BAD PRINCESS OF AQUALIORS
...SELAMAT MEMBACA!...
...*...
...*...
...*...
GUYS JIKA ADA TYPO TANDAIN YA. THANK YOU
Dalam sebuah ruangan yang minim cahaya wanita muda bernama LEXIA tengah memasang sebuah perban untuk menutupi luka di telapak tangannya.Karena ruangannya memang kedap suara membuat gadis itu tidak mendengar suara gaduh di sekitarnya.Lexia atau biasa orang panggil Xia masih saja duduk tenang dengan pandangan masih terfokus pada telapak tangannya.
“Selesai.”
Bertepatan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu membuat gadis itu berjalan kearah pintu lalu membukanya,terpapanglah wajah pria yang ia kenal REI .Pria itu terlihat kesusahan mengatur napasnya dengan ekspresi panik.
“Gawat Xia! Kita harus segera pergi dari sini!!” teriak pria itu.
“Ada apa? Apa yang sedang terjadi?” tanya Xia saat mendengar suara gaduh dari arah seberang lorong ruanganya.
“Kita sudah terkepung Xia! Para anggota BlackDemon sudah mengepung markas!” ucap Rei panik,terdapat beberapa lebam diwajahnya.
Xia yang mendapatkan kabar seperti itu melotot kaget,bagaimana bisa organisasi para pengintai dunia bawah ketahuan seperti ini.
Blackdemon merupakan sebuah organisasi dunia bawah yang sering melakukan penyeludupan senjata illegal dan beberapa obat haram seperti narkoba dan sejenisnya.
Sementara markas yang kini tengah dikepung merupakan markas organisasi yang Xia ikuti sejak ia lulus dari sekolah menengah atas.Nama organisasinya adalah SatCOBRA yang merupakan organisasi khusus penyelidikan dan pengawasan dunia bawah, ibaratnya adalah musuh Blackdemon karena kami sering mengintai dan mengawasi pergerakan mereka sesuai intruksi dari badan intelejen di negaranya.
“Kita harus segera pergi dari sini.” Rei menggandeng tangan Xia untuk berlari melewati lorong-lorong sepi.
Tangan Xia yang baru saja ia obati kembali mengalirkan darah karena digenggam dan ditarik oleh tangan kekar pria itu. Xia berusaha menyeimbangkan langkah kakinya walaupun sesekali meringis ngilu. Xia yakin lukanya akan kembali robek jika terus digenggam seperti ini.
Rei terus berlari membawa Xia menuju tempat yang lebih aman bahkan ia tak mengiraukan ringisan dari gadis itu karena Rei terlalu fokus berlari sampai lupa dengan kondisi partner larinya itu.
Wajah Xia yang tadinya cerah kini sudah mulai pucat karna kehilangan cukup banyak darah. Sedari tadi darah terus saja mengalir meninggalkan jejak di lantai yang mereka lewati.
Xia meraskan pusing di kepalanya.
Dirinya baru saja selesai melaksanakan tugas dan belum sempat beristirahat membuat kekuatan tubuhnya berkurang drastis.
Dari arah belakang terdengar suara derap langkah kaki yang menggema mengiringi langkah lari mereka.
“Bagaimana dengan yang lainnya Rei? Apa mereka sudah pergi dari sini?”
Seharusnya gadis itu juga memikirkan kondisinya saat ini, jika ia berhenti berlari jelas keduanya akan tertangkap dan ditembak mati oleh para anggota Blackdemon yang mengejar mereka. Decak Rei.
“Kau tenang saja,mereka sudah pergi sebelum suasana serumit sekarang.” Jawab Rei yang terus berlari menggandeng Xia.
“Kenapa kau tidak ikut menyelamatkan diri ?? Kenapa kamu justru bersama dengaku rei?”
Lelaki itu menghentikan langkahnya kemudian berbalik badan menatap wajah gadis dibelakannya itu, ”Apa kau pikir aku akan meninggalkanmu begitu saja Xia?! "
Rei kembali menarik tangan kanan Xia keluar dari dalam gedung. Baru saja mereka akan membuka pintu keluar darurat terdengar suara tembakan dari arah belakang mereka.
