REINKARNASI??!
Percaya atau tidak percaya Lexia seorang wanita tangguh anggota SatCOBRA yang harus mati ditembak mati oleh musuhnya yang tidak lain adalah adik tirinya sendiri.
"Pesan terakhir? "
"Cepat bunuh. "
Dua tembakan tepat terkena jantung Lexia membuatnya seketika menghembuskan napas terakhirnya.
"Selamat jalan kakak." seringainya
Alih-alih bertemu dengan Tuhan, Lexiajustru bereinkarnasi ke sebuah Kerajaan bernama Aqualiors dan parahnya harus menempati raga seorang Putri yang lemah bernama Luciana . Putri Luciana yang memiliki seorang kembaran bernama Lauren namun, adiknya itu ternyata diasingkan karena kerajaan menganggapnya sebagai aib Kerajaan.
"Itu albino bukan penyakit! "
"Jika aku menang, menikahlah denganku."
"Kau curang. " gertaknya
Cerita sendiri, dilarang keras plagiat dalam bentuk apapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZAHRALIA15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 : QUALITY TIME!
...SELAMAT MEMBACA!...
...*...
...*...
...*...
Seperti adegan sebelumnya, Lauren benar-benar mengajak Luciana untuk masuk kedalam bangunan kecil itu. Sempat berfikir jika bagian dalamnya pasti tidak akan jauh dari penampilan luarnya, namun ternyata dirinya salah. Bangunan kecil itu memang terlihat kumuh dan berlumut dibagian luarnya saja, sedangkan bagian dalamnya sungguh diluar ekspektasi.
Bagian dalam bangunan ini sangatlah rapi dengan perabotan tertata ditempatnya masing-masing, cat berwarna putih terlihat bersih dari kotoran. Sangat rapi walaupun sederhana.
"Bangunan ini menakjubkan. " komentar Luciana sambil mengamati sekitar.
"Ekspresi mu seperti orang yang tinggal di pedalaman saja. Padahal kau tinggal diistana pasti jauh lebih mewah daripada disini. " ucap Lauren terkekeh geli
"Tidak seperti yang kau bayangkan. " ujar Luciana
"Baiklah ayo kita bercerita di kamarku!! "
Lauren berjalan menaiki tangga kecil disana untuk menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada. Luciana mengikutinya dari belakang.
"Ini kamarku Luci, tidak terlalu besar namun nyaman. "
"Tidak masalah. " sahut Luciana
"Bagaimana kabarmu? " tanya Luciana
"Cukup baik. " jawabnya
"Apa kau tau kenapa aku datang kesini? "
"Tidak."
"Aku ingin membawamu kembali ke istana, ah bukan, aku hanya ingin membuktikan sesuatu jikalau ibu tidak pernah melakukan hal menjijikan seperti apa yang mereka tuduhkan padanya. " ujar Luciana
"Ibu?"
"Ibuku masih hidup??! " tanya Lauren kaget
"Tentu! Beliau hanya sedang diasingkan di istana dingin. " jawab Luciana
"Ohh jadi begitu, syukurlah, aku sangat ingin mengetahui sosok ibuku sendiri. " gumam Lauren
Hanya gumaman, namun Luciana dapat mendengarnya dengan jelas. Luciana atau Lexia sendiri juga belum pernah mengetahui bagaimana sosok ibunya. Namun Luciana tebak, ratu Adellia adalah ratu yang cantik dan menawan.
"Apa kau mau membantuku Lauren? " tanya Luciana
Lauren terlihat menundukkan kepalanya, sepertinya gadis itu tengah memikirkan sesuatu.
"Apa yang tengah kau pikirkan? " tanya Luciana
"A-aku tidak ingin kesana. " jawabannya membuat Luciana terkejut
"Maksudmu? "
"Aku tidak ingin bertemu dengan bajing*n itu!! Aku membencinya!! di-dia telah hikss hikss.. aku takut padanya....." tangis Lauren
"Aku takut.. "
Luciana termenung namun tidak urung mendekap tubuh Lauren untuk menenangkan nya.
"Apa ada sesuatu yang telah terjadi disini? " tanya Luciana dengan nada lembut
"Aku tidak bisa kembali Luci, aku tidak bisa keluar dari sini, jika sampai pihak kerajaan tau makan aku akan dihukum aku mati. " ujar Lauren menunduk dalam
"Aku juga tidak ingin bertemu dengan orang itu, orang yang telah melukai harga diriku. " lirihnya
"Siapa yang kau maksud? " tanya Luciana penasaran
"Di-dia pangeran Altar, bajing*n yang telah merenggut mahkota berharga ku!! Dia pria brengsek Luciana!! D-dia hikkksss....."
