NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:394.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 24

Pagi-pagi sekali Irene sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk Axelle. Seperti biasa, setelah menyelesaikan sarapannya lebih cepat, Irene bergegas ke kamar. Bersiap-siap untuk aktifitas barunya.

Axelle keluar kamar dan beranjak ke meja makan. Dilihatnya sarapan telah tersedia. Axelle ke dapur untuk mengambil air dingin di kulkas. Sesaat pandangannya tertuju pada kertas yang menempel di pintu kulkas. Sedetik kemudian, tangannya tergerak mencopot kertas itu lalu membuangnya ke tempat sampah. Baginya, tidak ada lagi peraturan yang harus dipatuhi.

Axelle kembali ke meja makan. Memulai sarapannya seorang diri. Hari ini, Axelle meminta ijin tak melakukan syuting. Sebab wajahnya yang lebam yang tak akan sedap dipandang mata apalagi di depan kamera.

Selesai sarapan, Axelle melenggang ke ruang tengah. Ia memilih menyalakan TV meski tak menontonnya. Ia duduk berpangku kaki sembari membaca naskah film.

Di seberang, tampak Irene melangkah pelan dengan wajah tertunduk menatap layar ponsel. Irene tampak rapi pagi ini. Seketika menimbulkan rasa penasaran Axelle.

"Mau kemana kamu?" Tanya Axelle tiba-tiba. Membuat Irene seketika menghentikan langkahnya. Lalu mengalihkan pandangan.

"Ada urusan sebentar." Jawab Irene singkat. Lalu kembali melenggang, melewati Axelle begitu saja tanpa menoleh lagi.

Axelle kesal. Ia bangun dari duduknya, menyusul langkah Irene.

"Tunggu." Axelle mencekal lengan Irene. Otomatis langkah Irene terhenti. Lalu berbalik, berhadapan dengan Axelle.

"Maaf, sampai lupa. Tuan Axe, aku minta ijin keluar sebentar. Aku ada urusan penting." Ucap Irene seakan meledek Axelle.

"Jangan panggil aku seperti itu."

"Bukannya kamu sendiri yang minta?"

"Aku hanya bercanda. Kamu belum menjawab pertanyaan ku, mau kemana kamu?"

"Ke Olive Galery."

"Mau apa kamu ke sana?"

"Ya kerja lah. Masa mau mencuri."

"Kerja?" Axelle mengernyit. Membuat Irene salah tingkah. Irene ternyata belum memberitahu Axelle tentang pekerjaan barunya.

"Memangnya pekerjaan apa yang bisa kamu dapatkan di Galery itu." Ucap Axelle remeh.

"Cleaning Service. Memangnya kenapa?" Irene merasa tertantang akan. Seakan tak terima Axelle meremehkannya.

"Kamu lupa kalau kamu itu istriku? Kenapa malah bekerja sebagai Cleaning Service."

"Kamu juga lupa ya, kalau kita ini hanya pura-pura? Aku juga butuh biaya hidup. Aku sudah terbiasa memenuhi kebutuhanku sendiri. Tanpa harus meminta ."

Axelle terdiam sejenak. Sebetulnya, ia sadar, ia tak punya hak mengatur hidup Irene. Akan tetapi, entah kenapa sandiwara ini seakan nyata baginya. Bahkan tanpa sadar, hati kecilnya meminta, hubungan ini bukanlah sandiwara. Perlahan ia mulai terbiasa akan kehadiran Irene dalam hidupnya.

Sepintas, bayangan kejadian semalam melintasi benaknya. Axelle membuang pandangan. Mencoba mengusir bayangan itu. Entah kenapa godaan selalu saja datang. Ia adalah pria normal yang juga butuh pelampiasan hasrat. Akan tetapi, perasaan yang kini mulai ia rasakan, sedikit membingungkan nya.

Antara cinta dan nafsu semata. Ia harus memilah. Jujur, ia butuh pelampiasan untuk menyalurkan hasratnya. Dan cinta, secepat itukah ia jatuh cinta pada wanita lain? Jujur, ia bingung memilah perasaan ini.

