NovelToon NovelToon
EXCHANGE LOVERS

EXCHANGE LOVERS

Status: tamat
Genre:Tamat / Karir / Persahabatan / Pihak Ketiga
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pansy Miracle

Event bertukar kekasih telah dimulai! Event yang diadakan setahun sekali ini membuat hati Velvet ragu.

Ketika ia mendapatkan undian bahwa ia hanya akan bertukar kekasih dengan sahabatnya, Lyora, hati Velvet pun lega. Namun, siapa yang menyangka bahwa event tersebut akan membawa pengkhianatan bagi Velvet, yang dilakukan oleh kekasih serta sahabatnya sendiri.

Bahkan setelah event itu selesai, mereka tetap masih berhubungan secara diam-diam, hingga akhirnya semua kebenaran perlahan terkuak. Keduanya bahkan tak segan-segan untuk menjatuhkan Velvet dan membuat wanita itu mengalami depresi dan trauma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#25

Mata Velvet mengerjap akibat cahaya matahari yang masuk melalui celah gorden. Ia merasakan hawa dingin menerpa kulitnya. Matanya terbuka lebar saat menyadari bahwa ia sedang tidak berada di apartemennya.

“Ahhh,” ia mendessis pelan merasakan sakit pada inti tubuhnya. Bahkan seluruh tubuhnya terasa remuk. Kilatan kejadian semalam tak bisa ia ingat, tapi ia bisa merasakan bagaimana tubuhnya merasa nyaman saat menyatu dengan seorang pria.

“Tidak!” gumam Velvet yang kemudian langsung menoleh ke samping dan menemukan seorang pria tengah tertidur. Untung saja pria itu sedang tidak menoleh ke arahnya. Ia segera bangkit dari tempat tidur, tentu saja dengan perlahan. Selain karena inti tubuhnya yang masih terasa sakit, ia juga tak ingin pria itu terbangun.

Tanpa membersihkan dirinya, Velvet mengenakan kembali pakaiannya yang berada di lantai. Ia mengambil tas miliknya dan dengan berjalan tertatih, ia keluar dari kamar tersebut.

Tangis Velvet pecah saat berada di dalam sebuah taksi yang akan membawanya pulang ke apartemen. Sejak tadi ia menahan rasa sesak di dalam daddanya.

Velvet mencoba mengingat kejadian semalam, tapi yang ia ingat hanya dia merasa suhu tubuhnya yang merasa panas, lalu ia keluar dari klub untuk pulang. Setelah itu, ia tak terlalu mengingat apa-apa.

“Bodoh!” Velvet tiba-tiba memukul dahinya sendiri. Seharusnya tadi ia melihat siapa pria yang tidur bersamanya. Jadi kalau kemungkinan mereka bertemu di jalan, ia bisa menghindarinya.

**

Dengan langkah gontai Velvet memasuki unit apartemennya. Ia langsung meletakkan tas miliknya begitu saja di atas sofa, lalu masuk ke dalam kamar mandi. Ia ingin membersihkan dirinya dari hal kotor yang baru saja dialaminya.

“Sialannn!!!” teriak Velvet sambil menggosok tubuhnya dengan keras, berharap jejak-jejak pria itu bisa menghilang, sekaligus dengan ingatannya saat ini.

“Maafkan Velvet, Mom ….,” Velvet terduduk di bawah kucuran air shower. Ia menutup wajahnya yang tengah menangis.

“Seharusnya aku memang selalu bersamamu. Maaf karena aku begitu egois dan tidak mengikuti perkataanmu. Apa ini hukuman untukku?” gumam Velvet.

Di dalam kamar mandi itu, Velvet berteriak dan menangis, menumpahkan segala perasaannya yang hancur. Ia ingin membalaskan dendam dan rasa sakitnya, tapi mengapa malah dirinya yang kembali terluka dan tersakiti.

Sementara itu di tempat lain,

Cord terbangun dari tidurnya. Sebenarnya ia masih sedikit mengantuk, tapi tubuhnya benar-benar terasa segar setelah apa yang ia lalui semalam. Ia tak menyangka bahwa berhubungan dengan seorang wanita bisa membuatnya merasa segar, seperti mendapat vitamin. Ini benar-benar luar biasa, demikian pikirnya. Ia bahkan tersenyum sendiri, masih dengan mata yang terpejam.

“Vel …,” Cord meraba samping tempat tidurnya, kosong!