"Waktu umurku tepat menginjak tujuh belas tahun. Pria itu datang kemari seperti layaknya seorang pangeran yang akan membebaskan putri ini, namun apa?!! D-dia pria yang sangat buruk!! Dia memaksaku disaat umurku yang masih beliau itu!! Dia brengsek Luciana!! Aku membencinya, sungguh!! " geramnya sambil menahan isakan
Luciana terdiam mendengarkan, namun walaupun begitu ia juga terkejut akan berita yang baru saja ia dengar. Luciana tidak bodoh apa arti mahkota yang dicuri, Luciana tahu. Itu artinya apa yang selama ini pangeran Altar sampaikan padanya bukan hanya bualan semata.
"Dia memang pria brengsek!! " geram Luciana
Jangan kira dirinya hanya akan menampilkan ekpresi datar saja, untuk berita kali ini ia jelas sangat marah! Marah pada lelaki itu, rasanya sampai Luciana ingin membunuhnya jika ia bertemu dengan pria itu lagi.
"Luciii... "
"Aku tidak bisa kembali dan bertemu dengan pria itu, sungguh..." ucap Lauren memohon pada Luciana
Luciana terdiam, memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Lauren sepertinya sedikit mengalami trauma dengan pangeran Altar. Luciana juga tidak mungkin memaksanya.
"Baiklah.. "
"Tapi.. kau harus tau Lauren, kau tidak bisa selamanya bersembunyi dan menghindari masalah. "
"Setelah dari sini, aku akan mencari keberadaan ibu, jadi selama itu kau bisa mempersiapkan dirimu, setelah aku berhasil menemukan ibu aku akan kembali kesini untuk menjemput mu, apa kau bersedia? " tanya Luciana sedikit memohon.
Bagaimanapun dirinya harus bisa meyakinkan Lauren bahwa gadis itu akan baik-baik saja jika bersamanya. Luciana jelas akan melindungi orang yang ia sayangi. Terlebih Lexia sudah menganggap Lauren seperti adiknya sendiri.
"Aku takut, ak-"
"Tenanglah, aku akan selalu berada disampingmu, percaya padaku Lauren.. " ujar Luciana tersenyum hangat
"Baiklah.. "
"Terimakasih." ucap Luciana memeluk tubuh gadis itu.
"Kapan kau akan pergi lagi, Luci? " tanyanya
"Mungkin esok hari. "
"Baiklah jika begitu, kau akan menginap disini malam ini bersamaku! Kita akan menghabiskan waktu bersama. " ucap Lauren sangat antusias
"Sudah pasti. " angguk Luciana
Keduanya mengobrol disana untuk melepaskan rindu yang selama ini mereka rasakan, 18 tahun bukanlah waktu yang sedikit, itu sangat lama. Dan akhirnya keduanya bisa bersatu kembali berkat sosok Lexia disana.
"Aku tidak ingin membahasnya lagi. " ucap Lauren kesal
"Hahaha.. Baiklah, bagaimana jika kita menceritakan kisah kita masing-masing selama 18tahun lalu?? " tawar Luciana
"Aku setuju! "
"Kau mulai duluan. " lintas Luciana yang diangguki antusias oleh Lauren
Lauren bercerita bagaimana dirinya kecil diasuh oleh pelayan bernama bu Mery. Lauren di didik sangat baik oleh wanita itu hingga sebesar ini. Namun sayang pelayan Mery harus tutup usia ketika Lauren berumur 15 tahun. Gadis itu terpuruk atas kepergian pelayan Mery hingga melupakan makan. Namun suatu ketika dirinya melihat seekor kuda yang memang selalu berjaga di sekitaran Bangunan kecil ini. Lauren yang bersedih pun mendekati kuda itu dan menceritakan semua keluh kesahnya. Keduanya pun berteman, hingga suatu saat terdapat beberapa pemburu yang berhasil menemukan lokasi Lauren berada. Disitu awal mulai kuda biasa itu menunjukan siapa dirinya yang asli. Lauren sangat tekejut melihat bagaimana kuda itu melindunginya dari orang jahat itu.Setelah itu Lauren mengetahui bahwa kuda putih itu adalah seekor Pegasus yang menjadi mitos di masyarakat.