"Akhirnya bisa... "
Saat Rei menarik tangan Xia keluar dari gedung gadis itu meringis kesakitan.
“Astaga Xia! Tanganmu?!"
"Maafkan aku yang tidak melihatnya! Pasti sangat sakit...” Ucap pria itu menatap nanar dan khawatir luka di tangan Xia.
“Tidak apa-apa. Ini luka biasa. "
“Kita hanya perlu selamat dan aku akan mengobati lukamu!”
Xia melihat sosok dari arah jam 3 yang tengah berjalan pelan menodongkan pistol kearah mereka, sementara Rei lelaki itu tengah focus menatap tangan gadis itu.
“Ayo kita kel-“
DORR!!!
GREP
Tanpa basa-basi Xia langsung memeluk punggung tegap milik Rei dari belakang , menjadikan tubuhnya sebagai tameng.
Rei tekejut mendengar suara tembakan yang sangat dekat di belakangnya dan langsung berbalik badan saat merasakan pelukan seseorang di belakang tubuhnya.
“LEXIAAA!!”
Teriak Rei terkejut saat gadis itu memeluk tubuhnya untuk mencegah peluru mengenainya . Namun tembakan itu justru mengenai pundak bagian belakang Lexia.
Xia masih memeluk tubuh Rei karena merasakan sakit yang amat sangat luar biasa di bagian pundak bahwanya. Rasanya ia ingin menangis sekuat tenaga untuk mengutarakan rasa sakitnya.
Tubuh gadis itu kian melemah dengan sigap Rei menahan tubuh Xia agar tidak terjatuh ke lantai.Rei dapat merasakan tubuh Xia bergetar hebat ,bahkan air mata sudah mengalir di kedua mata lelaki itu.
“Xia kamu akan baik-baik saja! Tetap bertahan! Aku akan membawamu keluar dengan selamat!” ucapnya bergetar menahan isak.
Dari arah sudut matanya Xia dapat melihat sosok berpakaian hitam itu masih menodongkan pistol kearah mereka bedua. Namun entah mengapa Rei tidak merasakan kehadiran sosok itu, padahal biasanya lelaki itu sangat peka terhadap pergerakan disekitarnya.
Jelas sosok misterius itu orang yang sangat berbahaya dan memang mengincar dirinya.
“Pergi dari sini Rei.”
"Tidak aku tidak akan meninggalkanmu disini begitu saja!!”
“Dia berada disini, cepat pergi!!” tegas xia saat melihat sosok itu bersiap menarik pelatuknya kembali.
Ini akan jauh lebih tragis jika kedunya tidak bisa keluar dari gedung ini. Xia berharap Rei sekaligus sahabatnya itu bisa berhasil dan tetap hidup.
“Mereka siapa? Disini tidak ada siapa-siapa lexia!!”
Sesuai apa yang Lexia katakan, lelaki itu tidak bisa merasakan kehadriran sosok itu yang tengah bersembunyi di pojok lorong.
“Cepat pergi!!!”
“Tidak jika tidak bersamamu.” Rei hendak menggendong tubuh tak berdaya Xia namun suara tembakan kembali terjadi.
Rei langsung berdiri dalam mode waspada, peluru tadi tidak mengenai keduanya .Namun peluru itu justru mengenai pintu di belakangnya. Itu artinya adalah tanda peringatan.
Rei menarik pistol di sakunya dan menodongkannya keseluruh penjuru Lorong itu.
”KELUAR!!”
“Jangan jadi pengecut!”
“Rei cepat pegi dari sini!!!” perintah Xia dengan susah payah, ia berdecak kesal karena lelaki itu sangat keras kepala.
"Tidak akan!! Aku sendiri yang akan melawannya." tegas lelaki itu.
"Dia mengincar ku. " lirihnya
Lexia sudah terlalu banyak kehilangan darah. Lemas itu yang ia rasakan.
