NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Beda Usia / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Kim Min-seok siluman rubah tampan berekor sembilan, yang sudah hidup lebih dari 1000 tahun,Kim Min-seok hidup dengan menyembunyikan identitasnya sebagai seekor gumiho,Ia berkepribadian dingin dan juga misterius.

Dirinya menjalin hidupnya dengan kesepian menunggu reinkarnasi dari kekasihnya yang meninggal Beratus-ratus tahun yang lalu.

Kim Min-seok kemudian bertemu dengan Park sung-ah mahasiswi jurusan sejarah, saat itu dirinya menjadi dosen di universitas tersebut.

Mereka terjerat Takdir masa lalu yang mempertemukan mereka, mampukah Kim Min-seok mengubah takdir tragis di masalalu yang terulang kembali di masa depan.

apakah kejadian tragis di masalalu akan kembali terjadi kepada dirinya dan juga kepada park sung-ah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

༿BAB༌༚29

Setelah memasukkan Park Sung-ah ke ranjang di UKS, Kim Min-seok melihat perawat sedang memeriksanya dengan cermat.

Yoo In-a berdiri di sudut ruangan, mata dia tetap menatap keduanya dengan penuh penasaran dan khawatir.

Min-seok mengetahui bahwa dia perlu waktu sendirian dengan Sung-ah untuk memberinya bantuan yang sebenarnya—bantuan yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Dia berbalik ke arah In-a, dengan pandangan yang serius dan tegas. "In-a, bisakah kamu keluar sebentar? Aku ingin berbicara dengan Sung-ah sendirian," kata dia dengan suara yang lemah tapi tegas.

In-a terkejut sepenuhnya. Dia mengangguk perlahan, meskipun rasa penasarannya semakin membesar. "Baiklah, Dosen Kim," jawab dia dengan suara yang lemah.

Dia melihat Sung-ah yang masih pucat di ranjang, lalu keluar dari ruangan UKS sambil menutup pintu dengan perlahan.

Setelah In-a keluar, Min-seok mendekati ranjang Sung-ah dengan langkah yang lembut. Dia melihat tubuhnya yang masih lemah dan goyah, wajahnya yang pucat tanpa warna, dan matanya yang tertutup sebagian.

Rasa sakit yang menyakitkan muncul di hatinya—dia merasa bersalah karena Sung-ah terluka karena tidak mengikuti larangannya dengan baik, tapi dia juga tahu bahwa ini adalah kesempatan bagi Sung-ah untuk memahami betapa pentingnya perlindungan yang dia berikan.

"Sung-ah... maaf!" bisik dia dengan suara yang penuh kesedihan, menyentuh pipinya yang lembut dengan jari-jari.

Dia tahu bahwa cara satu-satunya untuk memberikan sedikit energi dan meredakan rasa sakitnya adalah dengan menggunakan kekuatannya sendiri. Tanpa berpikir panjang, dia membungkuk sedikit dan mencium bibir Park Sung-ah dengan lembut.

Cahaya emas yang samar muncul di antara bibir mereka saat sentuhan itu terjadi. Energi dari tubuh Min-seok mengalir perlahan ke dalam tubuh Sung-ah, menyebarkan rasa hangat yang menyegarkan ke seluruh tubuhnya.

Rasa dingin dan sakit yang menyakitkan mulai mereda sedikit demi sedikit, dan warna mulai kembali ke wajahnya yang pucat.

Park Sung-ah yang sempat pingsan sedikit terbangun saat dia merasa sentuhan lembut itu. Dia membuka mata dengan perlahan, dan melihat Kim Min-seok yang sedang mencium bibirnya.

Dia terdiam sejenak, tubuhnya beku di tempat—ini adalah pertama kalinya seseorang menciumnya, terutama orang yang dia anggap sebagai dosen dan siluman rubah.

Wajahnya segera memerah sampai ke telinga, rasa malu dan keheranan menyebar di seluruh tubuhnya.

Setelah beberapa saat, Min-seok melepaskan ciuman itu, melihat Sung-ah dengan mata yang penuh kasih. Dia melihat wajahnya yang memerah, dan menyadari bahwa dia mungkin membuatnya salah paham.

