NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:843.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 25.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi-pagi sekali, Yuna terbangun dari tidurnya. Sesaat, wajahnya nampak sendu menatap lekat wajah suaminya yang masih tertidur lelap. Bahkan tangan Elkan masih melingkar erat di pinggangnya.

Yuna mengangkat tangan Elkan dan memindahkannya dengan pelan, dia pun beringsut dan bangkit dari tempat tidur.

Meskipun berat meninggalkan Elkan, tapi dia harus siap melakukannya. Jika Elkan benar-benar mencintainya, dia pasti berjuang untuk mendapatkan hati istrinya yang terlanjur sakit ulah perlakuannya selama ini.

"Maafkan aku Elkan, aku harus pergi. Bukannya aku ingin menjauh darimu, tapi aku ingin melihat seberapa keras usahamu untuk mendapatkan cintaku." Yuna menatap wajah suaminya dengan intim, kemudian meninggalkan kamar dengan hati-hati, takut Elkan terbangun saat mendengar suara pintu.

Sesampainya di bawah sana, Yuna dengan cepat membuka pintu gerbang. Kebetulan tidak ada siapapun yang berjaga, jadi Yuna bisa leluasa meninggalkan kediaman Elkan.

Tepat di persimpangan jalan, mobil Reynold sudah menunggu di sana. Setelah Yuna masuk dan duduk di bangku depan, Reynold pun melajukan mobilnya menuju arah pulang.

Yuna menghela nafas berat, lalu membuangnya kasar. Dia pun menyandarkan punggungnya pada sandaran jok, kemudian memejamkan matanya perlahan.

"Apa yang terjadi? Apa Elkan mengetahui kepergian mu?" tanya Reynold sembari melirik ke arah Yuna, namun tangannya masih fokus pada stir mobil.

"Tidak, dia masih tidur. Tapi kenapa hatiku rasanya berat sekali meninggalkan dia? Berbeda saat aku meninggalkannya pertama kali." jawab Yuna dengan pertanyaan pula.

"Itulah yang dinamakan cinta Yuna, namun kalian berdua sama-sama keras kepala. Tidak ada yang mau mengalah," jelas Reynold sembari tersenyum kecil.

"Entahlah, tapi sikapnya kali ini sangat berbeda. Aku bisa melihat ada cinta di matanya, tapi aku belum bisa mempercayainya begitu saja." sahut Yuna yang masih ragu dengan ketulusan suaminya.

"Apa permainan ini masih perlu dilanjutkan?" tanya Reynold.

"Lanjutkan saja! Aku ingin melihat seberapa besar cinta yang dia miliki untukku. Jika semua itu hanya kata-kata belaka, untuk apa aku bertahan?" ucap Yuna.

Sesampainya di depan kediaman Reynold, Yuna bergegas turun dan segera masuk ke kamarnya. Dia berbaring di atas kasur dan melanjutkan tidurnya sebab matanya masih mengantuk.

Sementara di tempat lain, Elkan baru saja terbangun dari tidurnya. Dia terkejut mendapati Yuna yang sudah tidak ada lagi di pelukannya.

Elkan melompat turun dari kasur, lalu berlari menuju kamar mandi.

"Braaak"

Sesaat setelah pintu itu terbuka, Elkan tertegun lesu karena tak menemukan istrinya di dalam sana. Elkan pun berlari ke segala sudut, namun tak menemukan Yuna di mana-mana.

"Yuna, apa yang kamu lakukan? Kenapa meninggalkan aku lagi?" lirih Elkan dengan mata berkaca-kaca.

Elkan melayangkan bogem mentahnya pada permukaan pintu, dia benar-benar frustasi memikirkan Yuna yang belum bisa memaafkan dirinya.

Sesampainya di bawah sana, Elkan mencari Yuna ke segala arah, bahkan ke ruangan kecil yang pernah ditempati Yuna sebelumnya. Lagi-lagi, Elkan harus menelan kekecewaan karena tak menemukan Yuna di mana-mana.

"Yuna, kenapa melakukan ini lagi padaku? Apa kamu belum puas menghukum ku selama 2 minggu ini? Aku benar-benar menyesal Yuna, aku ingin memperbaiki hubungan kita." lirih Elkan, tanpa disengaja cairan bening itu pun menetes di sudut matanya.

Elkan menyeka wajahnya dengan kasar, kemudian kembali menuju ruangan depan. Di sana, dia mendapati Diah dan Lili yang tengah asik menyiapkan sarapan pagi di dapur.

"Diah, Lili, apa kalian melihat istriku?" tanya Elkan dengan suara seraknya, bahkan wajahnya nampak begitu kacau.

"Tidak Tuan, kami tidak melihat Nyonya. Apa Nyonya sudah kembali?" jawab Diah, kemudian balik bertanya.

