NovelToon NovelToon
DOKTER JENIUS

DOKTER JENIUS

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAKEK SI TERLUKA .

Karena keadaab Siyue yang sudah sembuh maka Perjalanan pulang ke kerajaan Juhan di tempuh dengan menyewa kuda untuk perjalanan mereka. Karena mereka tidak terburu- buru, dua hari lebih mereka baru tiba di kerajaan Juhan. Saat sampai di dalam kota, mereka segera berpencar kembali kerumah mereka masing- masing. Siyue dam ketiga kakaknya segera kembali kerumah Perdana Mentri Si . Ketika mereka tiba di gerbang rumah keluarga Si , terlihat paman Mo Can sudah menyambut kedatangan mereka dengan wajah sedih.

"Ada apa Paman...?" tanya Fang yan sambil menatap Paman Mo Can.

"Tuan Muda...cepatlah masuk..." ucapnya pelan.

"Ada apa paman....Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di rumah...? aoa yang terjadi paman...?" kata Rong Han tak sabaran .

"Lebih baik kalian semua masuk dan menemui kakek kalian di kamarnya..." jawab Paman Mo Can dengan wajah sedih. Akhirnya dengan hati penasaran mereka berempat pergi ke kamar tuan Si. Ketika sampai di sana, betapa terkejutnya mereka, saat mereka masuk, terlihat Kakek Si tergeletak di atas pembaringan dengan wajah pucat kehitaman .

"Kakeeek....!" seru mereka bersamaan, mereka segera berlari kearah tuan Si Yang terbaring tak bergerak. dan wajah kakek Si terlihat kehitaman .

"Kakek keracunan...!" seru Siyue kaget.

"Apaa.. Keracunan...!" seru mereka bertiga serempak.

"Kakek kalian mengalami serangan saat pulang dari bepergian, Dia datang dalam keadaan seperti ini. Tan Pay yang menjadi kepala pengawal membawa beliau dalam keadaan sudah seperti ini..." kata Paman Mo Can dengan wajah sedih.

"Paman... panggilkan Tan Pay kemari..." kata Fang Yan dengan wajah berduka.

"Baik tuan muda..." jawab Paman Mo Can. Tan Pay adalah pengawal yang sudah terlatih , dia memiliki kekuatan cukup tinggi. Di saat ini kekuatannya sudah berada di alam Kaisar tingkat tuju. Dua level lagi dia sudah berada di alam inti. Sedang kakek Si saat ini sudah ada di alam inti tingkat tiga .

"Kakek terkena serangan pukulan yang mengandung racun.." kata Siyue setelah mengambil denyut nadi tuan Si.

"Racun..?" seru mereka bertiga.

"Benar... Lihat wajah kakek...dan kita bisa melihat tangan kakek yang berwarna hitam sampai pergelangan tangannya ini , Serta kulit muka dan tubuh kakek yang terlihat agak kehitaman....." kata Siyue sambil menunjuk tangan kanan tuan Si Rong Hu yang berwarna hitam semua sampai di pergelangan tangannya.

"Ya Dewa...benar sekali perkataanmu Yue'er...racun apa yang menyerang kakek...!" seru Rong Han panik. Paman Mo Can dan Tan Pay datang .

"Tan Pay menghadap tuan Muda..." ucap Tan Pay memberi salam.

"Kau yang membawa kakek pulang Tan Pay...?" tanya Fang Yan pada Tan Pay.

"Benar tuan muda...hamba yang membawa beliau saat terluka..." jawab Tan Pay.

"Apa yang terjadi sebenarnya pada kakek, siapa yang sudah melukainya...?" tanya Fang Yan .