"Jangan salah paham, Sung-ah," kata dia dengan suara yang lemah dan cepat. "Aku hanya membantu meredakan rasa sakit mu—ini adalah cara untuk memberimu sedikit energi dariku."

Dia mengangguk perlahan, menjelaskan lebih lanjut. "Itu karena kelereng rubah milikku belum sepenuhnya menyembuhkan mu.

Energi dari kelereng itu membutuhkan waktu untuk bekerja sepenuhnya, jadi aku perlu memberikan sedikit energi tambahan agar rasa sakitmu cepat mereda."

Sung-ah mengangguk perlahan, meskipun hatinya masih berdebar kencang. Dia merasakan bahwa rasa sakitnya memang sudah mulai mereda, dan tubuhnya semakin kuat.

Dia melihat Min-seok dengan mata yang penuh keheranan dan sedikit kasih—dia mulai menyadari bahwa dia tidak hanya melindunginya, tapi juga benar-benar peduli padanya.

"Terima kasih, Dosen Kim," bisik dia dengan suara yang lemah, menundukkan kepala.

Min-seok tersenyum lemah. Dia menyentuh tangannya yang lemah sekali lagi, lalu berdiri dari ranjang. "Aku akan keluar sebentar, biarkan kamu istirahat. In-a pasti sedang menunggu di luar," katanya, lalu berjalan menuju pintu.

Dia membuka pintu dan keluar dari ruangan UKS, menemukan Yoo In-a yang sedang berdiri di koridor, berjalan bolak-balik dengan penuh kekhawatiran. In-a melihat Min-seok keluar, dan langsung mendekatinya.

"Bagaimana kah Sung-ah? Dia baik-baik saja?" tanya dia dengan suara yang penuh kekhawatiran.

"Ya, dia sudah mulai membaik," jawab Min-seok dengan suara yang lemah. "Aku sudah memberinya obat, sekarang dia hanya perlu istirahat. Kamu bisa masuk dan melihatnya."

In-a mengangguk dengan senyum lemah, lalu masuk ke dalam ruangan UKS. Dia mendekati ranjang Sung-ah, melihat wajahnya yang sudah mulai membaik. Dia membawa botol obat dan gelas air yang dia ambil dari meja di koridor.

"Sung-ah, kamu baik-baik saja kan?" tanya dia dengan suara yang lemah, meletakkan botol obat dan gelas air di meja samping ranjang. "Ini obat untukmu—minum ya agar cepat sembuh."

Sung-ah mengangguk dengan senyum lemah. Dia melihat In-a yang penuh kekhawatiran, dan merasa bersalah karena tidak bisa memberitahu kebenaran.

Dia tahu bahwa dia harus merahasiakan rahasia dia dengan Min-seok, tapi dia juga tidak ingin menipu temannya yang terbaik. Untuk saat ini, dia hanya bisa berharap bahwa In-a tidak akan bertanya terlalu banyak.

Di koridor luar, Kim Min-seok berdiri melihat ke arah ruangan UKS. Hatinya masih berdebar kencang saat mengingat ciuman yang dia berikan pada Sung-ah.

Dia tahu bahwa ciuman itu bukan hanya untuk memberikan energi—di dalam hatinya, dia tahu bahwa cinta yang dia rasakan padanya semakin kuat, dan dia tidak bisa menyembunyikannya lagi.

1
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖
crezy up thr
Almahira
🤭🤭🤭 kisss lagi🤭
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖: ko kamu gak ada novel?
total 1 replies
Almahira
gue juga pengen 😭
Almahira
wah nafsunya memuncak, nih dosen 🤭
Almahira
wah udah Kiss kissan aja
Almahira
kaya adegan sinetron aja🤣
Almahira
pasti nangis lah jadi cewek kalo di kasih harapan palsu 😭😭
Almahira
wah di kasih harapan palsu,😭😭😭
Almahira
seneng banget tuh 🤭🤭
Almahira
kalau kaya gitu visualnya saya juga mau
Han Sejin: haaa🤣
total 1 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!