Mengubah Takdir Di Novel Kuno

Awalnya Lin Yi belum terlalu sadar dengan apa yang terjadi. Tadinya ia juga tak mengerti mengapa ada Lin Feili di sini. Namun, sekarang ia ingat jika Lin Feili lah yang membuat kakaknya menderita.

Lin Yi tak pernah punya masalah dengan Lin Feili. Namun, setiap ada kesempatan, Lin Yi akan mengganggu Lin Feili juga.

"Apa hubungannya rencanaku denganmu?" tanya Lin Feili ketus. Ia menatap dingin ke arah Lin Yi. Ia hanya tahu Lin Yi sedikit dari novel. Lin Yi adalah anak yang paling disayangi Lin Changkong. Ia juga lebih berbakat daripada Lin Xue.

Tapi, sifatnya tak jauh beda dengan Lin Xue. Jika Lin Xue bisa dibilang manja, maka Lin Yi adalah orang yang kejam.

"Kau telah menyakiti kakakku! Aku tak akan melepaskanmu!" teriak Lin Yi sambil mengayunkan gelas di tangannya ke arah Lin Feili.

Saat Lin Feili akan bergerak, Wu Yanshi lebih dulu menepis gelas itu dengan kipasnya. Air di gelas itu berbalik ke wajah Lin Yi.

Wajah Lin Yi memucat. Ia terkejut melihat Wu Yanshi. Apakah Lin Feili memiliki hubungan dengan Wu Yanshi? Jika mereka tidak berhubungan, tidak mungkin Wu Yanshi akan membantunya, kan?

Setelah menatap Wu Yanshi, Lin Yi mengalihkan pandangannya ke Lin Feili. Belum sempat mata mereka bertemu, Lin Feili telah menyiramkan air ke kepala Lin Yi.

Air menetes dari kepalanya.

Lin Yi benar-benar tak habis pikir. Selama ini Lin Feili adalah orang yang tak berani melawan. Jangankan melawan, marah saja ia tak mampu. Tapi, sekarang ia sudah bisa membalas.

Lin Feili berjalan mendekatinya dan sedikit membungkuk. Ia berbisik ke telinga Lin Yi, "Kali ini, bukan kau yang tidak akan melepaskanku, tapi aku yang tidak akan melepaskanmu."

Lin Yi merasa merinding mendengarnya. Suara dingin Lin Feili seolah mengalir dari belakang lehernya.

"Tidak ... aku tidak akan melepaskanmu," Lin Yi linglung saat mengatakan itu.

Namun, ia segera menyadarkan diri, "Lin Feili, walau sekarang kau tidak buta lagi, aku tidak takut padamu."

Lin Feili terkekeh dan berkata sambil menekan ucapannya, "Kalau begitu, lawan aku."

"Huh," Lin Yi mendengus dan pergi dari hadapannya. Ia berpikir Lin Feili tak bisa melakukan apa pun padanya.

Wu Yanshi tersenyum setelah mengamati perdebatan mereka, "Calon istriku, sepertinya kamu telah menyinggung semua orang yang ada di Kediaman Jenderal."

"Tidak apa. Lagipula aku tidak menganggap itu rumahku," jawab Lin Feili.

"Kalau kamu tidak punya tempat untuk kembali, kamu bisa datang ke istanaku kapan saja. Pintu istanaku terbuka lebar untukku," ucap Wu Yanshi menawarkan istananya. Ia begitu santai saat mengatakannya. Sedangkan Lin Feili hanya bisa menatapnya sinis.

Saat mereka sibuk mengobrol, Permaisuri Wang Ru telah memilih beberapa wanita. Ye Xuan akan memilih sendiri Putri Mahkota dan yang tidak terpilih akan menjadi selir.

Ye Qin Mo tersenyum, "Wanita mana yang kau sukai? Sebutkan namanya."

Para wanita dengan gugup dan bersemangat menunggu Ye Xuan memilih berharap mereka yang akan terpilih. Lin Xue pun masih memiliki harapan mengingat kenangan manisnya bersama Ye Xuan.

"Aku memilih ... dia!" Ye Xuan menunjuk satu wanita.

Lin Feili sejak tadi sudah banyak menguap karena bosan. Ia harus berbicara dengan Wu Yanshi agar kebosanannya sedikit menghilang. Untungnya Wu Yanshi juga tak suka menjadi perhatian. Jadi, mereka bisa duduk berdua di pojok dengan damai.

Namun, semua mata tiba-tiba menatap mereka. Lin Feili mengangkat kepala dan mengerutkan dahi. Ternyata orang yang dipilih Ye Xuan adalah dia!

"Aku memilih Lin Feili," ucap Ye Xuan lagi.

Ia benar-benar tak bisa berpaling dari Lin Feili. Walau Lin Feili berada jauh darinya, ia benar-benar tak bisa tak melihatnya. Hatinya juga merasa agak sakit melihat Lin Feili akrab dengan Wu Yanshi.

Ia harus mendapatkan Lin Feili sebagai istrinya!

Para wanita dan Lin Xue yang sejak tadi berharap langsung kecewa. Padahal, Ye Xuan sudah membuang Lin Feili. Orang-orang pun tahu bagaimana bencinya Ye Xuan terhadap Lin Feili. Ia ingin membatalkan pertunangan berkali-kali. Dan setelah pertunangan mereka batal, sekarang ia memilih Lin Feili lagi?

Bukankah ini lelucon?

Namun, Ye Qin Mo dan Wang Ru lah yang paling muram. Mereka mengizinkan Ye Xuan memilih siapa saja, asalkan jangan Lin Feili.

"Tidak bisa!" ucap Ye Qin Mo tegas. Suaranya begitu mendominasi dengan aura penguasa.

Kata-kata Kaisar adalah hal mutlak. Ia telah membatalkan pertunangan Ye Xuan dan Lin Feili sebelumnya. Bagaimana pun Lin Feili berubah sekarang, ia tetap tak bisa menjilat ludahnya sendiri.

Wajah Ye Xuan memelas menatap Wang Ru untuk mencari pembelaan. Namun, belum sempat sepatah kata keluar dari mulut Ye Xuan, Wang Ru berkata, "Xuan, jangan membuat masalah."

"Ibunda Permaisuri, aku hanya menyukai Lin Feili," ucap Ye Xuan memelas.

"Ye Xuan! Jangan membuat ayahmu malu. Jangan terus-terusan menentang ayahmu. Apa kau sudah tidak ingin menjadi Putra Mahkota lagi?" ucap Wang Ru tegas.

Ye Xuan terkejut. Ia memberanikan diri menatap ayahnya. Ternyata mata ayahnya begitu tajam hingga hampir menusuknya. Ia tiba-tiba menjadi patuh dan tidak mengatakan apa pun lagi.

Lin Feili bisa kembali bersantai karena ia tak perlu melakukan apa pun untuk menolak. Ye Xuan ini benar-benar tidak memakai otaknya ternyata.

Melihat Ye Xuan yang patuh, Wang Ru pun memilihkan selir-selir untuk Ye Xuan. Ia adalah ibu Ye Xuan. Ia tak ingin pandangan Kaisar terhadapnya berubah.

Melihat Ye Xuan hanya diam saat ia memilih, Wang Ru bisa merasa lega.

Akhirnya, Ye Qin Mo pun memutuskan anak dari Wei Chu, yaitu Wei Yue akan menjadi Putri Mahkota.