"Hamba juga tidak tahu tuan... Saat itu hamba baru saja kembali dari kamar tuan tua..." Tan Pay akhirnya menceritakan kejadian yang membuat Kakek Si terluka . Saat itu setelah turun gunung Paoso , mereka melanjutkan menuju kota Mansin untuk mencari alat teleportasi menuju kota Canla. Namun mereka menemukan kalau alat teleportasi yang menuju kota Canla berangkat ke esokan harinya. Karena itu tuan Si memutuskan untuk bermalam di kota Mansin . malam itu Tan Pay sempat berbincang dengan Kakek Si membahas masalah perjalanan. Setelah itu Tan Pay keluar dari kamar kakek Si. Namun karena Tan Pay sakit perut, Dia pergi ke kamar kecil. Saat keluar dari kamar kecil, Tan Pay sangat terkejut karena Di kamar kakek terjadi keributan dan dua penjaga di depan kamar kakek sudah mati. Dengan cepat Tan Pay masuk kedalam kamar kakek, di sana dia sudah melihat kakek dalam keadaan tak sadarkan diri dengan darah di tubuhnya. Tan Pay segera menyuruh anak buahnya untuk mancarikan dokter atau tabib . Selama menunggu esok hari, Tan Pay sudah beberapa dokter atau tabib yang dia panggil. Dan ke esokan harinya dia membawa kakek pergi dari sana karena tidak ada seorang dokter pun yang sanggup menolong kakek. Mereka angkat tangan denga. Racun yang ada di tubuh kakek.

"Dan disinipun tidak ada dokter yang sanggup menyembuhkan kakek, tuan Muda..." ucap Paman Mo Can dengan wajah sedih.

"Kau tidak melihat Siapa yang Menyerang Kakek, Paman Tan Pay...?" tanya Rong Han dengan wajah marah.

"Tidak tuan Muda.. Di sana hanya ada pemlik penginapan dan pembantunya serta beberapa pengunjung penginapan,Dan mereka juga tidak tahu kejadiannyam Hamba hanya bisa melihat tubuh tuan Tua pingsan, dan kedua pengawal yang menjaga tuan tua meninggal..." jawab Tan Pay. Saat Fang Yan dan Rong Han sedang mengintrogasi Tan Pay, Siyue sudah mengeluarkan jarum peraknya. Dan dia mulai melakukan akupuntur pada kakek Si. Siyue tidak berani melakukan pengobatan jari emasnya karena takut

Membuat ketiga kakaknya dan paman Mo curiga. Dia hanya menggunakan tenaga dalamnya untuk mencegah penyebaran racun keseluruhan tubuh kakek Si. Setelah itu dia kembali mencabut jarum akupunturnya. Dia segera menulis beberapa ramuan dan baham obat agar paman Mo Can mencarikan untuk pengobatan kakek.

"Kak...tolong tinggalkan aku sendiri . aku ingin mengobati kakek, namun aku butuh ketenangan . dan tolong carikan bahan ini untuk penyembuhan kakek,.. " kata Siyue pada Fang Yan .

"Yueyue...kau..kau bisa menyembuhkan kakek...?" tanya Fang Yan tak percaya. Mereka memang tahu kalau Siyue bisa dalam ilmu kesehatan, tapi mereka tak yakin Siyue bisa menyembuhkan kakek, sedangkan dokter ataupun tabib yang sudah mereka panggil tidak mampuh menyembuhkan kakek, mereka adalah Dokter atau tabib yang sudah terkenal kemampuannya. Dan sekarang ,Siyue yang baru saja belajar soal kedokter atau pengobatan, mengatakan kalau dia akan mencoba mengobati Kakek Si . bagaimana mereka mau percaya .

"Yueyue akan usahakan kak.. Apa salahnya Yueyue mencobanya.." jawab Siyue yang sadar kalau mereka tidak mempercayai kemampuannya.

"Tapi ini bukan untuk coba- coba Yue'er, ini bukan main- main..." kata Fang Yan .

" kak...kita tidak boleh diam saja soal keadaan kesehatan kakek, apalagi ini tentang kehidupan kakek, Siapa tahu aku bisa...lagian kita sudah memanggil seluruh Tabib atau dokter yang terkenal kemari, bukankah mereka tidak mampu..? apa salahnya aku mencoba kak...." ucap Siyue kesal. Mereka terdiam mendengar omongan Siyue. tak lama Fang Yan berkata.