"Tap_tapi ... Aku bisa memenuhi kebutuhanmu. Itu sudah kesepakatan saat kita melakukan sandiwara ini."

"Tapi tidak ada kesepakatan hitam diatas putih kan? Kita melakukan ini karena saling menguntungkan. Tidak ada kesepakatan apapun, selain melakukan tugas masing-masing dengan baik."

"Kenapa kamu jadi cerewet begini?"

"A_apa? Aku cerewet?" Iya juga ya. Kenapa Irene malah mengoceh seperti ini. Sebenarnya seperti apa perasaan Irene setelah kejadian semalam?

"Aku akan mengantarmu." Tawar Axelle.

"Tidak perlu. Aku bisa naik taksi. Kamu harus syuting kan? Aku hanya tidak mau merepotkan mu."

"Tapi, Ren. Aku_" Axelle tak menyelesaikan kalimatnya. Untuk pertama kalinya ia menyebut nama Irene selain Penipu.

Irene pun terdiam sejenak. Menatap Axelle dengan seksama. Ada rasa senang dihatinya saat mendengar namanya disebut. Akan tetapi, ia berusaha tidak menampakkannya.

"Aku tidak bisa membiarkanmu bekerja sebagai Cleaning Service. Kalau ada wartawan yang melihatmu, gimana? Kamu mau mempermalukan aku sebagai suamimu?" Kilah Axelle. Tapi sebetulnya ada benarnya juga. Masa istri seorang artis ngetop bekerja sebagai Cleaning Service. Satu pekerjaan yang bahkan dianggap rendah orang lain.

"Tenang saja. Aku akan berhati-hati agar tidak ada yang akan mengenaliku. Hm? Jangan cemas, aku bisa jaga diri kok. Kalau begitu aku berangkat kerja dulu. Selamat pagi Tuan Axe. Permisi." Irene melenggang begitu saja tanpa peduli raut wajah Axelle yang berubah drastis.

Axelle kesal. Tapi tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana bisa Irene mengabaikan kecemasannya seperti itu. Gadis itu bahkan tak mempedulikan harga dirinya.

"****!" Umpatnya kesal.

.

.

Hari ini adalah hari kedua Irene melakukan pemotretan untuk koleksi katalog Brand Olive. Irene termasuk orang cukup cepat dalam mempelajari hal baru. Tampak dari keluwesannya dalam berpose. Baru kemarin Shelly mengajarinya, dan kini ia seakan sudah mahir dalam bergaya.

Di seberang, Olivia dan Shelly memperhatikannya.

"Kita mungkin akan menggunakan Irene sebagai model brand kita untuk waktu yang cukup lama. Aku suka gadis itu." Ucap Olivia dengan tatapan terfokus pada Irene. Entah kenapa, ia seakan bisa melihat bayangan putrinya dalam diri Irene.

"Apa Bu Olive sudah mendengar kabar bahwa Clarissa akan kembali?" Alih-alih mengomentari ucapan Olivia, Irene malah bertanya tentang Clarissa.

"Belum. Darimana kamu tahu soal itu?"

"Kemarin dia menghubungi saya. Dia tahu kita akan meluncurkan katalog terbaru."

"Lalu apa yang diinginkannya? Wanita itu tidak akan kembali jika tidak ada hal yang mendorongnya."

"Dia bertanya, apa dia masih bisa memperbarui kontraknya dengan kita."

"Tidak bisa. Katakan padanya, sudah ada orang yang menggantikan posisinya." Kemudian Olive beranjak keluar dari ruang pemotretan.

Irene masih berpose di depan kamera. Saat tiba-tiba, tanpa sengaja pandangannya tertumbuk pada sesosok pria yang berdiri di ambang pintu dengan topi hitam, kacamata hitam, dan masker yang menutupi wajahnya.

