Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Kamu Istriku. Tentu Saja Aku Tahu
Pei Zhang Xi mengatakan bahwa ia tidak akan ikut apapun yang terjadi. Tetapi di bawah kendali sang ibu, dia tidak berkutik dan masih mengikuti serangkaian koma tidak masuk akal bersama Lu Jing Yu dengan wajah kesal.
Lomba memang benar-benar diadakan untuk pasangan. Babak pertama adalah menguji seberapa kenalnya suami terhadap istri mereka.
Para istri berdiri berjajar di satu sisi. Mengulurkan kedua tangannya ke depan. Para suami akan ditutup matanya dan satu persatu akan berjalan untuk menyentuh tangan para istri dan harus menentukan yang mana tangan istrinya yang sesungguhnya. Semua wanita melepas aksesoris di tangan mereka. Dan dilarang membuat suara atau gerakan apapun nantinya.
Saat para istri berjajar. Suami suami mereka menutup mata dengan kain hitam dan menunggu giliran. Satu persatu peserta akan maju untuk berpartisipasi.
Mengenali seseorang hanya dengan menyentuh tangannya hampir tidak mungkin dilakukan. Meskipun itu adalah istrinya sendiri yang sudah dinikahinya bertahun-tahun. Mereka juga akan menghadapi kesulitan yang sama dengan pasangan yang baru menikah.
"Nah malam ini kita berkumpul di sini untuk kesenangan." Host maju dan memimpin acara. Suara sorakan terdengar.
"Tujuan permainan kali ini adalah untuk mengetahui seberapa mengenalnya suami pada istrinya sendiri. Khususnya pada tangan istri yang setiap hari digunakan untuk melayani suami mereka. Kita harus menghargai tangan-tangan yang mulia itu. Jika ada yang bisa mengenali istrinya dari tangannya, itu menandakan betapa sang suami begitu menghargai istrinya. Apa kalian setuju?" Suara Host berapi-api memeriahkan suasana.
"Setuju!"
"Baiklah. Karena para istri sudah siap dan para suami sudah ditutup mata mereka. Saya tidak akan menundanya lagi. Peserta yang pertama, Tuan De Ming Chen untuk maju dan mengenali istrinya."
Seorang pria tiga puluhan tahun dibimbing masuk ke dalam arena. Dia menyentuh tangan para wanita satu persatu. Dalam menyentuh juga tidak diperbolehkan lama. Hanya diberi waktu lima detik. Melebihi itu mereka akan diarahkan ke tangan yang lain. Waktu yang diberikan pada masing-masing peserta adalah satu menit. Jadi mereka juga tidak boleh berlama-lama.
Pasangan De ini telah menikah selama dua belas tahun. De Ming Chen merupakan putra salah satu pedagang di ibukota. Jadi selain memiliki istrinya, dia juga memiliki beberapa selir di halaman belakangnya. Pada saat ini yang dia bawa adalah selir keduanya karena istri sahnya sedang hamil besar dan tidak bisa kemana-mana.
Kebetulan, selir tuan De ada di urutan ke tiga dari barisan. Tetapi tuan De melewatinya begitu saja. Dan malah mengangkat tangan wanita yang ada di nomor ke enam. Mengangkatnya dan berbicara dengan lantang.
Saat ia membuka penutup matanya, ia melihat selirnya yang menangis. Dia salah mengenali orang. Secara kebetulan, wajah wanita yang dikira istrinya oleh tuan De adalah seorang wanita yang cantik yang memiliki kulit yang halus. Tentu saja Selir yang dibawa tuan De merasa sakit hati.
"Yan'er jangan menangis lagi. Aku akan memberikan hadiah oke?"
"Tuan tidak menyayangi Yan'er lagi. Huhuhu."
"Tidak-tidak. Baiklah. Kalau begitu minggu ini aku akan selalu tinggal denganmu. Bagaimana dengan itu?"
"Tidak. Satu minggu ini tuan tidak boleh datang. Hemp!" Setelah mengatakan itu, ia pergi meninggalkan tuan De Ming Chen yang tertegun. Melihat nasib tuan De, semua orang bersorak.
Mendapatkan pengalaman dari tuan De, banyak peserta yang takut salah mengenali istri mereka dan memilih untuk melewati semua wanita dan menyerah. Hanya beberapa orang yang menebak, mereka memang memiliki kekuatan di rumah. Jadi tidak ada alasan untuk takut jika istri mereka marah pada akhirnya. Akan tetapi mereka masih saja salah dan tidak berhasil menemukan istri mereka.
Satu persatu orang dipanggil. Dan Pei Zhang Xi yang menyamar depan nama tuan Xi Zhang akhirnya mendapatkan gilirannya. Selir Su berdiri di samping menonton dengan cemas. Dia yakin putranya akan gagal.
