Dia adalah Velove Alexandra Keihl. Seorang wanita multitalenta. Pandai bela diri dan ilmu teknologi. Menjelma sebagai Hacker terkenal dan di pekerjakan di agent rahasia. Sempat di hianati pacar membuatnya semakin muak dengan semua lelaki.
Dalam perjalanan liburanya dia bertemu dengan Max Anderson Glover. Seorang ketua mafia yang kejam dan terjebak dalam cinta satu malam.
Setelah kejadian malam itu Velove kabur tanpa jejak kembali ke kota asalnya. Dan Max pun tidak bisa menemukan nya karena identitas Velove yang misterius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
THE LAST NIGHT 1
Velove beranjak pergi dari Camden Town, entah kenapa dia sangat lelah hari ini padahal tidak melakukan apa-apa. Max berlari dari belakang mengikuti Velove yang jalan duluan di depannya, dia berteriak memanggil Velove yang terus berjalan.
"Love wait me." teriak Max pada Velove.
Dan Velove pun berhenti dengan berkacak pinggang sambil melihat Max dengan heran. Max pun sampai di tempat Velove berdiri, dia mengatur nafasnya yang terengah-engah efek dari berlarian.
"Ingin rasanya aku membunuhmu Max," ucap Velove dengan wajah garangnya.
"Why apa salahku Love?" tanya Max mengelak.
"Apa kamu tidak malu berteriak seperti itu?"
"Hahahaha"
Max tergelak melihat ekspresi kekasihnya, dan Velove pun sangat kesal karena Max selalu menertawakannya ketika dia sedang kesal.
"Tidak ada yang lucu bodoh," ucap Velove ketus .
"Love ingin sekali aku memakanmu disini. Ayo kita pulang sayang tugas kita belum selesai."
Max pergi dengan memeluk pinggang ramping Velove. Mereka berjalan menuju ke mobilnya yang terparkir tidak jauh dari lokasinya saat ini. Max dan Velove tiba di mobil, mereka berdua langsung masuk ke dalam lalu memasang seatbelt masing-masing. Setelah itu Max melajukan kendaraannya pulang menuju ke hotel.
Velove terus diam, dia juga tau kalau Max terus memperhatikannya. Untuk menghindari pertanyaan dari Max, Velove memejamkan matanya pura-pura tidur. Max yang heran mengerenyitkan dahinya sambil berpikir kenapa tingkah gadisnya itu aneh sekali.
'Ada apa denganmu Love? mengapa perasaanku tidak enak hari ini' pikir Max.
Max pun menjalankan mobilnya dalam keheningan, hingga sampai di hotel pun Velove masih belum sadar. Rupanya dia benar-benar ketiduran. Max tidak mau membangunkan kekasihnya yang sedang tertidur, lalu dia berinisiatif untuk menggendong Velove keluar dari mobil menuju ke dalam kamar hotel.
Max membuka seatbelt lalu dia mulai merengkuh badan kekasihnya itu. Velove pun masih belum sadar. Telah menjadi kebiasaan Velove jika tidur tidak tau keadaan sekitar. Sekalipun ada gempa juga sulit untuk membangunkannya.
Max menggendong Velove ala bridal style, semua pengunjung hotel pun terpana melihat Max menggendong kekasihnya sampai masuk ke dalam lift. Dia memencet lantai paling atas dimana kamarnya berada. Setelah beberapa menit Max sampai di lantai atas, pintu lift terbuka Max keluar dan langsung menekan kode pintu untuk masuk ke kamarnya.
Setelah masuk ke kamar, Max langsung membaringkan Velove ke ranjang. Dia melepaskan sepatu yang dipakai gadisnya itu. Sungguh sesosok pria yang perhatian, Max mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada gadis yang baru dikenalnya itu.
'Aku akan berikan kejutan padamu malam nanti Love'. batin Max.
Max pun langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dia masih membiarkan gadis bar-barnya itu tertidur. Setelah selesai dengan ritual mandinya Max keluar dan menuju ke almari untuk mengambil baju yang akan dia kenakan.
Max memakai kemeja dan celana jeansnya. Kemudian Max mengambil remote mobilnya dan beranjak keluar untuk menyiapkan surprise untuk Velove.
Malam ini adalah malam pergantian taun, jadi Max ingin membuat malam yang spesial untuk gadis yang dicintainya. Setelah di tinggal Max beberapa jam yang lalu Velove terbangun dari tidurnya. Dia membuka matanya pelan, Velove melihat sekeliling ruangan yang tampak sepi.
'Dimana Max? apa dia pergi keluar? batin Love.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Velove pun bangun dari ranjangnya. Dia langsung menyambar handuk dan bathrobe nya, tidak lupa Velove juga mengambil lingerie yang dibelikan Max waktu itu.
"Aku akan mengukir kenangan indah malam ini bersamamu Max. Anggap saja sebagai salam perpisahan dariku untukmu. Bukankah kamu sangat ingin aku memakai baju kurang bahan ini, baiklah aku akan memakainya sesuai dengan keinginanmu." gumam Velove sambil menenteng lingerie itu.
Velove pun masuk ke dalam kamar mandi untuk mempersiapkan diri untuk menyambut Max.
Setelah menyelesaikan rencananya, Max sedang ada dalam perjalanan pulang ke hotel. Dia tampak sangat sumringah sekali, senyum terpancar di bibirnya. Akhirnya Max sampai juga di hotel, dia langsung berlari masuk ke dalam. Ternyata Max sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Velove. Dia menekan tombol lift dan langsung menuju ke atas. Setelah sampai pintu lift terbuka, Max keluar dan langsung melesat ke depan pintu kamarnya.
Setelah masuk ke dalam, Max tidak melihat Velove di ranjang. Dia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.
