NovelToon NovelToon
Lihat Aku Sekali Saja

Lihat Aku Sekali Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Trauma masa lalu / Putri asli/palsu
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rere seorang Gadis yang berasal dari keluarga Sederhana dan cukup tapi takdir berpihak kepadanya, dia Yang anak kandung diperlakukan seolah dirinya orang lain, sedangkan orang yang seharusnya tidak menggantikan tempatnya menjadi kesayangan semua keluarganya.

Bagaimanakah kisah hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagian yang dia cari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Rere menggelengkan kepalanya, dia berusaha untuk tidak terlalu perduli pada sikap hangat kakaknya itu, dia tidak mau terjebak dengan kasih sayang semu dan nantinya akan kembali melukai hatinya tanpa bisa dia kendalikan.

"Aku akan ke kantor, biarkan saja dia mengurus semuanya sendirian". Rere mencuci pakaiannya dan piring bekas makan mereka tadi baru setelahnya dia mandi dan bersiap berangkat bekerja.

"Sepertinya aku akan membeli mobil saja, jika rumahku sudah selesai nanti". Rere mengeluarkan motornya dan memanaskan sembari mengambil barang-barang nya.

Sedangkan Aska kini sudah berada di rumah sakit besar yang terkenal dengan tes DNA yang memang akurat

Dia menjelaskan pada dokter apa yang dia inginkan dan memberikan sampel rambut itu kepada dokter yang menangani nya dan hasilnya akan keluar 3 jam lagi, dia sudah menunggunya.

Dia membukanya dan matanya memerah dan rahangnya mengeras, benar, ayahnya memang berselingkuh dengan bu Rana ibu kandung Marsya tapi dia ingin mendengar pengakuan ayahnya sendiri.

"Ini sudah mulai siang, aku akan pulang kerumah dulu dan membantu pekerjaan ibu, barulah aku jemput kekasihku itu".

Aska segera mengendarai mobilnya menuju rumahnya agar dirinya bisa segera pulang membantu sang ibu tapi sesampainya dirumah, Aska mematung didepan pintu melihat apa yang terjadi diruang tamu.

Tanpa suara Aska berjalan dengan cepat dan langsung memukul ayahnya tanpa kata, darahnya mendidih seketika karena ayahnya berani memukul dan menampar ibunya seperti itu.

"Aska". Cicit keduanya dengan pelan.

Apk rauf jatuh tersungkur akibat pukulan keras dari sang anak itu, wajahnya berubah pias melihat kemarahan diwajah sang anak yang kini menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Nak, kapan kamu pulang". Cicit sang ibu dengan pelan.

Dia ingin mendekati sang anak tapi melihat wajahnya anaknya yang diliputi kemarahan, dia menjadi takut mendekat.

"Kenapa memukul ibuku seperti itu??". Rahang Aska betul-betul mengeras.

Dia mengangkat ayahnya dengan Kerajaan bajunya sehingga ayahnya berdiri seperti tercekik.

"Aku tanya kenapa kau memukul ibuku seperti itu". Teriaknya penuh kemurkaan.

Suara teriakannya menggelegar didalam rumah besar ini membuat sang ayah memucat dan gemetaran.

Tubuhnya tidak seimbang dengan sang anak karena Aska memang tinggi dan berbadan atletis karena selalu berolahraga diakhir pekan.

"Aku tanya sekali lagi, kenapa ayah memukul ibu seperti itu". Murkanya semakin mengangkat ayahnya sehingga kaki sang ayah melayang sedikit karena terangkat.

"Nak jangan, dia ayah mu, jangan lakukan itu". Bu Lastri berusaha menghentikan sang anak karena khawatir jika anaknya membunuh ayahnya sendiri.

Aska memalingkan wajahnya tanpa melepaskan cekalannya pada baju sang ayah, wajah pak Rauf kini mulai memucat dan nafasnya tersendat.

"Nak lepaskan ayahmu nak, dia bisa mati". Bujuk sang ibu dengan memelas dan ketakutan

Aska yang tidak tega melihat ibunya ketakutan olehnya akhirnya menghempaskan sang ayah dengan kasar sehingga menabrak tembok.

Bu Lastri mengelus pundak sang anak untuk menenangkan amarah anaknya ini, Aska memang pendiam tapi jika dia marah, maka itu seperti bom yang siap membinasakan orang.

Sedangkan pak Rauf terbatuk-batuk dan berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin karena nafasnya tadi sudah hampir habis

"Apa yang terjadi bu??, kenapa ayah memperlakukan ibu seperti itu?? ". Tanya Aska dengan nafas memburu.

"Tidak apa-apa nak, mungkin ibu yang keterlaluan sampai ayahmu marah dan memukul ibu". Ucapnya pelan berusaha meredam emosi snag anak.