"Aku sudah tidak bisa berlari lagi Rei. Jika pun kita bisa keluar dari sini ,aku pasti akan merepotkanmu. Aku ingin menjadi ketua yang berguna untuk anggota ku.. jadi tolong dengarkan perkataanku Rei untuk yang terakhir kali. " tegas Xia
Jika Rei berhasil membawanya pergi belum tentu dirinya bisa selamat karena luka yang ia alami sekarang. Xia yang sekarang sudah pasrah justru bangga jika meninggal karena tugasnya , apalagi menyelamatkan anggota yang ia pimpin.
“Ta-tapii......” terlihat jelas ekspresi frustasinya.
Rei Kembali berjongkok didepan Xia,tangan gadis itu menyentuh sisi wajah rei dan mengusapnya lembut kemudia tersenyum.
“Jika kau selamat,tolong balas kematiankku...”
“Xiaa…” panggilnya lirih, sungguh hati Rei sangat sakit melihat nya.
Tangan Xia mengusap air mata yang terjatuh di pipi lelaki itu.
”Aku benar-benar sudah tidak ada tenaga lagi,tolong segera pergi dari sini…..” pintanya dengan wajah yang sangat pucat.
“Lexia ak-aku mencintaimu….”
Sebagai seorang wakil yang selalu berdampingan dengan Lexia tentu saja Rei memiliki rasa suka terhadap gadis itu. Gadis yang sangat pemberani dan loyal kepada anggotanya. Lexia sangat pintar dan tegas itu yang membuat Rei kagum terhadap gadis itu.
Rei rasa perbedaan umur 6 tahun bukan sebuah penghalang, namun nyatanya masih ada penghalang yang lain dan tak bisa dihindari yaitu kematian.
Rei sungguh tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini. Semuanya berjalan sangat cepat dan tidak terdeteksi, seharusnya ia lebih cepat datang dan memberitahu gadis yang dicintainya itu.
Semua penyesalan ada di dalam hati Rei, di otaknya bersemanyam kata 'seandainya' yang akan menjadi kata penyesalan .
"I love you Lexia. "
Xia sedikit terkjut mendengar ungkapan cinta dari pria itu. Ia tidak tahu harus membalas apa.
Rei mencium bibir Lexia dengan penuh kelembutan. Lexia tidak memberontak, walaupun ia terkejut akan tindakan Rei.
"Kita akan berjumpa kembali. Aku janji."
Rei berdiri dengan berat hati membuka pintu itu dan menatap Xia dengan pandangan sedih.
"Maaf."
Rei berlari keluar meninggalkan xia disana dengan tubuh berlumur darah. Terdengar suara langkah kaki yang mendekati tempat ia terduduk lemah.
“Lexia..."
"Tidak menyangka kau akan berakhir tragis seperti ini.”
“Akhirnya dedam ingin membunuhmu bisa tersalurkan sekarang.” tawa lelaki itu menggema.
Lexia hanya diam menatap orang itu datar.
“Sayang sekali gadis pemberani yang sering menggagalkan rencanaku akan segera mati, ada ucapan terakhir sebelum menuju neraka???” ucap lelaki itu penuh kemenangan.
“Cepat bunuh.” geram Xia
“Biklah jika itu maumu.” Pria itu bersiap menarik pelatuk pistolnya.
Xia memejamkam matanya dengan pasrah.
DOR*
DOR*
Peluru itu meluncur mengenai tepat di jantungnya.Tubuh Lexia terjatuh dengan keadaan yang mengenaskan. Seorang Lexia pemimpin organisasi SatCOBRA meninggal dunia setelah selesai menjalannkan misinya ,itu akan menjadi berita hangat diseluruh penjuru negara ini.
Ptia itu membuka penutup kepalanya dan tersenyum miring melihat tubuh bersimbah darah di depannya.
“Selamat beristirahat kakak.”
...To be continued.. ...
...MOHON KESADARANNYA UNTUK MENINGKATKAN JEJAK VOTE, LIKE, KOMENTAR DAN BERI HADIAH. FOLLOW JUGA YA! ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Hikam Sairi
💪💪💪
2024-09-30
0
Îen
👏👏👏👏👏
2024-01-07
0
Îen
awal yg bagus👏👏👏👏
2024-01-07
0