NovelToon NovelToon
CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Nelki

- 𝗨𝗽𝗱𝗮𝘁𝗲 𝗦𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗛𝗮𝗿𝗶 -

Ria merupakan seorang mahasiswi yang dulunya pernah memiliki kedekatan dengan seorang pria bernama Ryan di dunia maya. Hubungan mereka awalnya mulus dan baik-baik saja, tapi tanpa ada tanda-tanda keretakan berakhir dengan menghilang satu sama lain. Sampai Ryan menghubungi kembali dan ingin memulai hubungan yang nyata.
Akankah Ria menerima atau menolaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Topik Di Grup

Malam yang tenang, di dalam kamarku yang lenggang. Bosan juga ya kalo ga ada temen. Punya adek, tapi dah ga bisa diajak maen. Huh, kenapa juga adekku cepet banget sih gedenya? Padahal waktu dia kecil itu imut, lucu, dan gemesin. Udah beberapa tahun lalu itu mah, sekarang dah tinggi besar tuh anak.

Grup belajar yang sudah jarang aktif, tiba-tiba mulai bermunculan banyak pesan. Notifikasi pesan itu cukup mengganggu. Kayaknya aku lupa silent ponselku deh. Ketika aku menggenggam ponsel di tanganku dan hendak menyalahkan mode silent. Mataku tertuju pada panel pesan yang mencurigakan. Itu membahas hubunganku dengan Ryan.

Aku bergegas membuka chat grup. Heboh semua member di sana. Aku menelusuri akar pemicu kehebohan itu. Ternyata itu pertama kali diungkit oleh admin grup yang tak lain adalah Ilham. Mereka masih terus berbalas pesan. Akhirnya Ryan bergerak untuk menenangkan.

✉️ Ryan: STOP!

Pesan dengan perintah penuh itu mendiamkan semua member. Aku yang sebenarnya ikut terseret diam saja. Satu menit, dua menit, sampai menit ke lima. Tak satupun yang muncul. Jiwa iseng ku memberontak.

✉️ Ria: Kok pada diem?

Pesanku sudah banyak yang membaca, tapi hanya segelintir orang yang membalasnya.

✉️

Eva: Emang bener ya kalo sama-sama suka? Bales chatnya bisa gitu.

Ilham: Kalian aja yang ga percaya apa kata aku. Dibilang ada something diantara mereka.

Aldo: Hahaha begitu ceweknya keluar pada chatingan lagi. Tadi aja pas @Ryan kirim STOP! pada kicep.

Leo: Berhubung dah kondusif. Ayok silakan @Ria sama @Ryan buat jelasin!

Ryan: No comment.

Ria: 😂😂😂

Ilham: Tuh, liat aja mereka berdua malah kek gitu. Udah fiks nih udah jadian. Bagi-bagi PJ dong Bang @Ryan.

Ria: Aku juga ikutan minta dong lumayan buat jajan. 🤭

Ilham: Tuh Bang dicariin minta gofood cewek lu.

Ryan: 🖼 Nih @Ria besok aku anterin. Paling sore sampe rumahmu.

Ryan yang mengirim foto makanan ke grup dan men-tag aku langsung memicu kehebohan.

✉️

Leo: Bro, jangan pamer keromantisan di sinilah!

Ryan: Ga papa, sekali-kali. Lagian kalian yang mulai.

Ilham: Kalo sampe tempatmu sore nanti. Dia tidur di mana? Ga mungkin kan tidur di rumah Kak @Ria.

Zara: Ya ga boleh lah mereka belum nikah.

Ria: Betul kata @Zara. Nanti kalo dia ga pulang paling nginep di penginapan deket rumahku.

Ilham: Ati-ati nanti diambil orang lho Kak @Ria.

Ryan: Tenang aja aku yang ngejar @Ria ga bakal capek kok.

Zara: Jadi iri gue.

Eva: Ah, jangan percaya kata-kata manisnya Kak @Ria.

Ria: Thanks nasihatnya @Eva.

Ryan: Santai kita kan dah ada foto prewed.

Ryan mengirimkan foto. Tampak dia dan diriku cukup baik. Yang utama tuh aku tetep cakep. Meski posenya ga terlalu romantis, tapi manih deketan.

Zara: Cocok banget kalian berdua. 😭

Eva: Iya, sama-sama cakep.

Ilham: Cus lah Bang ke KUA.

Leo: Janlup undangan nikahnya. Mayan kan bisa makan-makan gratis.

Aldo: Wah asyik tuh. Bisa sekalian kita kumpulan buat pertama kalinya sambil rayain nikahan mereka.

Semakin aku berusaha menghindari topik, Ryan makin aktif memberikan kode-kodenya. Topik yang tadinya cuma bahas bener atau ga, sekarang jadi di fokusin ke nikahan. Tau ah males nanggepin lagi. Aku mematikan ponselku agar lebih tenang.

...****************...

Grup perlahan sepi setelah puas membahas hubungan romantis Ryan. Ryan juga kembali bekerja lembur tugas perusahaan. Waktu terus berjalan. Tengah malam hujan turun. Hawa dingin yang dibawanya beserta ketenangan malam dibawah rintik-rintik air. Ryan yang biasanya bisa lembur sampai jam 2 atau 3 dini hari, mulai merasakan ngantuk.

