NovelToon NovelToon
Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: jasmoone

Farrah, gadis desa yang lugu, berhasil menaklukkan hati seorang Mafia kejam bernama Martin.

Kisah cinta mereka berawal ketika Martin tidak sengaja melihat Farrah menangis histeris di bandara, ia dipaksa ikut dengan seorang pria paruh baya sebagai ganti hutang ayahnya yang tidak bisa dibayar.

Meskipun saling mencintai, namun masalah besar yang dihadapi oleh Martin menjadi kendala dalam hubungan mereka.


Baca selengkapnya di novel ini >>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jasmoone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilu masa lalu (Bonus photo Jarwo dan Istri-istrinya)

   Mendengar ucapan Indira, Ibunya Martin langsung mengenali siapa wanita muda yang menangis di hadapannya itu.

   Ibunya Martin pun meraih tangan Indira dengan lembut, " Yang lalu biarlah berlalu, Tante juga sudah lupa. " Ucap Ibunya Martin sambil menggenggam hangat tangan Indira.

...***...

   Singkat cerita, drama permintaan maaf itu pun selesai.

   Indira dan Ibunya Martin tampak mengobrol di ruang tamu sambil menikmati makanan ringan.

   Tak lama kemudian, salah satu rekannya Martin muncul dari depan.

   " Ini ada kue, Ma. " Ujar rekan Martin itu sambil meletakkan kue itu ke meja.

   Rekannya Martin tampak menatap Indira, " Kok kayak pernah lihat! " . Gumamnya dalam hati.

   Mendapati rekannya Martin menatapnya, Indira merasa heran. Ia pun kemudian bertanya, " ada apa ya, mas?. Kok lihatnya gitu amat? " tanya Indira.

   Seketika temannya Martin itu tertegun, ia baru ingat bahwa ia pernah melihat Indira di rumah sakit beberapa hari yang lalu.

   " Mbak ini yang maki-maki suaminya di rumah sakit kemarin ya? " tanya rekannya Martin yang tampak jengkel teringat kelakuan Indira di rumah sakit beberapa hari yang lalu.

   Seketika muka Indira memerah, ia merasa terpojok karena tak bisa mengelak dari fakta.

   Tak ada jalan lain, Indira pun akhirnya mengaku bahwa itu dirinya.

   " I,, iya itu saya. " Jawabnya gugup dengan wajah yang masih tampak merah.

   Ibunya Martin tampak sedikit tertegun, seperti memikirkan sesuatu.

" Jangan-jangan yang memaki-maki mas jarwo waktu di rumah sakit itu, Indira. " Gumam Ibunya Martin dalam hati, yang tak sempat melihat dengan jelas wajah wanita muda yang memaki Jarwo di depan ranjangnya beberapa hari yang lalu.

   " Jadi Bapak Itu suaminya mbak? " tanya rekannya Martin lagi.

   Indira tampak menunduk " iya " jawabnya singkat.

   Ibunya Martin sontak kaget, seketika ia teringat jawaban Jarwo waktu di rumah sakit beberapa hari yang lalu, yang mengatakan bahwa wanita muda itu bukan anaknya tapi istrinya.

Ibunya Martin langsung melihat ke arah Indira. " Kamu istrinya Jarwo? " tanya Ibunya Martin dengan ekspresi kaget.

   Karena tidak bisa mengelak lagi Indira akhirnya mengaku sekalian mengutarakan hal yang beberapa hari ini mengganjal di hatinya.

   " I, iya, tante. apakah tante mengenal suami saya? " tanyanya serius.

   Ibunya Martin tampak tertegun sebelum akhirnya menjawab, " iya, Jarwo adalah senior tante di kampus jaman kuliah dulu. " Jawab Ibunya Martin.

   Indira tampak seperti memikirkan sesuatu, " tapi kok mas Jarwo pakai nangis segala waktu ketemu tante Sabrina kemarin, enggak mungkin cuma sebatas Senior dan junior. " Gumamnya dalam hati.