"Pria itu snagat tampan." Gadis yang menonton di samping berbisik dengan temannya.
"Iya benar. Sangat beruntung jika bisa menjadi istrinya."
"Lupakan menjadi istrinya. Mereka yang berdiri di sana dan disentuh tangannya olehnya juga sudah membuat iri."
"Benar sekali. Aku ingin tahu gadis mana yang beruntung menjadi istrinya. Jika bisa aku ingin menjadi selirnya."
Pei Zhang Xi dibawa menuju barisan para wanita. Lu Jing Yu berdiri di bagian tengah barisan. Menunggu dengan cemas.
Pei Zhang Xi menarik tangannya dengan cepat saat ia menyentuh wanita pertama, kedua, ketiga. Pei Zhang Xi bahkan tidak menyentuh mereka lebih dari satu detik. Semua orang mengira bahwa dia akan melakukan hal yang sama dengan kebanyakan orang sebelumnya yang memilih jalan aman dengan tidak memilih satupun.
Dengan kecepatannya melewati barisan, dia dengan cepat hampir tiba di tempat Lu Jing Yu berada. Selir Su yang menonton menggigit kuku jarinya dengan cemas. Ia berdoa agar putranya yang bodoh berguna kali ini dan tidak mempermalukan dirinya. Xiao Bei yang berdiri di belakangnya juga ikut cemas.
Pei Zhang Xi tiba di sebelah Lu Jing Yu. Bagaimanapun juga, Lu Jing Yu juga penasaran apalah Pei Zhang Xi akan mengenali tangannya. Jika diingat-ingat, mereka hampir tidak pernah berpegangan tangan. Lu Jing Yu menghela napas saat ia menyadari mungkin harapannya untuk dapat dikenali tidak akan pernah tercapai.
Tapi dia tidak menyangka. Pei Zhang Xi yang memegang tangan wanita lain tidak lebih dari satu detik berhenti di depannya dan memegang tanganya. Lu Jing Yu masih terlarut dalam ketidakpercayaan dan tanpa sadar melihat tangan mereka yang terjalin.
"Ini istriku." Suara Pei Zhang Xi yang dalam menggetarkan saat ia mengangkat tangan mereka ke udara. Lu Jing Yu masih belum sadar hingga Pei Zhang Xi membuka matanya dan mengernyit bingung menatapnya.
"Kenapa?"
"Tidak ada. Bagaimana kamu mengetahui kalau ini tanganku?"
"Kamu istriku. Tentu saja aku tahu." Jawab Pei Zhang Xi dengan ringan tanpa berpikir.
Dalam kekaisaran Shao, ada empat keluaraga yang berkuasa. Keluarga Lu, keluarga Zhu, menteri keamanan An dan bangsawan Bo. Saat ini yang paling memiliki kekuasaan adalah keluarga Zhu.
Ratu saat ini berasal dari keluarga ini. Dan dengan pengaruhnya, banyak anggota keluarga Zhu yang masuk ke dalam jajaran dewan di pemerintahan. Mereka memiliki anggota di setiap bagian mulai dari yang terbawah. Berdiri dinpuncak sebagai kepala keluarga Zhu, Zhu You Yan. Kakek Zhu Man Xi. Sedangkan Ayah Zhu Man Xie adalah calon kepala keluarga di keluarga Zhu.
Di ruang kerja Menteri Zhu, ayah dan anak sedang berbicara di dalam dengan serius.
"Apa bibimu mengatakan itu?" Menteri Zhu bertanya pada Zhu Man Xie. Zhu Qian Yi yang merupakan ratu saat ini adalah adiknya.
"Iya ayah. Bibi bilang akan mengangkat ini pada Kaisar."
"Apa kamu sudah memberitahu kakekmu?"
Zhu Man Xie menggelengkan kepalanya. Meskipun kakeknya memang kakek kandungnya, tetapi ai sebagai cucu bahkan hanya dapat dihitung jari saat mereka berbicara. Kakeknya terkenal tegas bahkan pada keluarganya.
"Aku akan bertanya padanya nanti. Sementara jangan katakan apa-apa pada bibimu. Sebelum aku mendapatkan kejelasan dari kakekmu siapa yang akan dia dukung nanti, usahakan agar kamu tidak bertemu dengan bibimu. Jika tidak kamu akan kesulitan menghadapinya."
"Aku tahu ayah. Aku tahu apa yang baik. Ayah tenang saja."
"Heum. Kamu anak yang berbakti."
...~○○○~...
...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_30♡...
*
*
*
Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader. ..
Promo Novel Author. Yuk mampir