NovelToon NovelToon
AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cintamanis / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:483k
Nilai: 5
Nama Author: 01Khaira Lubna

Karena sang putra yang tengah sakit, suami yang sudah tiga hari tak pulang serta rupiah yang tak sepeserpun ditangan, mengharuskan Hanifa bekerja menjadi seorang Badut. Dia memakai kostum Badut lucu bewarna merah muda untuk menghibur anak-anak di taman kota.

Tapi, apa yang terjadi?

Disaat Hanifa tengah fokus mengais pundi-pundi rupiah, tak sengaja dia melihat pria yang begitu mirip dengan suaminya.

Pria yang memotret dirinya dengan seorang anak kecil dan wanita seksi.

''Papa, ayo cepat foto aku dan Mama.'' Anak kecil itu bersuara. Membuat Hanifa tersentak kaget. Tak bisa di bendung, air mata luruh begitu saja di balik kostum Badut yang menutupi wajah ayu nya.

Sebutan 'Papa' yang anak kecil itu sematkan untuk sang suami membuat dada Hanifa sesak, berbagai praduga dan tanda tanya memenuhi pikirannya.

Yang penasaran, yuk mampir dan baca tulisan receh Author. Jangan lupa like, subscribe dan follow akun Author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidang kedua

Jangan sentuh calon istriku.

Jangan sentuh calon istriku!

Kalimat singkat yang keluar dari mulut seorang pria itu menggema di dalam ruang sidang. Semua orang terdiam, dengan berbagai praduga dan kekagetan masing-masing setelah mendengar kalimat yang di ucapkan oleh Tuan Malik, sang CEO muda yang begitu tampan, yang selama ini terkenal dingin dan irit bicara. Mereka seperti baru saja menerima sebuah kejutan yang luar biasa di ruang sidang itu.

Ameera yang tadi masih duduk dengan tenang seketika berdiri dengan wajah tercengang, ia sungguh kaget mendengar perkataan Malik. Ia rasa hatinya seketika terasa amat sakit bagai tertusuk sembilu, bagaimana tidak, lelaki yang sudah bertahun-tahun bertahta di hatinya tiba-tiba membuat pengakuan yang mengejutkan, benarlah dugaan dan kekhawatirannya selama beberapa minggu ini, kini, harapan seakan pupus. Tiba-tiba saja matanya yang jernih seketika sudah di tutupi air mata, yang membuat penglihatan sedikit terganggu. Ia menunduk, lalu menghapus air mata itu pelan dalam diam.

Hanifa pun demikian, ia juga merasa kaget setelah mendengar pengakuan Malik. Tapi, berbeda, ia merasa hatinya terasa berdebar tak karuan. Begitu juga dengan Abdillah, Abdillah tidak tahu apa-apa tentang ucapan yang keluar dari mulut sang Bos. Tadi sebenarnya ia yang akan maju untuk memberikan pelajaran kepada Setya yang telah berani memeluk tubuh Hanifa di depan orang-orang, tetapi gerakannya kalah cepat dari Malik.

Arumi dan Ibunya Setya juga merasa begitu kaget, perasaan iri dan benci terhadap Hanifa semakin menguasai diri mereka. Bagaimana tidak, baru saja, seorang pria tampan dengan postur tubuh tinggi atletis telah terang-terangan mengatakan kalau Hanifa adalah calon istrinya. Jujur saja, sejak pertama kali melihat Malik, Arumi sebenarnya sudah memiliki ketertarikan tersendiri terhadap karisma Malik. Tapi, ia masih bisa menjaga diri dan sikap. Karena ia sangat mencintai Setya.

''Calon istri katamu hah? Hanifa, apa kau juga telah berselingkuh selama ini di belakang ku? Kau juga telah bermain api selama masih menjadi istriku dengan pria ini! Ciuhhh, kau sungguh perempuan hina!'' Setya berbicara dengan memegang sudut bibirnya yang terasa nyeri. Wajahnya memerah karena amarah. Ia susah payah menahan suatu perasaan, ia merasa cemburu dan sakit hati ketika mendengar pengakuan Malik tadi. Tubuhnya yang tadi tersungkur di lantai dengan cepat ia berdiri. Sekarang ia sedang berhadap-hadapan dengan Malik, mata mereka saling menatap lekat. Sedangkan Hanifa berdiri di samping Malik dengan jarak cukup dekat. Hanifa menunduk dalam, mencoba meredamkan dada nya yang dari tadi terus berdebar tak karuan. ''Seharusnya tidak seperti ini. Tuan Malik pasti hanya becanda saja, ia hanya ingin membela aku saja di depan Mas Setya dan keluarganya. Tapi, dengan mengaku-ngaku sebagai calon suamiku, ia sungguh berlebihan.'' batin Hanifa berkecamuk. Aroma parfum Malik menguar menusuk indra penciuman.