   Indira pun semakin dibuat penasaran dengan kisah masa lalu suaminya dan Ibunya Martin.

   Dengan tekad bulat di hatinya, Indira pun memutuskan untuk mencari jawaban atas rasa penasarannya itu.

...***...

   Sementara Baskoro, tengah bertengkar hebat dengan shela, putri bungsunya.

   Shela menentang keras tindakan sang ayah yang selalu berniat tak baik pada Martin.

   Pagi itu, Shela memutuskan untuk minggat dari rumah karena kecewa dengan prilaku ayahnya.

   " Shela.. hei..., sayang dengarkan Papa dulu, " Ucap Baskoro yang tampak menghentikan putrinya yang sedang mengemasi pakaian ke koper.

   " Dengarkan apa lagi, Pa?. Dengarin semua siasat busuk Papa itu??? " Ucap Shela dengan nada tinggi.

   " Tidak begitu sayang, Papa tidak seburuk yang kau kira, Papa melakukan itu semua bukan tanpa alasan. " Ujar Baskoro seraya memindahkan posisi tongkat empat kakinya.

   " Alasan karena Papa suka sama tante Sabrina tapi tidak bisa mendapatkannya???" Bentak Shela sambil membanting keras hanger ke dalam lemari.

   Baskoro seketika terdiam, ia tampak menunduk.

   " Jawab, Pa!.. " Sambung Shela emosi.

   Baskoro tak berkata sepatah kata pun, dengan hati-hati ia membalikkan badan lalu pergi.

   " Kenapa pergi, Pa? , Papa belum menjawab pertanyaanku. "Tanya Shela seraya mengejar Baskoro.

   " Shela sudahlah, sudah, sudah, Papa capek mau istirahat. " Jawab Baskoro seraya memalingkan mukanya dari sang putri.

   Untuk menghindari putrinya, Jarwo pun masuk ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.

...***...

   Sementara di tempat lain , dua hari sudah Jarwo dan dua istrinya mencari Indira, istri keduanya, namun belum membuahkan hasil.

   Siang itu, saat hendak makan siang di salah satu restoran di jakarta, Jarwo dikejutkan dengan munculnya Indira dari arah toilet restoran itu.

   " Itu Indira kayaknya, iya benar itu mak Lampir. " Gumam Jarwo seraya langsung menghampiri Indira.

   " Hehh, kamu ke mana saja??? " tanya Jarwo agak membentak.

   Indira yang mendapati Jarwo tiba-tiba ada di depannya, sontak kaget.

   " Akhhhhhh, aduhhh mas bikin kaget saja, huh. " Teriak Indira kaget.

   " Bikin kaget, bikin kaget, kamu yang bikin kaget. Ke mana saja kamu?, pergi kok enggak hilang-bilang!. " Omel Jarwo.

   " kemarin aku beli Somai di belakang mini market tapi nyasar mas. " Jawab Indira berbohong.

   " Mini market mana? "tanya Jarwo.

   " Mini market dekat rumah sakit. " jawab Indira seraya menundukkan kepalanya.

   Jarwo tampak melotot pada Indira, karena ia merasa ucapan Indira tidak masuk akal.

   " Tapi kok nyasarnya sampai ke sini?, nyasarnya pakai taksi ya? " Sindir Jarwo yang mengetahui sedikit informasi yang didapat Wartini dari tukang becak di depan mini market dekat rumah sakit kemarin.

   Seketika Indira terdiam, mukanya tampak memerah.

   " Bagaimana kau bisa nyasar di kampungmu sendiri hah?, kau lupa kau orang Jakarta???. " Bentak Jarwo kesal.

   Merasa sangat terpojok karena ucapan suaminya, Indira akhirnya menyerang balik.

   " Tidak usah banyak bacot mas. Ibu-ibu pasien di rumah sakit yang kamu samperin kemarin itu siapa??? " tanya Indira dengan nada tinggi sambil menunjuk muka Jarwo.