"Baiklah kami akan membiarkan kau mencobanya..." jawab Fang Yan.

Mendengar omongan Fang Yan , Siyue bahagia .

"Trimakasih Kak..." ucap Siyue.

"Lalu apa yang kau butuhkan lagi . " tanya Fang Yan dengan lembut .

"ini ada dua resep ramuan yang berbeda. Resep yang ini bisa kakak berikan padaku, sedang yang satunya lagi tolong di rebus , ramuan ini nanti untuk merendam Kakek..." kata Siyue .

"Baik akan kami lakukan, ..." jawab Fang Yan kembali. Dia segera menyuruh Paman Mo Can untuk mencari Ramuan dan bahan obat yang di butuhkan Siyue. Setelah mereka pergi, Siyue segera menutup pintu kamar.

"Yueyue...apakah kau akan menyembuhkan kakek dengan Jari emasmu ...." tanya Xiao Tu.

"Hanya cara itu yang bisa Siyue lakukan, sebab selain Racun entah apa yang ada di tangan Kakek, hingga kesadaran kakek hilang..." kata Siyue lagi . Siyue mulai konsentrasi lagi dengan jarum akupunturnya . Tanpa rasa canggung , Dengan bantuan Xiao Tu yang menjelma menjadi pria remaja, Siyue telah membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuh sang kakek. Hanya tinggal kain penutup alat terlarang kakek saja yang ada di tubuh tuan Si. Setelah itu dia mulai menusukkan jarum perak akupunturnya di titik- titik akupuntur di seluruh tubuh sang Kakek, tak lama dia mulai menggunakan cahaya penyembuh jari emas miliknya . terlihat cahaya biru mulai keluar dari tangan Siyue, dan tak lama menyebar di seluruh tubuh kakek Siyue. Kini tubuh kakek Si terbungkus cahaya biru . Cukup lama Siyue melakukan penyembuhan pada Kakek Si, hingga terlihat wajah Siyue pucat pasih.

Dan tak berapa lama diapun menarik kembali kekuatannya. Terlihat keringat keluar dari wajah dan tubuhnya.

"Kau tidak apa- apa Yueyue...?" tanya Xiao Tu khawatir.

" aku hampir kehabisan tenaga dalamku..." jawab Siyue. Dia segera mengambil kembali jarum akupunturnya.

"Tolong ambilkan air suci Xiao Tu..." punya Siyue. Dengan cepat Xiao Tu menghilang untuk mengambil air suci. Sedang Siyue kembali memakaikan celana sang kakek. Tak lama Xiao Tu kembali dengan membawa mangkok berisi air suci. Namun tubuh Siyue sudah lemas.

"Xiao Tu...panggil kakak untuk memberi air ini pada kakek...." kata Siyue lemas. Xiao Tu segera membuka pintu dan berubah kembali menjadi kelinci putih . Melihat pintu terbuka, ketiga kakak Siyue segera masuk kedalam kamar. Dia melihat Siyue terduduk lemas di lantai Dekat pembaringan sang Kakek.

"Yueyue...!" seru mereka hampir bersamaan. Mereka berlari kearah Siyue.

"Kau kenapa Yue'er...?" tanya Simayum khawatir.

"Kak...tolong minumkan air dalam mangkok pada kakek, jika nanti kakek muntah darah hitam, jangan cemas. Itu Darah yang mengandung racun yang ada di dalam tubuh kakek. Ak...." Dan akhirnya Siyue jatuh pingsan sebelum selesai berbicara.

" Yueyue....!" seru mereka serempak.

"Biarkan aku membawa dia kekamarnya, kalian lakukan apa yang di perintah Yueyue..." kata Rong Han dengan wajah sedih.

