Tinggalkanlah suamimu yang penyakitan itu,dan kamu akan bibi jodohkan dengan orang yang lebih segalanya dari dia,Sintia....
Didalam sebuah kamar,seorang lelaki bernama Rizki Permana terbaring tidak bisa melakukan apa apa karena suatu penyakit, dan dia mendengar teriakan dari bibi istrinya yang menyuruh berpisah denganya,tanpa terasa air matanya pun perlahan turun.
Disaat Rumah tangga Rizki dan Sintia banyak ditentang keluarga Sintia.
Sementara itu di tempat lain seorang gadis sedang termenung,apakah aku benar benar telah jatuh cinta pada Rizki,tapi kan dia sudah punya istri...gumam nya.
Ya,gadis itu adalah Bela Sri Mukti,seorang putri tunggal bos besar sekaligus atasan dimana tempat Rizki bekerja.
Akankah Rizki dan Sintia bisa mempertahankan rumah tangganya...?
Dan bagai mana cara Bela memperjuangkan cinta nya.....?
Yu ikuti perjalanan kisah cinta dan perjuangan mereka hanya di NT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3RSEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tinggalkan suami mu
Satu bulan kemudian........
Keadaan Rizki semakin memburuk......
Bahkan sekarang setiap buang air kecil yang keluar selalu bercampur darah......
Huh....Rizki meringis kesakitan tatkala dia sedang buang air kecil.......
Sintia yang melihat suaminya menahan sakit......tentu saja sangat sedih......
Sudah satu bulan lamanya semenjak Rizki terkena racun.....
Setiap hari Sintia selalu menemani dan mengurus Rizki......
Sintia tahu betul...
Walau pun didepan nya suaminya itu selalu memperlihatkan keteguhan dan ketabahan nya......
Tapi dibelakang nya suaminya itu terdengar selalu merintih menahan sakit......
Diam diam Sintia selalu menangis ketika mendengar suaminya merintih kesakitan itu.....
Ya tuhan sudah satu bulan suamiku ini menderita dan terus merintih kesakitan......
Aku mohon dengan kebesaran mu dan kuasamu angkatlah penyakit suamiku ini.......
Berikan lah aku petunjuk mu harus dengan cara apa atau dengan jalan apa agar suamiku bisa sembuh lagi.....
Aku percaya bahwa engkau maha besar dan maha mengetahui segala keluh kesah hamba mu.......
Dengan jalan apapun atau dengan cara apa pun aku akan sangat berterima kasih.......
Bila engkau mengirim laki laki sebagai jalan pertolongan mu....
Aku akan dengan senang hati mengangkat nya jadi kakak ku sendiri........
Dan apa bila engkau mengirim seorang perempuan sebagai jalan penolong mu.....
Aku akan dengan senang hati mengangkat nya jadi saudari ku.....
Bahkan bila dia menginginkan suamiku aku akan rela berbagi hati ya tuhan........Ucap Sintia mengakhiri keluh kesah dalam do'a nya....
..............................................................................
Pagi harinya......
Seperti biasa Sintia menjalani rutinitas nya sebagai ibu rumah tangga.......
Sintia dengan telaten menyuapi suami nya.....
Walau harus ekstra sabar.....Sintia terus menyuapi Rizki......Ya,Karna setiap kali suaminya itu di suapi selalu saja makanan yang masuk itu di muntahkan kembali.....
Bahkan setiap kali muntah selalu bercampur darah......
Dan itu membuat Sintia semakin sedih sekaligus khawatir dengan keadaan sang suami.........
Week......lagi lagi Rizki muntah darah.......
Sintia pun membersihkan darah yang keluar dari mulut Rizki dengan lap basah yang selalu dia sediakan.
Sambil meneteskan air mata,Sintia melihat sang suami yang sekarang tampak semakin pucat.Bahkan badan nya pun sangat kurus.
Setelah membersihkan badan suaminya Sintia pun keluar dari kamar nya.......
Tiba tiba terdengar suara mobil yang memasuki pekarangan rumah nya.......
Dia berlalu pergi ke dapur tanpa menghiraukan kan siapa yang datang itu.
Hah....mungkin Bela yang datang fikirnya.....
Sintia sudah tidak heran lagi kalau yang datang adalah Bela karna semenjak Rizki sakit hampir setiap hari Bela datang berkunjung.
Ya,Sintia pun bukan nya tidak peka......Dia sendiri bisa merasakan kalau Bela pasti menyukai suami nya.
Melihat dari cara Bela yang selalu terlihat khawatir bahkan selalu terlihat sedih kalau menjenguk Rizki.
Walau pun Bela selalu menutupi nya dengan senyuman.....
Tetapi sangat terlihat jelas kalau sorot mata Bela itu selalu tertuju pada Rizki.......
