Clara Andhira Hafsari terpaksa menjadi pacar bayaran seorang Reyhan Ananda Setya untuk membiayai operasi ibunya dan membalas dendam pada kekasih dan sahabatnya.
Karena sering bersama membuat mereka saling jatuh cinta, namun ego masing-masing membuat cinta mereka terpendam, sampai mereka berpisah karena kesalahpahaman yang fatal.
Setelah 5 tahun berpisah, mereka di pertemukan kembali di sebuah perusahaan. Siapa sangka Clara harus menjadi sekretaris Reyhan CEO Perusahaan Setya.
Hubungan CEO dan sekretaris itu tidak berjalan harmonis, karena Reyhan dan Clara masih terus mengingat kesalahpahaman yang membuat mereka saling membenci.
Apakah cinta akan membuat mereka bersatu kembali?
Apakah mereka bisa menyelesaikan kesalahpahaman yang dulu terjadi?
Ikuti terus cerita Reyhan dan Clara ji
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rai Rai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Setelah selesai beristirahat selama setengah jam, Fathan dan yang lain pamit untuk pulang membersihkan diri mereka.
"Kita langsung pulang?" Tanya Mira.
"Gimana kalau kita ke air terjun gak jauh dari sini, hanya saja jalannya terlalu sulit jadi agak lama sampainya" Ayu menawarkan dan mereka setuju.
"Apa di sana ada toiletnya?" Tanya Santi yang di balas anggukan Ayu.
"Para warga sengaja membangun toilet di sana agar jika ada warga atau wisatawan yang berkunjung tidak bingung saat ganti pakaian"
"Baiklah, aku akan menyuruh pak Broto dan istrinya untuk membawa pakaian ganti untuk kita, sekalian membawa makan siang karena ini sudah jam sepuluh" Ucap Fathan kemudian langsung menghubungi pak Broto.
Ayu kemudian mengajak mereka ke lokasi air terjun. Jalannya memang sulit, penuh bebatuan dan terkadang menanjak atau menurun, tekstur tanahnya juga licin jadi mereka harus berhati-hati.
"Hati-hati Ra" Ucap Reyhan menangkap tubuh Clara yang hampir terjatuh.
"Iya kak" jawab Clara mencoba menyeimbangkan tubuhnya.
Reyhan langsung menggenggam tangan Clara dan menuntunnya berjalan.
Melihat itu membuat Ayu mengepalkan tangannya.
Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu kurang lebih setengah jam, akhirnya mereka sampai juga di air terjun yang di maksud.
Suasana alam yang asri dan air yang jernih menambah keindahan yang menghipnotis mata.
Clara berdecak kagum kemudian menarik tangan Reyhan untuk menceburkan diri mereka ke dalam air.
Yang lain pun langsung mengikuti dan menceburkan diri mereka di sana.
Sungainya tidak tinggi, hanya sebatas pinggang orang dewasa. Banyak ikan berenang di sana.
Fathan membuka kaosnya dan terlihatlah tubuhnya yang atletis. Reyhan dan Dimas juga membuka kaos mereka dan terpampang lah lengan berotot dan roti sobek yang menggiurkan.
Ayu tak berkedip saat melihat Reyhan yang terlihat seksi.
"Wah, airnya sangat jernih" Ucap Mita senang.
"Apa banyak wisatawan yang ke sini?" Tanya Santi pada Ayu.
"Tidak juga, kami sengaja tidak memberitahu lokasi air terjun ini karena takut akan tercemar." Jawab Ayu.
"Bagaimana kalau kita bertanding, siapa yang paling banyak menangkap ikan akan mendapatkan hadiah" Seru Fathan bersemangat.
"Apa hadiahnya?" Tanya Dimas.
"Nanti malam kita akan pesta barbeque, jadi yang menang bisa santai dan yang kalah harus membakar barbeque nya. Yang menang juga akan di kabulkan satu permintaannya, bagaimana?"
"Oke, tapi hanya laki-laki yang bertanding, yang perempuan hanya menyemangati, bagaimana, setuju?" Tanya Clara.
"Setuju!" Jawab mereka serempak.
Clara, Mita, Santi, Mira dan Ayu memilih keluar dari sungai dan membiarkan yang laki-laki bertanding.
Reyhan, Dimas dan Fathan bersiap siap. Mita mulai menghitung mundur.
"Tiga, dua... Satu!"
Mereka bertiga langsung menangkap ikan yang mereka lihat. Reyhan dan Fathan saling rebutan saat menangkap ikan.
Sedangkan yang perempuan menyemangati mereka. Mira menyemangati Fathan, Mita dan Santi menyemangati Dimas, Clara dan Ayu menyemangati Reyhan.
"Sayang ayo tangkap yang banyak!" Seru Mira.
"Kak Dimas itu di belakang kakak banyak ikan!"
"Kak Dimas semangat"
"Kak Reyhan kamu pasti bisa!" Seru Clara membuat Reyhan semakin bersemangat.