"Ternyata kau sedang mandi sayang. Baiklah aku akan bersiap untuk pertunjukan malam pergantian taun ini." gumam Max.
Max menunggu Velove di luar, dia berdiri di balkon sambil memainkan ponselnya. Dia sedang menghubungi Luis dan Marvin, Max menanyakan sudah sampai mana persiapannya untuk terbang ke London.
Tak lama kemudian Velove keluar dengan mengenakan bathrobe, dia masih malu jika langsung menampakkan dirinya memakai lingerie tipis itu.
Velove juga tau kalau Max sudah pulang. Lalu Velove menghampiri Max keluar balkon dan memanggilnya.
"Apa yang kamu lakukan disini Max?" tanya Velove.
"Tentu sedang menunggumu baby. Kau sudah siap malam ini?" dengan senyuman devilnya Max segera memeluk tubuh gadisnya.
"Wait, Max kamu masuklah duluan." ucap Velove gugup.
"Emm baiklah aku tunggu kamu di dalam baby." Max pun segera masuk ke dalam sesuai permintaan Velove.
'Shiitt kenapa aku jadi gugup seperti ini, bukankah ini bukan yang pertama kali. Oh God, Max benar-benar membuatku malu dengan pakaian kurang bahan ini' umpat Velove dalam hati.
"Love kenapa kamu lama sekali." teriak Max dari dalam.
"Dasar pria brengsek ingin sekali aku memukulnya."
Velove terus mengumpat dalam hati karena dia merasa sangat gugup dengan aksinya malam ini. Velove berjalan pelan kembali masuk ke dalam kamar. Dari luar terlihat Max sudah duduk di tepian ranjang menunggu kekasihnya datang.
Velove sampai di depan pintu dan dia berdiri sambil memandang wajah Max.
'Shiitt, kenapa pria itu begitu tampan. Aku benar-benar sudah dibuat gila karena pesonanya.' ucap Velove dalam hati.
"Love apa yang kamu pikirkan? Come on baby." ucap Max sambil merentangkan tangannya.
Akhirnya Velove memberanikan dirinya untuk aksi terakhirnya malam ini. Pelan-pelan dia berjalan sambil membuka tali bathrobenya. Setelah tali terlepas terpampang lah tubuh seksinya dengan balutan lingerie yang tipis itu, dan akhirnya Velove melepas bathrobe yang dikenakannya lalu menjatuhkannya di lantai.
Max terpesona melihat tubuh seksi kekasihnya, bahkan dia melihat tak berkedip dengan keindahan yang mampu menyihirnya saat ini. Velove berjalan dengan anggun dan sampailah dia di depan Max. Velove tersenyum manis sambil membelai lembut wajah tampan prianya.
Dari wajah turun ke pipi lalu Velove mengusap bibir lembut kekasihnya. Setelah itu tangan Velove mendarat ke dada bidang Max dan dengan satu hentakan Velove mendorong kekasihnya itu kebelakang, dan Max pun terbaring di ranjang.
Max tak berkutik dengan aksi Velove malam ini. Max tak percaya kalau kekasihnya itu akan melakukan hal semacam ini. Velove tersenyum, setelah itu dia segera merayap naik dan duduk diatas perut sixpack Max.
"Apakah kamu sudah siap pria nakal?" bisik Velove pelan di telinga Max.
Setelah itu Velove kembali tersenyum di terus memainkan tangannya di dada bidang Max. Max yang merasa di permainkan pun sudah tak tahan, dia bangun dan langsung membalikkan tubuh Velove ke ranjang. Kini posisi Velove berada di bawah kungkungannya.
Max merentangkan kedua tangan Velove ke atas. Velove hanya bisa pasrah ketika Max memulai aksinya. Munculah hasrat yang terpendam sedari tadi dan hawa panas sudah menjalari tubuhnya.
Tak menunggu lama Max langsung mencium bibir manis kekasihnya itu. Max juga melucuti lingerie tipis itu di badan Velove. Kini tubuh Velove polos tanpa sehelai benang pun. Hal ini membuat jiwa liar Max mulai memanas.
Max mencuuummbu kekasihnya itu dengan ganas. Max mencium bibir itu sangat lama bahkan sampai nafas Velove tersengal pun Max tidak juga melepaskannya.....
**DAN OTHOR PUN MENANGIS DENGAN KEJADIAN INI😭😭😭😭😭MAAF OTHOR SKIP ADEGAN INI DI EPISODE SELANJUTNYA YA DEARS😭😭😭😭PIKIRAN OTHOR SUDAH TERNODAI INI😭😭😭APALAGI BULAN PUASA KAN KEK BERDOSA GITU OTHORNYA😭😭😭
JANGAN LUPA LIKE NYA SETELAH MEMBACA YA DEARS 🤣🤣🤣🤣
OTHOR SANGAT BERTERIMAKASIH PADA KALIAN SEMUA. SEMOGA CERITAKU INI BISA MENGHIBUR. INI HANYA KEJADIAN FIKTIF YA JADI MAAF KALAU ADA KATA2 YANG KURANG PANTAS🙏🙏🙏🙏
NANTIKAN CERITA SELANJUTNYA DAN OTHOR INGATKAN KALAU EPISODE SELANJUTNYA SUDAH UP BACANYA MALAM2 SAJA YA SETELAH SOLAT TARAWEH KARENA AKAN ADA ADEGAN HAREUDANGNYA🔥🔥🔥 DEARS😂😂😂
HAPPY READING PELUK CINTA DARI OTHOR UNTUK KALIAN🥰🥰😍😍😍😘😘😘😘😘**
lnjut kk
ceritanya menarik
so far im not boring to read ❤️💪
semangat author