Warningg !! Dibawah umur 18 tahun harap baca yang bijak karena ada adegan yang ++ !!
"Saya terima nikahnya Larasati Ardhiana dengan mas kawin tersebut tunai!" Ucap laki laki itu dengan lantang.
"Bagaimana para saksi? Sah!" Ucap penghulu.
"Saahh"
"Sahh"
Teriak para tamu undangan, termasuk
teman-teman nya.
"Alhamdulillah" ujar penghulu, lalu mengangkat kedua tangan untuk membaca doa kepada pengantin baru ini.
********
Laras harus menelan pahit dalam kehidupan yang seharusnya masih menikmati masa remajanya, namun ia di paksa menikah oleh seseorang yang terkenal dengan sebutan Playboy dan ketua geng terkenal. Siapakah laki-laki tersebut? la merupakan anak tunggal dari keturunan keluarga Mahendra yang bernama Arjuna Geofino Mahendra, beliau juga merupakan anak emas. Namun, karena kenangan masa lalu yang membuat nya ia trauma akan pada wanita yang berucap setia padanya.
Ingin tahu kelanjutan kisah nya?
Yuk buruan baca cerita nya😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab : 31 Lo teman nya si Laras ya
"Atlass!" Panggil seseorang perempuan membuat Atlas dan Clara pun menoleh.
Mimik wajah Atlas seketika berubah menjadi panik karena secara tidak langsung ia bertemu dengan pacarnya itu.
"Eh, kamu ngapain disini?" Tanya Atlas.
"Loh, seharusnya aku yang tanya! Kamu ngapain sama dia?" Tanya Melinda - pacar Atlas.
"Aku mau anter dia aja kok!" Balas Atlas dengan cepat.
Melinda tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh pacarnya itu, lalu matanya pun menoleh ke Clara yang hanya diam saja.
"Maksud lo apa?" Tanya Melinda dengan sedikit kesal.
Clara yang tak tahu apa-apa pun mengangkat kedua alis nya karena ia tak paham apa yang di ucapkan oleh wanita yang ada didepannya.
"Ngga ada maksud apa-apa!" Balas Clara, "yaudah kalau gitu gue pergi aja, Kak! Lo urus aja pacar lo itu" lanjut Clara dengan nada santai.
Ia pun ke kasir untuk membayar barang yang sudah ia ambil tadi, lalu meninggalkan mereka berdua yang masih setia di tempatnya. Ia tak mau ambil pusing, toh sih Atlas yang memaksa dirinya.
Saat Clara hendak memesan ojek online tiba-tiba ada seseorang mendekat.
"Lo temannya si Laras ya?" Tanya laki-laki tersebut.
Clara tak langsung menjawab, ia menoleh terlebih dahulu pada lawan yang mengajaknya berbicara. Dahi Clara menyerengit karena ia melihat wajah tersebut sangat familiar tapi ia lupa.
"Gue Bima!" Ucapnya karena ia melihat mimik wajah Clara yang bingung.
"Oh iya gue ingat! Lo temannya si Geo itu ya?" Tanya Clara.
Bima hanya mengangguk saja, "lo mau kemana sampai bawa helm gini? Bukannya lo bisa bawa motor ya?" Tanya Bima dengan heran.
"Iya tadi gue sama teman, tapi orangnya udah pergi karena ada urusan!" Balas Clara basa basi.
Bima manggut-manggut paham,"terus tujuan lo sekarang mau ngapain?" Tanyanya Bima
"Gue mau beli sarapan, abis itu balik ke Basecamp!" ucap Clara
"Yaudah yok naik, nanti gue anterin sampe basecamp lo!" Ajak Bima.
Clara diam, ia tak mau kejadian yang tadi terulang dua kali lagi.Clara sadar jika pasangan kita di perlakukan sama seperti itu pasti akan sakit hatinya.
"Tenang gue jomblo kok!"
Alibi Bima, padahal pacarnya lebih dari lima.
"Lo yakin?" Tanya Clara memastikan.
Bima yang dasarnya buaya pun mengangguk dengan yakin, hal itu membuat Clara percaya jika Bima tidak punya pasangan.
Di belakang mereka ada Atlas yang sudah mengepalkan tangannya, kalau saja Melinda tidak datang ia masih bisa modus pada Clara itu tapi sayangnya hal itu tidak akan terjadi kalau kita punya pasangan.
"Kenapa lo panas?" Tanya Melinda sedikit mengejek.
Atlas yang di tanya seperti itu pun hanya berdecih sinis, tanpa berniat menjawab ia segera menggandeng tangan Melinda untuk pergi meninggalkan mini market.
