NovelToon NovelToon
Menikahi Putri Kaya

Menikahi Putri Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:867.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Tri Haryani

Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.

Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.

Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.

"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.

"Buktikan." Reyhan.

Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 25 Aku baik-baik saja

Reyhan dan Larissa telah kembali kemobil Cristian yang sejak tadi menunggunya.

"Kalian lama sekali" ucap Karina.

"Maaf mom tadi ada sesuatu" ucap Larissa.

"Ayo Man jalan lagi" ucap Karina pada supir didepannya.

Kini giliran Herman yang mengemudikan mobil itu yang masih membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam hingga tiba disemarang.

Mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang dan kini sudah memasuki kota semarang.

Saat ini waktu menunjukan pukul setengah satu siang dan masih kurang satu jam lagi hingga tiba dirumah Reyhan.

"Kita makan siang dulu ya" ucap Cristian.

"Mau makan siang dimana pak?" tanya Herman.

"Dimana saja, kamu pelan-pelan saja nyetirnya nanti kalau ada restorant atau rumah makan kita mampir dulu" ucap Cristian.

"Baik pak" ucap Herman.

Herman terus mengemudikan mobil itu hingga melewati sebuah universitas dimana tempat Reyhan menuntut ilmu.

"Rey, ini kampus tempat kamu kuliah bukan?" tanya Cristian.

"I-iya pak" jawab Reyhan terbata.

Sekilas bayangan masa lalu muncul kembali diingatannya seperti kaset yang diputar ulang hingga membuat dada Reyhan terasa sesak. Reyhan mencengkram kuat tepi kursi mobil, ia juga mengeluarkan keringat dinging dan nafasnya memburu, ia terus saja menggelengkan kepalanya. Ia sudah berusaha melupakannya tapi kenapa kenangan itu muncul lagi dan lagi.

'Aku mencintai kamu Reyhan!'

'Tidak bisa kah kamu mencintai aku?'

Dua kalimat itu terus saja mengiang ditelinganya.

Melihat seseorang disampingnya yang bertindak aneh Larissa segera menolehkan wajahnya.

"Reyhan kamu kenapa?" tanya Larissa.

Karina dan Cristian yang berada duduk didepan mereka segera memutarkan tubuhnya menghadap belakang.

Pertanyaan Larissa itu tidak didengar oleh Reyhan pria itu masih saja mendengar kalimat-kalimat yang membuatnya merasa bersalah hingga saat ini.

"Reyhan" panggil Cristian namun masih tidak didengar oleh Reyhan.

"Tepuk bahunya Reyhan Rissa" titah Karina karena khawatir pada calon menantunya itu.

Larissa mengangguk ia bergegas menepuk bahu Reyhan dan sedikit mengguncangnya.

"Reyhan sadarlah" ucap Larissa sembari mengguncangkan bahu Reyhan.

Saat itu juga Reyhan tersadar dan ia segera menarik nafas dan menghembuskannya.

"Reyhan kamu baik-baik saja?" tanya Karina.

"Iya bu saya baik-baik saja" jawab Reyhan.

"Kalau begitu kita makan siang dulu saja ya" ucap Karina.

"Iya bu" ucap Reyhan.

"Man sepertinya didepan ada rumah makan, kita makan siang disitu saja" ucap Karina pada Herman.

"Baik bu" jawab Herman.

Herman kemudian membelokan mobilnya menuju rumah makan yang dimaksud oleh Karina.

"Ayo kita makan dulu" ucap Karina yang turun lebih dulu kemudian disusul oleh Cristian.

"Rey tadi kamu kenapa?" tanya Larissa.

"Aku baik-baik saja" jawab Reyhan.

"Yakin?" tanya Larissa.

"Iya" jawab Reyhan.

"Kalau begitu ayo turun" ajak Larissa kemudian turun lebih dulu.

Larissa yakin kalau sebenarnya Reyhan tidak sedang baik-baik saja.

Reyhan menurut apa kata Larissa ia turun dari mobil dan segera menyusul Larissa.

Kini mereka makan bersama dalam satu meja besar yang berisi berbagai macam masakan sederhana karena memang mereka makan dirumah makan sederhana.

Setengah jam mereka habiskan waktu dirumah makan itu untuk makan siang dan kini mereka akan melanjutkan perjalanannya menuju rumah Reyhan.

"Masih jauh tidak Rey?" tanya Karina, ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan ibunya Reyhan.

"Sekitar lima ratus meter lagi bu, nanti didepan belok kanan dan lurus saja nanti ada rumah disebelah kiri ber cat hijau" ucap Reyhan.

Reyhan kini sudah merasa lebih baik karena tadi saat direstoran ia sempat menenangkan diri dan membasuh wajahnya agar lebih segar.

Herman yang mendengar arahan dari Reyhan segera mengikutinya dan akhirnya mereka tiba di rumah Reyhan.

Tit dit.

Herman menekan kelakson mobil tersebut.

Kedatangan mereka sudah disambut oleh ibunya Reyhan dan kedua adik kembarnya.

Mereka semua segera turun dan menghampiri tuan rumah.

Reyhan menyalimi ibunya dan kedua adik kembarnya kemudian memeluk ketiganya.

"Sehat bu?" tanya Reyhan sembari melepaskan pelukannya.

"Alhamdulillah ibu sehat nak" ucap Mayang.

