Lily terbangun setelah tertabrak truk saat menyelamatkan kakek tua yang hendak menyebrang jalan.
"Ukkhh.. Badanku rasanya sakit semua." Ucapnya sambil menyandarkan badannya, Tiba-tiba ingatan tentang perselingkuhan suaminya membuatnya sakit hati kembali.
Saat sedang melamun, seorang kakek menghampirinya. "Nak, terimakasih telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, kalung ini sebagai tanda terima kasihku. Dan aku minta maaf sebesar-besarnya, karna telah menyelamatkanku kau sampai keguguran. Maafkan kakek tua ini nak!" Lirih kakek tua sambil menitikkan air mata.
Beberapa hari berlalu Lily sedang berada di rumah kontrakannya memandangi kalung pemberian kakek tua itu dan tanpa sadar jarinya tergores mengeluarkan darah dan menghilang.
"Tunggu, dimana ini? Siapa aku? Apa yang terjadi aaaakkkkkkkhhh." Teriak lily setelah mendengar suara tanpa sosok itu.
Suara siapakah itu? Apakah yang akan terjadi pada Lily selanjutnya? Nantikan terus kisah seru yang satu ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lancelot💸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERIMAKASIH
Oyoyoy, gimana cerita sebelumnya? Seru gak? Kalau seru jangan lupa ulasannya BINTANG 5 ya!!🤗🤗
...****************...
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Ucap Sarah mendekat.
"Kami sedang membuat makanan. Jika kau mau tunggu giliran, kita hanya punya satu kompor." Jawab Jean sambil memberikan dua bungkus ramen.
"Mie apa ini? Dari kemasannya kelihatan enak."
"Namanya ramen."
"Namanya ramen ya, kalau begitu aku akan menunggu giliran. Terimakasih ya." Ucap Sarah senang lalu duduk menunggu giliran.
"Jangan berterima kasih padaku, itu pemberian Lily." Jawab Jean melanjutkan kegiatannya.
Sarah yang mendengar itu menoleh ke arah Lily yang sedang makan bersama Lulu dan Sean seperti keluarga kecil membuat Sarah semakin cemburu dan menatap sinis.
"Lily coba campur dengan daging kaleng ini, rasanya sangat nikmat." Ucap Sean menawarkan.
"Aku akan mencobanya." Ucap Lily mengambil sedikit daging kaleng dan mencampurnya dengan ramen.
"Humm, cukup enak." Puji Lily sambil melanjutkan makannya. Seanpun tersenyum dan memberikan sedikit untuk Lulu coba juga.
...Lily yang melihat perilaku Sean tersenyum, awalnya Lily cukup terkejut saat Sean membuka kain yang menutup sebagian wajahnya, bagaimana tidak sebelumnya Lily hanya melihat mata Sean yang berwarna biru laut dan itu sudah membuat Lily terpesona. Tapi setelah membuka kain wajahnya, Lily sejenak mematung melihat rahang tegas yang di tumbuhi sedikit bulu, hidung mancung dan bibir tipis berwarna pink. Hanya dua kata yang terlintas di pikiran Lily, sangat indah!!...
Tapi itu hanya sementara, walaupun Lily menyukai pria seperti Sean tapi Lily sadar akan statusnya sebelumnya membuatnya minder dan bersikap biasa-biasa saja.
"Sean, aku juga mau." Ucap Sarah tiba-tiba datang membawa makanannya dan duduk di samping Sean membuat Sean risih.
"Bukankah kau juga punya?" Tanya Sean pada Sarah sensi, karena merasa Sarah mengganggu kebersamaannya dengan Lily.
"Hais, kenapa kau pelit sekali padaku sedangkan dengan orang lain kau begitu peduli." Ucap Sarah melirik sinis Lily tapi yang di lirik tidak merasa tersinggung.
"Terserah aku mau berbagi pada siapa. Lagipula kita semua masing-masing punya daging kaleng, untuk apa kau meminta milikku." Ucap Sean sedikit emosi.
"Ada apa ini? Kenapa kalian ribut sekali?" Ucap Jean dan Al mendekat membawa makanannya masing-masing dan ikut bergabung bersama mereka.
"Aku hanya meminta sedikit daging miliknya tapi Sean sangat pelit padaku dan lebih memilih memberikannya pada orang luar." Adu Sarah mencari pembelaan.
"Bukankah kau juga punya? Lagipula Lily bukan orang luar lagi. Dia sudah dua kali menyelamatkan kita bahkan masih membagikan makanannya pada kita. Harusnya kau tidak berkata seperti itu." Ucap Jean tidak habis pikir dengan Sarah sedangkan Sarah melongo mendengar ucapan Jean, bukannya di bela malah semakin di permalukan.
"Yang di katakan Jean benar Sarah. Sudahlah tidak perlu ribut di depan makanan." Sambung Al merasa tidak enak pada Lily begitu juga Sean dan Jean.
"Sean, berbagilah. Aku akan mengganti milikmu." Ucap Lily sedikit berbisik yang hanya bisa di dengar oleh Sean.
Dengan menghela nafas berat Sean menyodorkan kaleng yang berisi daging pada Sarah lalu kembali melanjutkan makannya.
"Sudah kuduga, Sean tidak akan tega padaku." Ucap Sarah senang kemudian mengambil beberapa sendok daging dan mencampurnya dengan ramen.
Mereka melihat Sarah yang tidak merasa bersalah hanya geleng-geleng kepala. Berbeda dengan Lily yang mengetahui isi hati Sarah berkat mata emasnya, tapi Lily tidak peduli asal dirinya tidak di usik.
Sementara sepasang kekasih yang baru bertemu sedang saling melepas rindu dengan saling suap.
"Makanlah yang banyak, habiskan milikku juga." Ucap Roger sambil menyuapi Niu yang sedang memberi ASI untuk bayinya.
