Terlahir dari keluarga kaya raya dan memiliki bakat yang terlalu sempurna bukannya membuat hidup Loren berjalan mulus, justru karena kelebihannya dia membuat sepupunya menjadi iri hingga membuang Loren ke luar negeri.
Semua orang mengejek dan menghindarinya karena tubuhnya yang gemuk dan kotor sebab dia berakhir menjadi gelandangan di luar negeri.
Namun tak disangka, ketika dia mengalami kecelakaan dan berpikir akan mati, ternyata dia malah dipertemukan dengan CEO kejam yang malah membantunya merubah takdirnya.
Bagaimanakah perubahan takdir Loren? Yukkk baca..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#25. Lukisan palsu
Cukup lama mencium Loren, Christian menyadari perempuan itu dari tadi terus memberontak, tetapi karena tenaganya terlalu kuat hingga perempuan itu seperti tikus yang terjebak perangkap.
"Mmm...mmmm!!" Dari tadi, hanya suara itu yang bisa dikeluarkan oleh Loren karena pria itu menguasai bibirnya.
Bahkan tangannya yang mendorong dada Christian seolah tak mampu menggerakkan sedikitpun tubuh Christian untuk menjauh darinya.
Loren membuka matanya dan melihat Christian memejamkan matanya seolah pria itu sangat menikmati ciuman mereka.
'Pria sialan ini!! Dia benar-benar sakit atau sedang berpura-pura?!'
Tapi tiba-tiba Christian membuka matanya hingga Loren terkejut dan dia langsung menutup matanya karena merasa malu.
'Apakah dia malu? Tapi aku tidak melakukan kesalahan apapun karena dia adalah milikku, jadi aku berhak melakukan apa pun pada milikku.' ucap Christian dalam hatinya karena ia berpikir bahwa apapun yang berada di kediamannya adalah miliknya dan dia bebas melakukan apapun terhadap semuanya itu!
Christian tersenyum sesaat selalu kembali menarik lidah Loren sebelum mengakhiri ciuman mereka lalu melepaskan Loren.
Loren segera berlari ke kamarnya dan menutup pintu dengan keras.
Christian kemudian keluar dari ruangan itu dan melihat Ransi sedang menunggunya di sana.
"Tuan, pertemuan di kota xx tiba-tiba diubah jadwalnya menjadi di lusa, haruskah saya mengatur Nona Loren ikut bersama dengan kita supaya kalau terjadi sesuatu Nona Loren bisa membantu Tuan di sana." Kata Ransi yang sedikit cemas karena pertemuan itu berlangsung selama satu minggu sebab ada dua pertemuan di sana.
"Atur itu." Langsung jawab Christian membuat Ransi merasa sangat senang, akhirnya dia masih bisa menghabiskan banyak waktu bersama perempuan cantik dan baik hati.
Semua pria tertarik pada perempuan seperti Loren, kecuali Christian yang merupakan iblis mengerikan.
Christian tidak akan bisa mendekati perempuan manapun sebab pria itu selalu takut kalau para perempuan menggodanya dengan kecantikan selalu berakhir menghianatinya.
Akhirnya pada keesokan harinya Ransi mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan Cristian di kota xx.
Setelah mengurus keperluan Christian, Ransi dengan semangat pergi ke kamar Loren.
Begitu membuka pintu dia melihat perempuan itu sedang berdiri memandangi sebuah lukisan yang terpajang di dinding.
"Tuan Ransi?" Loren langsung berbalik menatap Ransi saat menyadari kehadiran Ransi.
"Mengapa kamu memandangi lukisan itu? Apa kamu menyukainya?" Tanya Ransi.
Loren langsung tersenyum lalu dia kembali melihat lukisan ayahnya "Ya, aku menyukainya. Menurutmu kalau aku memintanya pada Tuan Christian Apakah dia akan memberikannya padaku?" Tanya Loren berharap.
"Tentu saja dia akan memberikannya, itu hanya lukisan palsu, yang aslinya diletakkan di ruang pribadi Tuan Christian." Ucap Ransi mengagetkan Loren membuat perempuan itu segera menatapnya.
"Lukisan ini palsu?!" Tanya Loren tak percaya.
Jelas-jelas dia sudah memperhatikan lukisan itu selama berhari-hari dan dia yakin kalau itu adalah lukisan yang asli!
"Ya, lukisan palsu itu dijual di pasar gelap seharga satu miliar." Jawab Ransi membuat Loren hampir kehilangan paru-parunya untuk diisi oksigen.
Yang palsu saja dijual senilai 1 miliar, bagaimana dengan yang asli?
"Ada apa?" Tanya Ransi saat melihat wajah Loren begitu terkejut dan sedikit pucat.
"Itu,, ha ha ha..." Loren tertawa pada dirinya sendiri, jadi selama ini dia hanya mengagumi lukisan palsu?
Lucu sekali! Lukisan yang dia kira membawa ayahnya ke dalam hidupnya ternyata adalah lukisan milik orang lain yang meniru lukisan ayahnya.
"Ada apa? Apakah ada yang salah?" Tanya Ransi yang kebingungan dengan sikap Loren.
"Ha ha ha... Bukan apa pun. Aku hanya merasa konyol karena Ternyata lukisan itu hanya lukisan palsu." Jawab Loren.
Christian tidak akan tutup mata.