''Iya, calon istriku! Saya dan Hanifa tidak pernah ada hubungan istimewa selama ini, jangan berpikir yang macam-macam, tanpa adanya bukti. Hubungan saya selama ini hanya sebagai teman dan rekan kerja Abdillah saja. Tapi, apa kau tahu, kau sungguh pria bodoh karena telah menyia-nyiakan dan mengkhianati wanita istimewa seperti Hanifa. Kau tahu, tanpa kau sadari, di luar sana banyak lelaki yang rela menunggu, menunggu Hanifa lepas dari mu. Termasuk aku!'' Malik berucap pelan tetapi terdengar tegas. Wajahnya tersenyum sinis. Yang semakin membuat emosi Setya semakin terpancing. Hanifa semakin salah tingkah setelah mendengar penuturan Malik. Ia semakin menganggap kalau Malik hanya becanda saja.

''Aku belum melepaskan Ha ....'' ucapan Setya menggantung. Langkah kaki terdengar ramai memasuki ruang sidang. Para Hakim dan beberapa saksi telah datang rupanya.

Hanifa kembali duduk di tempat semula, begitu pun yang lainnya. Mereka yang tadi berdiri tegang melihat Setya dan Malik yang bersitegang kini telah duduk sempurna di kursi masing-masing. Dengan pikiran masing-masing pula.

Ameera mencoba memasang wajah biasa, bersikap sesantai mungkin untuk menyembunyikan kegelisahan hatinya. Ia melihat kearah Malik, Malik sudah kembali duduk di samping Abdillah. Malik nampak menunduk dengan memegang bagian dadanya. Ameera tahu, Malik pasti sedang menormalkan detak jantung nya yang berdebar tak karuan. Pikir Ameera sendu.

Setelah itu sidang kedua mulai dilaksanakan. Awalnya sidang berjalan dengan lancar dan baik-baik saja, tapi ketika Setya diminta untuk mengucapkan kata talak untuk Hanifa, ia berulah. Membuat Hakim kesulitan membujuk nya.

''Tuan Setya, silahkan anda ucapkan kata talak untuk Nyonya Hanifa sekarang juga. Setelah itu sidang akan berakhir.''

''Tuan Setya! Apakah anda bisa mendengar saya berbicara.''

''Tuan!'' lontar Hakim dengan suara keras. Wajanya terlihat kesal. Begitupun yang lainnya, mereka juga merasa kesel melihat tingkah Setya yang sengaja menunda-nunda waktu.

''Ma-af, tapi, sepertinya saya tidak bisa mengucapkan kata itu.'' ujar Setya yakin. Hanifa dan rombongannya sungguh kesel mendengar ucapan Setya.

''Anda jangan mempersulit, semua proses hukum atas perceraian kalian sudah diselesaikan dan di sepakati dengan baik-baik dari semula. Mohon kerjasamanya! Apakah anda mau mendekam di penjara karena telah melanggar banyak poin yang telah di sepakati?!'' ucap Hakim lagi dengan peringatannya.

''Setya, ayo cepetan! Apalagi yang kamu tunggu.'' Ibunya Setya yang duduk di belakang Setya membuka suara. Sedangkan Arumi susah payah menahan amarahnya melihat tingkah sang suami. Nanti saat sudah sampai di rumah, pastinya, ia akan memberikan pelajaran kepada Setya. Dengan menunda-nunda mengucapkan kata talak untuk Hanifa, sama saja dengan menjatuhkan harga dirinya. Pikir Arumi geram.

''Ba-baiklah saya akan mengucapkan sekarang juga.'' akhirnya Setya mengangguk dengan ucapan sedikit terbata. Wajahnya begitu lesu dan tak bersemangat.

''Baiklah, silahkan ucapkan.'' kata Hakim lagi.

''Ha-Hanifa, mulai hari ini, dengan penuh kesadaran, saya jatuhkan talak tiga untuk dirimu. Mulai hari ini kau bukan lagi istriku, kau resmi aku talak! Kau haram untuk aku sentuh, begitupun sebaliknya.'' ujar Setya dengan mickropon di tangannya. Tangannya sedikit gemetar, tatapannya tertuju kearah Hanifa. Lalu setelah itu terdengar isakan kecil tertahan. Tidak bisa dipungkiri, Setya merasa amat sedih setelah mengatakan itu. Kini, berahkir sudah hubungan nya dan perempuan cinta pertamanya itu. Hanya karena ia yang tak mampu menahan godaan.

Hanifa mengucapkan hamdalah, kedua telapak tangan menutupi wajahnya. Ia juga terisak kecil. Akhirnya, hari yang telah lama ia tunggu datang juga. Hari ini ia resmi menyandang status janda. Bukan maunya begini, tetapi takdirlah yang berkata dan memutuskan.

Hakim mengetuk palu sebanyak tiga kali. Sidang resmi di tutup dan selesai. Setelah sedikit berbasi-basi, Hakim keluar dari ruang, di ikuti para saksi. Kini di ruang sidang tinggallah Hanifa dan rombongannya dan Setya dan rombongannya.

Abdillah memeluk tubuh sang adik, mengelus punggung yang tertutup jilbab lebar dan gamis.