Tanpa menjawab, Elkan segera berlalu meninggalkan pintu dapur. Dia berjalan dengan lesu menuju anak tangga. Diah dan Lili pun saling melirik melihat Elkan yang lain dari biasanya.

"Ada apa dengan Tuan?" tanya Diah sembari menautkan alisnya.

"Entahlah, mungkin dia menyesal karena telah menyia-nyiakan istri sebaik Nyonya." sahut Lili sembari mengangkat bahunya.

Saat Elkan hendak menaiki anak tangga, tiba-tiba langkahnya terhenti mendengar suara Beno yang cukup lantang.

"Elkan, apa yang terjadi? Tumben jam segini sudah di bawah?" tanya Beno yang baru saja keluar dari kamar.

Elkan mengurungkan niatnya untuk kembali ke kamar, dia pun berbalik dan berjalan menuju sofa. Beno pun mengikutinya dan duduk di sebelahnya.

"Ben, apa selama ini aku terlalu kejam terhadap Yuna?" tanya Elkan dengan tatapan tak biasa, lalu menghela nafas berat.

"Kenapa menanyakan itu?" tanya Beno balik.

"Semalam aku bertemu Yuna di hotel, aku berhasil membawanya pulang. Tapi saat bangun tadi, dia sudah tak ada lagi di kamar. Dia meninggalkan aku lagi Ben, apa aku tidak layak mendapatkan kesempatan kedua darinya?" tanya Elkan dengan mata berkaca-kaca.

"Hufftt," Hembusan nafas Beno terdengar berat.

"Belajarlah memahami dia, mungkin Yuna butuh waktu untuk sendiri. Setelah semua yang terjadi, tidak akan mudah baginya memaafkan mu." jelas Beno, dia turut prihatin melihat Elkan yang seperti ini.

"Lalu apa yang harus ku lakukan Ben? Aku benar-benar menyesal, aku tidak ingin berpisah dengannya." ungkap Elkan.

"Apa kau mencintainya?" tanya Beno penasaran.

"Iya, aku sangat mencintainya. Aku ingin memperbaiki hubungan ini, aku tidak sanggup hidup tanpanya." Elkan akhirnya mengakui perasaannya di depan Beno.

"Kalau begitu mulailah dari awal! Dekati dia dengan cara yang berbeda, wanita itu butuh kelembutan dan kasih sayang."

"Kau juga bisa memberikan hadiah-hadiah kecil untuk menarik perhatiannya. Anggap saja kau tengah berjuang mendapatkan cinta seorang gadis yang belum kau kenal!" saran Beno.

"Apa harus seperti itu?" tanya Elkan sembari menautkan alisnya.

"Tentu saja, wanita itu butuh perhatian lebih. Jika kau tidak mau memperjuangkannya, jangan harap Yuna akan kembali padamu!" tegas Beno.

"Baiklah, aku akan berjuang semampuku. Yang penting Yuna harus kembali padaku, aku tidak mau Yuna menikah dengan pria itu." keluh Elkan.

"Pria itu? Siapa pria itu?" tanya Beno sembari menautkan alisnya.

"Pria yang mengaku sebagai pacarnya, semalam mereka berdua datang bersama ke hotel. Mereka bilang akan menikah setelah kami bercerai. Enak saja, sampai kiamat pun, aku tidak akan pernah menceraikan Yuna." geram Elkan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hahaha, sepertinya perjuanganmu kali ini sedikit berat. Ada saingan yang bisa mengalahkan mu kapan saja." ejek Beno sembari terkekeh.

"Jangan pernah menganggap remeh seorang Elkan! Apapun akan ku lakukan asal Yuna kembali padaku, bahkan jika harus menyingkirkan pria itu sekalipun!" ancam Elkan dengan tatapan membunuhnya.

"Hei, jangan gila Elkan! Jika mau bersaing, maka bersaing lah secara sehat! Tidak perlu menggunakan kekerasan!" pinta Beno, dia tidak mau Elkan terjerat kasus yang bisa merugikan dirinya sendiri.

"Jika aku tidak bisa memiliki Yuna, maka orang lain juga tidak boleh memilikinya. Tidak masalah jika aku harus mendekam di penjara, bahkan matipun aku rela demi istriku!" tegas Elkan penuh keyakinan.

"Hufftt, terserah kau saja lah! Jika terjadi hal buruk, jangan melibatkan aku!" pesan Beno, dia tidak mau tau dan tak mau terlibat untuk hal seperti ini.

Bersambung...

1
Lena Sari
akhirnya menyadari jga.
Mamah Enung
paling mmh nya elkan kerjasama sama orang dalam nebak nebak aja sih
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!