Dia segera mengangkat tubuh kecil Yueyue untuk Dia bawa kedalam kamarnya . Sedang Fang Yan dan Simayun segera mendekati tubuh sang Kakek setelah melihat Rong Han membawa Yueyue keluar ruangan . Mereka melihat wajah kakek Si telah berubah, tidak lagi berwajah kehitaman lagi. kini wajah tua itu menjadi pucat . dan ada mangkok giok putih di atas meja sang kakek yang berisi air putih jerni .

"Maksud Yue'er apa air di dalam mangkok ini..." tanya Fang Yan.

"Mungkin kak...tidak ada lagi mangkok lain kan...?" jawab Simayun .

Mereka segera mengambil mangkok itu dan menyuapkan secara perlahan air dalam mangkok kemulut sang kakek hingga habis. Setelah air dalam mangkok itu masuk ketubuh kakek Si, terlihat wajah kakek Si mulai terlihat agak kemerahan. dan tiba- tiba dia memuntahkan beberapa kali darah hitam dari mulutnya . darah itu hitam dan berbau.

"Kak...apakah ini darah yang di sebutkan oleh Yue'er...!" seru Simayun pada Fang Yan. bukan hanya Fang Yan dan Simayun yang kaget. Paman Mo Can dan Rong Han yang baru datang juga kaget.

"Darah hitam dan bau....!" ucap Paman Mo Can. Setelah memuntahkan dara beberapa kali, terlihat mata tuan Si Rong Hu terbuka.

"Kalian ada di sini...?" tanya Kakek Si yang sudah sadar kembali dengan suara lemas .

"Kakek....!" seru mereka bersamaan.

"Tuan.....!" ucap Paman Mo Can gembira.

"Siapa yang membawaku pulang....?" tanya tuan Si dengan wajah lemah.

"Tan Pay tuan..." jawab paman Mo Can.

"Di mana dia sekarang....?" tanya Kakek Si.

"Masih mencari ramuan obat untuk tuan..." jawab Paman Mo Can kembali .

"Percuma kalian mencari obat buat lukaku, luka ini sulit terobati..." kata kakek Si dengan nada putus asa.

"Siapa bilang kek...masih ada kok obat untuk penyakit dan luka kakek..." tiba- tiba sebuah suara memotong pembicaraan Kakek Si. mereka segera menatap asal suara. terlihat Siyue berjalan dengan pelan, wajahnya masih terlihat pucat.

"Yue'er...." ucap mereka bersamaan.

"Nona ke empat...." ucap paman Mo Can.

"Kau sudah bangun...!" seru Rong Han sambil berlari kearah Siyue dan memapahnya .

"Sudah kak...siapa bilang kakek tidak dapat di obati. bukankah tadi darah yang bercampur racun sudah keluar...?" kata Siyue sambil mendekati sang Kakek.

"Nak...apa maksudmu...?" tanya kakek Si dengan wajah heran .

"Kakek memang terkena Racun yang paling ganas, tapi Yueyue sudah bisa mengeluarkan racun itu dari tubuh kakek, walaupun itu tidak sepenuhnya, sebab racun sudah menyebar di seluruh tubuh kakek, untung saja, jantung dan tubuh bagian dalam kakek belum sempat terkena racun itu. tapi jangan khawatir kek ...sebentar lagi kita akan mengeluarkan seluruh racun yang ada di tubuh kakek...." jawab Siyue.

"Ka..kau..kau yang menyembuhkan kakek...?" tanya tuan Si tak percaya.

"Benar kek..." jawab Fang Yan dan Simayun bersamaan, hanya Rong Han saja yang terlihat wajahnya menatap Siyue dengan tatapan agak aneh.

"Benar tuan...Nona mudah yang menyembuhkan tuan...sudah banyak tabib dan Dokter yang kami panggil, namun mereka angkat tangan. mereka tidak mampu melawan racun yang ada di tubuh tuan...Namun Nona Muda ke empat bisa menyembuhkan tuan..." ucap Paman Mo Can dengan bangga.