''Selamat menyandang status baru Dek. Kamu jangan takut dan khawatir dalam menjalani hari kedepannya, kedepannya mungkin akan lebih banyak lagi cobaan yang datang karena status barumu ini. Tapi, percayalah, Mas, akan selalu berdiri di depan kamu dan Arif. Mas akan selalu menjaga kalian.'' ucap Abdillah pasti. Hanifa mengangguk, lalu berucap, ''terimakasih Mas.''

''Alahh drama.'' seru ibunya Setya yang tak suka melihat keakraban antara Abdillah dan Hanifa.

''Bu, kalau tidak bisa berkata yang baik-baik lebih baik diam!'' ucap Ayahnya Setya.

''Ayah, apaan sih!'' balas Ibunya Setya sewot.

Lalu setelah itu Ayahnya Setya menghampiri Hanifa dan Abdillah, ia berkata maaf dan sedikit berbasa-basi. Setelah itu mereka semua memutuskan untuk keluar dan pulang.

***

"Terimakasih banyak, Mbak. Karena Mbak telah banyak membantu proses perceraian aku.'' ucap Hanifa. Hanifa duduk di sebelah kemudi, dengan Ameera yang mengemudi. Ameera yang akan mengantarkan Hanifa pulang, karena Malik dan Abdillah setelah dari pengadilan tadi mereka akan langsung menuju kantor, pekerjaan telah menunggu mereka. Abdillah menitipkan Hanifa kepada Ameera.

''Iya.'' jawab Ameera singkat. Tatapannya fokus kedepan.

''Apakah Mbak Ameera sedang tidak enak badan? Aku lihat, wajah Mbak sedikit pucat dan lesu.'' ujar Hanifa lagi dengan ramah dan tersenyum.

''Tidak. Aku tidak apa-apa.'' lagi-lagi Ameera menjawab dengan begitu cuek dan wajah datar.

Hanifa memilin ujung jilbabnya, ia merasa aneh melihat sikap Ameera yang tiba-tiba berubah menjadi dingin. Dulu, saat baru pertama kali bertemu, Ameera adalah sosok wanita yang ceria dan suka berbicara, tapi sekarang, Ameera nampak berbeda. Akhirnya Hanifa memutuskan untuk diam.

***

Di dalam mobil yang berbeda, Abdillah fokus menyetir. Malik duduk di sebelahnya.

''Tuan, sepertinya klien sudah menunggu kita. Dari tadi ponsel saya tidak berhenti berdering.'' ucap Abdillah, ponselnya yang ada di dashboard terus berdering menandakan ada panggilan masuk.

''Iya. Biarkan saja dulu. Tambahkan kecepatan laju mobilnya, kita harus cepat sampai ke perusahaan.'' sahut Malik.

''Baiklah.'' balas Abdillah.

Sebenarnya dari tadi Abdillah ingin sekali menanyakan perihal pengakuan Malik di ruang sidang tadi, tapi ia tak berani, ia merasa sungkan untuk membahas itu dengan sang Bos.

Setahunya, setahun belakangan ini, Malik memang tidak pernah dekat sama seorang wanita pun. Banyak rekan kerja bahkan anak dari petinggi perusahaan lain yang mencoba mendekati Malik, bahkan ada juga yang terang-terangan datang ke Perusahaan untuk menemui Malik secara langsung, tapi selalu Malik abaikan. Hingga membuat perempuan-perempuan itu bosan sendiri dengan sikap dingin Malik. Tapi, tadi, Abdillah bisa menyaksikan sendiri, cara Malik melindungi Adiknya, cara Malik menatap Adiknya. Abdillah merasa ada sesuatu yang tidak ia tahu sepenuhnya.

1
Muhyati Umi
jodohkan Hanifah dengan Malik
Ameera sama Abdillah ya thor
Muhyati Umi
semoga aja Malik suka ke Hanifa
Dian Rahmi
Thor ..buatlah Malik berjodoh dengan Hanifa
Dian Rahmi
Thor.....Hanifa sama Malik ya
guntur 1609
llha ternyata oh ternyata
guntur 1609
dasar ayah biadab
guntur 1609
tega setya sm anaknya
guntur 1609
kok sampai diulang lagi thor bab ni
guntur 1609
,apa yg istrimu lakukan dulu akhirnya kau jalani juga akhrnya setya. ni nmnya hukum tabur tuai
guntur 1609
ameera sm abdilah saja
guntur 1609
cie..cie hakimmm gercep juga
Samsia Chia Bahir
woaaalllaaahhhh, ma2x rian bebaik2 rupax da udang dibalik U 😂😂😂😂😂😂😂 laaahhh harta pa2x rian i2 milik istri k duax loohhh ma2 😫😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaaaaahhhh gimana critax kong rian udh nikah ma intan 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Penyesalan slalu dibelakang, klo didepan namax pendaftaran 😄😄😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Haaaaahhhhh, penjara t4mu shanum N setya 😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Cari gara2 kw setya, g ada tobat2x 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
wooaàlllahhhh arif kok sembarangn ngikut2 org 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaaaahhhh, pengulangn lg 😫😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaahhhh, diulang lg 🤔🤔🤔😫😫😫
Kar Genjreng
satu istri ga di urus.. pekerjaan nya ojeg online..supri mau beristri dua laki laki ga bershukur 😚😚😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!