"Tapi itu bukan jawaban yang aku minta bu, tidak ada alasan bagi seorang laki-laki memukul perempuan, itu hanya laki-laki pecundang karena berani dengan mahluk lemah". Mata Aska menatap tajam sang ayah yang kini mulai bernafas dengan baik.

Aska menyingkirkan ibunya dan mendatangi sang ayah, wajahnya masih diliputi amarah yang berkobar.

"Katakan padaku ayah, kenapa ayah lakukan itu pada ibuku, berikan aku satu alasan agar aku bisa memaklumi tindakan pengecut ayah pada ibuku". Aska menatap dingin sang ayah dengan tangan mengepal.

Dia akan menghajar ayahnya jika ayahnya tidak memberikan alasan yang masuk akal karena berani memukul ibunya.

"Ibumu menghina ayah Aska, dia menjatuhkan harga diri ayah sebagai kepala keluarga, dan semua itu karena kamu". Ucap pak Rauf membalas tatapan tajam sang anak.

Walau dia takut kalau anaknya memukulnya kembali tapi dia harus mengatakannya karena jika tidak anaknya akan mengajar nya tanpa ampun.

"Coba jelaskan hinaan seperti apa yang dilakukan ibu karena aku, agar aku tahu dan tidak salah dalam menilai".

Lastri menatap suaminya dengan tatapan memohon agar tidak bicara sembarangan pada Aska tapi pak Rauf tak bergeming, dia akan mengatakan segalanya sekarang.

"Ibu mu tidak terima karena ayah akan mengatakan padamu jika kamu bukan anak kandung ayah dan ayah mengungkit kalau ibumu pernah berselingkuh". Ucap Pak Rauf dengan pelan.

kata itu sukses membuat Aska membatu dan membeku, sedangkan bu Lastri berteriak dengan keras.

"Jangan dengarkan ayahmu Aska, itu fitnah, kamu anak kandung ayahmu, ibu tidak pernah melakukan itu Aska, itu fitnah nak". Bu Lastri langsung menghampiri sang anak dengan cemas.

Dia takut anaknya termakan omongan ayahnya padahal itu semua fitnah dari ibu mertuanya yang tidak pernah suka padanya saat dia menikah dengan suaminya.

"Itu bukan fitnah Lastri, Tapi kenyataan, foto itu sudah membuktikannya". Hardik pak Rauf dengan keras.

"Itu tidak benar nak, demi Tuhan ibu tidak pernah berselingkuh dari ayahmu, kamu anak ayahmu bukan anak orang lain, ayahmu hanya termakan hasutan ibunya yang membenci ibu, ibu mohon percaya pada ibu". Bu Lastri menangis histeris karena anaknya diam saja seolah percaya dengan suaminya.

"Jadi ini alasan ayah memperlakukan aku cukup berbeda dari anak-anak ayah yang lain karena ayah mengira aku bukan anak ayah, begitu?? Aska menatap ayahnya dengan lurus sehingga menembus jantung pak Rauf.

Entah mengapa tatapan itu membuatnya sangat sakit seperti saat Marsya atau kedua anak lelakinya memandang seperti itu.

"Ya keu beruntung karena ayah masih mau menerimamu padahal kau anak selingkuhan ibumu". Ucapnya dengan sombong.

" Diam kau Rauf, aku bersumpah demi Tuhan aku tak pernah melakukannya, itu fitnah dair ibumu selama ini, kau terlalu percaya pada mereka". Teriak ibu Lastri dengan penuh kekecewaan.

"Tapi foto itu sudah membuktikannya Lastri, kau tidak bisa mengelak dengan bukti nyata".

"Tapi aku tidak melakukannya, demi Allah aku tidak melakukannya".

Bu Lastri menggelengkan kepalanya, dia betul-betul terluka karena suaminya tak pernah mau mempercayai nya.

"Jika seandainya terbukti bahwa aku anak kandung ayah, apa yang harus aku perbuat pada lelaki seperti ayah?? ". Tanya Aska dengan dingin.

Dia kali ini akan membuat perhitungan pada ayahnya karena telah membohongi mereka semua

1
Arieee
🤧🤧🤧🤧🤧🤧puas deh
kalea rizuky
mending pergi aja re bodoh
kalea rizuky
jd inget endless love anak angkat yg di sayang anak sendiri di cuekin
Arieee
hajar terus sampai mampus😡😡😡😡😡😡😡😡😡
Arieee
👍👍👍👍👍
Aisyah Putri Angel
lanjutkan Thor
Aisyah Putri Angel
jika hati udah terluka susah sembuh nya
waris nem
dikit bgt
Riska Ananda
novel terfav
Aisyah Putri Angel
jgn2 Marsya anak hasil selingkuh pak Rauff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!