   Jarwo seketika terdiam, lalu kemudian menarik paksa istri keduanya itu ke luar restoran.

   " Kenapa enggak dijawab?, siapa ibu itu dan ada hubungan apa kamu sama dia, hah??? " Tanya Indira dengan nada tinggi dan ekspresi wajah penuh kemarahan.

   Melihat Jarwo berkesulitan menjawab, Indira tampak menghela napas, " enggak bisa jawab kan!, tua bangkaaa!!!, ada apa antara lu dan tante Sabrina???, hah. " Gumam Indira dalam hati sambil mengesekan giginya.

   Tak kuat menahan amarah, Indira pun melayangkan beberapa kali tamparan ke muka Jarwo.

   Kejadian itu tak sengaja dilihat oleh dua istri Jarwo yang lainnya, yang tampak baru keluar dari tokoh kue di depan restoran itu.

   " Itu kan Indira!. "Ucap Wartini sambil mencolek tangan Rina.

   Melihat kejadian itu, Wartini dan Rina pun bergegas menghampiri suami dan madunya itu.

   " Ada apa kok ribut-ribut di tengah umum? " tanya Wartini dengan anda serius.

   " Mbak tanya sendiri!. " Balas Indira ketus.

   Karena malu dilihat banyak orang, Wartini pun mengajak mereka ke hotel tempat mereka menginap.

   Setibanya di hotel, Indira langsung menyerang Jarwo dengan menanyakan prihal Ibunya Martin.

   " Kamu belum jawab pertanyaanku tadi?, ada apa antara kamu dan Ibu-ibu yang kamu samperin di ranjangnya di rumah sakit kemarin itu, hah???. Bentak Indira seraya melemparkan bantal pada Jarwo.

   Namun Jarwo tetap tidak menjawab, respon Jarwo yang tak memenuhi ekspektasinya membuat Indira semakin murka.

   Tanpa rasa takut dan kasian, ia mengamuk brutal pada Jarwo.

   Melihat pertengkaran suami dan madunya itu makin serius, Wartini pun menatap Jarwo tajam, mengisyaratkan pada Jarwo untuk menceritakan yang sebenarnya.

   Menyadari bahasa tubuh istri tuanya, Jarwo mencoba untuk menceritakan yang sebenarnya pada istri keduanya itu.

   " Sudah, sudah jangan marah lagi, duduk dulu. " Ujar Jarwo sambil merangkul baju istri keduanya itu.

   Indira pun kemudian duduk, namun tatapan masih menunjukkan kemarahan.

   " Maafkan aku, seharusnya aku tidak perlu menutupi ini dari kalian.

   Wartini yang tahu persis seperti apa sejarahnya, hanya duduk diam tampak seperti tidak mendengarkan.

   " Jadi, Sabrina, Sabrina itu.. Sabrina adalah kembang kampus di tempat kuliahku dulu. " Jawab Jarwo mengatakan yang sebenarnya namun tidak sepenuhnya jujur....

Brondong Vintage dan istri-istrinya

Pesona aki-aki puber, ada yang tertarik jadi yang ke empat???...

1
Roxanne MA
lanjut thor, penasaran aku
Eira
Bagus banget ide ceritanya🫶
jasmoone: makasih kk, salam kenal ya
total 1 replies
Roxanne MA
ak suka sama alur nyaa
jasmoone: Terima kasih, kk..
total 1 replies
Roxanne MA
seru banget plot nya kaa
jasmoone: Terima kasih, kak...mohon kritik dan sarannya juga ya kak. ☺🙏
total 1 replies
Tree
⭐⭐⭐⭐⭐😁🥳🔨
Tree: 🗿semoga~
jasmoone: Terima kasih ya, kk. semoga esok lusa dapat yang beneran, hehe.
total 2 replies
Curtis
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
jasmoone: Hehe, terima kasih sudah mampir kak ☺☺
total 1 replies
Lee
Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪
jasmoone: Hai kak, salam kenal dari pemula ya 🤝💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!