"Sayang....kau memang gadis hebat kakek....kakek bangga padamu Nak..." kata Kakek Si dengan wajah terharu .

"Itu sudah kewajiban Yueyue kek..." jawab Siyue.

"Tapi kau juga jadi pingsan setelah menolong kakek..." ucap Simayun.

"Apaa...dia pingsan...?" tanya Kakek Si dengan wajah kaget.

"Yueyue hanya kehabisan Qi kek... kekuatan racun di dalam tubuh kakek sangat kuat, hingga menguras tenaga Yueyue untuk mengeluarkannya..." kata Siyue lembut.

Mendengar ucapan Siyue, terlihat di dalam mata kakek Si amarah dan kebencian ada di sana.

"Sudahlah...yang penting kakek selamat.." kata Siyue dengan lembut.

"Sebenarnya Siapa yang telah menyerang Kakek...?" tanya Fang Yan.

"Keluarga kakek Sendiri...." jawab Kakek datar .

"Apaa....keluarga kakek...?" tanya Siyue dengan wajah kaget.

"Kalian kelak akan mengetahui sendiri.." kata Kakek Si dingin. percakapan mereka terhenti dengan datangnya Tan Pay dengan membawa dua ramuan pesanan Yueyue.

"Paman...tolong rebus ramuan ini dengan air agak banyak, sebab air ramuan ini untuk berendam kakek, aku akan merendam tubuh kakek dengan air ramuan ini.. sedang ramuan yang lain akan aku murnikan untuk kakek..." ucap Siyue sambil mengambil ramuan yang akan dia murnikan.

"Baik nak Paman akan merebus ramuan ini..." kata Paman Mo Can . Dia segera keluar dari ruang kamar Kakek Si bersama Tan Pay.

"Kek...Yueyue akan pergi kekamar Yueyue dulu untuk memurnikan ramuan untuk kakek...." ucap Siyue perpamitan.

"Jangan terlalu memaksakan diri Yue'er..."ucap Kakek Si .

"Baik Kek...." jawab Siyue. dia segera melangkah keluar dari kamar sang kakek.

"Tunggu Yue'er...!" seru Rong Han saat melihat Siyue keluar.

Siyue menghentikan langkahnya, Dia menatap Rong Han dengan lembut. Dia tahu apa yang akan Rong Han tanyakan padanya. sudah sejak tadi selama memeriksa keadaan sang kakek, Siyue bisa melihat tatapan curiga dari Rong Han. dalam ingatan Siyue, sebenarnya Kepada Rong Han lah Yueyue lebih dekat. begitu juga dengan Rong Han. Dia lebih sayang daripada kedua Kakaknya. Setelah berpamitan pada kakek Si, Rong Han melangkah kearah Siyue. Mereka berjalan bersama menuju kamar Siyue.

"Ada yang ingin kakak tanyakan padaku..?" tanya Siyue pada Rong Han.

Mendengar pertanyaan Siyue, langkah Rong Han terhenti.

"Kau tahu aku akan menanyakan sesuatu padamu...?" tanya Rong Han sambil menatap Siyue dengan kening mengkerut.

"Hmm..." angguk Siyue.

"Siapa kau sebenarnya....?" tanya Rong Han dengan wajah menyelidik.

"Kenapa kakak bertanya seperti itu...? bukankah aku Yueyue adik kecilmu...?" tanya Siyue.

"Bukan ...kau bukan Yueyue kami..." ucapnya tegas.

"Kakak meragukanku apakah karena aku memiliki kepandaian yang dulu tidak di miliki Yueyue....? apakah Kakak tidak suka itu...?" tanya Siyue datar.

"Kau bukan Yueyue kecil kami...Yueyue kecil tidak seperti ini..." ucapnya dingin.

