NovelToon NovelToon
Istrinya Ustadz?

Istrinya Ustadz?

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Nikahmuda / Spiritual / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:61.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rose noor

Hasna Aulia Zahrani seorang remaja yang cantik, pintar, ceria dan manja. Ia adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses dan keluarga harmonis, pada awalnya. Hingga tanpa kesengajaan, orang ketiga masuk kedalam rumah tangga orang tuanya dan mengakibatkan perceraian.

karena merasa di khiantai orang tuanya, maka setelah perceraian orang tuanya, kehidupan Hasna berubah menjadi seorang pemberontak, nakal, pembangkang dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar dalam arena balap liar, clubbing serta perkumpulan remaja bebas lainnya. Walaupun hati kecilnya menolak itu semua.

Masa SMA, ia memilih hidup bersama pengasuhnya sedari kecil. Hingga suatu ketika, ia memutuskan untuk tinggal bersama kakek dan neneknya di kota kelahiran sang Ibu.

Karena merasa khawatir dengan kelakuan Hasna, maka kakek serta neneknya memutuskan untuk menikahkan Hasna dengan Afnan Al-jaris, seorang Businessman yang bergelar Ustaz dan putra bungsu dari sahabat kakeknya yang merupakan seorang Kyai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Pertunangan. part - 1 -

Waktu bertunangan pun tiba, itu menurut Hasna. Namun, menurut Afnan ini Khitbah. Ba'da isya keluarga Afnan, sudah tiba di kediaman Kakek dan Nenek Hasna, mereka di sambut dengan hangat.

Acara itu hanya di hadiri keluarga inti. Sesuai permintaan Hasna. Hanya ada kakek, nenek, Papa Hasna dan Ibu tirinya, yaitu Vinny. Untuk Mama kandung Hasna, saat acara lamaran ini tidak ikut serta, dikarenakan saat ini tempat tinggalnya jauh. Maka ia akan hadir saat Hasna menikah.

"Mari ... silakan masuk Yai, Umi," ucap Kakek dan Nenek Hasna. Mereka masuk di ikuti Afnan, Ubaydillah dan kedua kaka Afnan serta Anak-ananya. Sembari menunggu Hasna keluar dari kamar, mereka berbincang Hangat.

Hasna sedang menuruni tangga, pandangannya tertuju pada laki-laki yang hendak meminangnya, tampan dan gagah. Afnan mengenakan blazer biru tua, di padukan dengan kaos putih dengan kerah gulung di leher, kali ini ia menggunakan celana berbahan levis pas Boddy ber warna hitam, dengan gaya rambut yang sedikit acak, terlihat keren dan elegant di mata Hasna.

"Assalamu'alaikum, pak Yai, Umi. kak Afnan," Hasna mengucap Salam dan menyalami mereka bergantian, kecuali Afnan. Hasna hanya mengatupkan tangan di depan dadanya.

"Kak Afnan?? heemm ... sejak kapan singa betina ini begitu manis, aahh andai ini bukan kamuflasenya untuk mengecoh Abi, sama Umi" batin afnan saat mendengar Hasna memanggilnya Kak, Karena ia tahu, pasti hanya berkamuflase didepan umi dan Abinya.

"Aiih, cantiknya ... gaunnya, pas sekali," puji Uminya Afnan. Hasna mengenakan gaun biru lengkap dengan pashmina sebagai hijab, juga di lilit sebagai cadar.

"Hehe ia umi, ini gaun pilihan Kak Afnan," ucap Hasna sambil melirik ke arah Afnan.

Deg!

Dada Afnan berdegup seketika. Saat mendengar ucapan Hasna dan melihat lirikan mata Hasna ke arahnya. "Hem, apa dia bilang? pilihan aku? jelas-jelas malam kemarin aku berdebat dengan ninja kain sarung, hampir saja aku kena bogemna," batin Afnan mengingat kejadian malam kemarin, saat ia hampir berduel dengan ninja kain sarung atau Hasna.

Malam sebelumnya ...

"Yang hijau ini, bagus!" ucap Afnan saat mereka sedang memilih gaun untuk Hasna, untuk Afnan melamar Hasna keesokan malamnya.

"Tidak! yang pink lebih bagus," bantah Hasna.

"Yang hijau jelas lebih bagus," ucap Afnan Kembali.

"Yang pink, Ustaz!" bantah Hasna lagi.

Akhirnya ...

"Hijau!"

"Pink!"

"Hijau!"

"Piink!"

"Hijauuu ...." ucap Afnan.

"Piiiiiink ...." pekik Hasna.

Terjadilah perdebatan antara Hasna dan Afnan dalam memilih gaun dan warnanya.

"Stop ... off, off yaaaa ...." ucap Ubaydillah menengahi, "kok malah bertengkar, aduh kaya anak TK aja ini orang berdua! ini juga, bos Ustaz kenapa jadi ilang wibawa nya sih di depan cewek? masih bocah lagi." Batin Ubaydillah.