Melinda pun yang di perlukan seperti itu hanya bisa pasrah saja. Kita meninggalkan dua pasangan yang tengah berantem itu, motor Bima berpacu di jalanan dengan kecepatan sedang karena ia ingin menikmati angin sepoi-sepoi di jalanan tersebut ya itung-itung bisa modus juga gak apa-apa lah he he .
"Lo mau makan apa?" Tanya Bima, saat mereka tiba di salah satu taman.
"Gue mau makan ketoprak aja deh!" Jawab Clara tanpa basa basi.
Bima pun turun untuk menemani Clara itu, takut ada hal buruk akan terjadi.Pada Clara kan sekarang Clara sama dia jadi dia harus temani dia.
"Lo mau makan disini apa bungkus?" Tanya Bima, saat mereka sudah tiba di stand penjual tersebut.
"Makan disini aja"jawab Clara
Bima pun memesan dua porsi untuknya, lalu duduk di meja bersama dengan Clara yang sedang memainkan ponsel miliknya itu.
"Lo udah lama masuk ke geng motor?" Tanya Bima basa basi,
"Lumayan"
Bima pun hanya mengangguk, ia mencoba mengalihkan topiknya.
"Oh ya nama geng lo apa?" Tanya Bima.
"Nanti lo juga tahu!" Balas Clara dengan cuek nya.
Tak ada percakapan apapun lagi, karena pesanan yang mereka sudah pesan sebelumnya sudah disajikan.
"Silahkan neng, mas!" Ucap penjual tersebut.
Clara dan Bima pun sama-sama memakan makanan itu, yang awal hanya iseng-iseng keluar basecamp Bima malah di pertemukan oleh wanita itu di pinggir jalan.
Dua puluh menit kemudian, di suapan terakhir suara ponsel dari milik Clara pun berbunyi. Buru-buru Clara melihat nama yang tertera itu,"Laras?" Gumam Clara.
Tanpa berlama-lama ibu jari
Clara mengangkatnya.
Tut
''Dimana?'' Tanya Laras di sebrang sana
''Lagi makan di Taman,''kenapa?'' jawab Clara
''Sama siapa?''Tanya Laras
''Bima'' jawab Clara
''Balik!''ujar Laras
''Iya''Clara
Tut
Panggilan diputus sepihak oleh Laras, Clara pun segera bangkit dan membayar makanannya itu. Bima yang sadar pun langsung mengejarnya.
"Biar gue aja!" Cegah Bima, karena ia melihat Clara mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Ngga usah! Gue ngga mau punya balas budi sama laki-laki" tolak Clara, setelah itu pergi meninggalkan Bima yang terdiam.
Clara pun berjalan kearah parkir untuk mengambil helm miliknya, lalu pergi meninggalkan kawasan tersebut dengan tangan sambil mengotak atik layar ponsel untuk memesan ojek online.
Tin
Tin
"Bareng gue aja yuk!" Ajak Bima, biar gimana pun ia harus bertanggung jawab karena sudah membawa anak orang.
"Ngga usah makasih!" Tolak Clara.
Bima menghela nafas panjang, "Lo mau kulit putih lo itu gosong? Mending sama gue aja yuk" ajak Bima sedikit memaksa.
Clara diam ia mencoba bertukar pikiran di dalam isi kepalanya, satu sisi ia membetulkan ucapan dati Bima tapi satu sisi lainnya ia tak mau jika Bima tahu tentang geng tersebut.
"Ck, malah bengong lagi lo! Mau gue anterin ngga?" Tanya Bima dengan sedikit berdecak.
Clara tersadar akan dari lamunannya, ia pun hanya mengangguk dengan wajah tak enak di pandang. Mau tak mau, Clara pun menaiki jok motor belakang Bima itu.
"Pegangan!" Pintak Bima.
Dengan polosnya Clara memegang kedua bahu Bima, sontak Bima langsung misuh-misuh tak karuan. Karena bukan itu yang ia mau, melainkan memeluk dirinya dari belakang.
"Basecamp lo dimana?" Tanya Bima. Karena ia sudah membela jalan lebih dari lima belas menit.
"Fallen Angel!" Jawab Clara dengan santai.
Cittzz
Bima mengerem mendadak untuk saja di belakang tidak ada pengendara jadi tidak adanya korban jiwa.
"Lo kenapa sih, gila?!" Tanya Clara memekik terkejut.
"Lo serius?" Tanya balik Bima.
*Bersambung*
* Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar dan like*
* Salam manis dari AUTHOR 🤭*
* ig @vera_miceela
@putri488241.
masuk lobang sana sini ,,tau jalan bayi kam Thor 😁