Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.
disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.
Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.
Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.
ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Pernikahan
Tora yang berjalan masuk pun semakin bingung. " Ngapain adikku ada di sini, dan kenapa aku di suruh datang?" ucap Tora dalam hati karena masih bingung.
Tidak lama Tora melihat adiknya di peluk oleh seseorang gadis cantik disana, ia tertegun sebentar karena ia di kagetkan dengan suara deheman dari Al yang cemburu melihat Tiara di pandang begitu oleh pria lain.
"Abang...!" seru Tara langsung memeluk Tora lalu menangis.
"Eh.... Kamu kenapa dek, kok nangis dan ini rumah siapa kenapa kamu disini?" tanya Tora bingung
"Nak duduklah di sini ada yang ingin kami ceritakan," ujar papa mendengar itu perhatian Tora pun tertuju pada Papa Neo.
Saat Tora melihat papa Neo ia sangat terkejut karena siapa yang tidak kenal dengan Neo Sandler dari Perusahaan Sandler Global Corp
"Tuan Neo Sandler" seru Tora kaget.
Ya walau tidak begitu aktif di perusahaan tapi Tora ering membaca majalah bisnis ata berita jadi ia sangat tau siapa Neo Sandler.
Walau sekarang perusahaan sudah di ambil alih oleh putra mereka yang misterius tapi perkembangan perusahaan semakin meningkat tinggi, jangankan bos besar sang asisten saja sangat sulit di temui mereka berdua terlalu misterius dan jarang di kenal publik, hanya orang tertentu saja yang bisa mengenali siapa dua orang misterius itu.
"Iya ini aku" jawab papa
"Ayo kemarilah kita perlu bicara" ujar papa Neo dengan patuh walau dalam kebingungan Tora tetap mengikuti perintah Papa untuk duduk disana.
Apapun mulai menceritakan semua, begitu juga Tiara, di sambung oleh Tara yang sudah mencari tau pada bunda.
Tora yang mendengar semuanya tertegun, lalu perlahan ia memandang Candra yang mulai memandang Tora.
Kedua mata itu saling mencari kebenaran dan menyelami satu sama lain, walau bagaimanapun anak kembar memiliki ikatan yang kuat.
Setelah beberapa saat mereka berdua berdiri dan saling mendekat lalu mereka berpelukan. Mereka menangis disana,
"Tirta.... Ya kau Tirta kembarku, aku yakin kau adikku" ujar Tora yang memeluk erat Candra dan menangis disana.
"Bagaimana bisa kau masih hidup lalu siapa yang sudah di makamkan saat itu, apa kau tidak mengingat sedikitpun?" tanya Tora yang kebingungan.
'Aki tidak tau aku sepertinya kehilangan ingatan, atau sengaja di hilangkan" jawab Candra
"Abang... Apa Abang yakin ini saudara kita?" tanya Tara
"Tentu saja dek, aku sangat ingat walau dulu kami masih sangat kecil, ada tanda lahir di belakang telinga Tirta yang membuat ku selalu meledeknya memiliki tompel. Dan lihat ini ada tanda itu, jadi Abang yakin dia saudara kita" jawab Tora
"Tapi bagaimana bisa bang, bukanya Abang bilang saudara kita sudah di makamkan waktu itu" ujar Tara
"Iya bahkan Abang selalu kemakamnya setiap hari Jumat, ini sangat membingungkan" ujar Tora
"Bang jika ini benar terjadi berarti ada yang sudah mempermainkan keluarga kalian" ujar Tiara
"Iya benar, jadi bagaimana ini, aku takut" ujar Tara
"Sabar dek kita akan cari tau sama sama, tapi untuk sementara jangan beri tahu dulu bunda dan ayah" ujar Candra dan di setujui Tora
"Abang bagaimana jika kalian lusa Berganti posisi untuk cari tau kebenaran ini, kak Candra bisa cari tau bagaimana keadaan ini sebenarnya untuk Abang Tora bersembunyi dulu selama kak can disana Abang bisa menunggu disini" usul Tiara
"Benar tapi cukup di malam hari, agar tidak di curigai" ujar Al
"Baiklah kita putuskan" ujar Tora dan Candra
Tidak lama dokter datang untuk melakukan tes DNA milik ketiganya.
