NovelToon NovelToon
Anak Kembar Sang Penguasa

Anak Kembar Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Anak Genius
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Amanda Daniella, gadis manis berusia 23 tahun, karena pengaruh obat yang dimasukkan ke dalam gelas minumnya, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke dalam kamar yang diisi seorang pemuda berusia 28 tahun, yang merupakan CEO dari perusahaan besar dan sangat berpengaruh. Karena sudah tidak bisa menahan kabut gairah yang sudah menguasainya, akhirnya malam itu dia menyerahkan pada pemuda yang tidak dia kenal sama sekali itu.

Akibat dari kejadian itu, Amanda akhirnya hamil anak kembar. Tapi, dia tidak tahu pada siapa dia mau menuntut tanggung jawab, karena dia sama sekali tidak mengenal laki-laki itu, bahkan wajahnya saja dia tidak ingat sama sekali.

Bagaimana nasib Amanda setelah itu? apakah dia akan bertemu dengan laki-laki ayah dari anak-anaknya yang kebetulan terlahir genius itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ardan marah-marah.

Aby sedang terlihat sedang memarut sekitar 2 ruas 'kunyit' dan terlihat sudah hampir rampung dia lakukan. Setelah selesai, Aby memasukkannya ke sebuah panci dan merebusnya dengan memberikan gula aren secukupnya. Setelah selesai, dia menuangkan ke dalam sebuah gelas, lalu membawanya untuk diberikan kepada Anin.

"Nin, nih kamu minum lagi air kunyitnya! Kakak ke belakang dulu, buat nyuci pancinya." Aby meletakkan air rebusan kunyit buatannya di atas meja, lalu melangkah kembali ke dapur.

Aby membersihkan semua peralatan yang dia gunakan dan menyimpannya di tempat yang tersembunyi, agar mamanya tidak curiga

Ketika Aby kembali, Aby melihat kalau Anin sama sekali belum menyentuh ramuan kuyit buatannya. "Kenapa belum diminum, Nin?"

Anin mencebikkan bibirnya, wajahnya terlihat seperti ingin menangis.

"Kenapa tiap hari Anin harus minum itu Kak? rasanya gak enak."

Aby menghembuskan napasnya dengan cukup panjang seraya menggelengkan kepalanya.

"Tapi itu baik buat kamu, Nin. Jadi diminum ya." bujuk Aby dengan tangan yang sudah mengangkat gelas dan mengulurkannya ke wajah Anin.

"Kenapa cuma Anin yang minum? kenapa kakak nggak?Anin kan gak sakit," Anin mendorong kembali gelas yang diulurkan Aby.

"Nin ... minum ini gak harus sakit kok. Aku tadi udah minum milik kakak di dapur. Ini bagus buat daya tahan tubuh kita, biar tidak gampang sakit." terang Aby, berusaha membujuk adiknya.

"Baiklah!" Anin meraih gelas yang ada di tangan Aby dan dengan menutup hidungnya, Anin meneguk habis ramuan kunyit buatan Aby.

Ya, sudah sebulan ini Aby memberikan Anin air rebusan kunyit, karena setelah melihat gejala-gejala yang dialami oleh adiknya itu, Aby langsung mencari informasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya itu, di browser yang maha tahu segalanya. Betapa kagetnya dia, kalau semua tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Anin mengarah ke penyakit yang sangat ditakuti oleh manusia. Akan tetapi, Aby tetapi berpikiran positif kalau apa yang dialami adiknya itu, hanya penyakit biasa saja karena daya tahan tubuh adiknya yang lemah. Namun, Aby juga tidak mau menganggap sepele tentang informasi yang dia peroleh. Aby sontak mencari cara alami untuk bisa mencegah penyakit adiknya, dan satu-satunya bahan alami yang mudah diperoleh adalah 'kunyit'.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kamu tunggu aku di tempat biasa, nanti aku akan jemput kamu di sana!" titah Ardan via wireless intercom pada Amanda.

"Baik, Pak." Amanda membereskan meja kerjanya, karena memang sudah waktunya untuk pulang.