"Baiklah kalau itu keyakinan Kakak. Siyue tak bisa membela diri , tapi apakah banyak orang yang tahu rahasia di antara kita semasa kecil dulu. seperti.." Yueyue menceritakan rahasia yang hanya tahu Rong Han dan Yueyue saja. seperti saat Rong Han kena hukuman tidak mendapatkan makan sehari penuh. Siyue dengan wajah sedih membawa makanannya ke kamar Rong Han , dan mereka makan brsama, dan saat Siyue menginginkan buah persik milik tetangga, dengan mengendap- endap Ronghan menhambilkannya. hingga dia terjatuh dan terluka, apalagi rahasia kecil Rong Han yang mencintai gadis imut teman bermain mereka, dan gadis itu pergi pindah kota lain bersama keluarganya.

"Dan kakak juga ngompol di tempat tidur, saat sorenya kakak ketakutan ketika melihat hewan kecoak..." ucap Siyue sambil meremas tangannya saat dia gelisah dan marah. Saat seperti itu, persis seperti perbuatan Yueyue . Dan rahasia itu merupakan rahasia mereka berdua. tidak ada seorangpun yang tahu, karena itu rahasia pribadi Rong Han.

"Cukup, Cukup Yueyue....maafkan kakak, kakak telah berprasangka buruk padamu...." ucap Rong Han sambil memeluk tubuh gadis cantik di depannya yang berdandan seperti pria muda.

"Apakah Kakak sekarang sudah yakin kalau di depan kakak benar- benar Yueyue..." kata Siyue menggoda.

"Seratus persen percaya...kau memang Yueyue kecil kami yang bodoh..." jawab Rong Han sambil mengacak rambut Siyue.

"Kakak....!" seru Siyue kesal. Entah itu Siyue ataupun Yueyue, mereka akan kesal jika seseorang mengacak rambut mereka . dan Rong Han semakin yakin kalau dia memang adik mereka si Yueyue. Untung bayangan masa kecil mereka sering terlintas di kepala Siyue. Siyue segera masuk kedalam kamarnya untuk memurnikan ramuan untuk sang Kakek. sedangkan Rong Han berjalan keluar dari rumah tuan Si Rong Hu. Setelah beberapa waktu kemudian, Siyue keluar dari kamarnya. dia berjalan kekamar sang Kakek. Ketika sampai di sana ternyata Semua kakaknya masih ada di sana menunggui sang kakek, dan juga Peman Mo Can.

Saat mereka melihat Siyue datang, Paman Mo Can berkata kalau air panas buat kakek sudah tersedia di bak mandi . Siyue masuk kedalam kamar mandi dan melihat dalam bak mandi sudah ada air ramuan ya g masih terlihat pamas. Siyue menuangkan beberapa botol air suci dalam bak mandi . Setelah itu meminta sang kakek untuk berendam di dalam air ramuan.

Melihat air yang masih panas. tidak membuat kakek ragu. dengan bantuan Fang Yan , kakek melepas bajunya dan mulai berendam di air panas yang mengandung ramuan .

"Berapa jam kakek harus berendam Yue'er...?" tanya Sang kakek dari dalam kamar mandi .

"Lebih lama lebih baik kek , biarkan air ramuan meresap dalam tubuh kakek, dan racun di dalam tubuh kakek keluar semua..." jawab Siyue dari luar kamar mandi . Setelah hampir dua jam kemudian, Siyue menyarankan Kakek untuk keluar dari bak mandi. Fang Yan kembali membantu Kakek di kamar mandi. tak berapa lama kakek masuk kedalam ruang tidurnya. Melihat tubuh kakek yang sudah kembali memerah, Siyue segera melihat denyut nadi Kakek Si.

"Denyut nadi kakek sudah normal kembali kek... kakek tinggal satu kali lagi berendam, kakek akan sehat kembali..." kata Siyue gembira. semua yang mendengar ucapan Siyue merasakan kegembiraan di hati mereka.

"Trimakasih sayang...kau telah menyelamatkan kakek dari kematian..." ucap Kakek Si bahagia dan bangga.

"Itu sudah kewajiban Yueyue kek..." jawab Siyue. Mereka segera meninggalkan kakek dalam perawatan Siyue. namun beberapa saat kemudian, Paman Mo Can masuk kembali .