Pria itu kini mengambil duduk di salah satu kursi yang tersedia di ruangan itu. Irene masih saja memperhatikannya hingga ia kehilangan sedikit konsentrasinya. Dahinya mengerut, seakan mengenal sosok pria itu.

"Kita istirahat sebentar." Seru sang fotografer.

Irene datang menghampiri Shelly. Namun sesekali matanya melirik ke arah pria misterius itu.

"Waaah ... Kamu makin bagus ya Ren. Ternyata kamu cepat belajar. Padahal baru kemarin loh." Puji Shelly. Membuat Irene malu-malu.

"Terima kasih banyak Bu Shelly. Ini juga berkat Bu Shelly yang selalu membantu saya."

"Jangan panggil 'Bu' dong. Rasanya usia kita tidak beda-beda jauh. Panggil Shelly aja, atau kamu bisa panggil saya Kak Shelly."

"Kak aja deh. Lebih sopan daripada menyebut nama secara langsung."

"Kamu bisa aja deh. Oh ya, sesi berikutnya kamu harus ganti baju. Tapi sebaiknya kamu istirahat dulu. Kalau begitu saya tinggal dulu ya?" Shelly pun beranjak pergi.

Masih sesekali Irene melirik pria misterius itu. Yang tampak tenang, duduk sambil berpangku kaki dan melipat tangan di depan dada. Irene tak tahu kemana arah pandangan pria itu. Sebab tertutupi kacamata hitamnya.

Irene pun beranjak meninggalkan ruangan itu. Namun di ambang pintu, tiba-tiba saja seseorang menarik pergelangan tangannya kuat. Hingga langkahnya pun terhenti. Tangan yang menarik pergelangan tangannya itu kini merangkul pinggangnya nakal.

Irene pun tersentak kaget. Tangannya terangkat hendak menampar pria itu. Namun dengan cepat, pria itu menghentikan tangannya.

"Jangan kurang ajar ya? Aku bisa mematahkan semua tulang-tulang mu itu." Ancam Irene tak kenal takut.

Pria itu melepaskan tangannya. Lalu membuka masker dan kacamata hitamnya.

Irene pun terbelalak kaget. "Kamu?"

Axelle tersenyum, "kamu sangat cantik." Puji Axelle tanpa canggung lagi.

"Sedang apa kamu disini?"

"Selain pandai menipu ternyata kamu juga pandai berbohong. Kamu bilang kamu disini sebagai  Cleaning Service. Tapi nyatanya, kamu malah jadi model. Kenapa berbohong padaku?" Cecar Axelle.

"Memangnya kamu siapa? Kenapa aku harus memberitahumu semua yang aku lakukan?"

"Aku suamimu."

"Bukan."

"Tapi semua orang tahu, kita suami istri."

"Jangan pernah berharap ini menjadi nyata."

Pelan, Irene melepaskan rangkulan Axelle di pinggangnya. Tapi sayangnya, tenaganya tak cukup kuat. Sebab Axelle merangkulnya erat. Bahkan dengan kedua tangannya.

Irene pun kesal. Rupanya Axelle sudah semakin bertingkah. Axelle seakan lupa status mereka hanyalah sandiwara.

"Tolong lepaskan Tuan Axe. Rasanya kurang etis, disini ada banyak orang." Pinta Irene lirih.

"Jangan panggil aku Tuan."

"Kamu sendiri yang minta."

"Lupakan saja. Aku hanya bercanda waktu itu."

"Iya, baiklah. Tapi tolong lepaskan aku dulu."

"Janji dulu."

"Janji apa sih?"

"Janji, mulai sekarang, jangan berbohong padaku. Kemanapun kamu pergi, kamu harus memberitahuku."

"Tuan, bukankah kita ini_" kalimat Irene terputus. Sebab tiba-tiba saja Axelle memagut bibirnya tanpa permisi. Axelle tak peduli keadaan sekitar. Hingga orang-orang yang masih berada di ruangan itu pun terbelalak menyaksikan pemandangan yang tak biasa tersaji cuma-cuma.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!