Matanya langsung terbuka saat menyadari tak ada siapa pun di sampingnya.

Dimana dia? - batin Cord.

Ia langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dalam hatinya ia sudah memutuskan bahwa ia tak akan melepaskan Velvet dengan mudah. Wanita itu adalah yang pertama untuknya maka wanita itu adalah miliknya.

**

Dua hari berlalu, Velvet kembali ke Perusahaan Romano. Untung saja mereka pergi ke Klub di hari Jumat, jadi setelahnya bisa beristirahat hingga tak mengganggu pekerjaan.

Namun, dua hari Velvet mengurung diri di dalam apartemennya. Ketakutan seperti dulu kini bertambah karena sekarang ia benar-benar telah tidur dan berhubungan dengan seorang pria. Kacau, itulah perasaan Velvet saat ini. Ia bahkan tak bisa membayangkan apa yang akan dikatakan oleh Mom Faira jika Mommynya itu mengetahui hal ini.

“Hai, Vel!” sapa Timo yang sudah lebih dulu datang.

Velvet hanya membalas dengan sebuah senyuman. Ia berjalan sedikit cepat ke mejanya. Tak lama, datang Julian dan juga Zen. Lalu yang terakhir, datanglah Emily dengan kacamata dan rambut yang masih dikepang dua.

“Selamat pagi,” sapa Emily. Ia kemudian mendekat ke arah Velvet.

“Kak, waktu itu kakak ke mana? Aku mencari tapi tak ketemu,” kata Emily.

Velvet melihat ke arah Emily, “kamu ke mana?”

“Aku ke toilet, tapi memang agak sedikit lama karena perutku sakit sekali dan ternyata aku sedang datang bulan. Aku kesulitan mencari pembalut, jadi aku menghubungi temanku. Aku terpaksa menunggu di dalam toilet,” jawab Emily.

Velvet menghela nafasnya pelan. Kalau saja saat itu ada Emily di dekatnya, mungkin ia tak akan mengalami kejadian mengerikan itu. Saat ini ia tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ia hanya perlu menata hati dan pikirannya agar tak kembali ke masa-masa kelam saat ia mengalami trauma dan depresi.

Emily berdiri dan melangkah keluar, tapi sebelum itu Julian memanggilnya, “kamu mau ke mana, Em?”

“Ke pantry. Aku ingin membuat teh,” jawab Emily.

“Buatkan aku kopi juga ya,” kata Julian.

“Kopi juga untukku,” kata Timo dan begitu pula Zen, sementara Velvet hanya diam saja.

Beberapa saat kemudian, Emily sudah kembali dari pantry sambil membawa nampan. Ia menyerahkan kopi pada ketiga pria itu, kemudian ia melangkah mendekati meja Velvet.

“Teh untukmu, Kak,” kata Emily, “masih hangat.”

“Terima kasih,” kata Velvet sambil tersenyum. Ia mengambil teh tersebut kemudian menyesapnya.

Emily tersenyum karena Velvet mau menerima teh buatannya, meskipun tadi Velvet tak meminta apapun.

Sementara itu di luar ruangan, sepasang mata mengintip dan tersenyum sinis. Ia seakan tengah mengatur rencana untuk menghancurkan seseorang.

🌹🌹🌹

1
Anonymous
k
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Karya yang bagus untuk dinikmati ceritanya, ngga bosan dengan alur ceritanya dan setiap hari selalu menanti kelanjutannya.
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Senang rasanya berakhir dengan indah ... 🥰🥰
Soraya
lanjut bca
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
aduh Thor, kenapa aku jadi ikut deg degan ya ... padahal aku bukan Velvet 🙄🙄🙄
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Oalah Lyora ... bocah gemblung 😡😡
Lenni Namora
Luar biasa
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
maksudnya Rektor ya ini Thor ?
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Kasihan Velvet, dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya... yang kuat ya Vel 🥺
Fajar Ayu Kurniawati
.
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
c cordnya mn?
Yaser Levi
wah ..awas ada juri tu..mulai menilai
moral hazard
karya yg keren
Pansy: Thank you Kak 🙏🏻🌹🥰
total 1 replies
Maya A
novelnya singkat, padat, jelas. tanpa bertele-tele 👏
Ira
m
Siti Masitah
ulah emily si cupu setan
Siti Masitah
dasar lyora kutu kupret...ulet keket..
Siti Masitah
si allan...bulshit..
Siti Masitah
sahabat rasa setaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!