"Sampai sekarang hanya Livi yang selalu bersamaku dan melindungi ku. " ujarnya
"Kenapa kau baru menyadari nya setelah 15 tahun? bukannya kuda itu berjaga disana dari kau kecil? " tanya Luciana
"Sebenarnya waktu kecil aku takut pada kuda jadi aku mengabaikannya. "
"Kisahku tidaklah menarik Luciana, hanya cerita monoton . " kekehnya
"Tapi itu sangat luar biasa, bagaimana kau terus bertahan sampai saat ini. Tentu saja itu bukanlah suatu hal yang mudah. " puji Luciana
"T-terimakasih." ucapnya malu
"Sekarang giliran kau bercerita. " pinta Lauren
Luciana terdiam bingung harus bercerita seperti apa. Jelas dirinya tidak mengetahui kisah Luciana waktu kecil. Sepertinya ia kan menceritakan saat Luciana dewasa saja.
"Hidup diistana tidak sebaik yang kau kira Lauren. Disana sangatlah ketat dan penuh persaingan. " jeda Luciana
" Dari kecil aku selalu diperlakukan tidak adil oleh pihak istana, seperti ditempatkan di paviliun yang kumuh dan pakaian yang sederhana layaknya seorang pelayan. Makanan yang mereka berikan padaku adalah makanan sisa, bahkan para pelayan istana sangat meremehkanku. Mereka mengataiku, menghinaku, menyuruhku! Padahal aku adalah seorang putri yang seharusnya mereka perlakukan dengan baik! "
"Semua yang mereka lakukan padaku itu adalah suruhan dari ratu Adriana! Wanita gila harta itu menyebarkan berita hoax kepada semua penghuni kerajaan, aku yang selalu menjadi korbannya! "
"Mereka sangat jahat, kau pasti mengalami masalah yang luar biasa. " komentar Lauren
"Ya seperti itu. "
"Sekarang aku sedikit bersyukur karena jauh dari orang-orang jahat, walaupun harus hidup dengan susah dan seadanya. " ujar Lauren tersenyum tipis
"Kehidupan penuh dengan misteri. "
"Lauren, apa kau tau jika kita memiliki dua kakak laki-laki?? " tanya Luciana
"Tidak."
"Dia sosok yang seharusnya melindungi kita namun juga terjebak oleh wanita gila itu! Bahkan ayah! Ayah kita sangatlah bodoh! Dia pria terbodoh yang pernah aku temui. " umat Luciana mengeluarkan unek-unek nya.
Luciana benar-benar kesal dengan pria atau ayah dari Luciana itu! Ia berjalan menuju balkon kamar Lauren.
"Hidup kita ternyata sama. " lirih Lauren
"Benar!! Ini semua karena ratu sialan itu! "
"Aku sangat ingin membunuhnya! "ujar Luciana tajam
Lauren yang merasakan atmosfer disekitarnya menjadi keruh pun mendadak menjauhi Luciana. Lauren sedikit takut atas tekanan yang gadis itu keluar kan. Terlihat jelas bagaimana dendamnya seorang Luciana kepada seseorang.
"Jangan takut. " ucap Luciana saat mengetahui gelagat Lauren
Luciana menghela napas pelan.
"Aku lepas kendali, maaf... "
"Tidak apa-apa. " balas Lauren tersenyum hangat
"Lauren... "
"Ya? "
"Bantu aku untuk membalaskan dendam kita kepada wanita tua itu. " ucap Luciana dingin
" Apa kau yakin Luci? "
"Tentu saja. "
"Lalu,bagaimana caranya? "
"Tentu saja dengan kehadiran kita bertiga! Kehadiran kita pasti akan membuat wanita itu terkejut hahaha..."
"Aku tidak sabar menunggu waktunya. Tidak sabar melihat ekpresi wanita itu, mari kita gemparkan seluruh negeri dengan kembalinya kau dan ibu!! " tekad Luciana
Lauren yang melihatnya hanya bisa tersenyum, jujur saja dirinya juga sangat penasaran akan dunia luar. Membayangkan mereka akan berkumpul kembali dalam sebuah keluarga membuat hati Lauren menghangat. Lauren ingin merasakan kehangatan dari sebuah keluarga yang utuh.
"Aku akan selalu mendukungmu, Luci! "
"Terimakasih."
...To be continued......
...TINGGALKAN JEJAK LEBIH DULU YA SEBELUM PINDAH CHAPTER...
semangat thor