Awalnya Sintia juga merasa jengkel dan cemburu melihat perhatian Bela pada suaminya.
Tapi lama kelamaan perasan itu terkikis.Karna setiap kali Bela datang selalu menjadi teman curhat bahkan selalu menguatkan dan menyemangati nya......
Tok...tok.....tok......
Iya sebentar teriak Sintia dari arah dapur......
Tumben Bela ketuk pintu.....Biasanya dia langsung nyelonong aja gumam Sintia......
Cklek.......Sintia membuka pintu......
Deg......
Sintia kaget dengan tamu yang datang itu.......
Sintia hanya berdiri setelah membuka pintu.....
Apa kamu tidak mempersilahkan kami masuk nak.......Ucap pria paruh baya yang ada dihadapan Sintia.......
Iya....kami kesini karna mendengar suami mu sakit jadi kami datang untuk menjenguk nya....
Ucap wanita di samping pria paruh baya itu....
Ya,ternyata tamu yang datang adalah Budi Darmawan dan istrinya Sukaesih Darmawan.........
Hmmm....silakan masuk paman bibi....
Ucap Sintia basa basi......
Budi dan Sukaesih pun masuk........
Silahkan duduk paman,bibi......
Sintia pun saling berhadapan duduk di sopa nya yang sudah kusam itu tanpa berniat memulai pembicaraan.
Apa kamu tidak menawari kami minum atau apa ke....Yah walau pun di rumah mu pasti tidak ada apa apa sih.......
Setidak nya air putih juga cukup untuk menghormati tamu yang berkunjung......Apa lagi kami yang sebagai wali atau pengganti orang tuamu.....Ucap Sukaesih......
Mendengar ucapan bibi nya tanpa terasa di bawah meja tangan Sintia mengepal dan bergetar menahan amarah.
Mah....Ucap Budi memotong ucapan istrinya.....
Sukaesih yang dipotong ucapan nya oleh sang suami hanya mendelik pada suaminya.
Nak sebenar nya apa yang terjadi pada suami mu......Dan kenapa tidak memberi kabar pada paman kalau suami mu sedang sakit.....Ucap pak Budi.
Sintia yang mendengar paman nya bicara hanya menundukkan kepala nya.
Sebenarnya dulu Sintia sangat menghormati kakak dari ibu nya itu......
Tapi sekarang Sintia malah jengah....Karna paman nya itu selalu saja tidak bisa berbuat apa apa bahkan selalu tutup mata ketika Sukaesih bertindak semena mena terhadap nya.
Melihat Sintia yang hanya menunduk.... sebenarnya di hati nya,Budi merasa bersalah dan kasihan pada anak dari mendiang adik nya itu.....
Tapi dia tidak bisa berbuat apa apa karna saking cinta nya dia pada Sukaesih di selalu membiarkan istrinya berbuat sesuka hati pada Sintia.
Kedatangan paman kesini juga bukan hanya karna suami mu sakit nak......
Sontak Sintia pun melihat kearah paman nya itu.......
Sintia berfikir ada hal penting apa yang ingin dibicarakan oleh sang paman......
Pak Budi pun berdiri dan menggenggam tangan Sintia.......
Nak sebaik nya kita bicarakan di luar saja,Pak Budi tidak mau kalau pembicaraan nya di dengar oleh Rizki.
Tanpa perlawanan Sintia pun akhirnya mengikuti paman dan bibinya keluar......
Sesampainya di teras depan rumah nya pak Budi mengeluarkan segepok uang yang berjumlah kurang lebih lima belas juta dan memberikan nya pada Sintia..........
Sintia pun hanya menggenggam uang nya.....Dan menelisik apa maksud dari paman nya itu.....
Sintia berfikir apa maksud sang paman memberinya uang dengan jumlah yang tidak sedikit.
Karna tidak mungkin paman nya mengeluarkan uang dengan cuma cuma untuk dirinya dihadapan bibi nya.....
Gunakan lah uang itu untuk kebutuhan kamu sehari hari.......
Sekarang giliran Sukaesih lah yang bicara.....
Rawat lah suami mu dengan baik dan setelah itu tinggal kan dan bercerai lah dengan suami mu....
Deg....deg....deg.......
Bagai kan tersambar petir......
Sintia yang mendengar Sukaesih berbicara seperti itu sungguh membuat nya sangat emosi......
Sebelum Sintia merespon...kali ini giliran sang paman lah yang bicara.
Benar kata Bibi mu nak.....Kamu masih muda masa depan mu masih panjang jangan sia siakan waktu mu hanya untuk merawat orang pesakitan.
Tinggalkan lah suami tidak jelas dan tidak berguna mu itu......Sintia
Ucap Sukaesih menambahkan......
3R_SEL