Semua tindakan Amanda tidak luput dari perhatian Ardan. Ardan mencoba mencari sesuatu yang menarik pada diri Amanda, selain karena 'cantik'. Kalau masalah cantik, iya Amanda sudah cantik.

Ardan mengikuti setiap pergerakan Amanda melalui kamera CCTV yang terhubung ke komputernya, mulai dari meja kerja Amanda sampai tiba di depan lift.

Brak ...

Ardan tiba-tiba menggebrak meja dengan sangat keras, hingga membuat Rio yang ada di ruangan itu, terjengkit kaget.

"Kenapa, Dan?" tanya Rio sambil mengelus-elus dadanya.

"Gak pa pa!" jawab Ardan dengan napas memburu dan wajah yang memerah.

Rio berdecak, menggelengkan kepalanya merasa sikap Ardan sangat aneh. " Kenapa Sih dia hari ini? apa yang dilihatnya di dalam komputernya, sampai dia bisa semarah itu?" batin Rio penasaran. Ingin rasanya dia mengintip ke layar komputer Ardan, akan tetapi, dia lebih menyayangi nyawanya dibandingkan rasa penasaran yang dia rasakan.

Tangan Ardan terkepal keras di atas meja. Matanya tampak sudah gelap karena amarah yang amat sangat. Amarah dan bingung bercampur menjadi satu. Ardan bingung kenapa dia bisa kesal melihat Amanda yang tampak akrab dengan seorang karyawan laki-laki. Ya, sekarang Ardan tengah melihat Amanda yang terlihat akrab berbicara dengan seorang laki-laki di dalam lift. Tampak jelas kalau laki-laki itu, memiliki ketertarikan pada Amanda.

"Cih, kenapa dia harus tersenyum manis begitu? dia mau menggoda laki-laki itu ya?" gerutu Ardan yang tanpa sadar, dan dapat didengar jelas oleh Rio.

"Oh, dia cemburu rupanya!" bisik Rio pada dirinya sendiri. Seulas senyum yang sangat tipis bertengger manis di bibirnya.

"Rio, besok kamu buat surat pemindahan Adam ke kantor cabang! Aku tidak mau melihat dia berkeliaran di kantor ini."

"Heh?" Rio garuk-garuk kepala, mendengar perintah Ardan yang tidak masuk akal.Bagaimana mungkin tidak ada angin, tidak ada hujan, Adam tiba-tiba dipindahkan.

"Wah, gila juga Ardan kalau sudah cemburu." batin Rio

"Alasannya apa? kenapa dia harus dipindahkan?" Rio benar-benar tidak mengerti jalan pikiran atasan sekaligus sahabatnya itu.

"Itu tugas kamu. Kamu cari sendiri alasannya apa." sahut Ardan santai.

"Gila kamu!" umpat Rio, kesal.

"Kamu berani mengumpatku?" suara Ardan berubah dingin dan sorot matanya sangat tajam, menembus manik mata Rio.

"Iya ... iya, aku cari sendiri alasannya. Nanti aku akan bilang, 'kalau Pak Ardan cemburu dan tidak suka melihat kamu dekat-dekat dengan wanita yang disukainya'. Bagaimana? apa alasan yang kubuat cocok menurutmu?" bukannya takut dengan tatapan Ardan yang tajam, Rio malah semakin memprovokasi, agar Ardan semakin marah.

"Kamu mau aku pecat? lagian siapa yang cemburu? aku tidak cemburu tau gak? Aku hanya tidak suka kalau nanti Amanda, tidak fokus melakukan pekerjaannya, jika menjalin asmara di kantor." sangkal Ardan, dengan mengalihkan tatapannya ke arah lain, agar Rio tidak melihat kalau sekarang wajahnya sudah memerah.

"Oh, wanita itu Amanda. Padahal tadi aku tidak menyebutkan nama lho." ledek Rio dengan senyum tertahan.