"Hujan gini bikin ngantuk aja," keluh Ryan.

Jemarinya masih menekan tombol-tombol keyboard laptop. Wajahnya sedikit mengantuk. Sesekali dia menyeka matanya dengan jemari tangannya. Respon tubuh yang lelah lebih jujur. Dia menguap lebar dan langsung menutupnya dengan tangan.

Awalnya ia masih ingin melanjutkan, tapi tubuhnya meminta kompensasi. Dia segera mengirimkan dokumen yang sudah dicek dan ditandatangani pada ayahnya. Dokumen yang belum selesai masih bisa nanti. Ia memberitahukan pada ayahnya.

✉️ Malam Yah. Aku dah selesai. Tinggal beberapa dokumen lagi. Aku dah ngantuk, besok aja sisanya ku kirim.

Meskipun pesan terkirim namun tak ada balasan dari ayahnya. Ryan tau ayahnya sudah tidur di waktu ini. Dia meletakkan ponselnya dan berjalan menuju ranjang. Dengan rasa ngantuk yang kuat membuatnya langsung tertidur. Selimut yang biasa digunakan tak digunakan. AC yang menyala terasa dingin. Jika dia tak beruntung, mungkin besok bakal masuk angin.

...****************...

Pagi hari saat mentari mulai menyapa penduduk Bumi dengan ramah. Aku menyibak korden. Dari jendela kuliat ke luar. Kabut tebal menjadi penghalang jarak pandang. Sepertinya semalam hujan menjadikan fenomena ini. Hawa dingin masih terasa menusuk kulit. Aku kembali ke atas kasur. Ku tarik selimut untuk menutupi tubuhku. Masih dingin dan ku peluk diriku sendiri di kamar.

"Dingin banget," kataku sambil melihat ke arah jendela.

Mendukung yang putih bukan kelabu. Hujan yang akan datang mungkin lebih lama dari semalam. Bisa saja itu seharian. Oh, gimana dengan Ryan? Apa dia jadi ke sini buat nganterin makanan? Aku menghubunginya melalui telepon.

"Halo!" Suara Ryan terdengar lemah dan sedikit serak.

"Halo!"

"Kamu sakit?" tanyaku.

"Iya, semalem ga pake selimut. AC-nya nyala. Jadi pagi-pagi masuk angin."

"Oh, ya udah ga usah ke sini. Di rumah aja istirahat. Jangan lupa minum obat!"

"Kalo kamu di sini aku pasti nurut," kata Ryan memberi kode agar aku datang mengurusnya.

"Cuacanya lagi ga bagus. Ini kayaknya mau ujan lama deh," kataku beralasan.

"Iya, di sini juga masih hujan."

"Kalo di sini sempet reda terus ujan lagi."

"Yah, aku sendirian nih."

"Dari pada aku ke sana terus pulang-pulang sakit. Mending aku di rumah aja."

"Heh, kalo giliran kamu yang sakit, aku yang ke situ buat ngurus kamu."

"Ih, ngarep banget kamu yah."

Tawa Ryan terdengar. Ga pap lah sekali-kali ngehibur orang yang lagi sakit. Aku tak sadar ibuku menguping dari balik pintu. Dia tersenyum.

"Ah, ternyata anakku ini malu kalo di depanku. Liat aja sekarang perhatian gitu sama Ryan," kata ibu lirih takut terdengar.

Ibu yang tadinya ingin mengetuk pintu perlahan menjauh. Dia tak mau mengganggu putrinya yang sedang membangun hubungan baik dengan calon matu pilihannya. Ayah yang lewat memerhatikan istrinya itu dan bertanya dengan lantang.

"Kok ngakak jadi ngetik pintu Ria, Bu?"

Ibu langsung berbalik dan berlari ke arah ayah. Dia membungkam mulut ember itu. Dia berbisik di telinga ayah.

"Diem Yah! Ria itu lagi telpon sama cowoknya."

Aku yang mendengar suara ayah dan ibu segera mengakhiri panggilan. Aku bergegas keluar dan mendapati ayah dan ibu sedang dalam pose seperti itu.

"Pada ngapain sih? Kok mulut Ayah dibekap?"

Ibu yang ketahuan buru-buru melepaskan tangannya. Dengan aktingnya yang buruk dia bergelayut mesra di lengan ayah.

"Ibu mau ajak Ayah jalan-jalan. Yuk Yah!"

Ibu menarik ayah dengan paksa. Ayah yang selalu menurut tak melawan. Semua ini makin mencurigakan.

"Bu, mau jalan-jalan ke mana?" tanyaku.

"Bukannya masih ujan," kataku kemudian sambil menunjuk cuaca buruk di luar jendela.

"Ah, ya udah ngobrol di ruang tamu aja Yah. Nanti ibu buatin teh."

Mereka meninggalkan aku yang masih terheran-heran. Ibu ini mau akting, tapi gagal. Bilang aja tadi nguping aku terus ngerasa bersalah. Wanita emang ga mau kalah yah.

1
Alucard
Aku gak bisa tidur kalau belum baca next chapter, fix it thor! 🥴
ALISA<3
Gemesin banget! 😍
MindlessKilling
Luar biasa! 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!