"Aku sudah kenyang Roger, perutku sudah penuh tidak ada tempat yang kosong lagi." Keluh Niu menatap Roger.
"Sekali lagi ya." Ucap Roger kembali menyuapi Niu dan memberinya air minum setengah botol.
"Ohya, ngomong-ngomong apakah bekas operasi mu tidak sakit?" Tanya Roger sambil memakan sisa makanan Niu.
"Tidak. Aku sama sekali tidak merasakan rasa sakit sedikitpun, bahkan bekas jahitannya hampir memudar. Ini semua berkat Lily yang sangat hebat dan baik hati." Puji Niu sambil melihat ke arah Lily.
"Kau benar, dia sangat baik hati dan juga obat-obatannya sangat hebat. Kau lihat luka ini, padahal tadi lukanya sudah berwarna hitam bahkan di pinggirannya ada urat-urat hitam yang sangat menyakitkan. Tapi berkat bantuan Lily yang memberikan satu pil obat, aku dan Al langsung sembuh walaupun proses penyembuhannya benar-benar menyakitkan." Jelas Roger mengusap lukanya.
"Lalu, apa kau sudah membalas kebaikan Lily? Jika kau ingin membalas kebaikannya tidak perlu memberinya makanan, dia hanya suka perhiasan." Ucap Niu yang merasa aneh dengan Lily. Padahal di keadaan seperti ini orang orang berlomba-lomba mendapatkan makanan dan mengabaikan emas atau perhiasan lainnya tapi Lily malah sebaliknya.
"Tidak perlu berpikiran macam-macam. Semua orang punya alasan tersendiri." Ucap Roger menyentil dahi Niu saat melihat Niu sedang memikirkan sesuatu.
"Isss, sakit tau." ucap Niu cemberut sambil mengelus dahinya. Roger hanya terkekeh melihat tingkah Niu lalu mencium jidatnya.
"Nah sudah sembuh, sudah di kasih ciuman. Menurutmu apa yang harus ku berikan pada Lily? Aku memiliki beberapa emas Antam dan kalung berlian." Ucap Roger memperlihatkan isi tasnya.
"Wah, satu Antam saja beratnya 500gram ck tapi ini tidak begitu berguna. Berikan saja pada Lily, Lily sangat menyukai hal seperti ini. Tapi dimana kau mendapatnya? Apa kau merampok bank?" Tanya Niu menutup mulutnya.
"Merampok apanya? Hehe memang aku mengambilnya dari bank saat kami ingin menuju klinik. Bukan cuma aku saja, Al dan Jean juga mengambilnya, lagipula tidak ada yang menginginkannya jadi kami bawa saja." Jawab Roger tersenyum.
"Kalau begitu baguslah. Lebih baik kau berikan pada Lily sebagai tanda terimakasih dan selebihnya bisa kau tukar dengan beberapa makanan miliknya jika Lily bersedia." Usul Niu.
Roger menganggukkan kepala dan berjalan ke arah Lily yang baru selesai makan.
"Lily, apa kita bisa bicara?" Tanya Roger duduk di samping Al.
"Mmm, ya katakan saja."
"Aku ingin berterimakasih karena sudah menyelamatkan istri dan anakku bahkan kau juga menyelematkan ku. Jadi aku ingin memberimu beberapa emas Antam." Ucap Roger kemudian menyodorkan beberapa batang emas ke hadapan Lily.
Lily yang melihat itu hampir melompat-lompat karena kegirangan andai saja tidak ada yang melihatnya.
"Untuk apa kau berikan. Sean sudah memberinya kalung jadi sudah lunas." Sinis Sarah saat melihat Roger atau Zero memberikan Lily Antam.
"Itu dari Sean. Ini dariku, jadi terserah aku. Lagipula kenapa kau sinis sekali pada Lily? " Tanya Roger membuat Sarah kelabakan.
"Aaa..aku tidak termaksud begitu. Aku hanya mengatakannya saja." Ucap Sarah menciut saat di tatap dingin oleh Roger dan Sean.
"Jadi Lily tolong kau terima pemberianku, ini juga atas persetujuan Niu jadi jangan merasa sungkan." Ucap Roger kembali.
"Kalau begitu, aku tidak akan sungkan." Ucap Lily lalu mengambil beberapa Antam yang beratnya masing-masing 500gram. "Kekayaanku bertambah hehehe" Batin Lily.
"Aku juga, aku juga. Ini dari ku sebagai tanda terimakasih sudah menyelamatkanku, jika bukan karena mu mungkin aku sudah menjadi salah satu zombie." Ucap Al memberi empat Antam. Jean pun tak ketinggalan ikut memberikan kalung berlian, Lily tentu saja menerimanya dengan senang hati.
"Ohya, Niu bilang sisa emas ini ingin di tukar dengan beberapa makanan dan minuman. Apakah kau bersedia?" Tanya zero ragu-ragu takut di tolak.
"Bisa saja. Nanti malam keinginan kalian akan tiba, jadi tunggu saja." Jawab Lily membuat Roger lega dan berterimakasih.
"Aku juga ingin menukar makan dan minum, jangan lupa ramen." Ucap Al dan Jean begitu juga Sean. Sedangkan Sarah hanya menatap sinis ke arah Lily yang menurutnya sangat sok baik.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa, like komen dan follow ya.!!!🤗🤗🙏🏻🙏🏻
keren Thor.. tambahin up nya banyak banyak ya..
sehat sehat Thor..
semangat terus nulisnya🥰🥰🥰🥰
imajinasi mu keren.. sehat sehat Thor
semangat terus nulisnya 🥰🥰🥰🥰
keren cerita nya Thor.. semangatt trus nulisnya ya 😍😍😍😍