"Maaf tuan Hamba mengganggu..?" ucap paman Mo Can yang datang dari luar .

"Ada apa Mo Can...?" tanya Kakek Si .

"Barusan ada utusan dari kerajaan, yang membawa undangan dari Kerajaan.." kata paman Mo Can .

"Dari kerajaan....Memangnya ada undangan apa yang di sampaikan pada kita...?" tanya Kakek Si.

"Karena tuam sakit , Tuan Muda Fang Yan mewakili tuan menerima undangan itu..." kata Paman Si.

"Memangnya ada undangan apa...?" tanya Kakel dengan heran.

"Kita di undang dalam ulang tahun Kaisar Kakek...seluruh pembesar kerajaan di harapkan datang bersama keluarganya...." tiba- tiba suara Fang Yan terdengar dari arah pintu yang terbuka.

"Undangan ulang tahun Kaisar....?" kata Kakek Si.

"Benar Kek.... seluruh pejabat kerajaan di harapkan datang bersama seluruh keluarganya...." ucap Fang Yang kembali.

"Apakah kita akan datang kek...?" tanya Rong Han.

"Harus....kita harus datang nak. walaupun kita pernah di kecewakan oleh putra Mahkota , kita juga harus datang..." jawab Kakek Si dengan lembut.

"Kapan acara itu di laksanakan Yan'er...?" tanya Kakek.

"Satu minggu lagi kek..." jawab Fang Yan .

"Masih ada waktu untuk kesembuhan kakek..." ucap Siyue.

"Pasti keluarga Nalan Han akan mempermalukan keluarga kita..." kata Simayun dengan nada marah.

"Melihat kemarahan di wajah cucu- cucunya tuan Si Rong Hu kaget .

"Ada apa dengan kalian ....?" tanya Kakek Si. Dengan emosi Simayun menceritakan tentang penyerangan keluarga Nalan Han pada Siyue. hingga Siyue terluka parah .

"Dasar pengecut ...kenapa mesti Siyue yang jadi sasaran dia..." ucap Kakek Si marah.

"Jangan khawatir kek...kali ini kitalah yang akan mempermalukan mereka... ucap Siyue dengan mimik serius.

"Apa yang akan kau lakukan Yue'er...?" tanya Fang Yan.

"Kakak lihat saja nanti...." jawab Siyue dengan senyum licik.

udahan dulu ya....jangan lupa tekan kolom favorit dong...dan juga like, vote, dan komentar nya author tunggu .

Bersambung.

1
Lyssa Ly Alex
bisa mati berdiri mereka.. hahahaha
tuti raniati
Luar biasa
puja
akhirnya muncul juga
sampai penasaran
kenapa belum keluar
puja
Bukan nya sudah di ceritakan yah
pas gurunya kerumah
😁apa aku yang kurang fokus

semangat yah thor
kriwil
terus nanti yang bakas ngebom joe siapa kalau pindah alam
evelyn fred
Luar biasa
Muhammad Rohman
di dunia dewa butuh uang juga ya
Yoni Hartati
pada kepo semua dan nyusahkan siyue😩😩
Yoni Hartati
cuman hewan roh aja di kasih? lalu pil nya gimana ya. kl habis toko kakek nya tdk jual lagi😁
sarah arami
cerita yg luar biasa bagus suka sekali, tdk bikin bosan, buat lg kyk gini thor yg lbh seru
sarah arami
/Drool//Drool/
Dilla
ruang kerja kepala Akademi
Dilla
*favorit
Dilla
harusnya mahasiswa karena udah kuliah
sarah arami
cerita tdk membosankan, selalu byk ide, salut salut
sarah arami
bikin tegang
sarah arami
thor pintar x buat pembaca penasaran, lg rame eeh bersambung
sarah arami
ceritanya bikin greget
sarah arami
tambah seru bikin gemes
sarah arami
thor otakmu jenius, bikin cerita yg hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!