*
*
*
Keesokan harinya
Pagi pagi Tiara sudah bangun ia melakukan perawatan kilat pagi itu oleh sebuah salon kecantikan ternama yang di panggil langsung oleh mama.
Kelima perempuan disana melakukan perawatan dadak, walau hanya Tiara yang menikah mereka hanya ingin fres saja.
Setelah selesai perawatan, Tiara pun mulai bersiap makan, selesai makan Tiara mulai di dandani.
Tanpa terasa sore pun datang, Tiara sudah selesai dan tinggal menunggu untuk pergi menuju tempat akad nikah yang di adakan di belakang rumah yang sudah di hias.
Awalnya ingin di kantor KUA, tapi tidak jadi karena mama ingin membuat pernikahan putra putri nya berkesan walau pernikahan ini tertutup.
Tidak lama pernikahan itu pun di mulai, sedangkan Tiara masih di dalam rumah menunggu kata sah.
Tiara yang di temani ketiga sahabatnya pun baru merasakan kesedihan, ia hampir menangis saat itu jika tidak di kuatkan oleh ketiga sahabatnya.
Bagaimana tidak sedih di hari pernikahannya tidak ada ayah dan ibunya belum lagi tidak ada saudara, tapi Ita berusaha kuat saat itu.
Terdengarlah kata sah disana membuat semua mengucapkan rasa syukur, Tiara pun begitu lalu ia di minta untuk datang ke depan untuk melanjutkan proses pernikahan itu.
Saat Tiara berjalan mendekat sembari tersenyum, itu membuat Jantung Al berdegup kencang.
Ia sangat gugup dan terharu, wanita yang dia pilih untuk jadi putrinya kini sudah menjadi istrinya. Ia berdoa semoga pernikahan ini pernikahan terakhir sampai ajal menjemput dan di berikan kebahagiaan.
Sampainya Tiara di samping Al, Al membantu Tiara untuk duduk, saat Tiara sudah duduk dan melihat orang yang ada di samping penghulu, membuat nya mematung.
Terlihat senyum yang sangat mirip dengan orang yang Tiara rindukan. Tangan Tiara menggenggam tangan Al erat.
Al yang mengerti pun menenangkan istri kecilnya ini.
"Nanti mas jelaskan siapa beliau, sabar sayang" ujar Al menenangkan Tiara.
Tiara mengangguk mengerti lalu mereka menuntaskan rangkaian pernikahan ini.
Semua selesai, di lanjutkan dengan acara sungkeman pada orang tua yang membuat haru disana, Al dan Tiara sama sama anak yatim piatu yang mendapatkan keberuntungan dengan hadirnya Keluarga Sandler di kehidupan mereka.
Setelah acara selesai, Tiara pun di perkenalkan dengan pria yang memiliki wajah teduh mirip sang ayah, mata Tiara berkaca kaca melihat nya.
"Sayang beliau adalah adik ayah Kamu yang berarti om kamu, mereka selama ini mencari kamu tapi Cipto dan istrinya sudah menutup akses mereka untuk bisa mengambil kamu, dan kemarin mas menemukan mereka dan inilah adik ayah" jelas Al
"Maafkan kami nak, sudah membuat kamu menderita selama ini, kami saat itu dalam keadaan krisis.
Opa dan Oma sudah sakit sakitan, perusahaan keluarga juga dalam masalah, jadi kami pindah keluar negeri untuk pengobatan opa dan Oma tapi sayang karena terlalu merindukan kamu dan takut terjadi apa apa padamu, Oma sampai kritis dan meninggal dan di susul opa, om sudah berusaha mencari mu tapi Cipto sangat licik membuat om di hajar orang hingga om mengalami kelumpuhan dan kehilangan jejak kamu" jelas Om Tomas adik ayah dari Tiara
"Jadi Oma dan opa sudah gak ada juga om" tanya Tiara sedih
"Iya nak, om mewakili mereka meminta maaf padamu sudah membuat mu menderita sendirian" jawab Om Tomas
Tiara yang mendengar itu pun sangat sedih
Bersambung