Ardan sontak mengalihkan tatapannya kembali ke arah Rio. "Hei, kamu menjebakku?!" pekik Ardan, dengan kesal dan Rio hanya tersenyum meledek, membalas pekikkan Ardan

"Rio, jangan tersenyum begitu! apa kamu mau aku pecat?"

"Ihh, takut!" Rio sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan Ardan. Karena dia tahu, kalau Ardan hanya menggertak ya saja

"Oh ya, sepertinya, Amanda dan Adam sangat cocok. Dari namanya saja sudah kelihatan, iya gak sih? Adam ... Amanda," Rio semakin memanas-manasi hati Ardan. Dan benar saja, tampak wajah Ardan yang memerah dan jakunnya terlihat naik turun.

"Apanya yang cocok? Amanda ... Ardan juga__" Ardan tiba-tiba tersadar kalau Rio sedang memancingnya. Dia langsung menghunuskan tatapannya ke arah Rio yang sekarang tengah terkekeh,geli.

" Kamu ya, memang benar-benar minta di___"

"Udah, jangan marah-marah lagi! coba kamu lihat lagi ke layar komputermu! takutnya, Amanda dan Adam sekarang langsung janjian kencan. Besok weekend soalnya."

Bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya, Ardan refleks melihat ke layar monitornya dan tidak menemukan lagi, Adam dan Amanda. Dia langsung merubah ke arah loby dan melihat kalau Amanda sudah berjalan sendiri tanpa adanya Adam.

Adam mengrenyitkan keningnya begitu melihat Amada tidak langsung berjalan, ke tempat biasa dia menunggu dirinya. Akan tetapi, Amanda terlihat berdiri seperti tengah menunggu sesuatu. Rahang Ardan kembali mengeras, begitu melihat mobil Adam berhenti tepat di depan Amanda, dan Amanda masuk ke dalam mobil Adam.

"Rio, kita pulang sekarang!" Ardan berdiri dan dengan setengah berlari menuju pintu.

Brak ...

Ardan membanting pintu tepat di wajah Rio.

Tbc

1
Mazree Gati
masa bocah di suruh nungguin orang sakit biasanya jengguk aja ga boleh,,,pingin ngakak takut keselek
Anonymous
ok
Ahsin
suka iri kebahagian orang dasar ulat bulu
Ahsin
dasar 😅😅😅🤣
IndraAsya
👣👣👣
Ahsin
🤣🤣🤣🤣
Ahsin
🤣🤣🤣
Ahsin
mampus sahabat bangke... Krn sft irimu yg akan menjatuhknmu
Indah Setyorini
Luar biasa
nnk pw
pernah kyk cantika. bangun2 langsung mukul 🤣
Jasmine Dwielfiza
asem lagi makan smbil baca ini biat ngakak smpe keselel tulang ceker ayam 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭
Kecombrang
🤦‍♂️😂
Jasmine Dwielfiza
aku jg suka pusing Thor .anakku klo liat fto mama nya nikah ,bilang kenapa aku gak ada di fto kenapa aku gak diajak nikahan mama ,
dan satu lagi dia suka bilang kok mama selalu pergi sama aa aku nya mana gak diajak ,aku jawab aja Msih di perut,🤣🤣kan ikut jg..pusing makin panjang klo gak di jawab makin pusing
Mia Amilia
seru dech lanjut Thor /Shhh/
Kecombrang
😱
Khoerun Nisa
lagian kmn aja situ yg tau duluan tp ngasih kbr nya belakangan hah syg bgt kmu tor pake visual Rio dgn idola ku GK cocok bgt oon
Khoerun Nisa
kurang greget cara menyampaikan nya JD kedengaran nya biasa aja GK deg degan klu mereka ayah anak
Khoerun Nisa
novel nya trlalu santai..trbukti udh tau kbnrannya bknnya lngsung kasih tau eh malah leha2 GK tau klu nyawa anak itu kritis itulah aku kurang suka novel mu intinya kurang tegas dlm setiap masalah JD kesan nya TDK serius
Agustin Br
Kecewa
Agustin Br
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!