Dia terlihat seperti batu kerikil di mata suaminya. Namun di mataku, dia adalah berlian yang tak ternilai harganya.
Sepertinya rasa ini tak tepat, karena aku jatuh cinta pada istri sabahatku sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25 - Sidang perceraian
Sudah tiga bulan sejak talak itu terjadi. Kini Linda dan kedua anaknya hidup dengan tenang di kontrakan Dimas. Setiap minggu, Dimas akan datang ke rumah Linda untuk membawa Dion jalan-jalan dengan sepeda motor seperti yang diinginkannya selama ini.
Perlahan, tubuh Linda sudah mulai berisi lagi, tidak sekurus dulu. Kulitnya semakin cerah karena memakai lotion yang diberikan Dimas. Wajahnya juga sudah kembali bersih dan cerah karena memakai skin care yang juga pemberian dari Dimas. Perlahan tapi pasti, kini Linda sudah kembali jadi Linda yang dulu. Cantik, bersih, dan terawat.
Sidang perceraian antara Linda dan Roby sudah memasuki tahap akhir. Dan hari ini, adalah hari dimana hakim akan memutuskan dirinya dan Roby resmi bercerai.
"Kamu sudah siap, Lin?" tanya Dimas saat mereka sudah di dalam mobil taksi.
"Aku takut Mas Roby akan mengacaukan semuanya. Kemarin-kemarin dia nggak datang. Tapi aku takut, saat keputusan hari ini, dia akan mengacaukan semuanya."
"Kamu tenang aja, Lin. Aku punya bukti yang kuat jika dia mempersulit perceraian ini." Dimas menatap Linda dengan begitu yakin.
"Bukti apa, Mas?" tanya Linda yang merasa penasaran.
"Kamu nggak perlu tahu. Yang pasti kamu akan terbebas dari dia hari ini."
"Makasih, ya, Mas. Kamu selalu membantu aku. Bahkan hari ini kamu datengin pengasuh untuk jaga Dion dan Dela."
"Apapun untuk kamu, Lin." Dimas tersenyum.
Taksi berhenti di depan sebuah gedung yang merupakan pengadilan agama. Linda pun turun bersama Dimas. Mereka melangkah memasuki pekarangan gedung itu.
"Dimas!" panggil seseorang yang suara sangat mereka kenal. Dimas berbalik, namun Linda tidak. Ia tahu bahwa itu adalah Roby. Ia tidak ingin bertatap muka dengan Roby.
"Ada apa?" tanya Dimas dengan wajah datar.
"Ngapain Lo kesini? Mau cerai? Lo kan belum nikah."
"Gue nganterin teman yang mau bercerai hari ini."
"Siapa? Ini? Mbak, kok nggak berbalik, sih. Sombong amat."
Dengan perlahan, akhirnya Linda berbalik. Dan betapa terkejutnya Roby saat melihat bahwa yang bersama Dimas adalah Linda. Tapi anehnya, Dimas melihat Linda yang sekarang sangat cantik dan terawat seperti saat masih kuliah.
"Kenapa diem aja? Kaget Lo lihat Linda yang sekarang?" Dimas membuyarkan lamunan Roby.
"Lo nganterin Linda kesini? Atau jangan-jangan kalian selingkuh, ya."
Linda ingin sekali menjawab. Namun dihentikan oleh Dimas. "Udah, Lin. Biarin dia ngomong sesuka hatinya. Kita balas dia di dalam."
"Dasar perempuan murahan. Piala bergilir kamu. Deketin sahabat aku biar aku cemburu 'kan? Move on dong, kayak nggak laku aja."
"Lin, ayo masuk." Dimas mengajak Linda ke dalam gedung pengadilan tersebut. Meninggalkan Roby yang menatap kesal.
"Arrrhhh, kenapa Linda sekarang cantik banget, sih. Gue kan jadi nyesel karena udah ninggalin dia. Gue bakal bikin sidang perceraian ini batal agar kami nggak jadi cerai. Dia akan tetap jadi istri gue, dan Yulia jadi istri kedua gue." Roby tersenyum menyeringai.
*****
Suasana di ruang persidangan sudah dipenuhi oleh hadirin dan beberapa penggugat dan tergugat. Ada juga orang tua Roby dan Ririn.
Hingga saat perceraian Linda dan Roby hendak dibacakan, mereka pun duduk berdampingan di kursi tepat di depan Hakim.
"Saudara Linda Kinanti, apakah anda tetap yakin ingin bercerai dari saudara Roby Agustiawan?"
"Saya yakin, Yang Mulia."
"Saudara Roby Agustiawan, apakah anda menerima gugatan dari saudara Linda Kinanti?"
Linda tampak menunggu jawaban dari Roby. "Saya menolak, Yang Mulia."
Mendengar hal itu, Linda sangat terkejut begitu juga dengan Dimas.
"Mas, apa-apaan kamu!"
"Kamu akan selamanya jadi istriku. Aku nggak akan melepaskan kamu!"
"Yang Mulia, saya masih sangat mencintai istri saya meskipun dia juga telah berselingkuh dengan sahabat saya sendiri yang sekarang sedang duduk di belakang kami." Roby menoleh ke Dimas. Membuat yang lain juga menoleh ke arahnya dan saling berbisik.
"Bagaimana, saudara Linda, apakah saudara punya pembelaan."
"Saya tidak ingin kembali kepadanya, Yang Mulia. Dia telah melakukan tindak KDRT dan terang-terangan berkata ingin menjadikan saya pembantu di rumahnya." Linda mencoba memberi penjelasan.
"Apakah saudara punya bukti?"
"Saya punya, Yang Mulia." Linda mengeluarkan sebuah flashdisk yang tadi diberikan Dimas. Ternyata itu merupakan bukti saat Roby bertengkar dengan Linda di dapur. Saat itu Dimas ternyata sudah memasang CCTV di ruangan itu.
Flasdisk pun di masukkan ke sebuah laptop yang tersambung dengan infokus besar di belakang Hakim. Video yang merupakan satu-satunya isi dari flashdisk tersebut pun diputar. Terlihat jelas bahwa Roby menceraikannya demi Yulia dan juga menamparnya.
ih aku kok gregetan yah 🤭