"Kak Reyhan, ayo kamu pasti bisa kalahkan mereka, semangat kak!" Seru Ayu membuat Clara, Mita, Santi dan Mira langsung menoleh kearahnya dengan kening berkerut.
Ayu mengabaikannya dan terus menyemangati Reyhan.
Pertandingan pun di menangkan oleh Dimas, dia mendapat lima ekor ikan, sedang Fathan tiga ekor ikan dan Reyhan dua ekor ikan.
Reyhan kemudian keluar dari sungai dan langsung di hadang oleh Ayu.
"Kakak jangan kecewa ya, walaupun kakak gak menang kakak tetap juara kok di hati Ayu" Ucap gadis itu.
Reyhan mengacuhkannya dan segera melangkah menghampiri Clara.
"Maaf kalau aku kalah"
"Gak papa kok kak, menang maupun kalah itu hal biasa. Yang penting kita bisa bersenang-senang"
Reyhan mengangguk kemudian mengacak rambut Clara.
Ayu yang melihatnya menjadi kesal.
"Jangan coba dekati mereka jika tidak ingin berurusan denganku" Ucap santi berbisik di telinga Ayu.
Ayu menoleh kebelakang dan terkejut melihat Santi. Gadis itu merinding karena dia pikir penunggu air terjun yang membisikinya.
Mereka memutuskan untuk berenang sambil menunggu Pak Broto dan istrinya.
Reyhan segera menyuruh Clara naik saat melihat Fathan selalu memandangi Clara. Pakaian Clara yang basah membuat lekukan tubuhnya terlihat jelas.
"Naiklah, nanti kau masuk angin" Ucap Reyhan menggandeng lengan Clara. Pemuda itu kemudian mendudukkan Clara di bebatuan dan memasangkan jaket untuknya.
"Tapi kak_"
Reyhan menatap Clara tajam. "Kau ingin Fathan terus memandangi mu?"
Clara menggeleng.
"Kalau begitu tetaplah disini"
Reyhan segera menceburkan dirinya lagi ke sungai. Kemudian ia langsung menghampiri Mita dan Santi.
"Jaga Clara baik baik"
"Baik kak" jawab mereka berdua serempak.
Mita dan Santi memutuskan naik dan menemani Clara.
Sedangkan Dimas memandangi Fathan dan Mira yang asik bermain air. Dilihatnya Fathan selalu melirik Clara membuat Dimas mengepalkan tangannya.
"Sebenarnya siapa yang kau sukai, Mira atau Clara?" Gumam Dimas.
Tak lama, pak Broto dan istrinya sampai. Setelah berganti pakaian, mereka memutuskan untuk membakar beberapa ikan hasil tangkapan mereka untuk lauk makan siang.
...----------------...
Pukul 3 sore mereka sampai di villa, semua memutuskan untuk istirahat. Ayu pamit pulang karena tugasnya sudah selesai.
"Tunggu! Ayu, kau mau kan bergabung dengan kami nanti malam, kebetulan kami mengadakan pesta barbeque" Tawar Clara.
Ayu tersenyum bahagia, itu artinya dia bisa bertemu dengan Reyhan dan mendekati pemuda itu lagi.
"Tentu aku mau" Ucapnya berbinar.
"Kalau begitu datanglah nanti malam pukul 7, kami akan menunggumu" Ucap Clara.
"Kamu kenapa ngajakin mak lampir itu sih, Ra?" Tanya Mita, sekarang mereka berada di kamar Clara bersama Santi dan Mira.
"Tau tuh, Lo mau Reyhan di rebut sama sundel itu" Ucap Mira yang juga kesal.
"Jangan sampai ulat bulu itu deketin kak Reyhan, Lo harus membasmi hama bukannya mengundangnya" Ucap Santi.
"Bener, ntar kalau di tinggal Reyhan, kamu nya nangis" Ucap Mira menimpali.
"Yee, aku ngundang dia supaya aku bisa manasin hati dia, biar dia cemburu ngelihat kedekatan aku dan kak Reyhan. Kesel juga ngelihat Mak lampir, sundel atau ulat bulu yang genit itu, bisa bisa kak Fathan juga di rebut nya. Lagian gak mungkin aku akan nangis kalau kak Reyhan ninggalin aku, kami kan cuma pura-pu_"
Santi langsung membekap mulut Clara yang hampir keceplosan.
"Cuma pura-pura apa Ra?" Tanya Mira curiga.
"Cuma pura-pura dingin kalau di lihatin orang tapi aslinya romantis banget sampai gak mau pisah, ya kan Ra?" Ucap Mita mencoba menyelamatkan sahabatnya itu.
"I_iya bener" jawab Clara membenarkan.
"Oh, gue pikir kalian pura-pura pacaran"
Clara tersenyum kecut mendengar perkataan Mira.
Sudah mampir ya kakak ku, semangat menulisnya😊
mari saling memberi dukungan🙏