Malam itu, Ubaydillah lelah melerai mereka, yang mirip anak TK berebut mainan. Bos yang kharismatik, mendadak hilang wibawa. Bikin tepok pantat saja, eh jidat hihi ... lalu Ubaydillah meneguk tehnya sampai Habis.

"Ok, Hijau dan pink sudah tidak berlaku." ucap Ubaydillah.

"Ini, tinggal warna merah, peach dan biru, silahkan Anda pilih Nona," Ubaydillah mempersilahkan kembali pada Hasna agar memilih gaun yang tersisa.

"Mmm ... aku pilih merah," ucap Hasna.

"Tidak, yang peach lebih bagus, terlihat calm," ucap Afnan. Walaupun tidak di ikut sertakan menjadi pemilih. Namun, Afnan masih tetap ikut memilih.

"Aku tetap merah ya!" ujar Hasna.

"Terlalu berani warnanya, lebih baik peach, soft!" ucap Afnan.

"Enggak! pokoknya M E R A H!" pekik Hasna.

"Yang P E A C H!" balas Afnan.

"Gak! harus merah!"

"Peach!"

"Merah!"

Peaach ...!"

Meraaaaaaah ...."

Mereka mulai berdebat lagi. Ubaydillah frustrasi. "Please, cukup ya Pak-bapak dan Bu-ibu," ucap Ubaydillah Mengacak rambutnya dan meneguk teh dari gelas Afnan, Karena tehnya sudah habis saat perduelan season pertama.

DIAAAAMMM!!

Bentak keduanya serempak. "Innalilahi, salah Ana! Abi-Umi tolong Dedek menjadi korban pelampiasan mereka berdua!" ujar Ubaydillah hendak menangis dan pada akhirnya Ubaydillah membawa ke empat gaun yang ia anggap gugur dalam pemilihan. Jadi hanya menyisakan gaun biru untuk Hasna.

Mau Tidak mau Hasna dan Afnan harus menyetujui gaun biru itu untuk di pakai oleh Hasna dan betul saja malam khitbah ini, gaun tersebut di pakai oleh Hasna dan nampak cantik.

Malam ini ...

"Perempuan ini, ternyata bukan singa, tapi bunglon." Gumam Afnan dalam hatinya, namun bibirnya senyam senyum tanpa ia sadari.

"A, ada apa sayang? kok senyam senyum gitu," tanya Umi, yang melihat Afnan asik mesem-mesem sendiri. Umi merasa aneh, putra bungsunya itu malah senyam-senyum sendiri.

"Eh anu, bunglon umi," jawab Afnan gugup.

"Bunglon?" tanya Umi tak mengerti, sembari mengerenyitkan keningnya, "bunglon dimana?" tanya Umi kembali.

"Bukan ... bukan. Ti-tidak ada umi," jawab Afnan salah tingkah.

"Ya sudah," sahut Umi, kembali fokus pada pembicaran antar keluarga itu.

"Ehemmm, maksud kedatangan kami kesini, dengan kesepakatan awal untuk niat baik, yaitu menikahkan kedua Putra dan Putri kami. Namun, sebelum menikah, maka saya selaku orang tua laki-laki, ingin menanyakan kesediaan Nak Hasna, sebagai pihak perempuan," pak Kyai membuka pembicaraan.

Semua orang menyimak. Lalu Pak Kyai kembali melanjutkan perkataannya, "apakah Nak Hasna, setuju untuk menerima Putra saya, Afnan Al-Jaris, sebagai suami Nak Hasna?" tanya pak Kyai kembali, kepada Hasna.

***

Bersambung.

1
Ratniatin Ginoga
aku sdah pernah baca di akun yg satunya dan aku suka
⭒๋𐙚jessy a.
assalamualaikum,mampir karya ku yaa teman teman judul nya "serpihan hati ayah"
Indah Sari
🤣🤣🤣🤣
Mia Arkha
ka Noor rose titisan bang Rosi nih😆😆
Mia Arkha
ganteng nya ustadz..dulu awal baca Ampe kepoin ig nya visual ustadz afnan
Mia Arkha
huuhuuhh bab yg ku inget selalu bikin tegang ustadz 😅😅
Mia Arkha
huru hara istri nakal di akan segera di mulai🤣🤣
Mia Arkha
aq baca ulang KA ..dulu banget baca pas awal novel ini di rilis ternyata udah 5 tahun yg lalu😊😊
♊Gemini06
Luar biasa
Nahla Rukati
Kecewa
Nahla Rukati
Buruk
Suliani Ani
Biasa
Muhammad Tedi Rujaman
Luar biasa
it's me Rahma(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
Nana itu salah tau , kalau awaa yang jadi Nana , auto awa pelototin tuh si Almira sama emak nya , awak ga suka banget suer deh
Akunsaya Aidar
Kecewa
Akunsaya Aidar
Buruk
Reza Imam
ich lie be dich
Reza Imam
belajar sama lakik enaknya nyaman... cuma blajar yahh😁
Reza Imam
punya kelakuan kayak gini mah di retur ke emak gw mah ini sama lakik gw
Reza Imam
sumpah bab ini sih lebih funny dari pada pornonya, yg ribut berarti blm 18++🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!