayunda semakin malu karena ternyata sudah salah bicara.
Melihat Ayunda terus saja memalingkan wajahnya perlahan Iman meraih wajah perempuan itu agar menghadap kearahnya meski sempat ditolak Ayunda.
"Liat gue",pinta Iman yang dijawab gelengan oleh Ayunda.
"Kenapa?",tanya Iman yang lagi lagi hanya dijawab gelengan oleh Ayunda.
"Gue cium kalau Lo nggak mau melihat kesini!.
Seketika Ayunda memutar kepalanya menghadap Iman yang ternyata wajahnya sudah tepat dihadapannya saat itu membuat Ayunda terkejut dan berniat untuk kembali memalingkan wajahnya tapi segera ditahan Iman dan tanpa minta persetujuan Ayunda Iman lalu memagut bibir gadis itu yang membuat bola mata Ayunda membulat karena terkejut.
Tapi itu tidak bertahan lama karena begitu Iman menelusupkan lidahnya kedalam rongga mulut gadis itu Ayunda mulai membalas pagutannya.
"Bruk!".
Iman menjatuhkan tubuh Ayunda kelantai kamar tidur yang masih berantakan yang sudah tidak disadari oleh mereka saat itu karena mereka terlalu menikmati pertautan panas bibir yang sedang mereka lakukan sekarang.
Bahkan Ayunda hanya bisa melenguh lirih saat tangan Iman menelusup masuk kedalam atasan kaos yang dikenakannya untuk berusaha menyentuh dua gundukan skuisi miliknya yang masih terbungkus branya.
"Emmmh....",desis Ayunda dengan tangan sudah berada di tengkuk Iman dengan menekankan tangannya agar Iman bisa semakin memperdalam ciuman mereka sekarang.
Cup cup...
Iman menelusurkan bibirnya menjelajahi leher jenjang putih Ayunda dengan sesekali menyesap cukup keras dan tidak perduli kalau apa yang dilakukannya itu akan meninggalkan tanda merah kebiruan dibagian itu.
Sementara tangannya yang berada dalam baju Ayunda berusaha menarik lepas bra penutup dua skuisi milik gadis itu agar dia bisa lebih leluasa untuk memainkannya meski belum melepaskan baju bagian luarnya tapi sudah cukup membuatnya puas setelah berhasil meloloskan penutup dada Ayunda hingga tangannya bisa dengan bebas menyentuh benda itu dengan bibir yang tidak berhenti menyusuri kulit Ayunda yang tidak tertutup kain.
"Bang.... ",panggil Ayunda memecahkan konsentrasi Iman yang sedang sibuk dengan kegiatannya saat itu.
"Emmmh apa?",tanyanya lirih.
"Stop...pinta Ayunda dengan berusaha mendorong tubuh Iman yang sedang mengungkungnya.
"Kenapa?Kau tidak suka?",tanya Iman dengan ekspresi kecewa yang terlihat nyata dimatanya saat itu.
Ayunda menggeleng dengan tatapan merasa bersalah.
"Lalu?",tanya Iman masih tidak berniat beranjak dari posisinya karena masih berharap apa yang baru saja mereka lakukan itu akan bisa dilanjutkan sampai selesai.
"A..aku...",Ayunda memalingkan wajahnya dari Iman karena tidak berani menatap wajah Iman yang terlihat kecewa saat itu.
"Kenapa?".
"I...itu.... Aku sepertinya....sekarang...
tamu bulanan ku datang",jawab Ayunda lirih tanpa berani menatap kearah Iman setelah mengatakannya karena tidak tega melihat wajah kecewa pria itu karena harus gagal melakukan Unboxing padanya.
tq
Hafiz yg sudah merebut Aisyah.
akan merebut juga Ayunda....
Hajar aja Man......
pala pucing ya..... kacian....