Reyhan kemudian beralih bertanya pada adik-adiknya.

"Al, El bagaimana kabarmu?" tanya Reyhan sembari mengusap puncak kepala kedua adiknya itu.

"Kami sehat mas" ucap Alena.

Reyhan mengangguk kemudian menyingkir dari hadapan ibu dan kedua adiknya.

Kini giliran keluarga Cristian yang menghampiri ibu dan adik dari Reyhan.

Karina lebih dulu bersalaman pada Mayang dan memeluknya.

"Kenalin mba saya Karina" ucap Karina saat bersalaman pada Mayang.

"Mayang" ucap Mayang.

Karina beralih pada sikembar.

"Duh cantiknya, kalian pasti adiknya Reyhan ya?" tanya Karina.

"Iya tante nama saya Alena dan ini adik saya Elena" ucap Alena dan kedua adik Reyhan itu menyalimi Karina.

"Iya, Reyhan pernah menceritakan kalian" ucap Karina.

"Benarkah?" tanya Elena dan mendapat anggukan dari Karina.

Cristian hanya menyalimi calon besannya dan kedua adiknya Reyhan, kini giliran Larissa yang menghampiri Mayang.

Larissa menyalimi Mayang seperti yang dilakukan Reyhan tadi.

"Kamu pasti Larissa ya?" tanya Mayang sembari mengusap kepala calon menantunya.

"Iya tante saya Larissa" jawab Larissa kemudian menyalimi kedua calon adik iparnya.

"Ayo semuanya silahkan masuk" ucap Mayang mempersilahkan agar semuanya masuk kedalam rumah Reyhan dan duduk disofa rumah itu.

Mayang mempersilahkan keluarga Cristian untuk menikmati hidangan yang sudah ia siapkan.

Larissa melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Reyhan, ia mengedarkan pandangannya kepenjuru ruang tamu dirumah itu.

'Rumanya sederhana, sesederhana pemiliknya' batin Larissa.

Ia masih mengedarkan pandangannya hingga jatuh pada sebuah foto Reyhan saat wisuda. Difoto itu terdiri dari tiga orang yakni Reyhan dan dua sahabatnya. Foto itu adalah satu-satunya foto kebersamaan ia dan dua sahabatnya yang boleh Reyhan pajang, sedangkan yang lainnya sudah Reyhan simpan digudang.

Larissa cukup penasaran dengan wanita yang berada didalam foto tersebut karena terlihat Reyhan begitu akrab.

Berbeda dengan Larissa yang penasaran dengan foto itu, Reyhan justru termenung saat ia melihatnya tapi tidak disadari oleh semua orang kecuali ibu dan dua adiknya.

Mayang yang mengetahui Reyhan murung ia bergegas mengajak putranya masuk kedalam kamar untuk mebicarakan sesuatu.

"Apa kamu masih merasa bersalah pada Nayla?" tanya Mayang.

Reyhan hanya menjawab dengan anggukan kepala kemudian bertanya.

"Bu, apa aku pantas untuk menikah sedangkan Nayla meninggal karena aku?" tanya Reyhan.

"Itu bukan salahmu Rey, itu semua sudah takdir" ucap Mayang.

"Tapi aku tidak bisa melupakannya begitu saja kalau aku ini salah satu penyebabnya Nayla kecelakaan bu" ucap Reyhan.

"Kamu pasti bisa nak" ucap Mayang.

Reyhan hanya diam, ia tidak menanggapinya.

"Apa selama kamu dijakarta kamu tidak lagi mengunjungi psikiater?" tanya Mayang dan Reyhan hanya diam.

"Kenapa kamu tidak berkonsultasi lagi nak?" tanya Mayang.

"Karena aku baik-baik saja" ucap Reyhan kemudian ia keluar dari kamarnya dan tak sengaja ia berpapasan dengan Larissa yang berdiri didepan pintu. Reyhan tidak memperdulikan keberadaan Larissa, ia bergegas kembali keruang tamu.

Rupanya Larissa tadi hendak ketoilet namun tidak sengaja ia mendengarkan pembicaraan antara Reyhan dan ibunya.

'Apa kamu sakit Rey?' tanya Larissa dalam hatinya sembari menatap punggung Reyhan yang sudah berlalu.

...****************...

1
Fuad Sutanto
berarti amnesia nya permanen ya, sdah berbulan bulan tidak sembuh
Samsul Rijal
Luar biasa
Yas Ahmad
pantai Marina pasti
Rudi Fahrudin
Luar biasa
Puji Astuti
👍👍👍👍
Syafri Yudinst
Luar biasa
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thor semangat
Tri Utari Agustina
Akhir ketemu Larisa oleh suaminya
Tri Utari Agustina
Larisa egois kasihan suaminya
Maria Kilis
Luar biasa
linda
👍
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
Noraaa
"iya sat" kesan nya kek ngegas/Facepalm/
ayu nuraini maulina
d novel kalo g ada perjodohan g afdol
Eva
Luar biasa
Divya Alexa
bagus
Mba Wie
Luar biasa
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
adegan klasik dlm novel adlh penculikan..hadeeeuh😅
Selamet Turipno: selain adegan ngentotkan?
total 1 replies
Haji Nani Hamka
nah lo rissa 😁😁😁
Haji Nani Hamka
semangat rey 👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!